Selasa, 13 Agustus 2013

Di Pelabuhan Penyebrangan

Kondisi selat sunda sedang tidak bersahabat. Hal ini mengakibatkan terjadinya antrian truk – truk yang ingin menyebrang ke pulau sumatera. Dan gwe termasuk salah satu penumpang yang ikut stranded nggak bisa nyebrang. Iseng, gwe sengaja jalan – jalan kelilingan diantara deretan truk yang ngantri. Siapa tau bisa ketemu sama supir truk yang okeh dan mau gwe sepong kontolnya sambil nunggu laut tenang.

Hari sudah beranjak gelap saat gwe mulai turun ke barisan antrian truk itu. Dan gwe ngelewatin truk truk itu dan sempat bertegur sapa dengan supir truk yang berpapasan dengan gwe. Sayangnya belom nemu yang pas sama selera gwe.

Muter – muter sampe gwe kebelet kencing. Di salah satu toilet yang ada tempat mandinya, selesai gwe kencing, keluar dari dalam cubical satu sosok lelaki yang mirip – mirip mantan vokalis band taon 90an yang sekarang menjadi pelawak. Dia tampak habis mandi. Dengan celana sedengkul yang sudah mulai belel dan masih bertelanjang dada dengan handuk menggelantung di lehernya. Dia membawa plastic yang sepertinya berisi sabun dan shampoo. Gwe langsung tertarik dengan lelaki yang ini dan selera gwe banged. Dia berdiri didepan samping gwe didepan westafel sambil mengeringkan rambutnya. Gwe sambil cuci tangan mencuri-curi pandang ke arahnya. Dan berhubung nafsu homo gwe udah sampai keubun-ubun gwe mulai usaha pendekatan gwe dengan lelaki ini.

“Seger ya bang abis mandi,” kata gwe.

“he eh,” jawab dia sambil terus mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“ketahan juga bang,” tanya gwe lagi.

“iya negh,” jawab dia singkat.

Dia lalu jalan menuju urinor untuk kencing dan gwe lalu ngikutin dia dan bediri diurinor sebelahnya walaupun gwe udah nggak kepengen pipis lagi. Dan gwe dengan sengaja dan terang-terangan ngintip – ngintip kontol dia yang kebetulan dia pipisnya tidak sampai nempel ke urinor. Kontolnya lumayan okeh walaupun masih dalam keadaan tertidur. Pengen banged langsung gwe emut itu kontol.

Si abang supir yang mungkin pura-pura cuek tetap kencing dengan santai. Gwe udah nekad, nggak peduli supir ini bakalan marah atau tidak. Dia selesai pipis dan memasukan kontolnya lagi ke balik celananya.

“Ikut gwe yuk,” katanya tiba-tiba.

“Ikut kemana bang?” tanya gwe.

“udah ikut ajah,” katanya lagi.

Bagai kerbau dicocok hidungnya, gwe ngikutin dia yang masih telanjang dada keluar dari toilet dan melewati antrian truk sampai akhirnya sampai di sebuah gubuk kecil yang tertutup dan letaknya agak jauh dari antrian truk dan agak terpencil.

Dia membuka pintu gubuk itu dan menyuruh gwe masuk. Didalam nggak ada apa-apa. Hanya ada tapang dan tiker diatasnya. Si abang supir ini menutup pintu dan menyerot pintu.

“loe homo kan?”katanya lagi.

“iya bang. Kenapa bang?” kata gwe yang tiba-tiba agak ngeri walaupun rasa nafsu yang lebih besar menguasai.

“kebetulan gwe udah lama nggak ngentot dan juga lagi bokek. Kalo sama perek harus bayar dan gwe yakin loe pasti sukarela kalo gwe entot,” kata si abang supir truk lagi.

