Senin, 27 Februari 2012

Adu Kuat dengan Sesama Satpam

Rupanya joko mendapatkan tantangan dengan teman teman yang telah melatih satpamnya, mereka menantang joko bahwa satpam mereka lebih unggul dalam ml, sehingga joko merasa tertantang, maka aku pun dibawa ke teman temannya tersebut untuk membuktikan keunggulan ku.

Joko membawaku ke sebuah rumah mewah milik temannya, dalamya kosong dan terdapat ruangan yang luas, setelah masuk ke dalam rupanya telah hadir banyak sekali pemuda pemuda dan kami para satpam disuruh berdiri di tengah ruangan untuk dipamerkan, kami 8 satpam yang telah digembleng beberapa hari lalu, dipertontontan kepada teman teman mereka, rupanya mereka semua adalah pemuda homo yang doyan satpam pria, banyak dari mereka yang memeriksa kami mulai dari sentuhan di kepala kami yang mulai tumbuh bulu bulu tipis sekali hingga memegang kontol kami, tapi kami hanya diam seperti patung dan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau.

Karena kontol kami di pegang, dielus, dicium untuk mengetahui baunya maka mau tak mau kontol kami semua menjadi tegang, terlihat sangat jelas karena seragam satpam yang kami pakai cukup ketat, sehingga tonjolannya memang tidak menggunung karena kami masih memakai sempak tapi cukup membukit akibat tegangnya kontol kami, satu per satu dari mereka ingin mencoba tubuh kami.
Mereka duduk dan menunjuk kami kemudian menuju ke barisan kami, setelah itu supaya adil maka mereka mengundi untuk mendapatkan no. urut untuk ml dengan satpam pilihannya, joko kali ini tidah memilih ml denganku malah dia memilih satpam lain. Aku sedikit kecewa namun, mungkin dia ingin merasakan kontol lain.

Hari itu aku melayani hampir 12 pemuda, mereka cukup sexy dan kuat, mereka umumnya wangi, aku sangat menikmatinya, cuma ada 3 pemuda yang suka main kasar, dan badanku babak belur dibuat mereka, pantatku menjadi merah akibat tamparan mereka demikian juga pipiku menjadi merah bahkan perutku juga ditinju tinju beberapa kali. Namun karena kita pelayan mereka maka kita tidak boleh melawan mereka, itu juga diajarkan kepada kami pada saat pelatihan.
Duburku terasa sakit namun aku tetap kuat dan tidak pingsan, beberapa satpam pingsan dan walaupun pingsan dia tetap disodomi dan puting serta kontolnya diemut terus tanpa membangunkan satpam pingsan tersebut, wah memang sungguh biadab, namun kami tetap pasrah.

Akhirnya aku mendapatkan julukan satpam tertangguh, karena aku tidak bergeming akibat kesakitan, tidak melawan dan tetap melayani walau telah dipukul, ditinju, ditendang & digigit. Dan tidak pingsan sekali pun.

Joko mendekat dan berkata “ kamu memang hebat, layananmu paling ok, beda dengan satpam yang ku ajak tadi”.

Karena mendapatkan julukan terhebat maka setiap yang hadir yang belum aku layani harus berkesempatan juga mendapatkan pelayananku, dan aku tetap bertahan hingga pemuda terakhir, dan tetap kuat, walau badan terasa capek dan perut terasa sakit namun aku tetap berdiri tegar dan tegap. Hingga akhir. Makanya joko sangat puas dan bangga.

Sebagai tanda terma kasih kali ini aku dihadiahkan sebuah anting anting emas yang akan dipasang di penis, dokter telah hadir. Karena pemasangan tidak memakai obat bius maka aku pun diikat di sebuah kursi, kontolku dujulurkan kedepan kemudian sang dokter mulai membuat lubang halus untuk memasang anting penghargaanku.mula mula penisku dibersihkan dengan alkohol, terasa perih perih dingin namun sewaktu pembuatan lubang anting anting terasa sangat sakit,karena menggunakan sebuah jarum halus untuk menembus daging di ujung kontolku namun aku tetap tak bersuara hanya raut wajah saja yang aku tarik keatas, kebawah, kekiri da kanan. Tidak lama kemudian, selesai dan anting tersebut telah tergantung dipenisku yang sexi.

Joko berkata “ kamu hebat!! , nanti aku akan kenalkan ke banyak orang”.dalam hati aku berkata bangga dikamu sakit diaku”. Namun joko membayar dengan uang yang cukup banyak atas tindakannya untuk bangga, aku diberikan uang sejumlah 15 juta rupiah.

Sebenarnya akankah aku terus begini atau lari saja.

Minggu, 26 Februari 2012

Pelatihan Pengawal Sex

Pagi pagi sekali joko membangunkan aku dan aku segera untuk mandi dan ikut dengannya keluar rumah, aku mengendarai mobil kijang inovanya dan sesampai dibatas kota, dia memanggilku untuk berhenti, joko mengeluarkan seutas kain hitam dan dia memeninta borgol yang ada di pinggangku, aku memberikan dengan perasaan aneh, rupanya borgol dipasang dikedua tanganku yang ditelikung kebelakang dan kain untuk menutup mataku dan diikat dengan kencang dan mulutku dilakban, aku biarkan aja karena sudah biasa kelakuan aneh dari joko, setelah lebih kurang 30 menit, mobil berhenti dan aku ditarik dengan kasar oleh seorang pria, dan dia bukan den joko, dan sesampai di dalam sebuah ruangan penutup mataku dibuka, dan disana telah hadir beberapa pemuda yang masih muda dan mereka semua berseragam satpam, tidak lama kemudian 2 orang satpam digiring masuk keruangan dan tampang dan nasib mereka juga sama seperti saya dan borgol tangan kami dilepaskan, kemudian seorang bapak yang agak tua membuka pembicaraan

“ baiklah peserta yang akan dilatih telah tiba semua, jadi pelatihan bisa kita mulai”, saya melihat 8 pemuda yang berseragam satpam berdiri satu barisan dan saya masih belum tau kami akan diapakan, kemudian sang bapak tadi menyuruh kami untuk mengeluarkan kontol kami dari sela sela resleting, kami pun menurut, dan seorang asisten mengukur panjang kontol kami satu persatu dan berat badan kami ditimbang, dan dia kembali berkata

“ bagus bagus sekali, semuanya memenuhi persyaratan dan dalam 3 hari ini kalian akan dilatih menjadi seorang pengawal yang tangguh dalam menjaga keamanan sekaligus kuat dalam melakukan aktivitas sex kepada tuan kalian”.

Sekarang kami ganti baju, kami masing masing diberikan pakaian warna biru mirip baju pdl satpam cuma tidak ada lambang kepolisian dan tulisan sulam satpam, dan anenya resletingnya selain ada didepan yang berfungsi untuk mengeluarkan kontol untuk kencing dibagian belakang juga ada resleting yang bisa dibuka, entah fungsinya untuk apa, aku hanya menuruti perintah aja, seragam satpam kami buka beserta dengan kaos dalam dan juga sempak kami.

Kemudian, kami disuruh push up, sit up berulang ulang hingga semuanya berkeringatan, setelah itu pemilik kami dipersilahkan masuk dan rupanya tuan tuan kami akan ml dengan kami, dan resleting dibagian belakang celana kami dibuka, karena kami tidak diizinkan memakai sempak maka setelah resleting belakang kami dibuka yang terlihat adalah belahan pantat kami, joko membuka celananya hingga lutut dan kontolnya telah tegang dari tadi di tusukkan ke anusku, saat itu aku baru tau fungsi resleting bagian belakang celana kami adalah untuk melakukan anal sex, tanpa ragu dan malu joko menunggangi aku dan bergerak dengan kasar untuk medapatka kepuasan sex anal, aku yang sudah terbiasa hanya bisa menservice joko agar kontolnya nyaman dan puas bersarang diboolku.

Joko melakukan hingga 3 kali menuntahkan sperma, gila nih anak kuat banget. Setelah selesai, kami diperintahkan agar berdiri dalam posisi siap, sang asisiten mengunci kembali resleting belakang celana kami satu persatu. Dan kemudian sang bapak instruktur berkata “ dalam 3 hari kalian tidak boleh mandi, ganti seragam, makan dan juga tidur, tugas kalian hanya latihan fisik sex dan sex, ml dan ml terus, jika ingin kencing maka air kencing harus ditampung dimulut rekan satpam lainya dan harus diminum oleh rekan satpam tersebut. Joko dan para memilik satpam lainnya pulang, tinggallah kami para satpam sialan yang bakal kelaparan, tersiksa akibat sex terus terusan selama 3 hari 3 malam dan bau karena tidak mandi dan keringat terus akan bercucuran.

Setelah itu kami diperintahkan untuk ngocok, ngocok dan ngocok lagi, sperma kami tidak boleh jatuh kelantai dan darus ditelan oleh peserta satpam lainnya, kami melakukan hingga ada seorang satpam yang pingsan kemudian kepalanya di siram dengan air dingin supaya siuman dan setelah siuman kembali dia harus ngocok lagi, keringat terus bercucuran dari rambut cepak hingga ujung kaki kami yang memakai sepatu pdl hitam, kemudian jika telah akan memuntahkan sperma aku mengatakan kepada rekan satpam yang disampingku untuk menelan spermaku demikian juga satpam lainnya, setelah sang instruktur puas maka kami disuruh berhenti dan seorang pria yang memegang pisau cukur masuk dan rambut kami yang rata rata telah berambut cepak akan dicukur lagi supaya gundul, setelah rambut kami bulu bulu yang terdapat di daerah kontol kami pun dicukur habis, namun tidak ada tawa ataupun pembicaraan diantara kami, setelah selesai mencukur kami pun diperintahkan merapikan pakaian, dan kembali kami harus memulai latihan fisik, mulai dari push up, sit up, lari keliling ruangan, hingga melakukan salto beruntun,dijemur di panas terik matahari jam 12 siang selama 1 jam penuh, dll deh.

Setelah dirasa cukup maka sang instruktur kembali memerintahkan kami untuk ml anal, masing masing dari kami berpasangan kemudian pasangan kami ditukar satu per satu hingga akhirnya semuanya telah saling ml, setelah itu kami diperintahkan untuk saling mengisap kontol secara ganti gantian, setelah itu kami diperintahkan berdiri tegak dalam posisi siap dan berjalan keluar ruangan dan dijemur selama 1 jam penuh tidak boleh bergerak sedikitpun, pandangan lurus kedepan, pokoknya kami bagaikan patung penjaga.

Demikianlah selama 3 hari penderitaan kami, sex yang indah menjadi penderitaan, aku beberapa kali pingsan dan dibangunkan dengan air dingin, hingga akhirnya hari terakhir, kami di pasung disebuah tiang, baju yang telah tiga hari kami pakai dan terus menerus basah akibat keringat terasa bau dan gatal, namun apa daya, setelah dipasung kontol kami dikeluarkan dari resleting celana dan dipasang wayar listrik dan mulut kami dibungkam untuk meredan suara akibat kesakitan karena kontol kami akan disetrum dengan listrik, akibat sengatan listrik kontolku jadi makin tegang dan menuntahkan sperma berkali kali, karena aku memuntahkan sperma hingga mengotori lantai maka aku pun diperintahkan untuk menjilat spermaku hingga bersih bagaikan anjing yang kelaparan aku menjilat habis semua spermaku. Setelah puas menyetrum kami maka kami dilepas dan ujian kelulusan kami adalah ml dengan asisten istruktur.

Pertama tama bool kami di perkosa dengan kasar dan dasyat dan kami tidak boleh bergeming sedikit pun karena bergeming berarti tidak lulus dan harus ikut penggemblengan kembali selama 3 hari lagi, setelah itu kami disuruh onani dalam waktu 15 menit tidak boleh memuncratkan sperma, kemudian kami melakuakn anal sex dengan para asisten instruktur setelah itu kami harus melakukan push up dan sit up masing masing 500 kali. Saya lulus uji dan mendapatkan juara kedua, dan sebagai tanda penghargaan maka bahu kiriku di tempeli besi panas yang akan berbekas dengan tulisan kecil tangguh dua, yangartinya satpam tangguh juara 2.

Sakit sekali rasanya... dan joko beserta pemilik satpam lainnya masuk keruangan dan diperintahkan untuk mencoba ml dengan kami, joko sangat puas dengan ml ku yang bervariasi yang telah kupelajari selama 3 hari, dan terakhir yang harus kami lakukan adalah ml dengan seragam kami yang telah kami pakai selama 3 hari kata instruktur adalah sebagai tanda terima kasih kepada seragam kami, caranya cukup unik, seragam yang kami pakai dilepas dari badan dan tebar di lantai dan kami dalam posisi telungkup dengan keadaan telanjang diatas seragam kami yang bau, dan kami diharuskan mencium bau seragam kami dari kerah atas hingga ujung kaki celana dan kemudian kontol kami digesek gesek di bagian selangangan seragam kami hingga mengeluarkan sperma dan kami diharuskan membersihkan bekas sperma kami dengan cara menjilat hingga bersih sperma yang kami keluarkan. Dan kontol kami di ukur kembali aneh sekali karena kontolku memanjang hingga 1,5 cm dan kemudian kami juga ditimbang lagi, berat badanku menyusut 9kg, warna kulit menjadi gelap akibat dijemur setiap hari.

Joko bangga denganku karena berhasil mendapatkan juara kedua menjadi satpam tangguh dan katanya akan terus mendaftarkan aku untuk ikut pelatihan lainya, aku pun hanya tunduk diam pasrah saja.
Kemudian kami diijnkan mandi dan seragam beserta sempak dan kaos singlet kami yg 3 hari lalu kami lepaskan dikembalikan lagi dan kami memakainya kembali untuk pulang, seragamku terasa longgar karena berat badan telah menyusut sehingga badan menjadi kurus dan tambah hitam.

Tugas Malam

Hari pertama aku ditugaskan di shift malam disatu perumahan elit, tiba tiba anak bungsu dari sipemilik rumah mendatangi pos satpam tempat aku menjalankan tugas, aku segera berdiri denga posisi siap dan waspada aku menanyakan apa ada perampokan atau pencurian didalam rumah, namun den joko dengan tersenyum dan berkata

“ mas satpam baru ya ?” Aku pun menjawab
“ iya ini hari pertama aku ditugaskan menjaga rumah ini, ada tugas pengamanan yang bisa saya bantu ? “ den joko tersenyum dan berkata
“ pengamanan sih tidak tapi..”, aku pun jadi bingung dan kembali bertanya
“ ada apa den ? Bapak, ibu dan adik den joko aman kan dalam rumah ? “ kembali den joko tersenyum dan kali ini mendekat ke aku kemudian dia sambil menunjuk kearah kontolnya dan berkata

“ pak satpam, kontol saya tegang nih, boleh bantu aku untuk melegakan kontolku?” Aku pun jadi bingung dan merasa aneh, dan berkata
“ kontol den kenapa ? Den perlu dipangilkan ambulan? Den perlu kerumah sakit? Saya panggilkan bapak/ibu ya?” Den joko kembali tersenyum dan berkata
“ pak, saya ingin pak satpam mengocok kontolku biar air maninya keluar, setelah keluar pasti ngak tegang lagi dan kontol dikocok nikmat banget loo, pak satpam pernah ngocok ngak?”

