Rabu, 07 Desember 2011

Hot Police Karachi

Nggak terasa sudah 3 bulan gw tinggal seatap dengan Mario. Kita sudah seperti sex machine. Bisa dibilang mungkin selama hidupnya, baru kali ini Mario hampir terus terusan nganceng, semua karena gairah gw terhadap marinir yang satu ini. Walaupun tinggal serumah, tapi kita ini bukan pasangan. Mario masegh tetep suka dengan perempuan. Gw satu satunya lelaki yang dia senggamai. Dia suka ngentot dengan gw karena isepen gw yang maut dan goyangan gw yang bikin Mario ketagihan.

Saat ini, gw sedang dalam pesawat menuju Karachi. Memang sudah lama gw pengen banget mengunjungi Pakistan. Selain pengen tau tentang Negara ini, sapa tau gw bisa merasakan kontol lelaki Pakistan. Hmmmmmm Sebenernya gw nggak terlalu suka duduk terlalu lama di pesawat. Tapi itu yang harus dihadapin kalau emang kita suka traveling. Kebetean gw agak terobati. Sebab yang duduk di sebelah gw adalah seorang pria Pakistan yang ganteng banget. Pria dewasa, yang gw rasa umurnya sekitar 45 tahun. Rambut rambut dibiarkan menumbuhi disekitar mulutnya. Awalnya kita diam diam saja, tapi akhirnya gw mencoba membuka percakapan dengan pria itu. Akhirnya kita kenalan dan tanpa terasa obrolan lancar mengalir antara kita berdua. Nama pria itu adalah Rasheed. Dan yang bikin gw surprised dan nggak nyangka ternyata dia adalah seorang inspektur polisi di Karachi. Hmmmm. Ada apa gerangan. Akhir akhir ini kemana pun gw pegi selalu ketemu dengan pria berseragam dan biasanya pasti berakhir dengan beradu syahwat di ranjang. Dan gw sangat berharap bisa berakhir dengan syahwat dengan yang satu ini. Harapan gw melambung tinggi saat tiba di Karachi dia ngasih nomor hp nya dan gw juga ngasih nomor hp gw juga, dan Rasheed juga berjanji akan berkunjung ke hotel tempat gw menginap dan juga untuk mengantar gw keliling Karachi dengannya. Karena pesawat tiba sudah menjelang malam. Maka gw langsung menuju hotel dan tidak keluar lagi. Agak capek juga. Setelah mandi dan pesen makanan. Gw langsung jatuh tertidur.

Keesokan harinya setelah sarapan, gw nerima sms dari Rasheed, di memberi tahu kalo ternyata dia sudah ada di lobby hotel. Gw segera membalas sms dia dengan menuruhnya naek ke kamar gw. Sebab gw belum siap dan dengan menyuruhnya naek ke kamar, gw berharap bisa terjadi sesuatu yang sangat gw inginkan. Mengulum kontolnya.

Lima menit kemudian, bel kamar gw bunyi dan tanpa langsung mengintip, gw langsung membuka pintu kamar gw. Dan apa yang gw dapatkan sungguh menyegarkan di mata gw. Rasheed datang dengan menggunakan seragam polisinya. Oh bener bener pejantan impian gw. Tanpa pikir panjang gw mempersilahkan dia masuk dan menyuruhnya duduk sementara gw keluar masuk kamar mandi sambil melirik sekali kali ke dia.

“Tim, may I use the bathroom?” kata Rasheed

“oh please” jawab gw. Dan saat itu terlintas hal mesum dikepala gw. Hmm nggak ada salahnya dicoba. Paling kalo dia takut, pasti dia nggak akan datang lagi ke gw dan langsung kabur dan gw akan menghabiskan waktu di Karachi mencari gay club dan ml dengan lelaki Pakistan yang tidak berseragam.

Saat Rasheed lagi pipis gw sengaja masuk dan Rasheed tampak terkejut.

