Kamis, 26 Januari 2012

Kuli Logging Lebih Dahsyat (Epilog)

Aku masih terikat diambang pintu, telanjang bulat, jejas bilur sabetan dan bogem mentah serta bekas sundutan rokok dan cupang menghiasi sekujur tubuh, dengan pejuh berceceran diseluruh tubuhku, bahkan mengalir perlahan keluar dari anus membentuk aliran di selangkanganku turun ke buah pelerku dan menetes, turun juga ke kedua pahaku sampai ke betis, aliran pejuh hangat geli geli basah akhhh... sampai ketika seorang kuli logging datang mendekatiku dan membebaskan ikatan dikedua tangan dan kedua kakiku. Kuli logging bedeng A udah bergelimpangan tidur telanjang di dipan, tak lagi memperdulikan keberadaanku sehingga ketika aku jatuh nggleprok ketika ikatan tali telah bebas tak seorangpun dari mereka yang bangun. Kuli logging yang membebaskanku memapah tubuhku yang lemah lunglai ke arah bedengnya, bedeng E, dan aku direbahkan disana. Dengan pandangangan nanar kuperhatikan kuli yang membebaskan aku itu, ia mengambil semacam minyak tumbuhan dan mengoleskannya ke sekujur tubuhku dengan lembut, seorang kuli logging muda, mungkin berumur kurang dari 20 an tahun, hanya mengenakan serpihan kain penutup kontol yang tergantung pada seutas tali yang melingkari pinggangnya yang ramping, berbadan tinggi, slim namun juga berotot ketat, dengan lembut berkata:

" Nanti sebentar juga sembuh koq "ohh... aku tertidur pulas sampai entah berapa jam ketika aku bangun ternyata penghuni bedeng E telah datang semua, mereka umumnya sebaya kuli yang menyelamatkanku, rata rata mereka hanya bercawat saja dan rupanya penghuni bedeng E adalah kelompok paling bawah dalam hirarki kuli logging di lokasi tersebut. Aku melihat jejas bilur ditubuhku, ajaib! hampir tak berbekas lagi, ramuan apa gerangan yang diberikan dioleskan di tubuhku tadi? Makanan dan minuman telah disediakan untukku oleh mereka dan akupun mulai menikmati hidangan yang tersaji sederhana bersama mereka, sambil bercakap cakap menjalin komunikasi " Boleh tanya ya, obat apa tadi yang dioleskan ditubuhku"

" Oh, ramuan dari tumbuhan hutan untuk menghilangkan luka dan lebam, penduduk asli memberikannya kepada kami " jawab seorang kuli

" Kontol kalian di lokasi ini gede gede banget diatas rata rata, apa pake ramuan juga?"

" Iya, pake minyak lintah, apa elo belon tahu?" sambil tertawa kecil seorang kuli lain menjawab sambil menunjukkan botol minyak lintah yang dimaksud

" Dan nafsu ngentot kalian juga luar biasa tahan berkali kali ngecret nggak kehabisan pejuh, apa pake ramuan juga?" tanyaku lagi

" Iya, kunyah akar tumbuhan ini, banyak lo disekitar hutan ini " jawab kuli tersebut kalem

Ramuan dari flora dan fauna disekitar hutan yang kaya ini apakah masih dapat bertahan dari gempuran chain saw yang meluluh lantakkan hutan, alangkah ruginya bangsa ini bila kekayaan nabati dan hewani yang tersembunyi belum digali dari hutan belantara hilang begitu saja. Beruntunglah aku masih dapat menikmati hasil ramuan tersebut yang teramat dahsyat menurut ukuranku sebagai orang kota, gempuran kontol gede berurat berotot kuli logging muda perkasa berikut dengan ramuan untuk menghilangkan akibat dari permainan seks liar tersebut semuanya di dapat dari kekayaan hutan kita yang tak ternilai. " Masukkan akar ini kelobang pantat loe, biar mengecil lagi, kita kita juga pake akar ini kalo baru abis dientot teman " kata seorang kuli lain sambil memberikan kepadaku sebuah akar kering kaya tongkat, atau mirip akar ginseng agaknya.

Tanpa merasa risih akupun mencoba memasukkan akar tersebut ke lobang pantatku yang sudah terkuak lebar akibat embatan entah berapa banyak kontol gede sejak kemarin, kaya memakai dildo tongkat akar itu kubiarkan beberapa saat di lobang pantatku dan hasilnya luar biasa! perih yang menyiksa berangsur hilang dan lobang pantatku berangsur menciut seperti sediakala... asyik bisa ngentot lagi nih semalam suntuk terlintas fikiran mesum jahanam seorang homo tulen.

Kelompok kuli memang sangat mengasyikkan untuk menyalurkan nafsu seorang homo, mereka tulus - sederhana - apa adanya, tak memperdulikan norma yang berlaku yang penuh kepura puraan di masyarakat yang konon katanya lebih beradab, mereka hanya berfikir sangat sederhana, dapat makan minum main udah dah... cukuplah puas menjalankan hidup di dunia. Syukur dapat lobang memek kalo nggak dapat lobang pantat atau lobang mulutpun jadilah, paling sial ya ngloco sendiri sampai muncrat dan tidur, asyik kan?

