Sabtu, 11 Februari 2012

Gelora Nafsu Brondong STM - Choky

Dari sudut mataku, aku meliaht Andi dan Berno lagi asyik-asyikan melihat gambar seru sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Buset... kini tangan Berno lagi mengelus-elus kontol Andi yang tengah berdiri tegak perkasa menjulang keluar dari ritsleting celananya yang sudah terbuka, kontolku jadi ikut-ikutan ereksi neh.

"Man, elo lihat noh... Andi ama Berno..."

sambil menggamit paha Dirman teman sebangkuku aku memberi tahu tentang pemandangan yang menrangsang nafsuku pagi-pagi ini kepadanya

"Ho-oh... dari tadi gw juga udah tahu, neh elo rasakan deh..."

sambil mengarahkan tanganku yang menggamit pahanya kearah kontolnya yang ternyata sudah tak kalah garangnya meradang menegang keras didalam celananya, aku meremas-remas kontolnya membuat Dirman sedikit berdesah... hmmhh sshh

"Ntar siang ke si oom aja yuk" ajakku pada Dirman

Perkenalan antara aku, Dirman dengan oom Eko memang sudah tidak asing lagi bagi lingkungan metropolitan Jakarta. Aku anak seorang montir, orang kecil bersahaja ekonomi pas-pasan, dan Dirman anak broken home ibu berjualan di pasar sedangkan ayahnya centeng pelabuhan yang doyan kawin dan hampir tidak pernah pulang kerumah karena sibuk mengurusi simpanannya yang berhamburan diseantero Jakarta. Setiap pulang sekolah kami berdua selalu berusaha mencari hiburan agar tak segera pulang kerumah kami yang sumpek kecil selalu ribut riuh rendah suara anak dan pertengkaran, bahkan hampir boleh dikatakan pulang kerumah hanya bila hendak mandi dan tidur dimalam hari saja - selebihnya waktu kami habiskan berjalan dari mall ke mall, dari pusat keramaian ke pusat keramaian, nongkrong dipinggiran toko sambil melihat orang lalu lalang atau saling curhat antara aku dengan Dirman atau ya... duduk bengong aja.

Aku dan Dirman lagi berdiri mengamati etalase sebuah toko handphone disuatu mall, berbagai jenis dan ragam handphone yang dipajang disana dengan tentunya harga yang tak akan pernah terbayangkan oleh kami untuk membelinya... yah, melihat saja sudah lebih dari cukuplah, menikmati kesejukan udara di mall sambil menghirup wanginya pengunjung yang lalu lalang dan memuaskan mata sambil berkhayal seandainya... seandainya...

"Pengen beli hp ya ?"

kami berdua dikejutkan oleh sebuah suara yang dengan ramah menyapa sambil memegang kedua pundak kami dari belakang

"Err.. umm.. kaga sih oom, cuma liat-liat aja"

hampir berbarengan aku dan Dirman menjawab sapaan ramah tersebut

"Mau oom belikan hp kaga ?"

"?.. ?.."

"Oom akan belikan hp yang kalian inginkan asal kalian mau bantuin oom..."

"Bantuin apa ?"

Ya begitu deh... keinginan kami berdua yang begitu besar untuk memiliki sebuah hp seperti sebagian besar teman-teman dikelas yang sudah memilikinya membuat kami berdua akhirnya sepakat untuk memenuhi permintaan si oom yang rada aneh menurut kami saat itu. Di dalam kamar hotel didekat mall tersebut kontol kami diisep berulang kali bergantian oleh si oom, yang bernama Eko, sampai baik aku maupun Dirman akhirnya berulang kali pula harus memuncratkan pejuh kami kedalam mulut si oom, kewajahnya, kedadanya... meleleh membasahi sekujur tubuhnya. HP lengkap dengan pulsanya akhirnya menjadi milik kami berdua sebagai upah kesediaan kontol kami dilumat dan memuncratkan pejuh kesekujur tubuh oom Eko yang haus dahaga akan pejuh brondong seperti kami.

Hampir sebulan berselang kami tak pernah lagi ketemu padanya sampai ketika saat kritis dimana pulsa yang diberikannya sudah hampir habis, tiba-tiba ada sms masuk di hp kami

"Mau pulsanya di +, ktm oom di kfc..."

Gila ! ini orang sudah faham bener kapan saatnya kami membutuhkan dia, dan seperti yang sudah dapat diramalkan maka pertemuan untuk kedua kalinya tersebut segera terjadi dan sejumlah pulsa masuk ke hp kami. Semakin lama intensitas pertemuan kami menjadi semakin sering dan terkadang hanya aku sendirian atau Dirman sendirian dan semakin banyak pula hadiah pemberian si oom yang dikucurkan kepada kami tidak lagi sebatas pulsa atau uang tunai saja, dan tempat bertemupun sudah semakin banyak tidak hanya sebatas di kamar hotel saja. Terkadang aku mengentoti oom Eko di toilet mall bila masing-masing udah kebelet, dibasement gedung parkir, dikantor oom Eko bahkan dirumah oom Eko terutama bila istrinya lagi keluar kota.

