Sabtu, 31 Desember 2011

Kisah Seorang Duda dengan 3 Orang Kuli Bangunan

Irfan sudah setahun menduda. Pernikahannya dengan Lusi yang baru seumur jagung harus kandas akibat campur tangan mertuanya Nya Ina yang materiallistis dan suka turut campur. Tsebernarnya Irfan tidak menginginkan bercerai dengan istrinya sebab dia masih menyayangi Lusi. Tapi jika mengingat sikap orang tua Lusi yang kelewatan, irfan memilih berpisah tak ingin meneruskan rumah tangganya dengan lusi. Setelah proses perceraian yang panjang serta proses negosiasi harta gonogini, irfan merasa bersukur rumah mewah yang dibelinya untuk berumah tangga tidak jatuh ketangan mertuanya.

Walau pun bercerai irvan masih memberikan nafkah perbualan 5 juta kepada istrinya. Setahun irfan tinggal sendiri dirumah mewahnya dengan hanya ditemani seorang pembantu bi Inah. Karna Bi Inah tinggal dekat dengan rumah yang irfan tempati, maka setiap sore selesai bekerja Bi Inah pulang begitu selesai menyiapkan makan malam di meja makan untuk majikanya. Begitu setiap harinya. Setiap malam irfan termenung dan terkenang kembali kenangan saat-saat indah waktu bersama istrinya Lusi. Hamper setiap sudut rumah memiliki kenangan serta memori berdua bersama mantan istrinya. Suatu saat irfan merasa kehidupannya tidak berjalan normal.

Dia merasa bayang2 mantan istrinya selalu membayangi kehidupannya. Sampai akhirnya irfan memustukan untuk membuang semua kenangan akan mantan istrinya tersebut. Dan hal yang membuat irfan selalu terkenang akan mantan istrinya adalah rumah yang ditempatinya. Akhirnya Irfan memutuskan untuk merenofasi rumah tersebut. Irfan meminta jasa seorang arsitek untuk merombak keadaan rumahnya menjadi nuansa yang baru. Irfan menghubungi seorang arsitek dari referensi teman kantornya, setelah melakukan beberapa pertemuan dan menemukan model rumah yang cocok, akhirnya irfan dan sang arsitek pun sepakat untuk melakukan kerjasama. Sang arsitek mengatakan kalau dalam beberapa waktu dekan akan segera mengirim mandor serta para kuli bangunan untuk segera melakukan pekerjaan.

Selang beberapa hari tiba lah 3 orang pria kerumah irfan dengan membawa peralatan tukang. Sang mandor bernama Bram berusia 40 dan dari Sumatra. Wjahnya terlihat sangar khas orang Sumatra dan bertubuh kekar serta dadanya ditumbuhi bulu2 keriting yang terlihat dari baju kemeja yang sengaja dibuka kancingnya di bagian dada. Sedangkan 2 orang lagi bernarma Narto dan Supri kedunya masih muda baru sekitar 20 tahunan. Sama seperti sang mandor tubuh kedunya juga kekar-kekar dan berisi. Narto dan Supri berasal dari pulau Jawa. Karna itu logat keduanya masih terasa ketika bercakap-cakap. Biarpun mereka seorang kuli bangunan tapi penampilan mereka terlihat rapi. Setelah menunjukan kamar sementara buat mereka selama bekerja merenovasi rumah.

Irfan pun pamit meninggalkan para pekerja tersebut smentara Bi Inah ditugaskan untuk mengurus keperluan para kuli bangunan tersebut selama sitinggal bekerja oleh Irfan. Para kuli bangunan tersebut langsung bekerja membongkar ruangan-ruanga yang akan direnovasi. Mereka bertiga berkeja sangat professional dan tepat waktu. Setiap malam sang mandor Bram akan menyampaikan laporan apa saja yang sudah dikerjakan dan yang akan dikerjakan keesokannya. Bram merasa puas dengan hasil kerja mereka. Dalam beberapa hari saja rumah baru Irfan sudah 50 % hampir selesai.

