Senin, 30 Januari 2012

Instruktur yang Sadis dan Sedap

Komplek latihan calon tamtama itu berada diluar kota, sepi, jauh dari kesibukan masyarakat umum, dikejauhan terdengar suara orang yang sedang latihan khas dengan nyanyian para militer yang datar dan tegas mengikuti oleh gerak mereka. Aku mengantarkan titipan barang yang ditujukan kepada sersan Bimo, instruktur calon tamtama disana, melapor di gerbang masuk, periksa identitas, barang titipan di periksa juga, sekujur tubuhku diraba angkat tangan menghadap dinding kaki terbuka, sampai ke kontol dan biji pelerku dan lobang pantatku, aku sedikit menggeliat ketika sentuhan tangan jantan petugas menggerayangi daerah sensitif itu karena aku tak memakai CD, everything is clear, ijin masuk diberi dan kemudian diarahkan ke gedung admin, periksa lagi dipintu masuk, barang titipan diperiksa juga, demikian pula kontol biji peler dan lobang pantat diraba lagi dan kemudian ditunjukkan kesuatu ruangan, daftar lagi di resepsionis di ruangan tersebut, tanya lagi, periksa lagi, dan kesemuanya dilakukan dengan beku tanpa senyum dan sangat dingin... ya, suasana kompleks pelatihan militer, alangkah membosankannya hidup dialam seperti ini, rutukku dalam hati.

"Mohon maaf pak, surat ini harus saya sampaikan langsung ke tangan sersan Bimo sesuai pesan dari pengirim"

"Sersan lagi melatih tak boleh diganggu, letakkan saja disitu barsama barang titipan" jawab orang yang berada dibelakang meja tanpa menoleh sedikitpun kepadaku, serem. "Sekali lagi mohon maaf pak, bila tidak langsung ketangan penerima maka saya harus membawa kembali surat ini sesuai dengan permintaan pengirim"

"Segitu penting kah?" tanyanya datar

"Ya, begitulah pesan pengirim, saya hanya menjalankan tugas saja pak" kataku sesantun mungkin Dia berbicara di HT, krosak krosok ganti, krosak krosok ganti, krosak krosak krosok krosok ganti lagi, suara pembicaraan di HT yang tak dapat kuikuti karena jeleknya kwalitas suara dan mereka juga berbahasa sandi yang sabodo ah, pokoknya bila tidak dapat menjumpai sersan yang dimaksud maka aku akan kembalikan surat ini kepada pengirim begitulah aku sudah bersiap untuk pulang segera keluar dari kompleks militer yang serem dingin dan sangat formal. Akhirnya orang yang aku ajak berbicara tadi memandangku dan dia mengajakku keluar gedung dan menunjukkan lokasi sersan Bimo yang dimaksud.

"Anda pergi kesana, itu tempat orang yang sedang berlatih fisik" dia menunjukkan arah yang menurut hematku lumayan jauh untuk berjalan kaki, tapi bagaimana lagi itulah risiko kurir. Di tengah hari yang panas terik melintasi padang ilalang menuju tempat sersan Bimo melatih calon tamtama, keringat mengalir membasahi tubuhku dan semakin dekat semakin jelas kulihat kelompok calon tamtama usia dibawah 20 tahun sekitar 20 orang, hanya memakai celana seragam loreng ketat ngepas dibadan dengan sepatu boot, bertelanjang dada otot menyal ketat berkilauan berkeringat ditimpa sinar matahari sedang berbaris berhadapan dan sersan Bimo memerintahkan hukuman kepada mereka yaitu saling tampar muka bergantian.