Dalam pikiran gila nih anak, memang dia masih sekolah di smu kelas ii, namun mana ada orang yang minta tolong dikocokin kontolnya kemudian saya kembali berkata
“ den joko istrahat saja, nanti kontol pasti ngak tegang lagi, tidur aja pasti lega dengan sendirinya” namun den joko malah ngambek dan dia duduk di satu satunya kursi yang ada dalam pos satpam, kemudian dia berkata lagi
“ pak satpam dingin ya? Kok pake jaket biru nampaknya tebal,topi dan sepatu, apa pak satpam ngak kepanasan?” Karena dia anak bos maka aku pun ngak berani memarahinya dan menjawab
“ ini adalah seragam kerja seorang satpam, kembali tidur ya den joko sudah jam 02:00 dini hari, besok den harus sekolah” den joko malah menuju ke kamar istirahat pos, memang ada sebuah bale kayu bertkar plastik.

“den joko nanti mama marah lo, kamar tidur den kan lebih nyaman, disini banyak nyamuk” namun den joko ngak menggubris sama sekali malah tangannya masuk kedalam celana tidurnya dan mengadukaduk kontolnya kemudian saya kembali berkata
“ den mau ngocok di wc aja nanti kalo disini air mani den berceceran nanti malah rekan satpam besok kirain aku yang ngocok disini” den joko berdiri tepat didepan mukaku dan berkata
“ kontol bapak aja yang kocokin, disekolah kami sering saling ngocok kontol, bapak badannya tegap pasti kontolnya gede, kasi liat kontolnya doong pak” aku terdiam dan tidak memperdulikan joko.

Kemudian didepan aku dia melorotkan celananya dan memainkan kontolnya dan terus berkata
“ wahhh enak pakkkk, gelii geliii nikmat, mana kontol bapak, pasti kecil” dalam hatiku aku berkata kontolku lebih gede-lah dasar anak ingusan.

Karena aku takut tetangga mendengar maka joko kutarik kedalam kamar pos dan pintu kututup dan aku berkata
“ kalo den joko yang ngocokin kontol saya gimana ?” Langsung tanpa berkata apa apa den joko membuka kancing resleting celana pdl-ku dan kontolku ditarik dengan kasar keluar, namun kontolku tertidur diam, dan tanpa merasa jijik dia mengulum kontolku yang masih tertidur, didalam mulut den joko kontolku mengembang karena jilatan kuluman dan isapannya membuatku terangsang, karena dia kesusuhan mengulum habis maka kopel dan tali pinggangku ku lepaskan dan celana satpam ku kulorotkan hingga lutut, wah terasa nikmat banget karena aku seorang satpam lajang yg jarang ml dekarenakan untuk cari lonte butuh biaya.

Tidak lama kemudian kontolku memuntahkan lahar hangat namun den joko tanpa merasa jijik menelannya hingga habis dan isapan isapan terus dilakukan, malam itu terasa indah, karena kepanasan jaket yang kupakai ku buka dan kancing baju biru pdl satpamku ku lepas, joko senang banget dan memeluk erat tubuhku dan tiba tiba berkata “ seragam mas ada bau keringat kering ya! Harum banget aku suka” aku merasa malu karena bukan dibilang harum karena bau farfum malah harum karena bau keringat kering, memang rata rata satpam memakai seragamnya berhari hari karena stok yang diberikan perusahaan cuma 2 stel(pdl 1 stel & pdh 1 stel) seragam pdl yang warnanya biru biru kadang kupake sampe 1 minggu karna tidak tampak kotor dan hanya untuk , tapi baju putih satpamku hanya 2 hari karena mudah kotor dan dipake dipagi hari.

Nampaknya joko puas banget dan aku yang pertama kali diisap kontolku oleh pria merasakan kenikmatan yang luar biasa, tak henti hentinya dia menikmati bau keringat kering yang ada diseragamku bahkan dia ingin memakai seragamku, namun aku tolak karena aku takut nanti terlalu lama tuan rumah keluar dan menyaksikan anaknya yang tak karuan.

Sperma alias air maniku ditelan habis maka akupun merasa lega karena tidak meninggalkan bekas.
Kemudian den joko meminta imbalan agar aku mengisap kontolnya juga, namun aku tidak biasa melakukannya dan merasa jijik, tiba tiba dikantong celananya dikeluarkan uang rp. 200.000,- katanya sebagai imbalan untuk mengisap kontolnya, karena aku memang lagi butuh uang untuk bayar kos dikota metropolitan ini sedagkan gaji satpamku hanya pas pasan sekali maka aku mengorbankan harga diriku dan kontolnya ku isap juga, topi biru yang kukenakan ditarik oleh den joko karena menghambat proses pengisapan kontol tapi karena masih belum berpengalaman akhirnya den joko jadi merasa tidak nyaman dan beberapa kali kontolnya tergigit olehku, tapi dia tidak marah malah menuntunku agar melakukan dengan baik dan benar agar dia mendapatkan kenikmatan, akhirnya lahar hangat anak ingusan ini tertumpah dimulutku dan karena aku tidak berani untuk menelannya maka air mainnya kuludahkan di wc yang berada dekat dengan kamar istirahat satpam, den joko pun tersenyum dan berkata

“ makasih ya pak, joko bisa tidur dengan pulas sekarang” sebelum meninggalkan pos uang 200.000 tersebut di masukkan ke saku celanaku dan joko pergi dengan senyum puas.akupun ke toilet untuk berkumur kumur dan membersihakn kontolku dan segera merapikan seragamku.

Malam itu aku jadi merasa bersalah dan merasa seperti jadi pelacur karena dibayar untuk jasa pemuasan nafsu.

Ladang Jagung

Sudah lama pak harun menyimpan dendam, pasalnya milik nya yang seluas 1000 meter sering sekali diganggu oleh para remaja dari kampung sebelah. pak harun memang cukup luas dan batang jagungnya pun tinggi-tinggi. Para remaja kampung sering gunakan ladang kampung pak harman sebagai tempat pesta hura-hura mereka. Walau sudah dijaga oleh pak harun masih saja sering kecolongan. Hampir setiap saat saat sedang memeriksa .

Pak harun sering menemukan botol bekas minuman, bungkus bekas rokok, dan bahkan kondom bekas yang masih ada bekas pejuh didalamnya. Pak harun sangat marah dan berang sekali. Hingga pak harun bertekat untuk membalas. Bagi pak harun nya nya adalah harta berharga satu – satunya dalam hidup. Karana diusia nya yang hampir kepala 4 pak harun masih hidup seorang diri tampa pendamping. Joni adalah pemuda berandalan dari kampung sebelah. Usianya baru menginjak 20 tahun dan sudah mengenal dunia minuman, narkoba dan seks bebas. Joni baru saja berhasil menggaet seorang gadis yang dibawah usianya,bernama Nuri, dan layaknya pasangan baru mereka sedang hot-hotnya memadu asmara. Keduanya sedang asik berkeliling kampung menggunakan sepeda motor mencari tempat agar mereka bisa berdua.

Sementara di dalam saku celana joni sudah ada sekotak kondom. Keduanya terus mencari tempat yang aman sampai akhirnya pak harun lah jadi pilihan mereka. Hari sudah menjelang siang, ladang pak harun tampak sepi tak ada yang menjaga begitu pula rumah pak harun terliahat tak ada penghuninya. Joni buru-buru menaruh motor miliknya ditempat yang agak tersembunyi. Setelah aman kedua insan dimabok asmara itu pun segera masuk ke . Joni tampak sudah tak tahan lagi, begitu di dalam , dia langsung menuburk tubuh nuri dan langsung melancarkan ciuman-ciuman dimulut serta dileher nuri. Tangan joni juga langsung menggerayangi rok pendek serta kaos yang dipakai oleh nuri. Jari jemari joni meremas-remas buah dada nuri serta bermain-main dibalik rok mini nuri.

“aman gak yang” tanya Nuri sambil berusaha menghetikan aksi ciuman joni.
“ tenang aja, pokoknya aman gak ada orang” Jawab enteng Joni.

Lalu keduanya kembali melanjutkan aksi ciuman dan pegang-pegang.

“itunya dah ada blom?” tiba-tiba Nuri kembali bertanya.
“apa? Sarung? Nieh.” Jawab joni sambil menunjukan kotak kondom dari balik saku celananya kepada Nuri.
“kalau gitu, sekarang aja yang” rengek Nuri.

Joni tersenyum dan langsung mencopot semua pakayan yang dipakainya hingga telanjang bulat dihadpan nuri. Nuri pun mengikuti joni mencopot kaos yang dikenakan serta rok pendek miliknya. Tampak batang kontol milik Joni sudah berdiri tegak dan mengeras. Kontol berukuran cukup panjang dan besar itu dah siap tempur. Joni segera menyusun pakayan miliknya serta daun-daun sebagai alas. Begitu siap joni langsung bersandar diatas alas yang baru saja dibuatnya. Nuri baru saja melepas BH dan celana dalam miliknya di hadapan joni.

“ mau langsung?” tanya Nuri yang menghampiri Joni.
“pelan pelan donk, isep-isep dulu aja” jawab Joni sambil meng elus-elus batang kontol miliknya. Nuri tersenyum dan langsung mencaplok batang kontol milik Joni dengan mulutnya lalu diisap-isap. Joni langsung terbuai di atas awan, matanya terpejam dan mulutnya mendesah menikmati mulut mungil milik Nuri yang sedang bermain di ujung kepala kontolnya.

"Ah........ah......enak Nur , terus ....terus ......"

Pak Harun baru saja pulang dari belanja saat tampa sengaja matanya melihat sepeda motor yang tak dikenalnya parkir di dekat miliknya. Dengan sikap hati-hati, pak harun menyelinap kedalam dengan mengendap-ngendap. Dengan mengikuti jejak di tanah nya. Hati pak harun sangat marah dan murka. Joni dan Nuri, masih asik membakar nafsu mereka. Keduanya kini sudah berposisi enam sembilan dimana Nuri berada di posisi atas. Lubang memek Nuri berada tepat di atas wajah joni dan sedang asik di sedot-sedot dan dijilat-jilat oleh lidah Joni.

Sementara batang kontol joni masih asik di isep-isep dan kepalanya di jilat-jilat Nuri. Mulut Joni terus menyedot cairan lendir yang terus mengalir dari dalam lubang vagina milik Nuri. Lidah joni pun tak henti-hentinya menyapu-nyapu bibir vagina Nuri yang montok dan merah jambu. Sementara hidung joni asik terus mencium aroma khas yang keluar dari bulu – bulu halus vagina nuri. Joni pun puas dan ingin segera masuk ke bagian penting dari permainanya dengan nuri. Segera joni bangkit dan mebuka bungkus kondom dan memakaikannya di batang kontol miliknya yang sudah sejak tadi berdiri tegak. Sementara joni sibuk memasang kondom, Nuri bersiap-siap dengan posisi nungging membelakangi Joni.

Joni telah selesai memasang kondom dan bersiap-siap ber lutut dibelakang tubuh Nuri. Kedua tangan Joni menggenggam erat pinggul nuri dan batang kontolnya pun sudah di arahkan ke lubang vagina milik Nuri. Tampa ragu Joni segera menekan maju batang kontol miliknya kedalam lubang memek nuri dan sreeet .....sreeet .....blassss....kontol Joni sudah masuk kedalam lubang memek Nuri. Aaa.aachh.....ayang........ desah Nuri menerima sodokan Joni. Tampa komando Joni segera mengentot lubang memek Nuri. Pantat joni bergerak maju mundur dan batang kontolnya pun bergerak keluar masuk di lubang vagina milik Nuri.

Joni begitu menikmati pemainan ngentotnya dengan Nuri, berkali-kali memek nuri di hajar dengan hentakan keras serta gerakan sodokan kontolnya cepat. Aah.......yang.....ah..........yang desah Nuri sambil menggigit bibir nya dengan mata terpejam menikmati. Joni begitu menikmati permainan ngentot gaya dogy style nya, sebab gaya ini adalah salah satu gaya Favorit nya bila sedang ngentot. Maklum karna masih muda, joni mampu bertahan lama-lama ngentot dengan gaya seperti ini. Hampir 10 menit joni masih bisa bertahan.

“ argh a yang...yang.....capek.” rintih Nuri
“ capek ya say, ganti posisi ya.” Rayu Joni, dan Nuri pun menurut. Joni memposisikan tubuh Nuri di bersandar dibawah, kedua kaki nuri di buka lebar-lebar sehingga lubang memek milik muri yang sudah banjir karna cairan vagina terlihat. Untuk beberapa saat joni kembali menyapu lidahnya di permukaan vagina nuri. Nuri jadi kembali terangsang.

Setelah memek nuri bersih disedot dan di jilat. Joni pun mulai bersiap melanjutkan permainan inti keduanya. Joni mulai merapatkan tubuhnya diatas tubuh nuri. Tangannya mulai mengatur mengarahkan batang kontol miliknya agar tepat di atas lobang memek Nuri. Dengan sekali tekan, batang kontol milik joni sudah kembali masuk. Joni langsung mengenjot pinggul tubuhnya, mulutnya langsung menyerang bibir nuri. Kedua tangannya sibuk meremas-remas buah dada nuri yang ranum. Keduanya kembali mendesah mengarungi permainan terlarang mereka.

Joni dan Nuri baru saja menikmati sesi kedua mereka kurang dari semenit, saat tiba-tiba Pak Harun si pemilik muncul dari belakang. Joni dan Nuri sudah tak sempat untuk melarikan diri karna pak Harun buru menghampiri dan menahan kedua remaja tersebut dengan kedua tangannya. Nuri langsung menutup wajah dengan kedua tangannya sementara Joni tak dapat berbuat apa-apa hanya terdiam kaku dengan batang kontol yang masih menancap di dalam lubang memek Nuri.

“aduh-aduh..masih muda koq udah main beginian” ujar Pak harun dengan mata nanar
“ klo sampai orang tua dan yang lain tau gimana?” lanjutnya
“ ampun pak jangang kasih tau orang” ujar Joni.
“ini bahaya sekali klo sampai warga tau kelakuan kalian, bisa – bisa kalian dibawa ke kantor polisi” Wajah joni makin pucat sementara nuri sudah mulai hampir menagis.