Pernah pula ketika kami berdua, aku dengan Dirman tengah menghunjamkan kontol kami kemulut dan kelobang pantat oom Eko, tiba-tiba telefon genggamnya berdering dan... setelah memberi isyarat untuk tenang pada kami berdua, si oom menjawab padahal kontolku masih tertancap dalam dilobang pantatnya dan kontol Dirman masih dalam genggaman kocokan sebelah tangannya

"Iya mah... iya, nanti aku carikan.... iya, baik mah iya mah, pulang kerumah sudah ada barangnya mah... i miss you mah,.... i love you... mmuuach"

Dominasi istri tampak sekali pada oom Eko, namun sebaliknya aku tak habis mengerti betapa munafiknya orang semacam dia sanggup ber-miss you, ber-i love you, dengan istrinya sementara dua kontol brondong sedang dilahapnya dengan rakus seperti saat itu, walaupun akhirnya baik aku maupun Dirman seakan sepakat tidak mempermasalahkan hubungan dia dengan istrinya selagi kebutuhan kami berdua dicukupinya. Terkadang sikap oom Eko bagaikan seorang ayah penuh kasih sayang kepada kami yang memang haus akan belaian kasih sayang seorang ayah, namun terkadang seperti teman sebaya bahkan cenderung kekanak-kanakan bahkan lebih parah lagi terkadang bagaikan hamba sahaya yang siap merayap dilantai menjilati mulai dari kaki sampai sekujur tubuh kami memohon mengiba-iba minta dihajar oleh kontol-kontol kami. Aneh... sungguh aku tak mengerti.

Siang menjelang jam istirahat kami berdua, aku dan Dirman, sudah berada diareal kantor oom Eko. Kami naik lift menuju lantai kantornya dan sebagian besar karyawan sudah mulai berkemas meninggalkan kantor untuk istirahat makan siang, demikian pula oom Eko ketika membuka pintu kamarnya tepat berhadapan dengan kami berdua dan...

"Eh Choky Dirman... ada apa ?"

"Ntar oom, masuk dulu..." kata Dirman

"Duh ini anak-anak ada apa sih"

oom Eko kembali masuk ke kamar kerjanya dan klik... pintu kamar aku kunci dari dalam sementara Dirman sudah memeluk tubuh oom Eko dari belakang sambil menggesek-gesekkan tonjolan kontolnya yang sudah menggembung dicelana seragamnya ke pantat oom Eko

"Lagi pengen banget neh oom" bisik Dirman

"Ho-oh gw juga udah horny banget neh"

kataku ketika berbalik arah setelah mengunci pintu sambil sreet... ritsleting celana seragam aku buka dan... ploph ! kontolku yang sememang sudah ereksi dari tadi padi dengan segera melompat keluar dari kekangannya dan aku dekatkan kontolku ketangan oom Eko untuk segera dijamah olehnya

"Jilat dong say..."

bila sudah antara kami bertiga maka kami sudah tidak memanggilnya oom lagi melainkan sesuka kami saja, terkadang say - terkadang honey - terkadang mami

"Duh... kontol anak-anak sekarang, gede-gede banget yah"

oom Eko segera menggenggam kontolku dan mulai merunduk menjlati kepala kontolku itu sementara Dirman mulai melucuti memelorotkan celana dan celana dalam oom Eko sambil memasukkan kontolnya yang panjang dan gede itu disela paha oom Eko keluar masuk sehingga seolah aku melihat oom Eko punya dua kontol he.. he.. he.. Diatas meja kerjanya oom Eko terbaring telentang telanjang sementara kami masih berpakaian lengkap kecuali kontol yang tegak ngaceng keluar dari ritsleting celana masing-masing, aku mengangkat kedua kakinya kebahuku dan mengentoti lobang pantatnya setelah sebelumnya dengan lidahku melumuri menjilati lobang pantat oom Eko sampai dia terngial-ngial menggelinjang geli mendesah minta segera dipuaskan

"Ahh shh.. entoti aku Choky.. hayo cepet entotin mami.. sshh.. ahh.. oh shit.. fuck me bastard !"

Dirman naik kemeja kerja oom Eko dan segera menyodorkan kontolnya yang item panjang gede berurat kemulut si oom untuk diemut diisep ditelan dengan rakus dan lahapnya, sementara itu aku mulai menggenjotkan kontolku mula-mula dengan perlahan semakin semakin kuat dan semakin cepat menghunjamkan sedalam mungkin untuk kemudian aku keluarkan semua dan hunjamkan lagi sedalam mungkin menghajar lobang peranakan mami Eko.