Denger ucapan dia gwe nggak banyak ngomong lagi. Langsung deketin dia dan meremas selangkangannya. gwe lalu jongkok sementara dia kembali melepaskan pengait celananya dan menurunkan resletingnya. Gwe lalu menurunkan celananya dan juga celana dalamnya. Kontolnya kembali terpampang dan kali ini didepan mulut gwe dan siap untuk gwe emut sampai gwe puas. Kontol yang masih tertidur itu gwe kocok – kocok dulu sampai mulai mengencang. Lalu sambil terus gwe kocok, kepala kontolnya mulai gwe jilat – jilat. Si abang supir ini mulai mendesah ah uh oh keenakan. Puas jilatin kepala kontolnya, gwe mulai mengulumnya dan mengemutnya seperti mengemut es krim dan lalu seluruh batang kontolnya gwe telen dan mulai mengisap kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu.

Sambil mengoral kontol si abang supir itu gwe mulai melepas kemeja gwe. Lalu gwe berhenti sebentar untuk lepasin celana gwe dan celana dalamnya dan akhirnya gwe hanya mengenakan singlet ajah. Gwe lanjut menyepong kontolnya sampai akhirnya si abang supir narik gwe bediri.

“gile!! Emang bener homo jago ngisep kontol,” kata si abang supir

“enak bang?” bisik gwe sambil mengocok kontolnya

“Enak! Tapi gwe udah pengen ngentot, cepetan loe nungging sana,” kata si abang supir.

“Abang dulu yang celentang,” kata gwe mencoba menggiring ke posisi ngentot kesukaan gwe.

Dia lalu nurut dan naik ke dipan lalu celentang sambil mengocok kontolnya. Gwe mengorek tas gwe mengeluarkan baby oil. Gwe lalu mengolesi seluruh batang kontol si abang supir ini dengan baby oil yang udah sangat nganceng sempurna.

Gwe lalu naik mengangkanginya dan perlahan mulai menduduki kontol si abang supir itu. Sakit mendera saat kepala kontolnya masuk kelobang pantat gwe. Perlahan kontolnya menghilang didalam lobang pantat gwe dan begitu masuk semua, gwe diam sebentar membiasakan kontolnya didalam lobang pantat gwe. Sambil menyandarkan tangan gwe di dada si abang supir ini gwe mulai berodeo turun naik diatas kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu.

“Ahhhh!! Enaakk pantat loe lebih rapet daripada memek yang sering gwe ngentot,” racau si abang supir.

Gwe terus berodeo turun naik diatas kontolnya menikmati dalam posisi yang gwe sukai saat disetubuhi.

“Baannngg! Ahhhh!! Enak baannnggg! Kontol abang jantaannn ahhhhh,” desah gwe dan ini membuatnya tambah bergairah.

Si abang supir lalu mendesah panjang dan lalu gwe merasakan kontolnya menyemburkan pejunya didalam lobang pantat gwe. Sangat banyak sampai meleleh keluar dari dalam lobang pantat gwe. Tak lama gwe pun keluar dan membasahi perutnya.

“loe suka ya dudukin kontol,” kata si abang supir

“iya bang. Posisi kesukaan nih bang,” kata gwe sambil membelai dadanya dan perutnya yang basah oleh peju gwe.

“bagus! Loe punya banyak waktu buat dudukin kontol gwe sampe kita bisa nyebrang,” kata si abang supir itu.

Dan digubuk kecil itu yang ternyata suka dipake ngentot sama supir sama perek kalo lagi nggak bisa nyebrang, gwe puas nyepongin kontol si abang supir yang mirip pelawak mantan vokalis itu dan nelenin pejunya dan berodeo diatas batang kontolnya.

Di Tempat Kerja Baru

Gwe baru ajah pindah kerja dan sekarang kantor gwe digedung kantoran didaerah kuningan. akhirnya kesampean juga gwe kerja dikawasan kantoran elit dan yang bikin gwe seneng di kantoran ini suka banyak security yang okeh okeh dan yahud.