Diam-diam mata pak harun melirik tubuh telanjang nuri, naluri seksnya timbul dan otakya pun berjalan. Sudah bertahun2 hidup sendiri mengurus , dan hanya bisa memuaskan hasrat kelakiannya dengan bantal dan guling, pak Harun menggunakan kesempatan ini untuk mengambil untung. Lelaki ber umur itu mengakali kepanikan dan ketakuatan kedua remaja itu untuk diperas.

“Dah ngak Usah Takut, ngak ada yang bakal lapor. Tapi syaratnya saya minta kalian terusin mainnya” Joni pun menjadi bingung.
“udah ngak usah bingung, ayo terusin sampai selesai. klo ngak saya bakal lapor?” Joni pun terdesak, dengan terpaksa dia menuruti perintah pemilik tersebut. Dengan ditonton pak harun, Joni kembali mengentot memek Nuri. Namun gerakannya tak sebergairah seperti semula. Gerakannya lambat seperti tertekan dan takut.

“ Kok loyo gitu main nya?” ujar Pak harun dengan bersikap marah dan membuat Joni takut.
“ yang semangat dong ngentotnya, kesian pacar kamu klo kamunya loyo” Mau tak mau Joni melakukan perintah Pak harun, Joni mempercepat gerakan entotnya hingga suara bunyi decak akibat suara becek dari memek nuri terdengar.

Sementara Joni melakukan perintahnya, Pak harun duduk berjongkok di samping. Dengan serius pak harun menikmati tontonan gratis kedua remaja tersebut. Melihat adegan syur tersebut mau tidak mau membuat batang kontol laki-laki ber umur tersebut berdiri. Lalu pak harun pun membuka retsleting celananya dan mengeluarkan batang kontol miliknya yang juga berukuran besar. Selanjutnya pak harun pun mengocok batang kontol miliknya dengan tangan kirinya. Karna merasa tidak puas hanya dengan melihat saja. Pak harun pun mulai menggerayangi tubuh nuri.

Tangan pak harun meremas-remas buah dada nuri serta sesekali menggerayangi memek nuri yang sedang di entot joni. Joni tak bisa melarang keinginan pak harun sementara nuri terlalu takut untuk membantah. Keduanya pun pasrah. Lambat laun Pak harun Tak sekedar hanya ingin memegang-megang tubuh milik nuri, dia juga ingin merasakan nikmatnya mulut nuri di batang kontolnya. Nuri menolak begitu pula joni sang pacar. Tapi karna di bawah ancaman keduanya tak dapat berbuat apa-apa. Kini batang kontol lelaki yang ber umur itu sedang di isep-isep nuri. Pak harun mulai keenakan dioral. Sementara Joni dengan terpaksa mengentot sambil menyaksikan pacarnya mengoral kontol milik laki-laki tua tersebut.

“dah elo gak usah pasang muka sedih gitu. Nikmatin aja .” ujar pak harun kepada Joni Joni tampak mulai mengerti maksud dari pekataan Pak Harun. Secara naluri jiwa mudanya dia menukmati juga pengalaman main ber tiga seperti ini. Lambat laun hasrat dan nafsunya kembali timbul dan dirinya mulai kembali semangat mengentot. Gerakan joni mulai cepat dan hentakan sodokannya pun mulai keras dan bertenaga. Pak harun yang melihat perubahan dari joni tersebut tersenyum. Berselang beberapa menit Joni mulai mengerang ngerang tanda dirinya akan segera mencapai klimaks buru-buru pak harun berhenti dioral nuri, dan berdiri disamping mereka.

Gerakan pantat joni semakin cepat. Batang kontolnya pun disodok-sodok dalam-dalam di lubang memek nuri. Lalu sepersekian detik kontol joni berdenyut beberapa kali disertai semburan cairan putih kental di dalam lubang memek nuri. Croooot...croooot...crooot. Pejuh Joni langsung tertampung didalam sarung kondom yang di kenakannya. Ah....argh.....wajah dan expresi joni berubah ketika mencapai puncak klimaks. Joni pun mengeluarkan batang kontol miliknya dari lubang memek nuri. Terlihat cairan berwana putih kental di ujung sarung kondom yang dikenakannya. Kanana masih muda maka cairan pejuh yang keluar pun volumenya juga cukup banyak.

Tiba-tiba tubuh joni di singkirkam oleh pak harun yang tampa sadar sudah melepaskan celana panjang dan celana dalam. Ditangan pak harun sudah terdapat sebungkus kondom yang diambil dari saku celana milik Joni. Kondom itu pun di pakaikan ke batang kontolnya. Pak harun segera menggantikan posisi Joni dan bersiap-siap untuk mengentot memek nuri. Tanpa mengelak Joni tak bisa berbuat apa-apa saat kontol milik pak harun masuk kedalam memek nuri. Segera pak harum memompa pantat miliknya dan kontolnya pun keluar masuk dilubang memek nuri. Pak harun mulai mendesah-desah keenakan. buah dada milik nuri juga di sedot-sedot olehnya. Joni berdiri menyaksikan pak harun yang sedang mengentot nuri. Kali ini joni menatap aksi pak harun dengan tatapan senang dan puas. Bahkan selang beberapa lama kontol joni kembali berdiri tegak.

“hebat juga elo bocah, baru sebentar keluar dah bangun lagi” ujar pak harun. Ada rasa bangga saat pak harun berkata seperti itu. Joni pun mendekati nuri dan kembali meminta diberikan seks oral. Alhasil kini joni tidak terpaksa lagi melainkan ikutan dari rencana pak harun. Pak harun mengentot lubang memek nuri dengan cepat dan keras. Karna sudah lama pak harun tidak merasakan nikmatnya lubang memek perempuan. Setelah beberapa menit menit pak harun menginginkan posisi permainan yang lain. Diam meminta Joni untuk membantu nuri duduk diatas tubahnya dengan kontol miliknya tertancap dilubang memek nuri. Joni juga membantu Nuri untuk menggoyang pinggul miliknya.

“ah...ah....enak, ah.....ah.......” desah pak harun. Sementara mulut nuri masih sibuk mengoral kontol joni. Kontol milik pak harun terus keluar masuk di lubang memek nuri, sementara kontol milik joni juga keluar masuk di mulut nuri. Setelah 5 menitan, pak harun tak dapat menahan lagi gairahnya. Pejuh miliknya sudah ingin segera keluar dari ujung kepala kontol miliknya. Dengan hentakan yang dalam beberapa kali. Nuri merasakan kontol milik pak harun berdenyut di lubang memeknya disertai semprotan hangat. croooot.....crooooot argh......ah.....aaaaaahhhhhhh pak harun menghempaskan tenaga termiliknya. Lalu pak harun menikmati sisa-sisa kenikmatannya dengan menyusu buah dada nuri.

Syruup ...syurp..... suara mulut pak harun menyedot susu nuri. Setelah puas pak harun pun bangkit dan menyuruh joni melakukan hal yang sama. Kini giliran joni lagi yang mengentot nuri dengan posisi seperti pak haruh. Joni menikmati saja perintah pak harun tak mempedulikan nuri yang lelah diatas tubuhnya. Dengan gerakan naik turun kontol joni keluar masuk di lubang memek nuri dengan cepatnya. Sementara pak harun berdiri hanya menonton sambil membersihkan batang kontol miliknya. Kontol joni dengan gencarnya menggempur. Bedanya kali ini joni memilh tak menggunakan sarung kondom. Joni merasakan sensasi yang nikmat sekali dirinya mengerang-ngerang dan setelah itu crooot..crooooot....croooot kontol joni memuncratkan pejuhnya di lubang memek nuri.

Cairan pejuh itu keluar mengalir dari sela-sela lubang memek nuri. Pemandanagn itu membuat pak harun terangsang kembali. Kali ini pak harun ingin memberikan pelajaran juga buat Joni. Karnanya saat nuri menyingkir buru-buru pak harun menindih tubuh joni, dan mengangkat kedua kaki joni.

“ mau apa pak ? saya mau di apain?” tanya joni kelagapan.
“ diam kamu, emang nya cuma pacar kamu aja, kamu juga perlu dikasih pelajaran biar kapok” ujar pak harun. Nuri yang memiliki kesempatan segera menyingkir dan lari. Sementara itu joni masih tak dapat bergerak disekap pak harun. Tangan joni diikat dengan seutas tali sementara kedua kakinya juga diikat. Tubuh joni di tunggingkan keatas sehingga pantat joni pun keatas. Tampa ba bi bu lagi segera lubang pantat joni pun di hajar dengan kontol keras milik pak harun,

“aduh pak sakit, ampun.....ampun....” joni berteriak. Tampa peduli pak harun terus menyodomi lubang pantat joni yang masih perawan itu. Lubang kecil itu terus dipaksa menerima batang kontol miliknya yang besar dan panjang.
“ ini pelajaran buat elo supaya kagak lagi pake kebon jagung gwe buat melakukan perbuatan mesum. Enak kan?” ujar pak harun.

Batang kontol pak harun kini sudah keluar masuk di dalam lubang pantat joni. Rasa sakit dan perih yang tak terbanyangkan dialamai oleh joni. Joni hanya bisa meminta ampun sementara pak hasan terus meyodok-nyodok batang kontol miliknya ke lubang pantat joni. Kini lubang pantat joni pun sudah dol dan terbuka lebar. Pak hasan makin asik dan lancar mengentot pantat joni hingga kontolnya kembali memuntahkan pejuh putih dan kental di lubang pantat joni.

Crooooot......croooot...ah...arghhhhhh. Dari lubang pantat joni mengalir pejuh pak harun yang menetes. Joni tampak tersiksa sekali, namun penyiksaan itu belum selasai joni masih harus mengisep kontol milik pak harun hingga bersih dan meminup pejuh milik pak harun. Dengan sempoyongan joni melakukan apa yang di perintahkan pak harum. Sebuah perbuatan yang menurut pak harun setimpal dengan apa yang diperbuat joni, terhadap kebun jagung miliknya.

Joni baru dibebaskan setelah hari menjelang malam. Setelah disuruh membersihkan diri dan memberi obat pada lubang pantatnya pak harun melepaskan joni dan meminta untuk tak mengulangi perbuatannya lagi. Sejak kejadian itu kebun jagung milik pak harun pun aman. Tak ada lagi remaja kampung yang mengusik kebun jagung miliknya. Sementara joni harus hidup penuh rasa malu akibat dari perbuatannya.

Kamis, 16 Februari 2012

Bayang-bayang Berduri - Bergetahkan Gulana

"Rokok lo San... minta sebatang"

terdengar suara dari arah belakang mengejutkan lamunan Mat Sani yang tengah berdiri beristirahat dengan menumpukan kedua sikunya dibatang pohon yang roboh dipinggir kali itu. Dia baru saja menyelesaikan mengangkat pasir batu ke truk material, keringat membasahi sekujur tubuhnya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, baju dan celananya lengket abis ketubuhnya yang kekar berotot itu. Sebagaimana biasanya dilokasi penambangan pasir manapun di negeri ini, para pekerja disana memakai pakaian yang seadanya saja, pakaian lusuh penuh robekan disana disini, apalagi disebabkan karena berulang kali basah kuyup oleh keringat dan air sungai sehingga tak jarang hampir seluruh jahitan baju maupun celana menjadi tetas lapuk membuat bagian-bagian tubuh yang sangat pribadi menjadi terpapar terbuka lepas.

"Kaga ada..."

jawab Sani cuek dan membiarkan kedua tangan temannya yang meminta rokok tadi merogoh kedua saku celananya dari arah belakang tubuhnya mencari apakah gerangan ada bungkusan rokok disana.

"Jangan medit ah... sebatang aja"

tangan temannya semakin dalam merogoh saku celana Sani yang ternyata keduanya robek bolong sehingga tangan kanannya menyentuh batang kontol gede dan tangan kirinya menggenggam biji peler Sani.

"Lo kaga caya sih... hrrggh, elo pegang lagi tuh kontol ntar gw jejelin kemulut elo..."

Sani menggeliatkan pinggulnya sedikit ketika setelah beberapa saat tangan temannya masih bergerilya dibatang kontol dan biji pelernya

"Ho-oh elo jejelin mulut gw, gw jejelin bool elo dgn ini..."

jawab canda temannya sambil tetap menggenggam batang kontol dan biji peler Sani melalui robekan saku celana tersebut dan menempelkan tonjolan gundukan kontol dicelananya kepantat Sani dan menggesek-gesek menmpel dibelahan pantat tersebut.

"Hmmm..."

Sani bergumam, dia membiarkan dan menikmati saja canda temannya itu tanpa banyak protes, apalagi ketika kontol yang menempel dibelahan pantatnya sudah terasa mengeras berdenyut seakan ingin menerobos merobek celana yang empunya kontol merojok lobang pantat Sani.

"Napa hmmm ?... elo mau neh"

Ya begitulah sering terjadi dilokasi penambangan pasir tersebut, hampir 2 tahun hidup disuatu lokasi jauh dari keramaian tinggal bersama 6 orang pemuda sebaya, usia awal 20-an yang penuh gejolak nafsu jantan, membuat mereka akhirnya terbiasa untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya hanya membuat gulana saja.

"Gile lo ah... kaga ada puas-puasnya ngentot" ujar Sani

Pada awalnya mereka saling bertukar cerita, cerita dari hal-hal sehari-hari sampai ke cerita mesum membangkitkan gairah yang terpendam. Pada awalnya mulai melakukan saling sentuh saling mengusap baik tidak sengaja sewaktu tidur berhimpitan dibedeng tersebut maupun sengaja pada waktu bercanda disiang hari antar teman, berlanjut menjadi kebiasaan ngloco bareng (mutual masturbation), berlanjut lagi menjadi saling isep kontol (blowjob) sampai akhirnya ngentot bareng - threesome - foursome bahkan orgi juga pernah mereka lakukan dibedeng tersebut ketika suatu waktu 3 orang sopir truk material ikut nimbrung dengan membawa sejumlah minuman keras murahan, cap tikus !, lengkap dengan beberapa linting ganja sehingga membakar gelora nafsu jantan menggila.

"Alah elo lage... mang elo udah puas ngentot?"

Malam minggu kemarin Sani bersama ke 6 teman penambang pasir ditambah 3 sopir truk material menghabiskan malam panjang yang teramaaaat panjang dilokasi penambangan pasir tersebut. Secara bergantian mereka menghibur diri dengan berbagai cara dan malam minggu kemarin giliran Sani yang berperan layaknya penari striptease, berdandan seperti wanita lengkap dengan beha dan celana dalam merah segitiga hasil sabetan seorang sopir truk dari lokasi pelacuran, bergincu merah tebal berpupur putih beras tumbuk.