Suatu malam irfan sedang berbaring dikasur. Irfan berbaring telanjang bulat dan baru saja selesai melakukan onani. Sperma miliknya masih bececeran mengenai perut serta separi putih ranjang tidurnya. Sambil mengelus2 batang kontol miliknya. Irfan tersenyum karna baru sekarang dirinya merasa horni setelah setahun menduda. Rupanya kontol irfan masih belum puas dan masih ingin mengeluarkan isi pejuhnya. Irfan pun kembali mempa kontol miliknya dengan cepat sementara tangan kirinya meraba setiap sudut titik rangsangan yang ada ditubnya. Irfan berkali-kali mendesah ach….ah…., sementara suara yang ditimbulkan dari gerakan tangan irfan yang mengocok kontolnya dibantu pelican khusus, membuat irfan makin hot dan bernafsu.

Setelah 3 menit mengocok memilin-milin akhirnya kontol irfan menyemburkan pejuh untuk yang kedua kalinya. Crooot …crooot…ach….desah irfan mencapai klimaxnya. Pejuh yang keluar dari ujung kepala kontol irfan yang bulat sama banyak dengan semburan yang pertama. lalu irfan pun lang sung tertidur lelap sambil bertelanjang dada. Sabtu – minggu, irfan libur, dia putuskan untuk menggunakan waktu santainya mengawasi para tukang bangunan sambil sebisa mungkin membantu mengerjakan hal yang dia bias lakukan. saat itulah baru terjadi percakapan antara irfan dengan para kuli bangunan. Dari obrolan irfan tahu klo Bram mandornya sudah berkeluarga dan tinggal di Sumatra sementara Supri dan Narto belum. Percakap mereka bukan lagi antara majikan dan bawahan melainkan sudah lebih akrab.

Irfan memanggil mandornya dengan sebutan pak Bram begitu juga dengan Bram manggil irfan dengan Pak Irfan. Suatu saat terlontar pertanyaan seputar kehidupan pribadi irfan. Dengan sopan pak Bertanya.

“ maaf ya pak Irfan, selama saya dirumah pak Irfan koq saya belum pertah bertemu dengan istri bpk?” Tanya nya.

Sambil tersenyum irfan pun menjawab kenyataan tentang statusnya yang duda saat ini.

“ saya duda pak” jawabnya. Pak Bram pun tersenyum sambil tertawa2.

“ klo begitu kita senasip pak bram, saya juga duda, jauh dari istri” katanya.

“ wah trus gimana tuh pak urusannya?” kata Narto yang masih usia paling muda diantara mereka berempat.

“ hus yang sopan klo bicara” sergah Bram. Irfan tersenyum memaklumi sikap para kuli bangunan nya. Dengan latar pendidikan yang rata2 rendah wajar klo mereka bertanya kurang supan.

“ gak apa2 pak bram, klo pak bram sendiri gimana?” Tanya irfan balik.

“klo saya mah jangan ditanya pak, sepuluh tahun merantau dan setahun sekali baru pulang, jadi gak usah di tanya”

“istri di kampong gak curiga pak?” tanya irfan. Enggak lah pak kan yang terpenting saya pulang bawa uang.”

“ Klo mereka2 pak?” tanya irfan sambil menunjuk narto dan supri.

“ apa lagi mereka baru du bulan saya bawa udah tau maen perempuan. He he”

Pembicaraan itu terjadi saat mereka beristirahat berempat di teras lalu setelahnya pembicaraan mereka berdua tak jauh seputar kontol serta memek perempuan.

Irfan hanya tersenyum mendengar cerita pengalaman liar mereka. Waktu sudah sore waktunya mereka berempat menggentikan bejerja. Ketiga kili bangunan tersebut pamit untuk pergi bersih-bersih.

“ kami mandi dulu pak irfan sekalin mau coli” kata Narto

“ hus sembarangan “ bentak Bram.

