Sabtu, 31 Desember 2011

Kisah Seorang Duda dengan 3 Orang Kuli Bangunan 3

Sudah tiga hari berlalu setelah peristiwa ngentot antara irfan dan supri. irfan tampak mendapat gairah dalam hidupnya. kondisinya kembali pulih dan semangat bekerjanya kembali. selama itu pula irfan hanya bisa tersenyum setiap kali berpapasan dengan supri. walaupun irfan berusaha menutupinya. rahasianya sudah diketahui oleh bram dan narto.

suatu hari seorang anak kecil mengantar sebuah surat kerumah irfan. anak itu tak lain adalah kerabat dari bi inah yang ingin memberikan sepucuk surat yang isinya klo bi inah meminta ijin pulang kampung untuk mengurus orangtuanya yang sedang sakit. dengan berat hati irfan pun menyetujui. irfan segera menghubungi kantor untuk meminta ijin tak masuk kerja hari itu. saat menelpon irfan sadar klo waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi dan para kuli bangunannya belum mendapatkan jatah sarapan.

segera irfan pergi ketoko kue terdekat untuk membeli bebapa potong kue untuk dirinya dan para pekerjanya sarapan. setelah pulang irfan segera menyajikan kue-kue tersebut dalam wadah beserta beberapa cangkir teh panas. irfan membawa kue dan teh panas tersebut ke sebuah gazebo yang sudaj selesai dibangun oleh para kuli banguna di halaman belakang rumah nya. irfan pun memanggil para kuli bangunan tersebut.

"pak bram ini sarapannya, panggil juga anak buahnya" kata irfan

"iya pak sebentar" jawab bram

tak beberapa lama datang pak bram beserta supri dan narto, pak bram hanya mengenaka kemeja kotak-kotak yang dibiarkan kancingnya terbuka dan jeans kumel. sementara supri dan narto menenakan kaos lengan pendek dan celana jins pendek kotor. mereka bertiga mengambil masing2 beberapa potong kue dan memakannya. irfan pun ikut sarapan dengan mereka. setelah kenyang supri dan narto pamit untuk meneruskan pekerjaan.

"saya terusin dulu pak kerjaan saya tanggung." kata supri

"loh kue nya gak di habisin mas," kata irfan

"entar siang aja lah pak klo laper lagi" jawab supri lalu mengajak narto pergi . mereka berdua pun membalikan tubuh mereka meninggalkan irfan denan bran yang sedang dudu santai. saat mereka berdua membalikan badan. irfan tiba-tiba tersedak hingga ter batuk2. bram yang melihatnya cuma tersenyum melihat apa yang dialami irfan. irfan tesedak bukan karena tecekik kue melainkan kaget melihat narto yang berjalan menunggalkannya. rupanya irfan tak sadar klo sedari tadi norto yang berdiri dihadapannya sarapan, memakai celana yang sobek berbentuk bundar besar di bagian belakannya. sehingga saat ini irfan dapat melihat pantat narto yang coklat mengkilat berjalan. irfan segera meraih air minumanya dan berpura tak melihatnya.

sementara bram cuma tersipu melihat tingkah irfan yang berusaha menutupi seolah tak terjadi apa-apa. walau berusaha tak melihat tapi irfan pun tergoda untuk melirik buah pantat narto yang besar itu. irfan jadi terkenang ketika melihat buah pantat narto itu sedang ditunggangi oleh pak bram.

" kenapa pak irfan?" tegur pak bram secara tiba-tiba yang membuat irfan segera menjauhkan matanya dari pemandangan menggoda tersebut.

" tidak pak cuma tersedak aja tadi" jawab irfan bram tesenyum dan menghabiskan cangkir teh panasnya.

" pak irfan gak usah pura2 saya tau pak irfan tadi mandangin pantat nya si narto kan?" tembak baram.

" ah pak bram ada - ada saja, ya gak lah pak" jawab irfan ngeles

" ga usah ditutupi pak, saya tau kok bapak waktu itu ngintipin saya sama narto lagi ngentot." ujar bram sontak irfan tak bisa berkutik. rasanya lehernya tercekik.

"saya juga tahu klo beberapa hari yang lalu pak irfan juga ngelakuain dengan anak buah saya si supri" tambah bram irfan makin dian dan tak banyak bicara.

"tenang aja pak saya gak marah atau membocorkar rahasia bapak" kata bram

"tolong jangan sampai bocor ya pak" ucap irfan. untuk sesaat tak ada percakapan sampai irfan memberanikan diri bertanya.