Kalo anda nggak percaya coba aja sendiri, pake trik gue dengan langsung bertanya pada kuli yang elu taksir " Kontol lo gede ngggak? Liat dong " umumnya mereka akan segera merogoh kontolnya dan mengeluarkannya untuk elu liat dan lanjutkan pertanyaannya

" Gue isep kontol lo ye, boleh nggak " kalo kuli yang elu taksir membiarkan saja kontolnya dielus jangan tunggu lebih lama lagi emut dah itu kontol, ditempat itu juga, nggak usah repot cari penginapan atau yang sejenis, mereka cuek aja tuh. Bila elu ingin lebih lanjut langsung aja tanya tanpa basa basi " Entotin pantat gue dong " arahkan aja kontolnya ke lobang pantat elu dan selanjutnya mereka akan menggenjot kontolnya kedalam anusmu sampai mereka muncrat. Jangan pelit dengan pujian kepada mereka tentang kehebatan perangkat seks maupun kemampuan seksnya " Gile, gede banget kontol lo " atau

" Kontol lo nge-joss banget genjotannya " atau

" Memek pasti nggak ku-ku deh diembat kontol segede ini " dan sebaliknya bila elu pengen ngembat mereka, juga nggak usah sungkan tanya aja sebaliknya " Gua pengen entotin lo, mau nggak? " atau

" Isepin kontol gue dong sampe muncrat "

kalau mereka diam, langsung embat aja dah, pasti sukses Urusan duit nggak terlalu persoalan, karena umumnya para kuli tersebut udah cukup puas kalo bisa muncrat abis namun ada baiknya bila kuli tersebut anda embat sebaiknya dengan selembar 50 ribuan apalagi 100 ribuan mereka udah terengah engah berterima kasih menciumi tangan anda Fantasi seks kelompok kuli juga amat sangat sederhana, nggak usah repot mengarang cerita untuk membangkitkan fantasi mereka, cukup beberapa kali menyebutkan kata memek merah atau memek bengkak atau tetek putih atau tetek mulus, kontol mereka udah setengah ngaceng apalagi bila elu tambah dengan elusan sapuan lembut mesra di paha atau di lutut mereka yang keluar dari robekan celana serta di tonjolan kontolnya pasti kena dah itu kuli.

Kembali lagi kebedeng E, malam itu aku tidur di bedeng tersebut ditengah kuli muda perkasa berotot ketat hanya bercawat, sebagai tanda terima kasih aku menawarkan diri untuk memijat tubuh kenyal mereka satu persatu dan dengan senang hati mereka menerima tawaranku menyerahkan seluruh tubuh mereka untuk aku jamah setiap lekuk dan tonjolan otot aku pijat untuk melemaskan mengendurkan tegangan, mulai dari kepala leher bahu penggung pantat paha dan betis serta telapak kaki dan berbalik mulai dari otot muka, dada yang kekar berotot dengan perhatian khusus pada puting item gede melenting otot perut kontol dan kembali lagi ke paha depan lutut dan kaki. Umumnya setelah pijatan di bagian dada dan puting kontol kuli yang aku pijat langsung ngaceng berat akibat sentuhan belaianku dan dengan segera kontol tersebut aku duduki masuk mencoblos lobang pantaku dan sambil melanjutkan pijatan pada otot perut pantatku ikut menggoyang menggeol menggitek batang kontol kuli yang tertancap dalam anusku, berputar membelakangi kuli untuk melanjutkan pijatan pada paha lutut dan jari kaki masih dengan goyangan geolan dan gitekan pada kontol tertancap dalam di lobang pantatku, ketika sampai ke jari jari kaki mereka aku jilat aku emut maka umumnya muncratlah pejuh hangat mengisi rongga anusku... crroooth crroooth hnggh, erangan kuli jantan mengiringi muncratan lahar panas mereka.

Pagi hari, staf perusahaan telah bersiap untuk pulang kembali ke kota dan akupun keluar dari bedeng kuli logging dengan langkah gontai baju compang camping tak berkancing pantat celana robek ritsleting brodol menuju mobil Land Rover " Lho kenapa elo? Koq ancur ancuran begitu? " tanya mereka dengan wajah penuh heran

" Ngga apa apa, gue ngga apa apa " jawabku

" Bertarung dengan binatang buas ya? " tanya staf yang satu lagi masih dengan wajah heran melihat penampilanku

" Hmm... begitulah " kataku sambil duduk di kursi belakang, binatang ? buas ? ya... kuli logging hidup ditengah hutan berbulan bulan hampir seperti kehidupan binatang dan buas... ya buas sekali dan dahsyat... aku memejamkan mata sambil membayangkan kebuasan yang baru saja aku alami bersama kuli logging perkasa di lokasi tersebut. Lokasi tersebut akhirnya diputuskan untuk ditutup karena tidak menguntungkan, kelompok kuli cerai berai entah kemana tapi aku yakin suatu waktu aku akan jumpai lagi kelompok kuli yang sama entah kapan...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.