Selasa, 24 Januari 2012

Unexpected

Sore ini hujan benar-benar mengguyur Jakarta dengan derasnya. Aku begitu kesal karena menunggu trans Jakarta di shelter Kuningan..Kemacetan Jakarta memang tidak bisa di tolerir lagi apalagi kalau sudah hujan begini pasti kemacetannya makin bertamabah parah. Aku melihat jam tidak sangka ternyata aku sudah menunggu selama satu jam tapi belom juga ada trans Jakarta, dan kalaupun ada pasti sudah penuh dengan penumpang. Arghhh kesal rasanya...Aku yang sedang marah-marah tibia-tiba dikagetkan oleh orang yang menepuk puunggungku dari belakang,

"Hey Radit lagi nunggu juga yah".

Aku langsung menoleh dan melihat siapa yang bertanya, ternyata dia teman sekantor ku Rangga namanya...Aku yang tadi kesal rasanya berubah menjadi senang. Selama aku kerja dia lha yang selalu jadi teman baik ku di kantor dan aku juga menyukai dia. Rangga orangnya begitu solider dan perhatian terhadap ku. Aku tak tau dia memiliki perasaan terhadap ku atau dia hanya menjadi teman baik buat ku.

"Eh ga, iya nih kesal banget dari tadi gue nunggu ga ada satupun trans jakarta yang kosong..udah pegel banget nunggu satu jam" kataku dengan muka masam.
"hahaha..ya udah daripada lo kesel nunggu sambil berdiri mending duduk aja dulu, ngobrol bareng gue" kata dia menawarkan padaku...

Ahh dia memang begitu baik, akupun meng-iya-kan ajakannya. kita duduk di bangku yang disedikan di halte.

"ehh lo laper ga dit ?"
"lumayan sih ga, apalagi ini udah jam 7. udah waktunya makan malem" kataku sambil mengelus perutku yang kosong karena terakhir kali makan di kantor saat jam makan siang.
" Wah kebetulan nih tadi gue sempet ke warung beli cemilan..takut-takut gue laper juga" dia mengeluarkan cemilan yang tadi dia beli dari tas bacpack nya dan dia menyodorkannya pada ku.
"wahh thanks yah Ga...you are oficially my best friend" kataku sambil tersenyum kevil padanya.
"Wahh sampe segitunya lo..lo juga kan sering bantu gue dit, anggap aja ini bales budi gue ama lo", dia membalas senyuman ku.

Setelah ngobrol ngalor ngidul dengannya selama kurang lebih tiga puluh menit datang busway tujuan pejaten..aku langsung berdiri tapi karena buru-buru aku hampir terjatuh karena lantai yang licin, untung rangga menangkap ku dengan cepat...Aku merasa deg- deg-an berata dalam dekapan Rangga. Aku bisa merasakan tanganya yang keras karena memegangaku...orang-orang yang melihat sikap Rangga merasa risih. Aku cepat-cepat melepaskan pegangan Rangga pada ku.

"Ga gue duluan yah",

tanpa mengucapkan terima kasih, aku langsung lari dan masuk ke dalam bus. Di dalam bus muka-muka ku benar-benar merah..senang campur malu karena kejadian tadi. Ahh untung hari ini, hari minggu jadi tidak perlu aku bangun pagi-pagi dan pergi ke kantor. Aku sudah berencana untuk jalan-jalan...karena hanya di hari ini lha tepatnya untuk menghabiskan waktu senang-senang untuk ku sendiri. Aku baru saja siap-siap mandi tapi pintu kosan ku di ketuk..Aku heran kira-kira siapa. Biasanya hampir tidak pernah ada orang datang di hari minggu ke kosan ku. sekali lagi pintu di ketuk, aku langsung menuju pintu dan membukanya. Aku kaget karena yang datang ternyata Rangga. Aku merasa kikuk dan merasa kaku karena mengingat kejadian kemarin.

"Eh ga, tumben kesini ada apa?".
"boleh masuk ga dit?".