Diiringi dengan nyanyian dangdut seadanya yang keluar dari mulut mabok alkohol ditingkahi dengan tepuk tangan dan ketukan pada piring dan gelas dia menari ditengah lingkaran manusia, yaitu teman-temannya. Pertama sendirian, kemudian mulai dengan gerakan gerakan erotis sambil mencopot pakaian hingga tinggal beha kumal dan celana dalam merah segitiga membuat satu temannya ikut nimbrung menari dengannya mengikuti irama gerakan erotik yang dipersembahkan oleh Sani mengelus tubuh mengeluarkan desah erangan seakan orang tengah bersenggama, semakin liar semakin meliuk liuk sampai seorang lagi ikut pula nimbrung menari dibelakang tubuh Sani sambil menggesek gesekkan (grinding) kontolnya kebagian pantat celana dalam merah tersebut.

"Hmmm... elo mo ulangi kaya' malam minggu kemarin ?" ujar Sani

sambil sedikit menggeol-geolkan pantatnya menirukan gerakannya malam itu ketika gesekan kontol temannya tersebut semakin erat menempel kebelahan pantat Sani

Ya, malam itu Sani betul-betul dapat membangkitkan membakar nafsu binatang jalang, bagaikan penari erotik professional dia mengimbangi gaya kedua temannya yang ikut nimbrung menari... ketiga orang tersebut telah berhimpitan satu sama lain, Sani ditengah dengan beha yang talinya sudah jatuh sebelah ditarik dengan gigitan oleh temannya yang didepan sementara celana dalam merah segitiganya dari bagian belakang dipelorotin pula dengan gigitan temannya yang menari dibelakangnya.

Seakan anak gadis perawan ting-ting Sani bertingkah sambil berteriak lirih "Aaaww..." dengan sebelah tangan seolah berusaha menutupi puting susunya yang terpapar dan sebelah tangan lagi seakan menutupi kemaluannya (karena batang kontol gede milik Sani pada saat itu sudah mencuat menempel ke perutnya kearah pusar keluar dari pinggir atas celana segitiga merah itu... he he he gile beneeer), membuat kedua temannya pada malam itu semakin beringas pula

"Siapa takut..."

bisik temannya dibelakang telinga Sani sambil semakin mengunci mengeratkan badannya kebagian belakang tubuh Sani dan semakin menggenggamkan tangannya pada batang kontol dan biji peler Sani.

Sebotol arak cap tikus dicurahkan oleh seorang sopir truk dari atas kepala Sani membasahi sekujur tubuhnya mengalir kebawah, sementara kedua temannya menjilati lelehan arak tersebut dari tubuh Sani, menjilati terus sampai kebawah, kebatang kontol gede Sani, kelobang pantatnya persis seperti 2 ekor induk kucing tengah memandikan anaknya. Sani semakin meliuk-liukkan tubuhnya seakan menikmati setiap jilatan lidah kedua temannya itu sambil mengeluarkan desah erotik ditingkahi dengan jeritan manja mesra... tak ada lagi suara nyanyian cemprang, tak ada alagi suara tepukan tangan yang ditingkahi ketukan pada piring dan gelas... dari sudut matanya dia melihat masing-masing temannya sudah mulai bergumul bergulat mengumbar nafsu, satu persatu baju dan celana berhamburan lepas dari tubuh pemiliknya, hawa alkohol udara dalam bedeng yang semakin panas bau keringat aroma jantan yang kuat memenuhi suasana malam itu.

Dua orang sopir truk mengentoti seorang temannya, kontol gede keluar masuk kedalam mulut dan kelobang pantat temannya, dua orang temannya mengentoti seorang sopir truk bergantian, dan Sani sendiri tengah berada mengangkangi tubuh temannya yang tidur telentang dengan kontol temannya tertancap dalam dilobang pantatnya sementara mulut Sani penuh berisi kontol temannya yang satu lagi. Dalam sekejap pula sebuah kontol lagi milik temannya yang belum kebagian lobang mulai ikut menyeruak masuk bareng dengan kontol yang sudah tertancap dilobang pantat Sani (double penetration).

Yah... dimalam jahanam itu untuk pertama kalinya pula Sani merasakan nikmatnya 2 kontol gede merojok lobang sanggama, berulang kali dengan berbagai macam rupa dan bentuk kontol bergantian bareng mengentoti lobang pantat Sani... awalnya Sani terpekik mengerang kesakitan namun tak berapa lama kemudian dia sangat menikmati sensasi 2 kontol saling bergesekan didalam lobang pantatnya... bergantian menghentak menghunjam dalam bahkan sesekali kedua kontol bareng masuk merojok arrgg.. ohhh shit sshhh aarrgghh

"Ya udah, sono tuh isep kontol gw... ganti rokok yang elo minta"

Sani semakin berkeringat basah kuyup dengan pakaian lengket abis mencetak setiap lekuk dan tonjolan tubuh ditengah lokasi penambangan pasir ditengah hari yang panas terik memandangi wajah temannya yang sedang menjilat kepala kontolnya yang keluar dari ristsleting celananya yang rusak yang sudah mengembang merah keunguan, mengisep menelan batang kontolnya hingga kandas ke pangkal batang kontolnya hingga jembut lebat Sani menutup hidung temannya , membuat Sani sambil tersenyum terkadang berdesis ahhh sshhh aahhh... sesekali sekujur tubuhnya bergetar halus menahankan kenikmatan yang tiada terperikan itu. Satu per satu temen penggali pasir datang mendekat menonton mereka yang tengah ngentot dialam terbuka itu sambil sesekali memberikan komentar dan semangat untuk menggenjot lebih kuat dan lebih dalam dan lebih cepat. Set !

Mengentot ditengah alam terbuka disiang hari bolong ditonton oleh orang lain, arrgghh... memang bayang-bayang berduri sedang bergetahkan gulana, Sani masih sangat mengharapkan sekiranya Adi, teman lamanya, seandainya Adi yang berada disana yang mengentot bersamanya.

Rabu, 15 Februari 2012

Bayang-bayang Berduri - Berbuahkan Bisa

Selepas masa sekolah menengah, Mat Sani dan Adi tak dapat lagi melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Desakan ekonomi, kebutuhan hidup sehari hari membuat mereka harus segera mencari kerja apa saja untuk minimal meringankan beban keluarga. Perpisahan memang tak dapat dielakkan oleh kedua anak manusia itu, masa muda penuh gelora membahana dalam seketika tercerabut begitu saja membuat bayang-bayang berduri membuahkan bisa, bisa beracun bagaikan bisa ular kobra Afrika yang sangat mematikan.

"Di ! sudah lo cuci blon piring-piring kotor itu ?"

suara pemilik warung nasi campur tempat Adi bekerja hampir 2 tahun ini membuyarkan lamunan sesaat Adi. Di jalur pantai utara jawa (pantura), Adi bekerja pada sebuah warung nasi campur yang sering disinggahi oleh supir truk ataupun bis malam, untuk melepas penat dan dahaga, baik dahaga lahir maupun batin. Warung seperti itu biasanya juga menyediakan bilik sederhana bagi para sopir yang ingin ngentot dengan lonte yang juga tersedia disana. Lonte apkiran kota besar, memek sudah dhedel dhower keseringan dirojok kontol berbagai bentuk ukuran dan diobok-obok diaduk-aduk dengan berbagai macam gaya entotan. Ada beberapa kali Adi ngentot dengan lonte disana namun semenjak berpisah dengan Mat Sani dia tidak sedikitpun merasakan kenikmatan dalam melakukan hal tersebut dengan para lonte tersebut.

Hampir tanpa rasa bahkan cenderung mati rasa. Umumnya ngentot dgn lonte tersebut lebih banyak inisiatif dari lonte yang udah kegatelan memek berdenyut minta dientot oleh batang kontol pejantan muda dan menarik Adi kedalam bilik merenggut ritsleting celananya dan langsung mengenyot kontol gede Adi... ya, namanya juga kontol dienyot enyot akhirnya ngaceng juga dan terjadilah ngentot tersebut, tapi tanpa rasa sama sekali. Kalaupun akhirnya muncrat juga didalam memek lonte tersebut umumnya terjadi bila Adi memicingkan mata sambil ngentotin itu lonte sambil membayangkan ngentot dgn Mat Sani ! Aneh...

"Kowe iso mijit, cah bagus ?"

seorang sopir truk menepuk pundak Adi ketika menghidangkan bir pesanan dimeja sopir itu

"Umm..."

Adi bergumam, dari sudut matanya dia memperhatikan sopir yang menyapanya. Hmm, usia awal 30-an, badan kekar berkumis, memakai baju jeans lusuh terbuka 2 kancing memaparkan dada bidang berotot yang ditumbuhi bulu dada. Ooops... dari robekan celana jeans lusuhnya sejengkal dari pangkal paha tampak kepala kontol sopir tersebut mengintip perkasa bagaikan kepala anak anjing baru lahir, gila... !

"Tutup warung kowe ke truk aku yo... mijetin aku"

kembali sopir truk itu menyapa Adi sambil menepuk bokong Adi dan sebelah tangannya menunjuk kearah truk materialnya yang diparkir di seberang jalan raya ketika dia kembali menghampiri meja itu menghidangkan nasi campur pesanan si sopir. Bagaikan sengatan listrik 10.000 volt mengalir melalui jamahan sopir tersebut di bokong Adi melecut segenap impuls syaraf sensorik maupun motorik menggetarkan pusat sistem dibagian otak yang paling dalam, dai tahu pasti apa yang diinginkan sopir tersebut dibalik permintaan pijet memijet tersebut. Alarm gaydar Adi gemerincing berbunyi hingar.

Jam 02.00, saat warung tutup, Adi melangkah keluar warung sejenak ragu apakah pulang kebedengnya atau... hmm, namun dorongan untuk mengikuti permintaan sopir truk itu kembali membuncah mengingat aura yang terpancar dan mengalir dari tangan sopir truk itu ketika menjamahnya membuat Adi menyeberangi jalan dan menghampiri truk material tersebut, siapa takut !

Didalam kabin pengemudi, dikompartemen belakang tempat duduk sopir, Adi duduk mengangkangi tubuh sopir tersebut sudah melumuri sekujur tubuh sopir truk tadi yang sudah berbaring telungkup telanjang bulat. Udara dalam kabin semakin panas, keringat berlelehan dan sejenak Adi berhenti memijat untuk membuka bajunya dan celana panjangnya untuk setidaknya dapat mendinginkan tubuhnya yang sudah licin berkilat berkeringat untuk selanjutnya kembali menaiki tubuh sopir tersebut. Sopir truk membalikkan tubuhnya menjadi telentang dan arrgghh tuh tonjolan keras kontol sopir truk menyelinap disela paha Adi. Cuek aja, Adi mulai melumuri dada bidang berotot kenyal dengan minyak urut dan baru beberapa saat memijit bagian depan tubuh sopir itu tiba-tiba...

"Shrriieek...!"

sopir tersebut merobek celana dalam Adi dan dalam seketika juga kepala kontol sopir itu sudah berada menyeruak cincin anus Adi, oouch !...

"Jangan mas... ntar diliat orang" lirih Adi berbisik

"Ora opo-opo, sing bioso koq..." ujar sopir itu sambil melumuri kepala kontolnya dengan ludahnya

dan bless... arrgghh sshh ahhh, batang kejantan sopir tersebut menancap kokoh kedalam lobang kenikmatan Adi. Sodokan demi sodokan makin lama makin cepat makin dalam dan makin beringas sopir tersebut mengentoti Adi hingga suara per truk ikut berderit derit seirama dengan hunjaman batang kontol gede sopir tersebut. Tubuh Adi juga terlonjak-lonjak terkadan kepalanya hingga membentur atap kabin truk tanpa dapat bergerak leluasa karena dari bawah sodokan kontol sopir itu terus menghunjam lobang pantatnya, ditambah lagi plintiran jari kokoh sopir tersebut pada puting susunya membuat Adi melayang tinggi hingga keawan nirwana

"Edhan... lobang kowe uenaak tenaan rek !"

"Arrghh shh ahh.. knotol elo juga macan buanget mas.. oohh, shhh ahhh"

entah berapa lama pergumulan itu berlangsung, keringat telah membanjiri dua tubuh yang bergulat dalam kabin sempit nan panas membara itu, hingga akhirnya...

"Arrgghh, aku... a... mo kluar ner... muncraaat"

bergetar terengah engah sopir truk mengejangkan sekujur tubuhnya sambil menghunjam sedalam mungkin batang kontolnya hingga ambles sampai pangkalnya kedalam lobang pantat Adi... crrootthh arrgghh.. ccrrootthh.. arrgghh.. entah berapa belas kali sisopir memuncratkan pejuhnya mengisi membanjiri rongga usus Adi, hhrrgghh... hangat mengalir bagaikan lahar panas. Sesaat kemudian giliran Adi pula yang memuntahkan lahar panasnya crrootthh crrrooottth arrgghhh... membasahi sekujur tubuh sopir truk tersebut dari ujung rambut muka dada dan perutnya bahkan bercipratan kebergagai penjuru kabin truk itu...

Sejenak tubuh Adi terkulai lemas terbaring diatas dada sopir tersebut sementara kontol perkasa sopir itu masih tertancap berdenyut denyut dilobang pantatnya. Lelehan sperma Adi didada sopir itu dijilatnya.. hmm yummy, legit anget dan nyam-nyam, bibir Adi yang bercelemotan sperma mencipok bibir sopir itu berbagi rasa lelehan spermanya berulang kali... dan berulang kali sampai, arrgghh, kembali terasa batang kontol gede milik sopir itu yang masih tertancap didalam lobang anusnya menegang membesar dan mengeras berdenyut-denyut hidup kembali. Gilaaa...

Selasa, 14 Februari 2012

Bayang-bayang Berduri - Merah Merekah

Latihan demi latihan di sasana tinju tersebut membuat Mat Sani dan Adi semakin akrab, selain oleh karena kegiatan ekstra kurikuler yang sama juga lebih banyak lagi oleh karena kesamaan dalam masalah keluarga, sama-sama berasal dari kelas bawah, dengan himpitan ekonomi yang tersana semakin menyesakkan dan... hmm sama-sama merasakan adanya ketertarikan pada seks sejenis. Sebagaimana layaknya petinju ataupun orang orang yang bergelut dgn binaraga, maka kekaguman akan bentuk tubuh yang kekar, otot yang menggelembung dan penampilan fisik lainnya merupakan indikator bagi mereka. Hampir mendekati narsis lah... mengagumi penampilan fisik diri.