Mereka bertiga menuju kamar mandi khusus yang ada di belakang rumah. Sementara Irfam menuju ke kamarnya juga untuk mandi. Didalam kammar mandi irfan yang terletak di lantai dua, irfan segera membuka pakayannya dan segera membasahkan tubuhnya dibawah pancuran. Sambil membersihkan diri irfan menatap keluar jendela kamar mandinya yang kebetulan menghadap halaman belakang tempat para kuli bangunan tersebut mandi. Irfan melihat para kuli bangunan tersebut sudah bertelanjang alias bugil semua tampa malu membersihkan diri. Karna kamar andi belakang kecil dan hanya cukup untuk seorang.

Para kuli bangunan itu mandi dengan air yang disalurkan dari kran yang ditambung ke ember. Karna sudah sore dan tak ada pembantu irfan Bi Inah, mereka mandi dengan nyantainya tampa khawatir dilihat orang. Bram mandi didalam kamar mandi sementara supri dan narto mandi di keran. Keduanya saling menyabuni tubuh masing dengan sabun badan serta bagian tubuh lainnya. Irfan dapat dengan jelas melihat kontol keduanya yang sedang tegang disabuni.

Sesekali tangan supri dan narto melakukan gerakan mengocok di batang kontol masing-masing. Ruparnya keduanya sudah terbiasa dan tak malu2 lagi mandi bersama sambil beronani bersama. Irfan melihat dengan mata jelas kigaiatan onani mereka. Kontol irfan pun tegang dan mengeras juga minta di kocok lalu sambil menatap kedua kuli bangunan itu ber onani, irfan mengocok kontol miliknya dibawah pancuran. Irfan merasa heran ,melihat bentuk serta ukuran kontol mereka yang besar2. Walau usia mereka masih muda ukuran batang kontol mereka tak jauh dengan kontol irfan. Ukuran kontol mereka rata2 20 cm meter dan gemuk-gemuk bulu jembut mereka pun lebat2 mungkin karna tak sempat diurus dan dibiarkan tumbuh alami.

Iran melihat narto dan supri sudah memucratkan pejuh milik mereka dan kembai meneruskan mandi. Irfan segera mempercepat kocokan tangannya di batang kontolnya lalu ach…crooot…croooot…crooot. Kontol irfan menyemburkan pejuh kental sebanyak tiga kali dan langsung bercecer menempel di keramik kamar mandi. Irfan pun melanjukan mandi. Malamnya irfan kembali ngobrol dengan mereka sampai kira2 pukul 10 malam. Rumah Irfan sudah 75 % hampir selesai, selama itu pula irfan jadi semakin rajin melakukan onani dikamarnya.

Birahi serta nafsunya serasa pulih bahkan cendrung membaik. Suatu malam irfan dalam perjalanan pulang setelah pergi selama 2 hari keluar kota karna urusan pekerjaan. Dalam perjalanan pulang tiba2 keinginanya untuk beronani muncul. Irfan segera memacu kendaraannya cepat – cepat. Malam itu sudah jam 11 malam irfan sampai dirumah. Dia segera menuju kamar membuka semua pakayan yang dikenakan dan segera mengocok batang kontol miliknya. Baru saja semenit irfan melakukan onani tiba2 terdengar suara rintihan dari dalam rumahnya. Suara itu terdengar pelan tapi jelas sekali berasal dari luar kamar tempat tidurnya. Irfan segera meraih baju handuk dan melilitkan tubuh telanjangnya. Irfan berjalan pelan2 keluar dari kamar tidurnya. Irfan berjalan mencari sumber suara tersebut. Suara rintih itu terdengar makin jelas berasal dari kamar ridur tamu yang belum selesai dikerjakan. Irfan menghampiri ruangan tersebut dan melihat dari kejauhan.

Irfan tersentak melihat apa uang terjadi didalam ruang tersebut. Irfan melihat Pak bram sedang asik mengentot dengan seorang yang tak lain adalah anak buahnya Narto. Dengan gaya doggy stayle paknarto memompa batang kontol miliknya yang sudah merah mengeras itu kedalam lubang anus milik narto. Dengan bertumpu pada karyng semen narto menerima setiap sodokan-sodokan kontol milik Bram. Baru pertama kali Irfan melihat tubuh telanjang pak Bram yang telanjang bulat. Kontol milik Bram rupanya sepadan dengan tubuhnya yang kekar. Besar, panjang dan berurat. Narto terlihat menikmati setiap hentakan bram. Berkali2 dia merintih, medesah dan tangannya mencakar. Bram pun tampak menikmati lobang pantat narto. Sodokan –sodokan keras dgn irama cepat dihujankan kearah narto.