"sebenarnya pak bram itu laki2 normal atau bukan?" tanya irfan

"saya laki2 yang bisa terangsang dengan perempuan juga laki-laki" jawab bram

"pak irfan sendiri ?" irfan tak menjawab

"bagimana ceritanya narto mau di pake bapak" tanya irfan penasaran.

"sebenarnya saya ketemu dengan narto juga tak sengaja. saat itu saya sewa dia untuk dijadikan pelampiasan nafsu kontol saya. narto mau dientot saya dengan bayaran murah. karna saya suka dengan servis yang narto berikan akhirnya saya tawarkan narto untuk ikut saya kerja." irfan terdian mendengarkan

"pak irfan musti coba sama narto, sebab diantara mereka berdua yang paling mahir narto dalam memuaskan laki-laki." iran tercengang mendengar penjelasan pak bram.

"jadi pak bram juga sudah pernah juga sama supri" tanya irfan kaget bram tertawa

"ya pastinya lah pak , supri itu kan bawahan saya juga kita sering main ber 3" irfan makin terdiam mendengar penjelasan pak bram.

sementara itu kontol irfan sudah tegang mendengar cerita pak bram.

"kayaknya barang pak irfan bangun ya, biar saya panggil narto" Bram pun memanggil narto hanya dengan tepukan. tak lama narto pun menghadap berdiri dahadapan mereka berdua.

"ada apa pak?" tanya narto

"lagi kerjain apa elo" tanya bram

" beresin taman" jawab narto

"dah tinggalin dulu kerjaan elo, sekarang elo ikut gwe sama pak irfan." tanpa perintah narto pun mengikuti bram dan irfan.

mereka menuju teras belakang rumah yang baru saja jadi beberapa hari yang lalu. setelah sampai bram langsung menyuruh narto berlutut dihadapan irfan. narto disuruh membukamulutnya lebar-lebar.

" silakan pak irfan narto dah siap" kata bram. narto tersenyum kepada irfan sementara irfan masih terdiam.

"klo pak irfan ragu kita sama2 aja" kata bram.

lalu tampa berkata bram langsung membuka retsleting celannya dan mengeluarkan kontolnya. kontol brampun langsung dicaplok oleh narto. semenit saja kontol bram sudah membesat dan tegang dibuat oleh narto. narto menjilati kontol bram bak menikmati makan sedap dan enak.

"ah...ah...ayo pak irfan enak banget...ah.." kata bram irfan yang melihat pun terangsang.

segera irfan mengikuti bram. irfan mengeluarkan batang kontol miliknya yang sudah keras dan langsung mengarahkan ke wajah narto. narto segera meraih kontol irfan. kontol irfan pun di hisap-hisap dan disedot-sedot. setiap bagian kontol irfan tak luput dari lidah narto. di teras belakang itu secara bergantian kontol irfan dan bram di hisap oleh narto. irfan sudah mulai terangsang dan menikmati permainan sex dipagi hari itu. permainan sex mereka juga di ketahui oleh supri. tapi supri tak berani ikut dalam permainan karna dia tak disuruh oleh bram. narto melahap kedua kontol pria tersebut dengan laparnya. irfan berkali2 memejamkan mata dan mendesah.

" no, selesain kontol gwe dulu, gw mau kerja." karta bram.

narto pun lang sung memfokuskan isapanya ke kontol bram yang sudah besar dan memarah pula. kontol bram di sedot-sedot dengan kuat lalu di kocok2. kontol bram pun mulai terasa akan menyemburkan pejuhnya. bram segera memasukan kontolnya kedalam mulut narto dalam-dalam dan akhirnya Croooot ....croooot...., pejuh kental bram menyembur di dalam mulut narto dan ditelan sampai tak tersisa. irfan merasa terangsang melihatnya dan jadi kepingin ikutan. akhirnya gantian kini irfan yang memasukan batang kontol miliknya ke dalam mulut narto dan setelah melakukan beberapa sodokan yang dalam kontol irfan pun menyemburkan sperma kental nya. Croooot...crooot.. sperma kental segar pagi-pagi milik irfan pun langsung di lahap habis oleh narto tak tersisa. irfan mendesah panjang dan mengatur nafasnya.

" gimana enak pejuh pak irfan?" tanya bram kepada narto.

irfan tersenyum mendengarnya. "enak pak, legit masih seger lagi" kata narto.

"dah sekarang kamu ikut pak irfan, dia kepingin nyobain ngentot sama kamu" kata bram.

narto tersenyum binal denan mulut masih belepotan milik bram dan irfan.

"saya kerja dulu ya pak irfan. terserah anak buah saya mau pak irfan apakan." kata bram lalu meninggalkan irfan dan narto di teras.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.