"Enak say... elo demen kontol gw khan say..."

"Hmmppff... hmmppff" oom Eko tak dapat berkata kata lagi karena mulutnya sudah penuh sesak dengan kontol Dirman yang sudah menghunjam dalam hingga melewati pangkal kerongkongannya

Aku memompakan kontolku sekuat tenagaku sampai keringat telah bercucuran membuat baju seragamku lengket habis kekulit tubuhku demikian pula tubuh Dirman telah lengket basah kuyup oleh keringat nafsu brondong yang membara membakar gairah nafsu lelaki muda arrgghh...

"Elo suka ama kontol gw khan honey... duh elo kaya lonte jalang demen kontol yah... akhh sshh... ahh... enak banget emutan elo honey... makan kontol gw.. ayo isep akhh shh..."

Kontol oom Eko sudah tegak ngaceng, hanya setengah ukuran kontol aku maupun kontol Dirman, aku semakin menggila menggenjotkan kontolku didalam lobang pantatnya mengobok obok berputar menelusuri dinding liang sanggamanya terkadang merojok kelenjar prostatnya, membuat oom Eko tak dapat lagi menahan muncratan spermanya sambil melentingkan tubuhnya terengah engah menggeram mengejang dan crrootthh.. crrootthh.. spermanya muncrat membasahi perutnya dan membasahi dada Dirman yang sedang mengentoti mulutnya dalam posisi 69. Sejenak aku menghentikan genjotan kontolku didalam liang anusnya menikmati denyutan demi denyutan bagaikan mencengkeram seluruh batang kontolku ketika oom Eko muncrat...

"Duh udah kaga tahan ya say..."

kataku sambil mengambil sperma oom Eko yang berceceran diatas perutnya dengan jari dan aku sodorkan kemulut Dirman yang sedang setengah terbuka menikmati kuluman oom Eko dibatang kontolnya. Dirman menjilati lelehan pejuh oom Eko dijariku dengan nikmat... akhh, sangat kental legit dan hangat, aku mencipok mulut Dirman yang berlelehan pejuh oom Eko saling melumat bibir merasakan lelehan pejuh dan kembali saling melumat bibir sementara kontolku masih tertancap dalam lobang pantat dan kontol Dirman tertanam dalam mulut oom Eko. Telefon berdering...

"Eh iya mah... papah makan siang dikantor aja... ada meeting khusus... iya mah... take care mah.. iya mah... miss you mah... see you.. mmuuaacch"

Kembali aku dan Dirman merojok kontol kami yang masih tegang tegak perkasa keluar masuk lobang pantat dan rongga mulut si oom, mulanya dia pasif dalam diam pasrah akan rojokan kami namun tidak berapa lama kemudian kontol si oom kembali tegak ngaceng berdiri

"Enak kontolku ya say, elo ngaceng lagi honey..."

"Hmmppff.. hmmppff.." mulutnya masih penuh dengan batang kontol Dirman

sambil mengentoti mulut si oom Dirman menjilati kontol si oom yang ngaceng dan kembali kontol oom Eko memuncratkan pejuhnya, kali ini dimuka Dirman dan aaaahhh.. aaaahhh.. arrgghh Dirman mengerang sambil menghentak hentakan pinggulnya kemuka si oom menghunjamkan kontolnya sedalam mungkin, muncraaat.... dan muncrat lagi.... muncrat lagi berulang kali hingga pejuhnya melimpah ruah membasahi bibir dan meleleh menetes keluar dari mulut oom Eko

"Arrgghh.. aku mo... aku mo kluar neh.. ahh shh memek elo enak banget say... gw ga tahan neh... arrgghhh aaaaaaahhhh"

akupun menggelontorkan pejuhku kedalam liang anus oom Eko hangat licin berkecipak kecipok bunyi hentakan batang kontolku kedalam lobang pantatnya yang basah kuyup itu, dan... tubuh kami ambruk menyatu diatas meja kerja oom Eko, basah kuyup berkeringat, licin lengket sekujur tubuh bukan hanya baju kami tapi juga celana seragam kami sudah basah berlumur keringat.

Sejenak kemudian oom Eko sudah kembali menjilati kepala kontol batang kontol dan biji peler kami berdua bergantian membersihkan sisa sisa pejuh yang masih menempel, persis seperti induk kucing tengah memandikan anaknya dengan jilatan-jilatan penuh kasih sayang.

"Duh makasih say, elo hot banget hari ini" kataku padanya

"Ho-oh.. kalian berdua emang gila.. sluurrpphh.. pejantan tulen, mami juga puas bener.. hari ini" puji oom Eko diantara jilatan dan kulumannya dibatang kontol kami

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.