“ trus pak, entot yang keras “ ujar narto . sementara bram terus mendesah sambil mata terpejam.

“ enak banget lobang pantot elo narto”.

Bram dan narto tidak menyadari kalau acara nentot mereka berdua diketahu oleh irfan yang terus menyaksikan dari kejauhan. Tampa sadar sambil melihat bram dan narto. Irfan kembali mengocok batang kemaluan nya. Bram meminta ganti posisi. Dia menaruh tubuh narto di bawah sambil melebarkan kedua kaki narto. Dengan posisi bersujud Bram kembali mengentoti narto.

“ ah…enak pak, terus pak masukin yang dalem.” Ujar narto.

Tubuh mereka berdua berkilat akibat keringat yang bercucuran. Bram makin bernafsu mengentoti Narto yang sudah tampak payah dan pasrah. Kontol nya juga terlihat makin membesar didalam lubang pantat narto. Irfan juga semakin bernafsu mengocok batang kontol miliknya. Setelah beberapa menit tampaknya narto sudah tak tahan di entot oleh bram. Tak beberapa lama Kontol narto memuncratkan sperma dengan sendirinya. Ach….croooot…crooot. spermanya tumpah didada tak berselang lama sepertinya bram juga akan menyusul narto.

“ ngentot, gwe mau keluar” kata bram pria berusia 40 itu mempercepat sodokan batang kontolnya di lubang pantat Narto.

Sementara narto terliahat sudah lemas dan pasrah.

“ Keluarin dimulut gwe aja pak” ucap Narto.

Irfan makin bernafsu melihat adegan ngentot kedua pria itu. Baram mempercepat gerakan gayang pantatnya lalu setelah beberapa detik dengan cepat bram mencabut kontol miliknya dan lamgsung memasukannya kedalam mulut narto yang sudah menanti menerima. Dalam hitungan detik bram menghentakan tubuhnya dan ach….ach…..crooot …croooot. Suara klimax bram disertai senburan pejuh miliknya dalam mulut narto. Narto langsung menelan pejuh pak bram itu sampai habis dan mulutnya menjilati sisa pejuh milik bram yang masih menempel di batang kontol bram. Narto menjilati kontol nram yang sudah mulai lemas itu sampai bersih. Tak lupa dia juga menjilati biji peler bram. Irfan segera beranjak dari tepat tersebut. Dia segeram masuk kamar dan mengunci pintu.

Apa yang baru dilihatnya dalah pengalaman yang baru. Baru pertama kali irfan melihan persetubuhan sesama laki2 terlebih secara live lagi. Anehnya di tidak merasa aneh justru dia merasa terangsang melihatnya. Irfan tak menyadari kalau saat itu supri melihat irfan yang sedang menonton pak bram dan narto ngentot. Rupanya supri sedang kekamar mandi untuk membersihkan lubang anus miliknya dari sisa-sisa pejuh milik bram. Karna sebelum bram mengentoti narto anak buahnya yang paling muda. Ter lebidahulu bram mengentot denga supri. Supri dan narto sebenarnya adalah budak nafsu bram. Keduanya sudah sering dientot bram bahkan sering melakukannya bersama-sama. Supri juga suka mengentoti narto.

Karna diantara usia mereka bertiga narto adalah yang paling muda. Maka narto harus rela lubang bol nya diembat Supri. Sambil tersenyum supri melihat Irfan yang sedang mengocok batang kemaluanya sambil melihat bram dan narto ngentot. Akal licik supri pun muncul untuk dapat merasakan kontol milik irfan dilubang pantatnya. Supri pun diam-diam mulai mengatur rencana.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.