“upps sorry, I need my comb” kata gw dan terpana melihat kontolnya yang super itu walaupun masegh tertidur. Kontol arab memang super. “nice dick!” kata gw lagi.

“you think” kata Rasheed sambil mengflush toilet dan berbalik badan ke gw dengan kontol masih mengacung dari celananya.

“yup. Really big and clean” kata gw lagi.

“you like it?” Tanya Rasheed dengan senyum penuh makna dan perlahan tangannya mulai mengocok kontolnya yang mulai bangun itu.

“if I said I like it, what you want me to do?” Tanya gw dengan tatapan nakal sambil menghampiri Rasheed.

“you’re free to do anything you want,” kata Rasheed dengan senyuman yang sama kayak gw.

Tanpa pikir panjang lage, gw menarik Rasheed keluar dari bathroom dan mendorongnya terlentang di ranjang. Kontolnya tetap mengancung keluar dari celana yang tidak diresleting itu. Dan kontol itu sekarang telah tegap berdiri yang gw perkirakan panjangnya 20 cm. kontol arab yang menantang.

Gw lalu berbaring menindihnya dan mulai mencium bibirnya. Diluar dugaan gw, Rasheed membalas ciuman gw dan kita saling memainkan lidah di mulut masing masing. Tangan Rasheed membelai punggung gw dan lalu perlahan turun dan meremas buah pantat gw. Sambil terus melakukan French kiss, gw melepaskan kemeja polisi yang dipakai Rasheed. Gw meremas dadanya yang berbulu dan bidang tersebut. Gw lalu menarik badan gw berdiri dan duduk tepat diatas kontolnya yang nganceng itu. Gw memainkan pantat gw yang masih tebungkus celana pendek gw diatas kontol Rasheed lalu melepaskan t shirt gw.

Gw lalu kembali mencium bibir Rasheed dan perlahan gw mulai turun menjilati lehernya dan lalu turun lagi menjilat dada berbulu Rasheed.

“mmhhh…… yeahhh……… mmmhhhhhh,” Rasheed mendesah nikmat.

Gw lalu membuka ikat pinggang celana Rasheed dan menurunkan celananya dan juga celana dalamnya sehingga kontol yang tadi mengacung dari lobang celana dalam dan resleting celana kini bebas tegak berdiri tanpa halangan.

Gw lalu mengocok dengan pelan kontol Rasheed yang wah itu.

“yeah Tim…. Suck my cock…… yeah suck it now…..” desah Rasheed.

Dengan pelan, gw mulai menjilati kepala kontol Rasheed yang merah minta dipuaskan itu. Lalu gw mulai mengemut kepala kontolnya seperti mengemut permen lollipop. gw mengisap kepala kontol Rasheed dan lidah gw mainkan dilobang keluar maninya. Desahan Rasheed semakin keras.

“yeahh!!..... oh yeahhh….. lick it…… suck it hard… oh you cocksucker!!” racau Rasheed penuh kenikmatan.

Puas dengan kepala kontol Rasheed, gw mulai menjilati batangnya yang berurat itu. Lalu biji pelernya gw hisap hisap. Dan kemudian gue mulai menghisap seluruh kontol Rasheed. Karena panjangnya, kontol itu hanya masuk setengahnya saja. Sementara sisanya gw kocok kocok.

“gosh Tim!! You’re a great cocksucker!! Yeahhhhh…….suck me!”

Rasheed semakin mendesah keras saat gw mengisep kontolnya dengan lidah gw didalam menjilati kepala kontolnya dan juga batang kontolnya yang tertutup mulut gw.

Lalu tiba tiba Rasheed menarik gw keatas dan gw balik menindihnya dan kita kembali bercium bibir.

“time to fuck” kata Rasheed.