"Elo malam ini tidur dimana San ?" Adi bertanya sambil mengeringkan keringat yang berleleran ditubuhnya ketika usai latihan

"Tauk tuh, dimana aja... kaya'nya malam ini gw nginep disini aja" Sani menjawab sambil memandang tubuh Adi yang berbalur keringat

"Gw temenin elo aja yah, soalnya dirumah juga sumpek tuh... kebanyakan penghuninya"

Sudah menjadi kebiasaan disasana tinju ini dwi fungsi sebagai tempat latihan dan sebagai tempat singgah bagi anggota sasana yang kemalaman untuk pulang kerumah. Kamar mandi sederhana, gelosor dipojokan ring, dan warung murah meriah didepan sasana sudah lebih dari cukup untuk menunjang kebutuhan kehidupan sehari hari. Dan malam ini, tinggal Mat Sani dan Adi yang berada disasana tersebut.

"Mandi bareng yok" ajak Adi, sambil memelorotkan celananya sehingga bugil

"Ho-oh... yok" Sani beranjak mengikuti Adi ke kamar mandi sasana tersebut, sembari itu dia mengamati bentuk buah pantat Adi yang kencang berotot bulat berisi... gileee, kontol Sani mulai ngaceng

"Tolong sabunin belakang gw dong San" pinta Adi ketika mereka sudah berada bugil dikamar mandi tersebut

Tanpa menunggu dua kali permintaan, Sani mengambil sabun mandi dan mulai mengusap tubuh Adi dengan sabun tersebut... hmm, basah licin tubuh liat berotot dan aroma jantan lelaki muda belia membuat atmosphre kamar mandi tersebut ibarat bensin disiramkan ke api dalam sekam, api nafsu jantan yang tengah membuncah menggelora bagaikan magma diperut bumi yang siap untuk diledakkan dimuntahkan menyemburkan lahar pijar panas. Sani masih mengusap tubuh Adi dari belakang, kontolnya tegang penuh berurat kehijauan dengan kepala kontol yang merah merekah kini mulai menyelinap disela paha Adi, sementara kedua tangannya mulai menjelajahi bagian depan tubuh Adi, dadanya, puting susunya, perut six packnya dan turun lagi kebawah menggeramas jembut Adi dan batang kontol Adi yang sama tegangnya dengan batang kontol Sani. Adi menggeliat sambil mendesah, kedua pahanya mencengkeram batang kontol Sani...

"San... ahh shhh, jangan San... ahh... shh" Adi mendesah seakan berusaha menghentikan serbuan maut Sani, namun tak ada usaha lain kecuali desahan jangan dan jangan sementara bahasa tubuh Adi menyatakan lain... teruskan San - teruskan. Hal ini membuat Sani semakin beringas, kecupan demi kecupan ditengkuk Adi, dibelakang kuping, dibahu Adi yang bidang dan kekar semakin menggila. Kontol Sani mulai menyeruak membuka lobang kenikmatan Adi... dan "bless..." kepala kontol Sani masuk kedalam lobang pantat Adi

"Ouchh... sakit San... aduh, sakit !" Adi merintih

"Mpph... tahan bentar Di, ntar juga enak koq"

Sani membiarkan sejenak benaman kontolnya dilobang pantat Adi, menunggu sampai lobang pantat Adi menyesuaikan diri terhadap sodokan kontol gedenya. Sementara itu tangannya terus mengusap menggerayang sekujur tubuh Adi yang licin bersabun berkilat basah, lidahnya menari nari dikuduk Adi membuat Adi relaks dan mulai kembali menggeliatkan badannya dan mengeolkan pantatnya yang berisi kontol Sani. Kontol Sani semakin terbenam kedalam lobang pantat Adi, semakin terbenam sampai pangkal batang kontolnya dan jembut Sani menggesek gesek cincin anus Adi... hrrgghh membuat Adi menggelinjang geli. Perlahan tapi pasti genjotan kontol Sani semakin lama semakin cepat menghajar lobang pantat Adi sampai mengeluarkan suara kecipak kecipok akibat benturan demi benturan dibuah pantat Adi yang berotot bulat berisi tersebut.

"Arrgghh... enak buanget Di... ohhh shhh enak bangeeeth" sambil setengah meracau Sani mengentotin Adi dengan liar buas dan ganas

"Ho-oh... entotin gw San... ohh kontol elo gede banget San... arrgghh shh... entotin gw sampai elo muncrat San" Adi juga tak kalah bernafsunya dengan Sani, tangannya mengocok kontolnya yang sudah mencuat menegang membentuk sudut dengan perutnya.

"Di... arrgghh, gw mo keluar neh... ohhh mo muncrat neh".... setengah melolong Sani menggigil bergetar menantikan semburan semburat lahar putih pijarnya.

"Iya... keluarkan dimuka gw yah..." pinta Adi

Ploph ! kontol Sani keluar dari lobang pantat Adi, dan kini Adi jongkok berhadapan wajahnya dengan kontol Sani yang sudah siap muncrat... dan

"Aaaaarrggghhh... muncrat... oohhh sshhh aaarrrggghhh"

Sani meregang mengejang berkali kali seiring dengan muncratan semburat lahar putih pijarnya membasahi wajah Adi, berlelehan dikening dimata dihidung sebagian masuk kedalam mulut yang menganga lebar dan melipah membasahi dagu dan dada Adi... crrooth.. crrroooth crrroooth... bukan main banyaknya sperma Sani. Wajah Adi bercelemotan sperma Sani.. ummm, sungguh seksi apalagi lidahnya menjlati membasahi bibirnya yang ranum yang berleleran sperma... cum facial ! Sani mengangkat tubuh Adi dan mencipoknya dengan penuh nafsu sambil merasakan lelehan spermanya diwajah Adi... hmm, makasih Di, elo emang luar biasa.

Malam itu mereka tidur berpelukan mesra dipojokan ring tinju, terkapar lelah namun dengan wajah puas. Udara panas Jakarta masih tetap terasa hangat sehingga kedua anak manusia tersebut tidur bertelanjang dada hanya memakai celana boxer lusuh saja. Tak ada yang dapat disalahkan bila lepas tengah malam ketika tenaga mereka sudah pulih kembali, gesekan demi gesekan kulit tubuh telanjang kekar berotot membuat kedua kontol gede tegak mencuat menjulang bagaikan tiang membentuk tenda pada celana boxer tersebut. Tangan Sani menggenggam batang kontol Adi demikian pula tangan Adi masuk kedalam celana boxer Sani mengelus daging buah pantat dan sesekali telunjuk Adi menghampiri cincin lobang anus Sani.

"San, gw pengen ngentotin elo..." bisik Adi mesra sambil menjilati kuping Sani

"Umm..." Sani bergumam

"San, boleh khan gw entotin elo..."

Shrrieek!... Adi merobek bagian belakang celana boxer setentang lobang pantatnya Sani dan mulai membalikkan badannya dan lidahnya mulai menjelajahi membasahi lobang pantat Sani melalui lobang robekan celana tersebut. Shrrieek!... Adi merobek celananya setentang kontolnya dan ploph! kontolnya keluar tegak menjulang melalui lobang robekan celananya pula.

"Isep San"... peritahnya pada Sani

Sani melahap batang kontol Adi dengan rakus bagaikan ikan mujair yang sudah 3 hari 3 malam tak dapat makan, air liurnya berlelehan membasahi batang kontol Adi. Adi tak kalah ganasnya pula, dia mulai mengentoti mulut Sani dengan sadis... sedemikian dalam hingga masuk kepangkal tenggorokan membuat Sani berulang kali tersedak kehabisan nafas, kelelep batang kontol ! Tak lama kemudian Adi berbaring telentang dengan kontol mencuat bagaikan tugu Monas keluar dari lobang robekan celananya dan Sani naik keatas tubuh Adi mengarahkan rudal Adi ke lobang pantatnya dan coproth ! masuk kedalam lobang kenikmatannya itu

"Gile Di ! sakit banget..." seru Sani

"Iya ya gw juga tadi begitu juga koq, lu kate ntar juga enak khan?" jawab Adi

Bagaikan koboi mengendarai kuda liar di rodeo Sani menggerakkan mengoyang dan menggeolkan pantatnya yang tertancap batang kejantanan Adi sementara Adi bagaikan ikan lumba lumba menggelupur naik turun menghunjamkan batang kontolnya kelobang pantat Sani. Keringat kembali membasahi sekujur tubuh kedua anak muda yang sedang terbakar nafsu. Celana boxer mereka sudah lengket abis dikulit, lelehan keringat bagaikan ank sungai mengalir berliuk liuk membasahi tubuh mereka yang berotot itu. Adi bangkit dari telentang dilantai sementara batang kontolnya tetap tertancap dilobang pantat Sani, perlahan sambil mendekap tubuh Sani dia bangun berdiri menggendong tubuh Sani yang licin berkeringat dengan hunjaman kontolnya masih tertancap kokoh dilobang pantat Sani. Sani melingkari kedua kakinya mengunci pinggang Adi dan tangannya merengkuh pundak kekar Adi sambil mencipok mengulum melumat habis bibir Adi. Badannya naik turun terlonjak-lonjak ketika kontol Adi menghunjam lobang pantatnya sambil berjalan...

"Arrgghh, enak banget entotan elo Di, gilee... enak banget..." bisik Sani diantara kuluman demi kuluman pagutan kedua bibir mereka. Adi berjalan kearah pinggir ring tinju dan meletakkan tubuh Sani dipinggir ring tersebut. Semakin ganas dia menghunjamkan rudalnya menggerojok isi lobang pantat Sani, semakin keras pula lenguhan desahan dan rintihan Sani, membuat Adi semakin beringas pula...

"San, gw mo keluar neh..."

"Ohhh... keluarkan aja Di, penuhi tubuh gw dengan sperma elo Di... arrgghh, sshhh ohhh"

Fajar mulai menyingsing di ufuk timur, kokok ayam telah terdengar bersahutan (eh!! masih adakah ayam berkokok di jkt ?), dua tubuh lelaki jantan perkasa terkulai lemas dilantai sasana tinju setelah berulang kali mengentot dan dientot semalaman memuaskan hawa nafsu angkara murka yang selama ini terpendam. Dua tubuh lelaki muda perkasa berkilauan bersimbah keringat dengan lelehan sperma segar diwajah disudut bibir dan dilobang anus yang masih terbuka lebar akibat rojokan demi rojokan kontol gede mereka

"Woi, bangun ! udah siang neh... kaga pergi sekolah ? " suara pelatih tinju membangunkan mereka dari tidur lelap sehabis pertarungan dahsyat semalam suntuk.

Senin, 13 Februari 2012

Bayang-bayang Berduri - Tumbuh Bersemi

Tanganku masih sibuk membenahi posisi kontolku yang tegang tegak berdiri didalam celana ketika baru turun dari bis kota akibat tersenggol-senggol bergesekan dengan pantat cewek ketika berdesakan didalam bis tersebut.

"Maaat... Mat Sani..."

ditengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan dijalanan kota Jakarta dari seberang jalan temanku berteriak-teriak berulang kali memanggil namaku, sementara aku masih juga menoleh kiri kanan mengira-ngira darimana gerangan suara itu berasal.

"Hooi... ada apaaa..."

akhirnya kutemukan sumber suara yang sedari tadi memanggil namaku itu, ternyata gerombolan teman-temanku berada diseberang jalan.. aku hanya melambaikan tangan dan bergegas jalan menuju sasana.

Hari ini baru saja aku masuk ke bangku sekolah setelah sekian lama libur ujian akhir... dan aku masuk ke sekolah lanjutan atas dikawasan pinggiran kota Jakarta. Maklumlah, orangtuaku hanya pedagang keliling yang tidak mempunyai kemampuan ekonomi yang memadai, bersekolah kembali untuk melanjutkan ke SLA saja sudah aku syukuri luar biasa. Tak akan pernah terlintas dibenakku untuk bersekolah ditempat yang favorit di Jakarta ini, walaupun sebenarnya hasil ujian sekolah lanjutan pertamaku cukup cemerlang. Hari ini pula aku mulai dengan kegiatan ekstra kurikuler yang aku pilih... tinju !. Hmm, jarang sekali anak seusiaku yang memilih kegiatan tersebut, tapi entah mengapa... aku merasa bahwa kegiatan disasana tinju remaja tersebut sangat menantang disamping memang kehidupan sehari-hari yang mengharuskan aku untuk menguasai salah satu teknik beladiri karena kerasnya kehidupan di lapisan masyarakat kelas bawah, ada sesuatu yang tak dapat aku ungkapkan... perasaan suka atau nikmat atau entah apapun namanya yang tumbuh bersemi didalam jiwaku ini bila berkumpul bersama dengan anak lelaki seusiaku dengan kondisi tubuh jantan kekar ketat dan...

"Sani ! jangan melamun... ayo pemanasan dulu"

"He-eh.. iya pak... iya"

suara tegoran pelatih membuyarkan lamunanku ketika aku sudah berada didalam sasana tinju tersebut.

Ada delapan orang anak seusiaku yang mengikuti kegiatan ini, bergantian kami latihan menjadi sparring partner bila usai latihan pemanasan, diselingi dengan instruksi teknik bertinju yang baik dan benar oleh pelatih kami. Disamping itu pelatih juga memberikan semangat bertanding, semangat menjunjung sportifitas dan semangat kekompakan dalam tim... namun tak dapat dipungkiri pula ada semacam semangat untuk mengalahkan lawan yang tumbuh pula diantara kami berdelapan itu dan lawanku yang paling tangguh adalah Adi ! Dengan tinggi badan dan berat badan yang hampir seimbang denganku, sekitar 175cm berat 60kg, maka kami berdua sering dipasangkan oleh pelatih pada saat berlatih di ring tinju. Adi sangat lincah, tubuhnya ketat dan dadanya bidang, otot perutnya mulai terbentuk oleh latihan fisik, pinggangnya ramping dan demikian pula paha dan betisnya yang berbulu mulai berotot. Berbeda kelas denganku tapi oleh karena kegiatan ekstrakurikuler yang sama membuat kami cepat menjadi akrab dan kenal satu sama lain dengan baik. Orang tua Adi sudah berpisah, dia bersama 4 orang adiknya ikut dengan ibunya yang berjualan di pasar dikawasan pelabuhan Tanjung Priok.

"Elo pernah ngentot San ?"

sambil mandi dibawah guyuran air dari shower di sasana tinju tersebut Adi bertanya padaku

"Hngngh... kenapa"

sambil mengangkat kedua alisku seakan tak percaya apa yang baru saja diucapkan oleh Adi

"Kaga.. gw pengen tau aja, elo pernah ngentot atau belon..." sambil menggosok-gosokkan shampoo dikepalanya

"Iya... tapi emang kenapa koq tiba-tiba elo nanya udah ngentot atau belon ama gw"

sambil meneruskan mandi membilas busa shampoo Adi bercerita tentang hal yang dilihatnya tadi malam di pinggir kali dekat rumahnya, dua orang preman pasar mengentoti pelacur yang sering berkeliaran dilokasi pasar tersebut.

"Gila San, dua orang itu tenang aja tuh kaga peduli ketika aku intip"

"Hmm... terus ?"

