Kamis, 02 Februari 2012

Ampun Bang, Kontol Elo Gede Banget - Beni

Seharian ketika bekerja dikantor, lobang pantat aku terasa perih karena kemarin malam telah dihajar oleh 2 kontol sekaligus, yaitu kontol Tarno dan kontol Beni. Kedua kontol tersebut gede-gede, duh... ampun bang, kontolmu gede banget. Tapi aneh, dalam keperihan tersebut muncul kerinduan yang mendalam akan hajaran kontol pekerja tersebut kembali untuk memenuhi liang sanggama aku, entahlah... semakin menjelang petang aku semakin gelisah ingin segera kembali bertemu dengan mereka untuk menikmati gumulan sodokan muncratan yang penuh nafsu jalang membara dari pekerja muda perkasa tersebut.

Matahari telah condong ke barat ketika aku menghampiri lokasi proyek itu kembali, dan Beni menyambut kedatanganku dengan ramah dan mesra sedangkan 3 orang lainnya tak tampak batang kontolnya disana. Beni segera menarik tanganku untuk masuk kedalam bedeng tempat mereka menghajar lobang pantatku tadi malam dan memeluk tubuhku dari belakang dengan erat seraya menggesek gesekkan tonjolan kontolnya yang telah membonggol menggunduk didepan celana pendeknya ke celah daging pantatku. Terasa olehku kontol Beni sedemikian meregang karena dia tidak memakai celana dalam, sementara kedua tangannya menggerayangi puting susuku dan meremas kontolku yang juga segera mekar meradang hendak keluar dari tempat kurungannya.

"Kontol elo gede juga yah" bisik Beni ditelingaku, sedemikian dekatnya sehingga bibirnya menyentuh daun telingaku ketika ia membisikkan kata tersebut membuat aku menggelinjang geli dalam dekapannya.

"Akh, hmmm... gedean kontol elo" kataku sambil mesih menggeliat dalam pelukannya sementara bajuku sudah terbuka demikian pula kancing celanaku

"Gw pengen isep kontol elo yah" Beni masih berbisik sambil menyentuh belakang telingaku, kudukku, dengan bibirnya

Tanpa menunggu persetujuan dariku kini Beni telah memelorotkan celana dalamku dan beranjak kedepan kontolku yang sudah tegang abis itu,lidahnya membasahi bibirnya dan mulai menjilati kepala kontolku dengan perlahan penuh ekspresi nikmat sementara matanya menatap mataku dengan penuh harap. Aku membiarkan dia menikmati kontolku, lobang kencingku dikilik-kiliknya dengan ujung lidahnya membuat aku terngial-ngial keenakan dan masih dalam tempo yang perlahan kini kepala kontolku mulai diemutnya sementara lidahnya melingkar lingkar memutari kepala kontolku tersebut. Badanku terasa goyah menahankan kenikmatan kehangatan kulumannya sehingga aku beringsut mencapai tepi dipan dan duduk dipinggir dipan tersebut sementara tanpa sedetikpun mulut Beni lepas dari kontolku mengikuti arah gerakanku kedipan tersebut. Belakang kepala Beni aku usap usap sambil sesekali menarik kepalanya agar lebih dalam lagi kontolku masuk kedalam mulutnya itu dan sebelah tanganku mengusap puting susuku yang sudah melenting mengeras akibat rangsangan yang tak terperikan pada kontolku oleh emutan mulut Beni. Semakin lama semakin dalam kontolku masuk kedalam mulut Beni hingga akhirnya sampai kepangkal batang kontolku sehingga jembutku memenuhi pinggir mulut Beni bagaikan orang berkumis lebat setahun tidak pernah dipotong... he he he... Beni menelan kontolku sedemikian rupa hingga ke pangkal kerongkongannya keluar masuk dan semakin lama semakin cepat, tangannya mengeluarkan kontolnya yang item gede berurat kehijauan menghiasi batang kontolnya itu. Dia mengocok kontolnya seirama dengan isepan mulutnya pada kontolku... semakin lama semakin cepat, semakin lama semakin dalam, hingga badanku melenting menggeliat menahankan kenikmatan gesekan lidah dan dinding rongga mulut Beni pada kulit kontolku yang telah mengkilap mengembang tegang itu arrgghh...

