Rabu, 07 Desember 2011

Di Perbatasan

Liburan ini gwe ingin mencoba jalan jalan ke Kuching lewat jalan darat. Dan setelah menempuh penerbangan dari Jakarta ke Pontianak. Gwe menggunakan bus untuk menuju Kuching. Ternyata perjalanannya cukup melelahkan plus perjalanan ditempuh pada malam hari sehingga gwe nggak bisa melihat pemandangan apa apa.

Tiba , kita masih harus menunggu sampai perbatasan antara Malaysia dan Indonesia dibuka. Subuh diperbatasan membuat rasa sensasi tersendiri buat gwe. Gwe jalan jalan di sekitar kantor imigrasi mencari toilet. Gwe udah nahan pipis sejak lama dan kayaknya udah nggak tahan lagi.

Gwe melihat sign toilet dan langsung masuk kedalam. Ternyata gwe nggak sendirian, ada seorang tentara yang sedang pipis. Tempat pipis nya ternyata tidak ada pembatas jadi kita bisa melihat jelas barang pribadi yang pipis disebelah kita.

Tetap dengan gaya sok cuek, gwe pipis di sebelah tentara itu. Dalam hati gwe berharap bisa melihat kontol si tentara itu dan sukur sukur bisa melakukan sampai lebih jauh.

Sambil pipis, gwe melirik ke si tentara di sebelah gwe, wah!! Tampanganya keren juga lho, mirip cowoknya BCL itu tuh. Dan kontolnya yang masih ‘tidur’ juga tampak menggiurkan. Pantat gwe udah mulai berdenyut pengen merasakan kontol itu di dalamnya.

Si tentara itu tampaknya merasa gwe lirik, lalu dia menoleh ke gwe.

“kenapa liatin kontol gwe? Lu suka?” tanyanya dengan suara yang tegas.

“eh iya pak! Eh nggak! Maksud saya?” gwe gugup mendapat pertanyaan yang tiba tiba.

“loe homo ya?” Tanya si tentara itu dengan seringai di wajahnya.

“maaf pak! Saya permisi dulu,” kata gwe buru buru sambil menaikan resleting gwe.

“eit! Ntar dulu! Udah liat terus lu mau kabur ajah,” kata tentara itu. “loe nggak mau nyobain kontol gwe?”

“maksudnya?” Tanya gwe heran. Mana ada tentara yang mau ajah gampang ngasih kontolnya ke lelaki homo kayak gwe ini.

“udah lama neh gwe nggak maen. Kebetulan ada homo kayak loe yang pengen kontol, jadi kenapa nggak sekalian ajah?” katanya

“gwe mau ajah,” kata gwe yang mulai muncul keberanian dan gairah yang mulai memuncak. “ tapi jangan disini, ntar kalu ada orang masuk gimana?”

“ayo ikut gwe,” kata tentara itu.

Kita lalu keluar dari toilet itu dan menuju salah satu ruangan kosong yang ada. Begitu masuk di dalam, si tentara mengunci pintu ruangan itu dan begitu berbalik gwe langsung menerjang si tentara itu dan menciumi bibirnya. Mungkin karena gairah yang sudah tertahan lama, si tentara itu membalas aksi gwe dan kita French kiss dengan lidah saling bertautan di dalam mulut masing masing. Sambil berciuman kita saling melepaskan pakaian masing masing.

Puas berciuman, gwe mulai berlutut dan mulai mengisap kontol si tentara itu. Dia mendesah nikmat saat gwe menjilat kepala kontolnya dan memainkan lobang pipisnya dan menelan precum yang keluar. Gwe terus mengisap kontolnya. Menjilat batangnya yang berurat dan mengulum kedua bijinya bergantian.

Si tentara itu menjambak rambut gwe, dia tampaknya belum pernah merasakan kenyotan seperti ini di kontolnya. Emang kata semua lelaki yang pernah gwe sepong, isepan gwe emang nggak ada tandingannya. Dan sekarang gwe sedang memberikan isepan terbaik gwe ke tentara yang satu ini.

Wajahnya yang tampan membuat gwe memuja kontolnya. Dan gwe memperlakukan kontolnya seperti barang berharga. Kontol itu gwe kulum kepalanya dan gwe gigit gigit mesra.

Puas ngisep itu kontol gwe berdiri dan minta dia ngentot gwe. Si tentara itu nyengir lebar.

“gwe kira loe nggak mau ngentot,” kata tentara itu

“sapa bilang? Dengan kontol dari tentara ganteng kayak loe, pasti gwe pengen merasakan semuanya,” kata gwe.

Si tentara itu berbaring terlentang di lantai dengan alas dari bajunya. Kontolnya ia kocok biar ereksinya terjaga. Gwe lalu berlutut dan kembali mengisap dan melumuri kontolnya dengan ludah gwe. Dan setelah itu, gwe mulai duduk diatas kontolnya dan perlahan mulai memasukan kontonya ke pantat gwe dan perlahan lahan mulai turun memasukan kontolnya sampai benar benar terpendam di dalam lobang gwe.

“shhhh!! Pantat loe rapet juga ya. Mmmhhhhhh, gwe suka sama lobang yang sempit.” Katanya mendesah.

Gwe hanya tersenyum lalu mulai bergerak turun naek di atas kontolnya dan tangan gwe meremas dadanya yang bidang. Gerakan gwe yang pertama pelan sekarang mulai gwe percepat dan tampaknya dia pun tak mau kalah, dia juga menggerakan pinggulnya dan menusukan kontolnya lebih dalam ke lobang pantat gwe.

“ougghhh . . . . gwe mau keluar . . . . AAAAGHHHHH.” Bersamaan dengan desahan kerasnya, kontolnya memuntahkan lahar putih ke dalam lobang pantat gwe. Yang nggak lama disusul gwe. Tentara ini memang kayaknya sudah lama nggak pernah ngentot. Maninya keluar terus nggak ada habisnya, biarpun mani gwe udah keluar semua. Untuk memastikan, akhirnya gwe kembali mengulum kontolnya yang masih semi nganceng dan memeras semua maninya yang masih tersisah.

Tanpa terasa sudah subuh dan perbatasan sudah dibuka. Dan akhirnya kita berpisah dan perjalanan ini akan menjadi trip yang ngak bakalan gwe lupakan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.