"Ya itu... kontol mereka keluar masuk kememek dan kemulut lonte itu, kelihatannya enak banget yah... sampe klojotan mengerang-erang begitu... aku jadi kepengen juga"

"Terus... elo ikut ngentotin lonte itu juga ?"

"Kaga seh... cuma gw jadi kepengen aja tuh, gimana rasanya ngentot itu... tapi gw lom brani, masih takut..."

Kontol Adi yang gede item tampak mulai tegak berdiri membengkak bergelayutan kekiri kekanan disela guyuran air dan buih shampoo yang mengalir turun merayapi kulit tubuhnya, aku terpana sejenak melihat pemandangan indah tersebut... dan kontolku juga tak kalah garangnya dengan kontol Adi kini mulai ikut tegak berdiri pula. Ada dorongan yang kuat dalam hatiku untuk segera meraba menyentuh dan meremas kontol Adi pada waktu itu, tetapi sekuat daya upaya aku tahan untuk tidak melakukannya saat itu... akh, seandainya saja saat itu hanya aku dan dia yang berada dikamar mandi ini... Bayangan banci yang dientot lobang pantatnya dibawah jembatan naik kejalan tol yang pernah aku intip bersama teman-temanku segera terlintas dibenakku, membuat kontolku semakin tegang saja ketika Adi menceritakan bagaimana peristiwa malam itu yang dilihatnya di pinggir kali tersebut.

"Shhh ahhh... enak mas... shh ahh tempong yang kuat maas... arrgghh, iihh.. kentiongnya gedonk banget mass.. sshh.. ahh, endaaang"

begitulah desahan banci tersebut yang masih terngiang di telingaku pada saat mendesah merintih keenakan nungging dientot oleh seorang lelaki kekar malam itu.

"Arrgghh... aaahhhh,... a.. aku mo... kluar, arrgghh... sshh, arrgghh... arrgghh"

lelaki kekar itu mengejang menggeram dan berulang kali menghunjamkan kontolnya yang gede keluar masuk lobang pantat banci tersebut dengan kekuatan sodokan yang penuh diiringi suara kecipak kecipok lobang pantat basah oleh cairan kenikmatan..... Dalam nuraniku bayang-bayang berduri tumbuh bersemi

Hidup dalam keadaan serba terbatas, ekonomi pas-pasan, lingkungan perumahan yang jauh dari layak, keterbatasan lahan dan mahalnya kebutuhan hidup, membuat aku dibesarkan berhimpitan bersenggolan dengan masalah yang seharusnya belum lagi masanya aku ketahui. Sejak sekolah dasar aku sudah acap kali melihat ayah dan ibuku ngentot didepan mataku, entah mereka sadari atau tidak, tetapi kejadian itu terekam dengan sempurna dialam sadar dan bawah sadarku.

Belum lagi tetangga disebelah rumah, pasangan muda kuli angkut dipelabuhan, hampir setiap hari tidak pagi tidak siang tidak sore apalagi malam selalu saja terdengar desahan erangan erotik dengan jelas karena antara bilik rumahku dengan rumah mereka hanya terpisahkan oleh selembar papan triplek tipis saja. Bahkan dari lobang dipapan triplek tersebut aku dapat mengintip dengan jelas bagaimana bang kuli yang kekar berotot itu mengembat menghajar menyodokkan batang kejantanannya ke memek, ke lobang pantat bahkan terkadang kemulut istri muda belianya yang montok sintal genitnya minta ampun... umm... hampir setiap kali pula aku ikut memuncratkan pejuhku bercipratan membasahi dinding triplek tersebut ketika mengintip kegiatan entot-mengentot mereka. Bahkan tidak jarang pula bang kuli tersebut membawa temannya yang lebih muda untuk bersama-sama mengentoti istrinya yang agaknya bekas lonte pinggir jalan itu... seakan tak percaya namun nyata, aku melihat dengan jelas bagaimana sikuli muda bergumul ganas bringas menghunjamkan kontolnya ke memek istri bang kuli tersebut sementara si bang kuli menonton dengan tenang sambil mengelus-elus batang kontolnya yang sudah tegak berdiri berkilat...

"Enak khan memek istri gue..." kata bang kuli

"Ho-oh.. e.. enak bang, enak banget neh" jawab kuli muda sambil dengan rakus menjilati tetek istri bang kuli yang montok itu sementara kontolnya keluar masuk merojok memek

dan astaga ! bang kuli kini menghunjamkan batang kontolnya kelobang pantat si kuli muda yang tengah terengah-engah mengentoti istrinya... arrgghh, mereka bertiga menjadi satu gumpalan tubuh bergulingan bergumul basah kuyup berkeringat dilantai bilik jahanam yang sempit itu. Bergantian pula bang kuli mengentoti antara lobang pantat kuli muda dan memek istrinya yang tegah tersumpal kontol kuli muda tersebut, dua kontol masuk dalam satu lobang memek, pindah lagi masuk lobang pantat kuli muda, kembali menghunjam masuk bareng kedalam memek, cabut... ploph ! dan blesss.. masuk lagi kelobang pantat... hingga akhirnya hampir dalam waktu yang bersamaan si kuli muda menyeringai menggeram memuncratkan pejuh dimemek dan bang kuli memuncratkan pejuh dalam lobang pantat, sementara istri bang kuli sudah untuk yang kesekian kalinya merem melek mengejang menggelinjang orgasme dengan hebatnya. Bareng dengan istrinya bang kuli, si kuli muda tak segan segan pula menjilati batang kontol bang kuli yang ekstra large tersebut, slurrpphh.. slurrpphh.. kepala kontol - batang kontol sampai biji pelernya dijilati sampai bersih mengkilap... ekspresi wajah kuli muda penuh kenikmatan ketika menjilati mengemut dan mengulum kontol bang kuli yang berlelehan sisa pejuh itu tak akan pernah aku lupakan dan pada waktu itu aku muncrat berkali-kali ketika itu... berkali-kali muncrat.. arrgghh ! Bayang-bayang berduri tumbuh bersemi...

"Woi... ngelamun neh ! Kontol elo ngaceng mlolo dari tadi" Adi membuyarkan hayalanku sambil menepuk pundakku

"Emh.. eh, kaga, eh... kenapa" aku agak kaget dan gelagapan

"Jangan lupa yah, malam minggu depan kita sparring lagi. Kan kejuaraan tinju junior udah dekat tuh" sambung Adi sambil langsung memakai celana jeans butut belel kesayangannya tanpa memakai celana dalam

"Oh ya.. iya yah.. ntar ingatkan gw lagi yah"

sambil mengeringkan tubuhku dengan handuk sementara mataku masih terpaku melihat bentuk kontol Adi yang masih setengah ngaceng tercetak dicelana jeans yang stretch sempit ngepas ditungkainya itu. Gila...! bagus bener bentuk kontol Adi, agaknya... bayang-bayang berduri tumbuh kian bersemi didalam diriku ini... sigh !

Minggu, 12 Februari 2012

Gelora Nafsu Brondong STM - Dirman

Dirman, sosok pelajar STM tinggi badan 175cm, relatif kurus namun dengan otot yang kenyal padat pejal, V-shaped bahu bidang pinggang ramping, kulit hitam bahkan sampai kebibirnya juga merah kehitaman, rambut cepak, daun telinga kiri dengan anting perak, dengan tampang wajah pemberontak yang lembut hati - matanya belok besar namun bila memandang sesuatu tajam seakan menyimpan dendam amarah, jago dalam segala jenis olahraga disekolah terutama yang bersifat fight... tampangnya menjadi bringas untuk memenangkan pertandingan tersebut sehingga sering dijuluki "pembunuh berdarah dingin" oleh teman-temannya... sangat sedikit berbicara relatif diam, cool, bila diantara keramaian riuh rendahnya suasana sekolah yang didominasi oleh siswa pria itu.

Aura jantan perkasa membuat dia selalu jadi inceran cewe-cewe binal baik disekolah maupun diluar sekolah yang terkadang secara sengaja menyentuh mengusap meremas tonjolan kontol gedenya, namun Dirman tidak menanggapinya, dingin, bahkan berkali-kali ada saja godaan untuk menjadi pejantan gigolo tante-tante yang haus dahaga akan kontol remaja dengan imbalan sejumlah uang juga tak pernah digubris oleh Dirman.

Berasal dari keluarga ekonomi kelas bawah, broken home, ayahnya centeng pelabuhan yang jarang tinggal dirumah karena banyaknya wanita simpanan dimana sudut kota Jakarta. Abangnya satu orang meninggal oleh karena over dosis, yang satu lagi hilang sewaktu kerusuhan Tanjung Priok. Kakak perempuannya ditahan dipanti rehabilitasi sosial karena berulang kali tertangkap menjajakan diri di daerah Plumpang, satu orang adiknya meninggal sewaktu ada wabah demam berdarah dan masih ada tiga orang lagi adiknya yang masih kecil. Potret centang perenang keluarga miskin, ekonomi lemah, pendidikan kurang, keahlian tidak punya selain ngentot !

"Jangan mas, anakmu masih bangun mas... jangan... ahh maaas..." ibunya Dirman selalu saja seakan tak kuasa menolak hasrat seks suaminya ketika si pemabuk itu berkehendak

"Alah daripada aku ngentot ama lonte... ayoh buka memek elo..." kontol ayah Dirman sudah mencuat tegak item gede meradang menerjang memek tanpa ampun

Semenjak kecil Dirman sudah tidak asing lagi melihat orang ngentot didepan matanya yang masih polos waktu itu, yaitu bila ayahnya pulang dalam keadaan mabuk berat dan menyeret memaksa istrinya, ibunya Dirman, untuk dientot didepan matanya... bukan hanya memek yang dihajar oleh kontol ayahnya, terkadang lobang pantat atau bergantian antara memek - lobang pantat - memek, bahkan mulut ibunya Dirman juga tak luput dari sodokan rojokan batang kejantanan si jahanam tersebut. Semua kejadian demi kejadian tersebut terekam dengan baik tersusun rapi dalam hard disk otak si kecil, Dirman.

"Ahh mas... sakit, jangan dilobang pantat mas.. sshh... ahh... sakit mas..."

"Arrgghh... biar sakit yang penting enak khaan... hrrgghh.. aahh.. hrrgghh.. aahh"

bila tak mendapatkan apa yang diinginkan oleh ayahnya maka dia tak segan-segan memukul menampar bahkan meninju ibunya sampai bengkak berjejas merah terkadang berdarah... biadab !

Namun yang sangat membuat Dirman terpukul adalah ketika pamannya dari fihak ibu tinggal serumah dengan mereka sementara mencari pekerjaan serabutan di Jakarta. Pada saat itu ketika Dirman telah duduk disekolah lanjutan pertama, ayahnya sudah mulai jarang tinggal dirumah karena sudah mempunyai wanita simpanan, sementara ibunya Dirman selalu pergi dini hari kepasar induk membeli sayuran untuk kembali dijual disekitar kompleks perumahan mereka dan sore hari menjadi buruh cuci untuk mencukupi kebutuhan ekonomi mereka. Orang yang diharapkan oleh Dirman sebagai pelindungnya pengganti ayahnya yang tak dapat diharapkan olehnya justru membawa malapetaka langsung kepada dirinya...

Berawal dari tidur bareng bersisian dengan pamannya tersebut, pada suatu malam yang dingin oleh hujan yang mengguyur kota Jakarta sejak sore hari, Dirman setengah terjaga antara mimpi dengan bangun dia merasakan sentuhan dekapan belaian yang menjelajahi sekujur tubuhnya, kecupan jilatan menyentuh belakang lehernya ke telinga dan sebuah tonjolan keras berdenyut denyut disela pahanya... kontol paman ! Keesokan hari dia bangun dengan lumuran pejuh kering disekitar selangkangan dan seolah tidak terjadi apa-apa sikap sang paman biasa saja. Kejadian demi kejadian berulang kali dialaminya dan akhirnya...

"Umm... sshh aahh, kontol elo gede juga ya Man"

antara percaya dengan tidak Dirman terjaga dari tidurnya dan melihat paman sedang mengisap kontolnya dengan ekspresi penuh kenikmatan

"Jangan paman... ahh, jangan..."

Dirman berusaha mendorong kepala pamannya yang menempel diselangkangannya

"Napa seh Man... kan paman mau buat elo enak koq... sluurrpphh ahh sluurrpphh arrgghh"

"Umm.. errghh, tapi... paman..."

"Kontol elo gede amat seh Man, slurrpphh... keras lagee... aahhh, ummm... enak sekalee... slurrpphh aahhh..."

seakan kehabisan kata-kata pada saat itu Dirman tak dapat mengelak lagi dari emutan mulut rakus dikontolnya yang sudah ngaceng... agaknya kontol Dirman persis merupakan cetakan kontol ayahnya yang item gede, sangat gede untuk ukuran anak seumuran dia kala itu, ditambah lagi rangsangan seksual yang diperolehnya sejak dini membuat lucutan kadar hormon seks jantan Dirman terstimulasi dengan baik... dia sudah biasa onani sejak kelas 5 sekolah dasar. Ada saja alasan pamannya untuk menikmati kontol Dirman kala itu...

"Kalau elo entotin cewe ntar si cewe bisa hamil lo..., atau elo bisa kena penyakit kelamin, sifilis - kencing nanah, ntar kontol elo bisa prothol"

Hari itu untuk pertama kalinya pula kontol Dirman masuk kedalam lobang pantat pamannya... dalam keadaan telentang diam mematung kontol Dirman dituntun oleh pamannya yang duduk mengangkanginya masuk kedalam lobang pantat pamannya yang durjana, bagaikan menunggangi kuda pamannya menggenjot kontol Dirman mengaduk aduk liang anus sampai akhirnya Dirman muncrat berkali kali membasahi membanjiri rongga usus orang yang seharusnya dihormatinya, orang yang diharapkannya melindunginya... bangsat ! Affair dengan pamannya berakhir ketika si paman diusir oleh ibu dari rumahnya ketika ketahuan sedang memamerkan sambil memain-mainkan kontolnya kepada kakak perempuan Dirman, namun jejas luka telah tertoreh dilubuk hati Dirman dan membuat dia semakin jadi pendiam baik dirumah maupun disekolah.

Pertemuan dengan oom Eko agaknya tidak perlu lagi aku jelaskan dengan detil (lihat : Gelora Nafsu Brondong STM - Choky). Aku merasakan sesuatu yang dapat memuaskan nafsu amarahku ketika aku mengentoti oom Eko... seakan aku membalas dendam kesumat kepada ayahku, kepada pamanku... serasa aku menusukkan pisau belati atau parang panjang menghabisi mereka yang membuat hidupku selama ini begitu tertekan... melihat oom Eko terengah-engah mendesah mengerang mengejang ketika kontolku menghajar lobang pantatnya ataupun mengentoti mulutnya, aku semakin bringas, bagaikan melihat ayahku ataupun pamanku terengah-engah menjelang ajalnya... lega ! puas ! nikmat !.