"Ben... ahh, sshhh, a.. aku mo... kluarr arrggh" aku merintih

"Yummm... keluarkan aja..." Beni mempersilahkan kontolku muncrat di dalam mulutnya

dan akupun muncrat berkali kali dalam mulut Beni berkali kali hingga sebagian pejuhku mengalir keluar dari mulutnya membasahi dagunya. Raut wajah Beni terlihat sedemikian puas ketika mereguk spermaku yang memenuhi mulutnya bahkan lelehan pejuh yang masih menempel dikontolku dijilatinnya hingga bersih. Tubuhku masih terkulai terbaring dipinggir dipan, Beni berdiri setelah tuntas menjilati kontolku dan dia mengangkat kedua kakiku hingga terkuak lebar dan... tanpa ba bi bu kontolnya yang item gede berurat itu langsung dihunjamkannya kedalam lobang pantatku... arrgghhh, sakit Ben ! tapi bagaikan kesetanan dia mulai mengeluarkan seluruh kontolnya dan kembali mencoblos masuk hingga kandas, keluar lagi dan coblos lagi, demikian berulang kali kontol Beni keluar masuk lobang pantatku hingga aku berteriak teriak kesakitan namun juga keenakan akan hunjaman batang kejantanan Beni

"Aduh Ben... sa..sakit, aww... duh, entotin gw Ben... entotin gw sampai puas Ben... arrgghh, gede banget kontolmu Ben... sshhh, aww, ampun Ben, kontolmu gede banget !" aku setengah meracau keenakan dientot dengan buas dan ganas oleh Beni. Pantatku hingga terlonjak lonjak mengambang diatas dipan ketika Beni menghunjamkan kontolnya kedalam liang anus gw, kepalaku menggeleng kekiri kekanan mengikuti irama sodokan kontolnya dan sesekali tanganku meraba batang kontol Beni yang tertancap diliang anusku itu, wuih... keras banget bagaikan besi baja hangat. Beni semakin bringas, badanku dibalikkannya hingga miring kesatu sisi dan kembali kontolnya menghajar lobang pantatku berulang kali hingga berbunyi kecipak kecipok ploph karena lobang pantatku sudah basah oleh pre cumnya. Ketika aku dientotnya dengan doggy style tangannya yang kekar mencengkeram bahuku dengan kuat membuat aku semakin menggeliat antara kesakitan dengan keenakan dan ternyata geliatku itu semakin menambah buasnya Beni mengentotin aku

"Heh lonte lanang ! Enak gak dientot ama kontol gw" geram Beni diantara dengusan nafasnya yang semakin memburu diselingi dengan geramannya bagaikan harimau jantan tengah mengentotin betinanya

"Ho oh... Ben, enak Ben.... terus Ben, entotin aku Ben... kontol elo gede banget arrgghh... sshh ahhh..." aku merintih

Entah berapa kali Beni berganti posisi dan entah sudah berapa lama pula dia menghajar lobang pantatku ketika akhirnya dia mencabut batang kontolnya dari lobang pantatku dan menjambak rambutku hingga kepalaku tengadah dan Beni mengocok kontol gedenya yang sudah berkilat basah itu didepan mukaku dan.... crrootthh crrootthh... semburan liar pejuh hangat kontol Beni membasahi wajahku, berkali kali dia mengejangkan seluruh tubuhnya seirama dengan muncratan pejuhnya itu bahkan pada semprotan terakhir mulutku dibukanya dengan tangannya yang kekar dan ccrrootthh... pejuh hangat muncrat dari lobang kepala kontolnya yang gede langsung masuk kedalam mulutku yang tengah terbuka itu.... hmm, yummy ! cairan kental anget gurih nan ledzat membasahi rongga mulutku.

"Jilat ! bersihin kontol gw" perintah Beni kepadaku ketika dia berbaring telentang di dipan dengan badan licin basah kuyup oleh keringat dan nafas masih memburu terengah. Dengan senang hati kontolnya yang masih ngaceng tegak berdiri belepotan pejuhnya itu aku jilat, sementara terdengar suara ketiga teman Beni mendekati bedeng tempat aku melampiaskan nafsu jahanam ini dan salah seorang dari mereka telah masuk kedalam bedeng menyaksikan aku telanjang bulat belepotan sperma tengah menjilati kontol Beni

"Buset ! udah ngentot neh Ben ?" tanyanya sambil mengelus lobang pantatku yang masih terbuka berlumuran pejuh sambil sesekali memasukkan dua jarinya yang gede keras kapalan itu kedalam lobang pantatku yang licin

"Ho oh Jon, enak banget lobang pantatnya, lebih enak dari memek pacar gw tuh" kata Beni

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.