Rasheed lalu menyuruh gw nungging di atas ranjang. Sebelumnya gw melepaskan celana pendek gw dulu lalu nungging mengexpose pantat gw yang lobangnya siap dieambat oleh kontol arab milik Rasheed. Ada perasaan ngeri juga segh ngebayangin kontol segede itu merojok lobang gw yang sempit. Tapi karena birahi tinggi. Apapun yang terjadi gw isep eh siap.

Gw lalu merasakan geli dipantat gw. Rasheed menjilati pantat gw. Lidahnya dengan nafsu merojok rojok lobang pantat gw. Lidahnya kemudian digantikan dengan jari tangannya yang mulai mengobok-ngobok lobang gw. Gw menoleh ke belakang dan melihat Rasheed berlutut dengan jari tengah ditangan kirinya merojok lobang gw sementara tangan kanannya mengocok kontolnya agar tetap terjaga ereksinya.

“fuck me sir! Please fuck me now!” pinta gw dengan penuh gairah.

Jari tangan Rasheed berhenti merojok dan lalu gw merasakan kepala kontolnya dimulut anus gw dan perlahan mulai mendorong masuk.

“oh fuck!! Ohhhhhh” jerit gw saat kontolnya mulai masuk

“its okay baby. Take it easy” kata Rasheed dengan nafas memburu.

“oh fucckkkkk!! Yeahhhh!! Fuck me with your big cock!” jerit gw

“mhhh…… tight ass!! Yeaaahhhhh” desah Rasheed sambil mendorong kontolnya pelan pelan.

Bless!! Kontol arab itu akhirnya bersarang di lobang anus gw. Perlahan, Rasheed menarik keluar kontolnya dan lalu dengan perlahan juga menancapkan kembali kontolnya. Pelan pelan akhirnya Rasheed meningkatkan kecepatan gerakan kontolnya. Gw akhirnya terbiasa dengan kontol Rasheed di anus gw dan mendesah nikmat saat kontolnya menyodok sesuatu yang nikmat.

Rasheed mengentot gw dengan penuh gairah dan terus menracau betapa ketatnya lobang pantat gw dan meracau kalau dia bisa mengentot sepanjang hari dengan lobang seketat ini. Gw juga tak mau kalah, gw terus bilang kalo gw suka dientot kontol gedenya.

“Ohhh Timmy….. I’m coming I’m coming…..eghhhhh mhhhhhhhh AAGHHHHHHH”

Akhirnya Rasheed melontarkan pejunya didalam lobang pantat gw. Gw merasakan semburan maninya seperti yang nggak ada habisnya membanjiri lobang pantat gw. Kalo gw bisa hamil. Gw rasa gw langsung hamil saat pertama kali ngentot sebab semburan mani Rasheed bener bener juga sesuper kontolnya.

Rasheed menjatuhkan badannya menindih gw. Kontolnya yang mulai melemas masih bersarang di pantat gwl. Dia menyandarkan kepalanya ke punggung gw.

Setelah itu kita mandi lagi bersama dan sempat kembali mengisap kontolnya dibawah pancuran sampe dia muncrat di dalam mulut gw. Rasheed memang pejantan sejati dan produksi maninya seperti tak ada habisnya. Baru 10 menit sebelumnya dia muncrat dan sekarang dia kembali memuncratkan maninya juga dengan dahsyat di mulut gw yang langsung gw telan sampe habis.

Akhirnya. Selama 5 hari di Karachi gw menjadi bitch boynya Rasheed. Sang inspektur polisi dengan kontol yahud. Dari hasil obrolan, Rasheed ternyata sudah menduda. Istrinya meninggal dan tidak punya anak. Dan dia juga seorang biseks. Tapi gw adalah lelaki pertamanya yang dia entot. Selama ini dia hanya diisep oleh para lelaki cantik itu. Dan dia mengakui kalo gw memang best cocksucker yang pernah dia alami. Pengakuan yang juga diberikan oleh Mario dan Mas Ilham.

Oh Rasheed, gw nggak akan pernah melupakanmu, kontolmu yang yahud dan sodokanmu yang maut.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.