Tapi ternyata pengalaman pertama gwe digedung kantoran ini bukan dengan salah satu security yahud ini tapi dengan rekan kerja sekantor gwe juga.

Namanya Juki dan dia dibagian lapangan untuk urusan pembayaran dan orangnya biasa ajah dan jauh dari kesan cowok metroseksual yang biasa kerja kantoran di kawasan ini. tapi inilah yang menarik perhatian gwe. cowok dengan penampilan biasa justru lebih terlihat kejantanannya daripada cowok dandy metroseksual ini.

Sebulan kerja berlalu dan kebetulan karena gwe agak chubby dan senang becanda banyak teman-teman baru gwe yang suka becandain gwe dan termasuk Juki ini dan setiap kali dibecandain sama Juki gwe suka senyum-senyum malu pengen disodok. Dan memang gwe tertarik sama Juki ini. Dan selalu curi-curi pandang tiap kali dia lewat dan ada beredar di kantor.

Dan kebetulan satu hari gwe harus kerja lembur dan nggak sadar pas gwe liat jam ternyata udah jam 8 malam dan pas gwe ke belakang ke pantry mau taruh gelas gwe kaget begitu melihat Juki masih ada sedang ngerapihin beberapa berkas.

"Lho?! Mas Juki belom pulang?" tanya gwe

"Belom nih. Masih banyak yang harus dirapihin," jawabnya. "Kamu sendiri belom pulang?"

"Baru ajah beres.Ini mau pulang," jawab gwe. "Udah Mas, kerjaan mah nggak ada abisnya. Pulang ajah, sisain buat besok."

"Bener juga ya. Ya udah lha. Saya pulang juga," kata Juki sambil membersihkan mejanya.

Gwe lalu balik ke meja gwe dan merapikan meja gwe. Nggak lama Juki keluar sambil menenteng jaket dan helmnya.

"Ayo pulang," ajaknya.

"Nyoks," kata gwe lalu kita keluar dari kantor dan kompak menuju toilet dulu.

Kebetulan udah sepi dan ditoilet juga udah sepi nggak ada siapa-siapa lagi dan gwe lalu pipis di urinor disebelah Juki. Dan pas lagi buang air gwe sengaja lirik-lirik ke Juki dan kebetulan emang nggak ada pembatas diantara urinor ini. Kelakuan gwe terbilang nekad juga. Juki bisa ajah marah dan nampol gwe tapi apa daya kalo nekad gwe udah keluar gwe cenderung nggak peduli apapun.

Juki merhatiin kalo gwe curi-curi pandang ke dia dan dia lalu senyam-senyum.

"Ngapain kamu lirik-lirik? mau ngintip ya," katanya to the point.

Gwe kaget denger ucapannya dan cuma cengengesan.

"Bentuknya sama nggak ada beda sama kamu punya," kata Juki lagi.

"Ah! Punya Mas Juki lebih gede kali, biasa orang dengan body agak kurus kayak Mas Juki ini tuh itunya panjang," kata gwe nekad mancing di air keruh.

Juki tertawa lalu ia menekan tombol flush dan dari tangannya tampak dia membersihkan kontolnya dengan air dari flush lalu masih dengan kontol ditangannya Juki menghadap ke gwe.

"Gimana menurut kamu? Gede nggak?" tanyanya dengan senyum-senyum

"Lumayan Mas. Kalo udah nganceng gimana ya?" kata gwe lagi tetap mancing.

"Hehehehe," Juki hanya ketawa.

Gwe beres pipis dan lalu menggenggam kontol Juki setelah menyingkirkan tangannya dan mulai mengocoknya.

Juki hanya diam dengan aksi gwe mengocok kontolnya lalu dengan anggukan kepalanya dia mengajak masuk ke salah satu cubical dan masuklah kita ke dalam cubical yang paling pojok.