"Arrgghh.. Dirman sshh ahh, kontol elo gede banget Man, duh sakit.. tapi enak... entotin aku Man... sshh aaaahhhh... enaaak... oohh fuck me man... fuck me harder... oh shit ! aarrgghh..."

oom Eko menggeliat menggelinjang meringis ketika aku menghunjamkan kontolku kelobang pantatnya kala itu tanpa pelumas sedikitpun sehingga anusnya robek berdarah

"Ho-oh memek elo juga enak banget neh.. lebih enak dari memek beneran sshh aaahh sshh aaahh..."

aku hunjamkan kontolku berulang kali sedalam mungkin kedalam liang sanggama oom Eko sambil sesekali menjelajahi dinding liang anusnya dengan batang kontolku

Aku juga sangat senang melihat oom Eko yang merayap menghiba-hiba padaku untuk minta dientot bahkan menjilati telapak kakiku mengemut jari jemari kakiku hingga bersih sebelum akhirnya naik ketungkai bawah ke paha dan berakhir dengan jilatannya pada lobang pantatku biji pelerku dan batang kontolku. Tanpa rasa kasihan sedikitpun terkadang aku mengencingi mulut oom Eko dan menghardik dia agar tidak menumpahkan setetespun air kencingku dari mulutnya yang terbuka lebar menerima semburan kencingku itu... arrgghh, bayangan wajah ayahku atau terkadang pamanku selintas tergambar diwajah oom Eko kala itu membuat aku semakin puas seakan membalas dendamku kepada mereka, semakin menderita ekspresi oom Eko ketika aku entot semakin dahsyat pula rasanya muncratan pejuhku... ccrrootthh.. ccrrootthh.. aarrgghh.. ccrrootthh.. ccrrootthh.. aarrgghh.. gila.

Pagi hari Minggu aku mendatangi rumah oom Eko, sendirian tanpa si Choky sahabat sebangku disekolahku. Hari itu aku sangat horny setelah semalaman melihat dari jarak dekat dipinggir rel kereta api 4 orang remaja brandalan memperkosa banci yang sering berkeliaran didaerah perumahanku... antara mau dengan tidak si banci akhirnya menjadi bulan-bulanan mereka dari jam 1 dini hari hingga menjelang azan subuh, bagaikan kawanan serigala lapar mengerubuti rusa empuk mereka berulang kali mengentoti banci tersebut dilobang pantat dimulut bahkan sekaligus dua kontol masuk kelobang pantat dan dua kontol menghajar mulut si banci, sementara Dirman dan seorang temannya sambil ngloco menikmati pemandangan erotik tersebut...

"Gila lo Dirman, ngapain pagi-pagi begini kerumahku... eh, istriku lagi ada dirumah"

oom Eko terperanjat panik gelisah melihat kehadiranku sepagi itu dihalaman rumahnya

"Kontol gw lagi ngaceng berat neh say" kataku

"Aduh gimana yah... ntar aja deh oom telefon yah, neh... uang untuk..."

"Gw mo ngentot memek lo! bukan mau uang elo !" aku marah sambil mendorongnya kedalam garasi

"Man... jangan... ntar istriku..."

"Tai kucing ama istri elo, gw mo entotin elo sekarang juga... isep !" aku sudah mengeluarkan batang kontolku yang sudah tegak ngaceng sejak dini hari tadi dan menangkap kuduk oom Eko mengarahkan kepalanya merunduk mendekati kontolku

"Gila lo Man... pagi segene udah ngaceng berat... umm..." dasar lelaki sakit !, oom Eko antara takut istri dengan pengen kontol akhirnya segera mengulum kontolku

"Arrgghh... isep yang dalam say... ho - ooh.. jilat.. ayoh kulum kontolku say"

Ujung lidah oom Eko mengkilik-kilik lobang kencingku yang sudah basah oleh pre-cum, air liurnya sudah membasahi batang kontolku hingga licin mengkilat... terkadang oom Eko memasukkan seluruh batang kontolku hingga kandas sampai jembutku memenuhi sekeliling bibirnya dan kepala kontolku keluar masuk ke kerongkongannya... aarrgghh... aku kelojotan menggelinjang keenakan akan sedotan oom Eko dibatang kejantananku. Tubuh oom Eko aku angkat dan aku baringkan telentang dikap mobilnya, kedua kakinya aku naikkan ke bahuku dan bagian pantat celana piyama yang dipakainya aku robek.. shrriieekk... bless ! kepala kontolku sudah menyeruak masuk menerobos cincin anusnya

"Arrgghh... bastard ! kontol elo... ahh.. shh.. enak.. ahh.. shh.. gila lo.. Man... ahh.. shh.. dasar brondong gila seks lo ah... duh enak.."

ekspresi antara meringis sakit takut kepergok istri dengan enak ketagihan kontol oom Eko mendesis mengerang ketika kontolku berulang kali keluar masuk cincin anusnya

"Enak khan say... elo suka kontolku khan... arrgghh... elo ketagihan dientot ama kontol ini khan... umm... memek elo udah basah neh..."

"Shh.. ahh.. entotin aku, arrgghh.. hajar memekku dengan buas Man... ahh kontol elo gede banget... c'mmon fuck me harder... oh shit !... i'm cumming man... ooooohhh aaaaaaahhhh..... i'm cumming"

oom Eko memuncratkan pejuhnya dengan berulang kali menghentak-hentakkan pinggulnya ke kontolku yang tertancap dalam lobang pantatnya sambil mengeleng gelengkan kepalanya kekanan kekiri seirama dengan muncratan pejuhnya... tumpahan pejuhnya aku ambil dengan jariku dan aku masukkan kemulutnya..

"hmm... jilat pejuhmu ini honey... elo suka ama pejuh khan... umm... enak khan..."

oom Eko menjilati jari tanganku yang berlumuran pejuhnya sendiri dan aku mulai kembali menggenjot merojokkan kontolku semakin kuat semakin cepat dan semakin dalam memelintir-melintirkan kontolku mengaduk jeroannya sampai kembali dia ngaceng dan... muncraaaat... aarrgghh... muncraaatt... aku juga menggeletar menggigil mengejang memuntahkan hamburan pejuhku yang sudah dari tadi malam menunggu untuk dimuncratkan...

Telefon genggam oom Eko berbunyi, ternyata istrinya sedang mencarinya didalam rumah karena sebentar lagi mereka harus bersiap-siap untuk menghadiri pernikahan anak kerabat mereka, sementara kontolku masih tertancap dalam dan berdenyut-denyut didalam liang senggama oom Eko, dia mengambil hp dan menjawab...

"Iya mah... saya sedang bersihin busi neh... iya mah, i'm coming mah... mamah bersiap dulu deh"

Aku hanya bisa tersenyum saja melihat kelakuan oom Eko, menjilati kontolku yang baru saja dicabut dari lobang pantatnya, berlumuran sisa pejuh bercampur kotorannya sendiri, hmm... membersihkan busi atau memberihkan kontol nih... he he he... dasar sakit !

Sabtu, 11 Februari 2012

Gelora Nafsu Brondong STM - Choky

Dari sudut mataku, aku meliaht Andi dan Berno lagi asyik-asyikan melihat gambar seru sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Buset... kini tangan Berno lagi mengelus-elus kontol Andi yang tengah berdiri tegak perkasa menjulang keluar dari ritsleting celananya yang sudah terbuka, kontolku jadi ikut-ikutan ereksi neh.

"Man, elo lihat noh... Andi ama Berno..."

sambil menggamit paha Dirman teman sebangkuku aku memberi tahu tentang pemandangan yang menrangsang nafsuku pagi-pagi ini kepadanya

"Ho-oh... dari tadi gw juga udah tahu, neh elo rasakan deh..."

sambil mengarahkan tanganku yang menggamit pahanya kearah kontolnya yang ternyata sudah tak kalah garangnya meradang menegang keras didalam celananya, aku meremas-remas kontolnya membuat Dirman sedikit berdesah... hmmhh sshh

"Ntar siang ke si oom aja yuk" ajakku pada Dirman

Perkenalan antara aku, Dirman dengan oom Eko memang sudah tidak asing lagi bagi lingkungan metropolitan Jakarta. Aku anak seorang montir, orang kecil bersahaja ekonomi pas-pasan, dan Dirman anak broken home ibu berjualan di pasar sedangkan ayahnya centeng pelabuhan yang doyan kawin dan hampir tidak pernah pulang kerumah karena sibuk mengurusi simpanannya yang berhamburan diseantero Jakarta. Setiap pulang sekolah kami berdua selalu berusaha mencari hiburan agar tak segera pulang kerumah kami yang sumpek kecil selalu ribut riuh rendah suara anak dan pertengkaran, bahkan hampir boleh dikatakan pulang kerumah hanya bila hendak mandi dan tidur dimalam hari saja - selebihnya waktu kami habiskan berjalan dari mall ke mall, dari pusat keramaian ke pusat keramaian, nongkrong dipinggiran toko sambil melihat orang lalu lalang atau saling curhat antara aku dengan Dirman atau ya... duduk bengong aja.

Aku dan Dirman lagi berdiri mengamati etalase sebuah toko handphone disuatu mall, berbagai jenis dan ragam handphone yang dipajang disana dengan tentunya harga yang tak akan pernah terbayangkan oleh kami untuk membelinya... yah, melihat saja sudah lebih dari cukuplah, menikmati kesejukan udara di mall sambil menghirup wanginya pengunjung yang lalu lalang dan memuaskan mata sambil berkhayal seandainya... seandainya...

"Pengen beli hp ya ?"

kami berdua dikejutkan oleh sebuah suara yang dengan ramah menyapa sambil memegang kedua pundak kami dari belakang

"Err.. umm.. kaga sih oom, cuma liat-liat aja"

hampir berbarengan aku dan Dirman menjawab sapaan ramah tersebut

"Mau oom belikan hp kaga ?"

"?.. ?.."

"Oom akan belikan hp yang kalian inginkan asal kalian mau bantuin oom..."

"Bantuin apa ?"

Ya begitu deh... keinginan kami berdua yang begitu besar untuk memiliki sebuah hp seperti sebagian besar teman-teman dikelas yang sudah memilikinya membuat kami berdua akhirnya sepakat untuk memenuhi permintaan si oom yang rada aneh menurut kami saat itu. Di dalam kamar hotel didekat mall tersebut kontol kami diisep berulang kali bergantian oleh si oom, yang bernama Eko, sampai baik aku maupun Dirman akhirnya berulang kali pula harus memuncratkan pejuh kami kedalam mulut si oom, kewajahnya, kedadanya... meleleh membasahi sekujur tubuhnya. HP lengkap dengan pulsanya akhirnya menjadi milik kami berdua sebagai upah kesediaan kontol kami dilumat dan memuncratkan pejuh kesekujur tubuh oom Eko yang haus dahaga akan pejuh brondong seperti kami.

Hampir sebulan berselang kami tak pernah lagi ketemu padanya sampai ketika saat kritis dimana pulsa yang diberikannya sudah hampir habis, tiba-tiba ada sms masuk di hp kami

"Mau pulsanya di +, ktm oom di kfc..."

Gila ! ini orang sudah faham bener kapan saatnya kami membutuhkan dia, dan seperti yang sudah dapat diramalkan maka pertemuan untuk kedua kalinya tersebut segera terjadi dan sejumlah pulsa masuk ke hp kami. Semakin lama intensitas pertemuan kami menjadi semakin sering dan terkadang hanya aku sendirian atau Dirman sendirian dan semakin banyak pula hadiah pemberian si oom yang dikucurkan kepada kami tidak lagi sebatas pulsa atau uang tunai saja, dan tempat bertemupun sudah semakin banyak tidak hanya sebatas di kamar hotel saja. Terkadang aku mengentoti oom Eko di toilet mall bila masing-masing udah kebelet, dibasement gedung parkir, dikantor oom Eko bahkan dirumah oom Eko terutama bila istrinya lagi keluar kota.

Pernah pula ketika kami berdua, aku dengan Dirman tengah menghunjamkan kontol kami kemulut dan kelobang pantat oom Eko, tiba-tiba telefon genggamnya berdering dan... setelah memberi isyarat untuk tenang pada kami berdua, si oom menjawab padahal kontolku masih tertancap dalam dilobang pantatnya dan kontol Dirman masih dalam genggaman kocokan sebelah tangannya

"Iya mah... iya, nanti aku carikan.... iya, baik mah iya mah, pulang kerumah sudah ada barangnya mah... i miss you mah,.... i love you... mmuuach"

Dominasi istri tampak sekali pada oom Eko, namun sebaliknya aku tak habis mengerti betapa munafiknya orang semacam dia sanggup ber-miss you, ber-i love you, dengan istrinya sementara dua kontol brondong sedang dilahapnya dengan rakus seperti saat itu, walaupun akhirnya baik aku maupun Dirman seakan sepakat tidak mempermasalahkan hubungan dia dengan istrinya selagi kebutuhan kami berdua dicukupinya. Terkadang sikap oom Eko bagaikan seorang ayah penuh kasih sayang kepada kami yang memang haus akan belaian kasih sayang seorang ayah, namun terkadang seperti teman sebaya bahkan cenderung kekanak-kanakan bahkan lebih parah lagi terkadang bagaikan hamba sahaya yang siap merayap dilantai menjilati mulai dari kaki sampai sekujur tubuh kami memohon mengiba-iba minta dihajar oleh kontol-kontol kami. Aneh... sungguh aku tak mengerti.

Siang menjelang jam istirahat kami berdua, aku dan Dirman, sudah berada diareal kantor oom Eko. Kami naik lift menuju lantai kantornya dan sebagian besar karyawan sudah mulai berkemas meninggalkan kantor untuk istirahat makan siang, demikian pula oom Eko ketika membuka pintu kamarnya tepat berhadapan dengan kami berdua dan...

"Eh Choky Dirman... ada apa ?"