Aku melihat Rannga begitu aneh. seperti ada yang dia pikirkan.

"masuk aja ga" aku memeprsilahkan Rangga masuk.

Setelah Rangga masuk, aku baru sadar bahwa aku hanya memakai handuk.

" Ehh ga sorry nih gue cuma pakai handuk bentar yah gue pake baju dulu".

Rangga hanya mengangguk. Aku bingung kenapa dia jadi pendiam. Tidak seperti biasanya dia seperti ini, Rangga biasanya tidak begitu pendiam orangnya. Setelah aku sudah memakai baju dan celana, aku duduk di sebelah rangga di kasur.

"Kenapa Ga, lo kayanya kaya orang sedikit bingung?" aku bertanya dengan heran.
"Dit eeehhh..gimana yah ngomongnya"
"kenapa sih ga ngomong aja, kaya ama siapa aja"
"Dit please yah kalo gue ngomong lo jangan marah,"

Rangga semakin terlihat bingung, dan aku semakin penasaran dan heran dengan apa yang akan Rangga bicara kan

"Ga ko, gue ga bakalan marah. Ngomong aja" kataku dengan sambil tersenyum, walaupun jantungku terasa berdegup kencang..karena takut dengan apa yang Rangga bicarakan.
"sebenernya Dit aduhhh gimana yah,"

Rangga semakin terlihat bingung dan aneh tindakannya, dia mengambil rokok di sakunya, dan menyalakannya. Rangga sudah tau kalo dia diperbolehkan merokok dikamar ku. Dia menghembus kan asap Rokok dengan buru-buru.

"kenapa sih ga? gue jadi penasaran jadinya" Aku semakin tidak sabar dengan apa yang akan dia katakan.
" Dit gue suka sama lo"

Rangga mengucapkannya dengan buru-buru, tapi aku bisa mendengarnya dengan jelas, sangat jelas. Aku diam, bingung apa yang harus aku katakan. Aku senang tapi aku juga heran. Bagaimana bisa Rangga suka pada ku?..Aku hanya orang yang biasa-biasa saja, sedangkan Rangga orang yang menurutku cukup tampan. Bhakan sekertaris yang genit sering kali menggoda dia.

" Dit, please ngomong sesuatu". Aku masih diam dan bingung, tapi akhirnya bicara
" Ga lo yakin suka sama gue, kalaupun iya atas dasar apa lo suka sama gue".

Aku memang suka terhadap Rangga, tapi bukan berarti aku bisa langsung menerima perasaanya. Aku hars tau awal mengapa tiba-tiba dia suka padaku.

" Gue emang suka ama lo Dit. selama ini ga pernah ada orang yang baik sama gue kaya lo, selama ini lo selalu perhatian ama gue. Tiba-tiba gue kepikiran terus ama lo...dan rasa suka gue berubah juga jadi rasa sayang. makanya gue selalu perhatian ama lo."

Aku hanya mendengarkan dia terus bicara tanpa tau aku harus berkata apa lagi. Rangga melanjutkan bicaranya

" Jujur aja dit gue kemaren sengaja ikutin lo sampe halte". Aku semakin terkejut lagi ternyata Rangga smpai seperti itu terhadapku.
"Ga jujur aja yah gue juga suka sama lo, dari dulu dan itu juga kenapa gue suka perhatian ama lo, tapi gue bingung mau jawab apa."

tiba-tiba tanpa aba-aba Rangga mendaratkan ciumannya di bibirku, aku kaget. Dia mencium ku dengan lembut. Akupun akhirnya membalas ciumannya. dia menyudahi ciuman nya terhadap ku dan berkata

" Dit aku sayang sama kamu, kamu harus percaya sama aku." Aku senang mendengarnya.

Kali ini aku yang mencium Rangga. Sambil berciuman aku membuka bajunya terlihat dadanya yang bisang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku mencoum dengan lembut dadanya.

"shhhhh ahhhh ditt ahhhh".