Di dalam cubical gw langsung jongkok semntara celana Juki turun sampe ke mata kakinya dan juga celana dalamnya. Gwe mulai lanjut ngocokin kontol Juki dan perlahan mulai nganceng.

"mmmmhhhh ... . sshhhh......aahhhhhh," Juki mendesah keenakan saat kontolnya gwe kocok.

Gwe bukan penyuka ngocok kontol. Sebagai homo bottom tulen gwe paling demen nyepong kontol dan Kontol Juki si lelaki yang gw incer ini nggak mungkin gwe sia-siakan.

Kepala kontol Juki yang udah nganceng itu mulai gwe kecup-kecup dan gwe jilat-jilat. Lalu batang kontolnya gwe angkat dan gwe mulai mejilat kedua biji peler Juki saling bergantian. Puas ngejilatin gwe mulai mengulum biji peler itu bergantian. Lalu dengan lidah gwe menjilati bagian bawah kontol Juki dan kembali ke kepala kontolnya dan mulai gwe kulum kepala kontol yang pink merekah itu. precum mulai ngucur dari ujung kontol Juki dan gwe isep-isep sambil sesekali menjilat kepala kontol itu yang ada dalam kuluman mulut gwe.

Juki makin mendesah liar menikmati kontolnya gwe isepin. Puas maenin kepala kontol Juki, gwe mulai ngulum seluruh batang kontolnya dan nggak lama kontol Juki mulai keluar masuk mulut gwe dengan precum yang terus mengucur deras.

Desahan Juki makin liar dan lalu dia memegang kepala gwe dan menahannya kemudian dengan desahan aaahhhhhh kontolnya mulai memuntahkan cairan maninya didalam mulut gwe. Saking banyaknya mani yang keluar gwe nggak bisa nelen semuanya dan akhirnya mengalir keluar dan membasahi dagu gwe.

Gwe masih mengulum kontol Juki sampe semua pejunya keluar semua dan kontolnya kembali ke ukuran semula lalu gwe berdiri sambil membersihkan peju yang belepetan di mulut gwe dengan tissue.

"Ternyata bener dugaan gwe kalo lu doyan kontol," kata Juki. "Dan lu pengen kontol gwa kan. gwa merhatiin loe sering ngelirik gwa."

"Tapi Mas Juki suka kan disepong?" tanya gwe dengan nada manja.

"Suka lha. Kebetulan bini gwa nggak pernah mau kalo maen mulut gini," kata Juki.

"Lho? Mas Juki udah kawin," kata gwe pura-pura kaget. gwe tau kalo sebenernya ini Juki udah kawin dan pasti udah punya anak.

"Blaga nggak tau lu," kata Juki sambil menoel pipi gwe.

"Ya udah, kalo bini Mas Juki nggak mau isep. Ya sini! saya ajah yang nyepongin kontol Mas Juki," kata gwe.

"Beres! Bisa sering sering nih," kata Juki sambil menaikan celana dalamnya.

"Eits! Kok dinaekin celananya. Isepan aku nggak gratis lho," kata gwe menahan tangan Juki menaikan celananya.

"Eh! gwe bukan homo ya! gwe nggak mau ngemot titit loe!" kata Juki mulai sewot.

"Tenang Mas Juki. jangan sewot dulu dong," kata gwe sambil membelai dadanya. menyabarkan sekalian menggrepenya.

"Maksud loe apaan minta balesan?" tanya Juki lagi masih agak tinggi nadanya.

"Aku isepin Mas Juki kapan ajah Mas mau, tapi abis diisep, Mas Juki mau dong ngentotin pantat gwe," kata gwe lagi tangan gwe tetap membelai dadanya.

Juki hanya diam sambil mandangin gwe. "Loe mau disodomi ama gwa?"

"Mau kan Mas?" kata gwe lagi dengan sedikit manja dengan tangan masih membelai dadanya.

"Sekarang?" tanya Juki lagi.

"Kalo Mas Juki masih sanggup," kata gwe.