"Ntar oom, masuk dulu..." kata Dirman

"Duh ini anak-anak ada apa sih"

oom Eko kembali masuk ke kamar kerjanya dan klik... pintu kamar aku kunci dari dalam sementara Dirman sudah memeluk tubuh oom Eko dari belakang sambil menggesek-gesekkan tonjolan kontolnya yang sudah menggembung dicelana seragamnya ke pantat oom Eko

"Lagi pengen banget neh oom" bisik Dirman

"Ho-oh gw juga udah horny banget neh"

kataku ketika berbalik arah setelah mengunci pintu sambil sreet... ritsleting celana seragam aku buka dan... ploph ! kontolku yang sememang sudah ereksi dari tadi padi dengan segera melompat keluar dari kekangannya dan aku dekatkan kontolku ketangan oom Eko untuk segera dijamah olehnya

"Jilat dong say..."

bila sudah antara kami bertiga maka kami sudah tidak memanggilnya oom lagi melainkan sesuka kami saja, terkadang say - terkadang honey - terkadang mami

"Duh... kontol anak-anak sekarang, gede-gede banget yah"

oom Eko segera menggenggam kontolku dan mulai merunduk menjlati kepala kontolku itu sementara Dirman mulai melucuti memelorotkan celana dan celana dalam oom Eko sambil memasukkan kontolnya yang panjang dan gede itu disela paha oom Eko keluar masuk sehingga seolah aku melihat oom Eko punya dua kontol he.. he.. he.. Diatas meja kerjanya oom Eko terbaring telentang telanjang sementara kami masih berpakaian lengkap kecuali kontol yang tegak ngaceng keluar dari ritsleting celana masing-masing, aku mengangkat kedua kakinya kebahuku dan mengentoti lobang pantatnya setelah sebelumnya dengan lidahku melumuri menjilati lobang pantat oom Eko sampai dia terngial-ngial menggelinjang geli mendesah minta segera dipuaskan

"Ahh shh.. entoti aku Choky.. hayo cepet entotin mami.. sshh.. ahh.. oh shit.. fuck me bastard !"

Dirman naik kemeja kerja oom Eko dan segera menyodorkan kontolnya yang item panjang gede berurat kemulut si oom untuk diemut diisep ditelan dengan rakus dan lahapnya, sementara itu aku mulai menggenjotkan kontolku mula-mula dengan perlahan semakin semakin kuat dan semakin cepat menghunjamkan sedalam mungkin untuk kemudian aku keluarkan semua dan hunjamkan lagi sedalam mungkin menghajar lobang peranakan mami Eko.

"Enak say... elo demen kontol gw khan say..."

"Hmmppff... hmmppff" oom Eko tak dapat berkata kata lagi karena mulutnya sudah penuh sesak dengan kontol Dirman yang sudah menghunjam dalam hingga melewati pangkal kerongkongannya

Aku memompakan kontolku sekuat tenagaku sampai keringat telah bercucuran membuat baju seragamku lengket habis kekulit tubuhku demikian pula tubuh Dirman telah lengket basah kuyup oleh keringat nafsu brondong yang membara membakar gairah nafsu lelaki muda arrgghh...

"Elo suka ama kontol gw khan honey... duh elo kaya lonte jalang demen kontol yah... akhh sshh... ahh... enak banget emutan elo honey... makan kontol gw.. ayo isep akhh shh..."

Kontol oom Eko sudah tegak ngaceng, hanya setengah ukuran kontol aku maupun kontol Dirman, aku semakin menggila menggenjotkan kontolku didalam lobang pantatnya mengobok obok berputar menelusuri dinding liang sanggamanya terkadang merojok kelenjar prostatnya, membuat oom Eko tak dapat lagi menahan muncratan spermanya sambil melentingkan tubuhnya terengah engah menggeram mengejang dan crrootthh.. crrootthh.. spermanya muncrat membasahi perutnya dan membasahi dada Dirman yang sedang mengentoti mulutnya dalam posisi 69. Sejenak aku menghentikan genjotan kontolku didalam liang anusnya menikmati denyutan demi denyutan bagaikan mencengkeram seluruh batang kontolku ketika oom Eko muncrat...

"Duh udah kaga tahan ya say..."

kataku sambil mengambil sperma oom Eko yang berceceran diatas perutnya dengan jari dan aku sodorkan kemulut Dirman yang sedang setengah terbuka menikmati kuluman oom Eko dibatang kontolnya. Dirman menjilati lelehan pejuh oom Eko dijariku dengan nikmat... akhh, sangat kental legit dan hangat, aku mencipok mulut Dirman yang berlelehan pejuh oom Eko saling melumat bibir merasakan lelehan pejuh dan kembali saling melumat bibir sementara kontolku masih tertancap dalam lobang pantat dan kontol Dirman tertanam dalam mulut oom Eko. Telefon berdering...

"Eh iya mah... papah makan siang dikantor aja... ada meeting khusus... iya mah... take care mah.. iya mah... miss you mah... see you.. mmuuaacch"

Kembali aku dan Dirman merojok kontol kami yang masih tegang tegak perkasa keluar masuk lobang pantat dan rongga mulut si oom, mulanya dia pasif dalam diam pasrah akan rojokan kami namun tidak berapa lama kemudian kontol si oom kembali tegak ngaceng berdiri

"Enak kontolku ya say, elo ngaceng lagi honey..."

"Hmmppff.. hmmppff.." mulutnya masih penuh dengan batang kontol Dirman

sambil mengentoti mulut si oom Dirman menjilati kontol si oom yang ngaceng dan kembali kontol oom Eko memuncratkan pejuhnya, kali ini dimuka Dirman dan aaaahhh.. aaaahhh.. arrgghh Dirman mengerang sambil menghentak hentakan pinggulnya kemuka si oom menghunjamkan kontolnya sedalam mungkin, muncraaat.... dan muncrat lagi.... muncrat lagi berulang kali hingga pejuhnya melimpah ruah membasahi bibir dan meleleh menetes keluar dari mulut oom Eko

"Arrgghh.. aku mo... aku mo kluar neh.. ahh shh memek elo enak banget say... gw ga tahan neh... arrgghhh aaaaaaahhhh"

akupun menggelontorkan pejuhku kedalam liang anus oom Eko hangat licin berkecipak kecipok bunyi hentakan batang kontolku kedalam lobang pantatnya yang basah kuyup itu, dan... tubuh kami ambruk menyatu diatas meja kerja oom Eko, basah kuyup berkeringat, licin lengket sekujur tubuh bukan hanya baju kami tapi juga celana seragam kami sudah basah berlumur keringat.

Sejenak kemudian oom Eko sudah kembali menjilati kepala kontol batang kontol dan biji peler kami berdua bergantian membersihkan sisa sisa pejuh yang masih menempel, persis seperti induk kucing tengah memandikan anaknya dengan jilatan-jilatan penuh kasih sayang.

"Duh makasih say, elo hot banget hari ini" kataku padanya

"Ho-oh.. kalian berdua emang gila.. sluurrpphh.. pejantan tulen, mami juga puas bener.. hari ini" puji oom Eko diantara jilatan dan kulumannya dibatang kontol kami

Jumat, 10 Februari 2012

Gelora Nafsu Brondong STM - Berno

Pagi hari sebelum ke sekolah aku sudah mempersiapkan gambar-gambar seru dan vcd bokep permintaan Andi minggu lalu setelah sebelumnya aku ngloco sampai muncrat kemana-mana didalam kamarku sambil kembali mengamati gambar-gambar tersebut. Adegan yang ada didalam gambar tersebut membuat aku susah untuk menahan kontolku agar tidak langsung tzzooiing ! tegak berdiri ngaceng, anehnya walaupun gambar tersebut menampilkan adegan panas hetero, cowok - cewek, namun dalam fantasiku ketika ngloco selalu saja cowok - cowok... aku mengentot dengan lelaki yang ada didalam gambar itu atau lelaki yang ada didalam gambar itu yang mengentotiku, akh... entahlah aku masih belum mengerti mengapa bayangan fantasi itu yang selalu saja muncul dalam benakku.

"Sshh akhh... enak mas, sshh akhh... entot yang dalam mas... arrgghh, entot lebih dalam mas... ohh kontol mas enak buanget... akhh"

Desahan demi desahan itu selalu saja terngiang dikupingku ketika setahun atau dua tahun yang lalu aku pulang kemalaman dari rumah teman, berjalan mengambil jalan pintas dipinggir kali menuju rumahku di pemukiman yang padat penduduk. Alangkah terkejutnya aku ketika melihat dua orang tengah bergumul mendesah mengerang menikmati pergumulan tersebut dan... setelah aku mengendap-endap mendekati mereka ternyata yang bergumul itu adalah dua orang lelaki, seorang pedagang asongan dengan seorang banci yang sering berkeliaran disekitar kompleks pemukiman kami.

"Arrgghh... memek lo enak banget sshh ahhh..., lebih sempit dari memek lonte ohh.. arrggh... enak banget say... jepitannya yahud banget... akhh sshh... a.. aku... mo... kluar neh, arrgghh udah ga tahan la... lagi arrgghh"

Dari balik kerimbunan semak dipinggir kali itu aku mengamati terus dalam jarak yang sangat dekat hingga permainan mereka selesai dan diakhiri dengan erangan menggeram yang keluar dari kerongkongan pengasong tersebut diikuti dengan hentakan demi hentakan kontol pengasong ke lobang pantat banci tersebut, bahkan setelah kontolnya dicabut ploph ! dari lobang pantat, si banci dengan tanpa rasa jijik sedikitpun langsung saja menjilati batang kontol pengasong yang masih tegang berlumuran sisa pejuh sampai bersih, ekspresi penuh nikmat yang tergambar diwajah banci itulah yang sering pula terbayang olehku hingga saat ini... apakah sedemikian nikmatnya bila menjilati mengisap dan mengemut kontol ?

Entah setan darimana yang masuk dalam diriku ketika aku memberanikan diri merapatkan tubuhku ke tubuh Andi yang sedang naik birahi memandang lambar demi lembar gambar seru yang baru aku berikan, kontol Andi yang gede item merah keunguan sudah tegang meregang mencelat keluar dari ritsleting celananya yang baru saja dibukanya dan kuberanikan diriku untuk menyentuh mengelus batang kontol Andi... dia diam saja tak protas sedikitpun bahkan kurasakan kontolnya semakin berdenyut-denyut makin keras makin tegang dalam genggaman elusan tanganku, demikian pula dengan kontolku yang masih berada dalam celana seragamku sudah meradang mengamuk minta dibebaskan dari kekangan celanaku... he he he padahal baru saja tadi pagi aku ngloco menumpahkan pejuh dikamarku, tapi sekarang kontolku sudah mengamuk lagi. Akhirnya untuk pertama kalinya sebuah kontol masuk dalam mulutku dan aku sangat menikmatinya... kontol Andi.

"Kita nonton bareng vcd bokep elo ini yah" pinta Andi padaku saat jam pelajaran berakhir

"Umm... dimana ?"

"Kerumahku aja, lagi sepi... bonyok lagi ke Bandung" tegas Andi padaku saat itu

Hujan lebat mengguyur kota Jakarta ketika kami pulang sekolah, seakan menegaskan keputusanku untuk mengikuti saja permintaan Andi karena rumahnya jauh lebih dekat dengan sekolah ketimbang jarak yang harus aku tempuh untuk pulang kerumahku dalam suasana kemacetan yang semakin menjadi-jadi setiap kali hujan mengguyur kota ini. Sore hari, diatas sofa didepan televisi yang sedang menayangkan vcd bokepku kami duduk berdampingan, aku dan Andi, tidak memerlukan waktu yang terlalu lama bagi kami untuk mengulangi kembali apa yang telah kami lakukan dikamar mandi sekolah tadi pagi. Saling melucuti baju seragam yang basah kuyup oleh air hujan memelorotkan celana dan... kini giliran kontolku pula yang diemut dijilat dan diisap oleh Andi, aku memendang wajah Andi yang penuh ekspresi nikmat mengulum kontolku itu... akhh

"Gila lo Ndi, emutan elo mantap banget... shh ahh"

"Ummm... kontol elo juga mantap No, slurrpphh akhh.. gede juga yah... slurrpphh akhh"

Andi menjilati mulai dari biji pelerku naik menelusuri batang kontolku sampai ke kepala kontolku berulang kali hingga basah berlumuran air liurnya, membuat aku menggeliat menggelinjang kegelian tapi uenaak man... apalagi ketika Andi mulai memasukkan seluruh batang kontolku dalam rongga mulutnya... duh seakan jiwaku terbang ke nirwana langit ke tujuh. Semakin lama semakin cepat dan semakin dalam pula kontolku diemut oleh Andi, kami berdua sudah tidak memperdulikan lagi tayangan vcd yang sudah berakhir di layar kaca karena gejolak nafsu yang sudah membakar sekujur tubuh kami berdua basah berkeringat panas membakar sukma...

Andi membaringkan tubuhku disofa dengan mulutnya tetap lengket dikontolku dan dia mengambil posisi mengangkangi tubuhku dengan kontolnya yang sudah tegang menegang berdenyut denyut tergantung tepat didepan wajahku, dan... hap ! aku lahap kontol Andi dengan rakusnya sementara kontolku masih tertancap dalam dimulut Andi hingga pangkal kerongkongannya. Andi mengentoti menggenjotkan kontolnya dimulutku dan aku mengentak-hentakkan pinggulku keatas mengentoti mulut Andi...

"Arrgghh Ndi... aku mo kluar neh... arrgghh"

"Hmmppff akhh.. a.. aku juga No... udah ga tahan lage neh..."

Semakin menggila kami menghunjamkan batang kejantanan kami masing masing, bergulingan kelantai, aku diatas masih mengentoti mulut Andi dan Andi dibawah mengentoti mulutku pula. Tubuh kami sudah licin bagaikan dua ekor belut yang sedang bergelut bersenggama dalam lumpur, saling bergesekan dibagian dada dan perut,... arrgghh, crrootthh... ccrrootthh... berulang kali hampir dalam waktu yang bersamaan kami berdua menumpahkan pejuh hangat kental legit kedalam mulut pasangan kami, berulang kali dan berulang kali kedua tubuh kami menggigil mengejang meregang... luar biasa ! muncratan yang paling luar biasa yang pernah aku rasakan selama ini untuk kali ini.

Terkulai lemas dilantai, dua tubuh licin basah menggeliat saling berpelukan bercipokan saling bertukar sisa pejuh yang masih ada dimulut masing masing... yumm, dengan nafas masih memburu terengah-engah...

"Ndi... sshh ahhh, makasih ya, entotan dan kontol elo luar biasa"

"Sama-sama No, entotan dan pejuh elo juga luar biasa... sshh ahhh"

Matahari telah lama terbenam, gelap malam mendung berawan masih melingkupi kota, dalam keadaan telanjang bulat aku dan Andi duduk berhadapan dimeja makan menikmati mie instant untuk mengganjal perut yang sudah keroncongan sambil sesekali saling menatap mata dengan senyuman penuh arti

"No, malam ini elo nginap dirumahku aja yah"

"Umm... umm..." aku masih ragu untuk mengiyakan karena kedua orang tuaku pasti akan khawatir mengapa aku belum pulang kerumah

"Noh telepon aja enyak lo No" seakan mengerti apa yang aku fikirkan Andi menunjuk telepon untuk aku gunakan

Dua brondong STM baru saja meledakkan gelora nafsu terbujur berpelukan mesra, hmm... sebuah babak baru dalam kehidupan mereka telah dimulai.
 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.