Busyet, kontol dan lobang pantatku segera saja berdenyut melihat pemandangan yang menggairahkan nafsu homo jalangku, ingin rasanya aku berada ditengah mereka menjilat keringat yang bercucuran ditubuh mereka yang muda kekar berotot tersebut, mengisap kontol mereka sampai muncrat satu persatu akhh.. Sersan Bimo sendiri orangnya tinggi besar berdada bidang berotot dengan kumis tebal dan pandangan mata yang sangat tajam bagaikan mata elang mencari mangsa, memakai celana seragam loreng dan baju kaos hijau ketat sehingga menampilkan setiap lekuk dan tonjolan otot dada dan otot perutnya yang rata, basah berkeringat. Kehadiranku disana terlihat agak mengusiknya dan dia tampakkan dari bahasa tubuhnya ketika aku datang mendekat

"Maaf pak, mengganggu, tapi ini titipan surat yang harus saya serahkan langsung ketangan bapak sesuai pesanan pengirim" aku menyerahkan surat dengan amplop coklat tebal langsung ketangannya.

Tangannya yang kekar berotot dan berbulu itu langsung mengambil surat tersebut dan menyobek amplop serta membacanya sebentar, terlihat raut wajahnya sedikit melunak, ada sedikit guratan senyum dibibir tipisnya yang terbalut bulu kumis yang tebal dan lebat itu. Aku lebih banyak memperhatikan kelompok calon tamtama yang sedang saling tampar muka teman didepannya dengan sekuat tenaga, gila... kontolku semakin tak mau diajak kompromi.

"Kau tunggu sebentar disini" perintahnya pula padaku ketika aku hendak beranjak pulang karena merasa tugasku sudah selesai. Sersan Bimo pergi kebarisan calon tamtama yang sudah menyelesaikan perintahnya dan mulai dari ujung barisan dia meninju ulu hati calon tamtama satu persatu sampai keorang terakhir diujung lain barisan tersebut. Seorang tamtama agak bergeming terjengkang ketika mendapat tonjokan di ulu hatinya malah ditambah lagi dengan terjangan oleh sersan galak tersebut dengan sepatu larsnya, calon tamtama tersebut kini kembali keposisi siap tegak seorang prajurit.

"Aku perintahkan kalian sampai kemari dalam tempo 10 menit, dan ternyata kalian capai hanya 12 menit, dalam pertempuran kelebihan waktu 2 menit dari target sudah dapat menghancurkan tubuh kalian berkeping keping, tahu!"

"Siap sersan" jawab calon tamtama serempak

"Ada apa dengan kalian semua, keberatan kontol kali makanya terlambat" "Siap sersan" kembali jawaban serempak

"Buka celana"

Serr... darahku bergemuruh melihat pemandangan semakin erotik, barisan calon tamtama berhadapan berpasangan memelorotkan celana seragam loreng kini tinggal hanya jockstrap militer yang berisi penuh dengan tonjolan kontol dan biji peler, selebihnya adalah tubuh telanjang lelaki muda berotot kenyal ketat berkilauan berkeringat meleleh disekujur tubuh dari kepala hingga kekaki, bahkan jockstrap militer yang dikenakan juga sudah basah kuyup oleh keringat. Ada 2 orang calon tamtama sedang sial yang tidak memakai apapun dibalik celana seragam loreng yang sudah melorot dimata kaki mereka sehingga kontol dan biji peler mereka terpampang dengan gamblang... serr... kembali darahku kini menggelegak dan kontolku sudah ngaceng maksimal membentuk tenda dicelanaku pula... arrggh. Sersan Bimo semakin marah melihat ke 2 tamtama sial yang tidak lengkap memakai seragam tersebut, dan kembali beberapa gebukan dan makian tumpah ruah kepada mereka dan akhirnya sersan Bimo memerintahkan mereka "Saling ngloco! biar kontol kalian enteng"

"Siap sersan" jawab mereka

"Loe berdua, ngentot loe... ayo gantian ngentot!"

"Siap sersan" jawab dua tamtama yang tak memakai jockstrap militer tersebut Pre cum sudah membuat noda diujung kepala kontol ngaceng dicelanaku melihat barisan calon tamtama mendekat berhadapan dan saling ngloco kontol pasangannya yang keluar dari jockstrap mereka masing masing sementara sepasang tamtama mengentot menyodomi doggy style diujung barisan di tengah padang rumput yang terik disiang bolong dan sersan Bimo berjalan kearahku yang salah tingkah karena tertangkap basah olehnya lagi mengelus kontol ngacengku yang berlumuran pre cum itu.

