Rabu, 15 Februari 2012

Bayang-bayang Berduri - Berbuahkan Bisa

Selepas masa sekolah menengah, Mat Sani dan Adi tak dapat lagi melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Desakan ekonomi, kebutuhan hidup sehari hari membuat mereka harus segera mencari kerja apa saja untuk minimal meringankan beban keluarga. Perpisahan memang tak dapat dielakkan oleh kedua anak manusia itu, masa muda penuh gelora membahana dalam seketika tercerabut begitu saja membuat bayang-bayang berduri membuahkan bisa, bisa beracun bagaikan bisa ular kobra Afrika yang sangat mematikan.

"Di ! sudah lo cuci blon piring-piring kotor itu ?"

suara pemilik warung nasi campur tempat Adi bekerja hampir 2 tahun ini membuyarkan lamunan sesaat Adi. Di jalur pantai utara jawa (pantura), Adi bekerja pada sebuah warung nasi campur yang sering disinggahi oleh supir truk ataupun bis malam, untuk melepas penat dan dahaga, baik dahaga lahir maupun batin. Warung seperti itu biasanya juga menyediakan bilik sederhana bagi para sopir yang ingin ngentot dengan lonte yang juga tersedia disana. Lonte apkiran kota besar, memek sudah dhedel dhower keseringan dirojok kontol berbagai bentuk ukuran dan diobok-obok diaduk-aduk dengan berbagai macam gaya entotan. Ada beberapa kali Adi ngentot dengan lonte disana namun semenjak berpisah dengan Mat Sani dia tidak sedikitpun merasakan kenikmatan dalam melakukan hal tersebut dengan para lonte tersebut.

Hampir tanpa rasa bahkan cenderung mati rasa. Umumnya ngentot dgn lonte tersebut lebih banyak inisiatif dari lonte yang udah kegatelan memek berdenyut minta dientot oleh batang kontol pejantan muda dan menarik Adi kedalam bilik merenggut ritsleting celananya dan langsung mengenyot kontol gede Adi... ya, namanya juga kontol dienyot enyot akhirnya ngaceng juga dan terjadilah ngentot tersebut, tapi tanpa rasa sama sekali. Kalaupun akhirnya muncrat juga didalam memek lonte tersebut umumnya terjadi bila Adi memicingkan mata sambil ngentotin itu lonte sambil membayangkan ngentot dgn Mat Sani ! Aneh...

"Kowe iso mijit, cah bagus ?"

seorang sopir truk menepuk pundak Adi ketika menghidangkan bir pesanan dimeja sopir itu

"Umm..."

Adi bergumam, dari sudut matanya dia memperhatikan sopir yang menyapanya. Hmm, usia awal 30-an, badan kekar berkumis, memakai baju jeans lusuh terbuka 2 kancing memaparkan dada bidang berotot yang ditumbuhi bulu dada. Ooops... dari robekan celana jeans lusuhnya sejengkal dari pangkal paha tampak kepala kontol sopir tersebut mengintip perkasa bagaikan kepala anak anjing baru lahir, gila... !

"Tutup warung kowe ke truk aku yo... mijetin aku"

kembali sopir truk itu menyapa Adi sambil menepuk bokong Adi dan sebelah tangannya menunjuk kearah truk materialnya yang diparkir di seberang jalan raya ketika dia kembali menghampiri meja itu menghidangkan nasi campur pesanan si sopir. Bagaikan sengatan listrik 10.000 volt mengalir melalui jamahan sopir tersebut di bokong Adi melecut segenap impuls syaraf sensorik maupun motorik menggetarkan pusat sistem dibagian otak yang paling dalam, dai tahu pasti apa yang diinginkan sopir tersebut dibalik permintaan pijet memijet tersebut. Alarm gaydar Adi gemerincing berbunyi hingar.

Jam 02.00, saat warung tutup, Adi melangkah keluar warung sejenak ragu apakah pulang kebedengnya atau... hmm, namun dorongan untuk mengikuti permintaan sopir truk itu kembali membuncah mengingat aura yang terpancar dan mengalir dari tangan sopir truk itu ketika menjamahnya membuat Adi menyeberangi jalan dan menghampiri truk material tersebut, siapa takut !