Lalu Juki membalikan badan gwe dan mulai meremas pantat gwe yang lumayan nonjol ini. tangan Juki yang satu mulai mengocok kontolnya kembali supaya nganceng dan tangan yang satunya tetep meremas pantat gwe.

"Buka celana lu," kata Juki yang nafasnya mulai berat karena mulai terangsang lagi.

Gwe meraih tas gwe lalu mengeluarkan baby oil dan menyerahkan ke Juki.

"Olesin ke kontol Mas Juki ya biar masuknya nggak sakit nanti," kata gwe lalu menurunkan celana dan celana dalam gwe, sementara Juki mengoleskan baby oil ke sekujur kontolnya.

Gwe lalu nungging menopang tangan gwe didudukan toilet yg gw tutup dan Juki bediri dibelakang gwe dengan kontol nganceng dan licin oleh baby oil.

"Mas, sebelum dimasukin, kontolnya dimaenin dulu ya dibelahan pantat gwe," kata gwe.

Juki menuruti apa kata gwe lalu mulai memainkan kontolnya dibelahan pantat gwe. Kaos yang dipake Juki ternyata mengganggu dan selalu turun menutupi kontolnya sehingga akhirnya Juki melepaskan kaosnya dan membuatnya setengah telanjang. Badan Juki okeh juga, bukan body lelaki Lmen tapi menarik gwe yang emang doyan lelaki mas-mas biasa model Juki ini.

Juki kembali menuangkan baby oil ke kontolnya dan mengoleskan cukup banyak dibagian kepalanya dan lalu dengan perlahan mulai menyodokan kontolnya ke lobang pantat gwe.

"Ahhh . .. mmhmhhhh . . . pelan Mas," gwe merintih kesakitan saat kepala kontol Juki menyeruak masuk. perlahan tapi pasti kontol Juki mulai tenggelam di lobang pantat gwe sampe akhirnya masuk semua sampe ke pangkalnya.

"Gilee! ketat banget sih bool lu," kata Juki. "Nagih nih!" Gwe cuma tersenyum mendengar ucapannya sambil nahan sakit dan menyesuaikan dengan kontol Juki yang ada didalam pantat gwe.

Juki mulai menggenjot pantat gwe. pelan pelan lama lama mulai cepat dan tampaknya Juki sangat bernafsu ngentotin pantat gwe ini. Sampe akhirnya kepala kontol Juki mulai berdenyut dan kembali memuntahkan pejunya dan meleleh keluar lobang pantat gwe.

Nafas Juki ngos-ngosan dan lalu dia mencabut kontolnya yang udah kembali lemas.

"Mas,tolong bersihin dong pantat gwe dari benihmu ini," kata gwe masih dalam posisi nungging.

Juki tertawa lalu dengan tissue dia membersihkan pejunya dari pantat dan paha gwe.

"Enak juga ya pantat lu! rapet!" kata Juki sambil bersihin pantat gwe.

"Jadi mau dong Mas Juki tiap kali abis gwe isep terus ngentotin gwe," kata gwe.

"Boleh boleh ajah kalo gini mah," katanya lagi.

Kita lalu kembali berpakian dan waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.

Dan sejak saat itu gwe sama Juki jadi sering lembur dan cubical toilet dipojokan itu menjadi saksi permainan birahi kita berdua. Satu waktu gwe check in di hotel dan bbm Juki supaya mampir. Gwe nggak yakin dia akan mampir. Eh taunya dia dateng dan dikamar hotel diatas ranjang akhirnya kita bisa lebih bebas. Dan gwe kesampean dientot Juki sambil duduk diatas kontol Juki sementara dia celentang diranjang dan tangan gwe bermain didada dan perutnya. Sayang dia nggak bisa nginep karena takut bininya curiga. tapi besok paginya sebelum check out Juki kembali datang dan tentu sempat itu sekali isepan dan sekali entotan.
 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.