Rangga memegang kepalaku dengan erat. aku berenti sejenak untuk melepas semua pakaian ku, begitu juga rangga. Penis kami benar-benar sudah menegan..kamu teruskan bercumbu..aku mulai mengulum penis Rangga..

"ahhhh enakk ditt shhhhhh...ahhhhhh"

aku terus mengulumnya dengan irama cepat...Rangga mulai memaju mundurkan badannya..tanganku terus mengelus- elus dada Rangga..sungguh Rangga terlihat sangat jantan saat itu..birahi ku semakin emuncak melihatnya. Aku mengocok penis Rangga sambil menulumnya denga pelan. Rangga semakin terlihat keenakan.

"Ahhhhhh dittt terus sayangg arghhh..hmmppp ahh"

Rangga meracau tak jelas...aku usdahi oral ku terhdapanya

"Ga aku mau sepenuhnya milik kamu" kataku sambil berdiri, dan menciumnya lagi.

Setelah itu aku ambil kondom yang memang aku sediakan dalam laci, juga baby oil. Aku pakaikan kondom pada Rangga dan melumurinya dengan baby oil. Rangga mencoba memasukan penisnya ke dubur ku denga pelan..aku merasa kesakitan

"awhhh" aku terika kecil.
"sakit yah sayang? aku coba pelan-pelan yah"

Rangga mencobanya dengan pelan lagi..akhirnya semua penis Rangga masuk di dalam dubur ku...terasa penuh sekali perut ku, yah jelas saja penis rangga besar dan pajang 17 senti...iya menggoyangkannya dengan pelan...aku sudah merasakna kenikmatan

"yang percepat yah". Rangga akhirnya memeprcepat alur nya
"arghhhh ohhhhh ahhhh sayanggggg" kali ini aku yang meracau diikuti juga dengan racauan rangga
"yeahhhh ohhh nikmattt sayaangggg? ahhhhhhhhhh"
"shhhhh ahhhhhh hmmmnikk-mahkmmmmat!!"

aku ikuti irama pantatku dengan penis Rangga yang terus maju mundur...Rangga mencabut penisnnya...die mancium ku lagi, lalu mengiringku sampai ke ujung tembok. Lalu tiba-tiba aku diangkat, karena berat badan ku tidak begitu berat Rangga sanggup mengangkatku, dan disenderkan aku ditembok...aku jadi semakin merasakan oto-otot tangananya dan juga merasa geli karena tubuhku bergesekan dengan bulu yang tumbuh didadanya. Sambil terus memompa Rangga mencium ku, kali ini dia begitu buas..akupun tak mau kalah aku menciumnya..dan tanganku mencakar bagian punggungnya

"ahhhh sayangggg ahhhhhhhh hmmmpppp yessss" Rangga benar-benar kuat ternyata...aku tak tau apa yang dia makan sehingga kuat seperti ini...
"sayangg teruss sayangggggg ahhhh" aku mebalas racauannya...

kali ini berganti posisi lagi di berbaring di tempat tidur dan aku jongkok...kali ini bagian aku yang memompa...sambil terus tanganku memainkang putingnya dan kadang aku juga menjilatnya...

"argghhhhh yeaaahhh yeahhhhh argghhh"

aku merasa Rangga sudah mau keluar aku sudah merasakan kedutan penisnya yang begitu kencang...aku sudahi menggenjot penisnya, aku cabut komdomnya dan aku kilat Rangga terlihat menggelinjang keenakan dan aku juga semakin semangat mengulum penis rangga..hingga akhirnya aku rasakan muncratan sperma Rangga yang kuat sampai tenggrokan ku, aku sampai tersedak, tapi aku terus mencoba menlan sperma Rangga sampai habis...Aku dan Rangga benar lelah. Aku berbaring disebelah Rangga, dan Rangga mencium kening ku dan berkata

"now you are officially my best boy firend".

Aku hanya tertawa mendengarnya dan membalas ciuman keningnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.