Didalam kabin pengemudi, dikompartemen belakang tempat duduk sopir, Adi duduk mengangkangi tubuh sopir tersebut sudah melumuri sekujur tubuh sopir truk tadi yang sudah berbaring telungkup telanjang bulat. Udara dalam kabin semakin panas, keringat berlelehan dan sejenak Adi berhenti memijat untuk membuka bajunya dan celana panjangnya untuk setidaknya dapat mendinginkan tubuhnya yang sudah licin berkilat berkeringat untuk selanjutnya kembali menaiki tubuh sopir tersebut. Sopir truk membalikkan tubuhnya menjadi telentang dan arrgghh tuh tonjolan keras kontol sopir truk menyelinap disela paha Adi. Cuek aja, Adi mulai melumuri dada bidang berotot kenyal dengan minyak urut dan baru beberapa saat memijit bagian depan tubuh sopir itu tiba-tiba...

"Shrriieek...!"

sopir tersebut merobek celana dalam Adi dan dalam seketika juga kepala kontol sopir itu sudah berada menyeruak cincin anus Adi, oouch !...

"Jangan mas... ntar diliat orang" lirih Adi berbisik

"Ora opo-opo, sing bioso koq..." ujar sopir itu sambil melumuri kepala kontolnya dengan ludahnya

dan bless... arrgghh sshh ahhh, batang kejantan sopir tersebut menancap kokoh kedalam lobang kenikmatan Adi. Sodokan demi sodokan makin lama makin cepat makin dalam dan makin beringas sopir tersebut mengentoti Adi hingga suara per truk ikut berderit derit seirama dengan hunjaman batang kontol gede sopir tersebut. Tubuh Adi juga terlonjak-lonjak terkadan kepalanya hingga membentur atap kabin truk tanpa dapat bergerak leluasa karena dari bawah sodokan kontol sopir itu terus menghunjam lobang pantatnya, ditambah lagi plintiran jari kokoh sopir tersebut pada puting susunya membuat Adi melayang tinggi hingga keawan nirwana

"Edhan... lobang kowe uenaak tenaan rek !"

"Arrghh shh ahh.. knotol elo juga macan buanget mas.. oohh, shhh ahhh"

entah berapa lama pergumulan itu berlangsung, keringat telah membanjiri dua tubuh yang bergulat dalam kabin sempit nan panas membara itu, hingga akhirnya...

"Arrgghh, aku... a... mo kluar ner... muncraaat"

bergetar terengah engah sopir truk mengejangkan sekujur tubuhnya sambil menghunjam sedalam mungkin batang kontolnya hingga ambles sampai pangkalnya kedalam lobang pantat Adi... crrootthh arrgghh.. ccrrootthh.. arrgghh.. entah berapa belas kali sisopir memuncratkan pejuhnya mengisi membanjiri rongga usus Adi, hhrrgghh... hangat mengalir bagaikan lahar panas. Sesaat kemudian giliran Adi pula yang memuntahkan lahar panasnya crrootthh crrrooottth arrgghhh... membasahi sekujur tubuh sopir truk tersebut dari ujung rambut muka dada dan perutnya bahkan bercipratan kebergagai penjuru kabin truk itu...

Sejenak tubuh Adi terkulai lemas terbaring diatas dada sopir tersebut sementara kontol perkasa sopir itu masih tertancap berdenyut denyut dilobang pantatnya. Lelehan sperma Adi didada sopir itu dijilatnya.. hmm yummy, legit anget dan nyam-nyam, bibir Adi yang bercelemotan sperma mencipok bibir sopir itu berbagi rasa lelehan spermanya berulang kali... dan berulang kali sampai, arrgghh, kembali terasa batang kontol gede milik sopir itu yang masih tertancap didalam lobang anusnya menegang membesar dan mengeras berdenyut-denyut hidup kembali. Gilaaa...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.