"Heh loe ngaceng juga ya" katanya sambil mengenggam tonjolan kontol basah dicelanaku dengan tangannya yang kekar berotot "Shh... ahh" aku tak sanggup bersuara lagi

"Kontol gua juga ngaceng neh" kata sersan sinting itu sambil mengarahkan tanganku untuk meraba rasa tonjolan kontolnya yang gede keras tegak dibalik seragam lorengnya yang ketat itu

"Isep!" perintahnya padaku sementara kontolnya yang item gede dengan kepala kontol merah merekah keunguan sudah keluar bebas dari kungkungan celana seragamnya dan aku seakan tak berdaya menolak perintahnya segera saja jongkok dihadapan kontolnya yang perkasa itu dan mulai mengkilik kilik lobang kencing yang gede di kepala kontol merah merekah keunguan tersebut, menjilat kepala kontolnya, mengemut batang kontol berurat pembuluh darah, mengulum biji pelernya yang gede akh... segera saja dia mengentoti mulutku dengan ganas tak berperikemanusiaan. Celanaku dipelorotin dan kini lobang pantat aku dientot sambil berdiri, kontolnya mengaduk aduk isi lobang pantatku menyodok prostatku terkadang keluar menyodok biji pelerku dan dengan segera pula menghunjam kembali kedalam lobang pantatku.

Sementara masih didalam barisan siap tegak bergantian pula calon tamtama muda perkasa bergetar menggigil dan mengejang memuncratkan pejuh kental dalam volume yang amat banyak ke tubuh pasangannya masing masing diiringi dengan lenguhan jantan bak banteng ketaton mendengus dengus naik birahi dan dua calon tamtama yang mengentot doggy style telah bergantian saling sodomi... arrggh kontolku tak tahan lagi menyimpan semburan pejuh karena diloco oleh sersan Bimo dengan bringas sambil mengentoti lobang pantatku dengan kedua jarinya ikut masuk memassase batang kontolnya didalam lobang pantatku sehingga cincin anusku terkuak lebar, "Arrgghh... fuck me harder, oh please... make me cum... shh... oh shit, hngghh... arrggh... gua mo man... mancruuuuttt!..."

Lobang pantatku ikut membuka menutup seirama dengan muncratan pejuhku memijat memilin kontol sersan Bimo yang gede keras tegang, membuat dia semakin kencang dan kuat menghunjam hunjamkan senjata kejantanannya yang siap terkokang untuk memuntahkan peluru kedalam lobang pantatku, biji pelernya beradu berkali kali dengan biji pelerku dan jembutnya yang tebal item bergerumbul menggelitik pinggir anusku, sshh... ahhh... sshh aahhh... sersan Bimo segera pula memuncratkan pejuh kedalam lobang pantatku berkali kali semburan pejuh anget kental legit dan berkali kali lagi, setelah menjilati sisa pejuh yang berada di kepala kontol, batang kontol, biji peler dan jembut sersan Bimo, aku terkulai terkapar puas ditengah lapangan rumput.

Kembali dia kebarisan calon tamtama yang sudah belumuran pejuh, mengharuskan mereka push up 69 sehingga kontol calon tamtama keluar masuk kedalam mulut mereka masing masing, saling mengemut saling menjilat membersihkan kontol pasangannya. Lembaran surat yang aku bawa tadi terhampar didekatku terbuka dan aku baca tulisan dalam surat itu.

"Orang yang membawa surat ini dapat anda embat sepuas hatimu kalau perlu sampai biji pelermu meledak, dia sudah sangat amat terlatih untuk itu. Tertanda, yang selalu merindukan embatan kontolmu yang gede. Kapten Madyo". Busyet lagi lagi busyet... diriku sengaja diumpankan kepada sersan sadis tapi sedap itu, military gay, pantas upah dimuka yang diberikan padaku sangat besar untuk sekadar mengantarkan barang dan surat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.