Sabtu, 28 Januari 2012

Kelasi Kapal Barang 2

Aku masih melanjutkan pekerjaanku membersihkan kapal selepas dari entotan kedua juru minyak. Bajuku telah robek dan berlumuran sperma, keringat dan air kencing. Demikian pula dengan celanaku yang telah berlumuran oli lantai kamar mesin.

Dari lobang pantatku mengalir sedikit demi sedikit air mani juru minyak membentuk aliran disepanjang pahaku. Campuran oli dan sperma dilobang pantatku membuat sensasi sendiri karena sedemikian licinnya setiap kali aku melangkah. Akibatnya kontolku mulai ngaceng kembali.

Aku sedang menyapu dan mengepel lantai di geladak kapal ketika aku melihat seorang kelasi yang sedang tugas jaga. Kelasi ini telah menarik perhatianku sejak kemarin. Orangnya kekar dengan rambut ikal gondrong, badannya seperti halnya kelasi kapal lain: kekar berotot, lehernya kekar bagaikan Mike Tyson, telinga kanannya terpasang anting berkilat, namun yang lebih menarik bagiku agaknya kelasi yang satu ini adalah exhibisionist sejati karena pakaiannya boleh dikatakan tidak lagi menutupi kemaluannya dengan sempurna. Bajunya kaos leher V rendah merah dadu ketat dengan tangan buntung dan robekan disisi samping dari lobang lengan sampai setentang pinggang sehingga menampakkan kekekaran otot biseps, triseps dan otot dadanya yang terlatih baik. Kedua putingnya dipasang anting juga. Hal ini tercetak dibalik kaosnya yang ketat itu. Dia memakai cut-off torn jeans, sedemikian banyaknya robekan dicelana jeans super pendek tersebut sehingga dari sudut manapun kita memandang selalu dapat terlihat kepala kontolnya atau batang kontolnya bahkan kedua biji pelernya sering keluar dari robekan di celananya itu. Otot pahanya yang besar dan gagah terlihat dengan urat nadinya yang membiru besar. Dari belakang, pinggir robekan celana jeansnya memperlihatkan daging buah pantatnya yang kenyal dan kencang.

Dia duduk merokok dengan nikmat diatas kotak kayu digeladak itu sambil sebelah tangannya mengelus elus kepala kontolnya yang keluar dari balik robekan celana jeansnya. Aku mengarah ketempat dia berada dan ..... zzzappp... tiba tiba tangannya menangkap sebelah pahaku dari arah belakang masuk ke selangkanganku sambil berkata

"Heh! Darimana saja kau koq ancur ancuran begini ?", tanyanya padaku

"Hngghh... dari kamar mesin.", jawabku sambil menikmati genggaman tangannya yang kuat dan kasar di selangkanganku itu

"Ngapain saja di kamar mesin?", tanyanya menyelidik.

"Hngghh... dientot abis ama juru minyak kamar mesin"

"Gile lu... keduluan ama si Jono deh aku.” Serunya. "Eh, mana gagahan kontol Jono atau kontol gue?", tanyanya sambil menangkap tanganku dan diarahkannya ke kontolnya yang menyembul dari balik robekan celananya itu. Aku menggenggam kontol kelasi itu sambil coba mengingat untuk membandingkan dengan kontol juru minyak di kamar mesin, kelihatannya kontol kelasi ini lebih gemuk, berisi dan lebih galak, dibagian bawah kepala kontolnya terpasang juga sebuah anting dari besi putih.

"Kayaknya sama deh" jawabku manja.

"Nggak mungkin ah, coba kau locoin aku dulu baru kau bandingkan." perintahnya padaku dan aku pun menuruti perintahnya dengan senang hati. Sementara tangan kelasi yang berada diselangkanganku mulai beraksi kearah lobang pantatku yang masih perih akibat baru dihajar kontol dua orang juru minyak.

"Putih mulus juga pantatmu, yah." kata kelasi itu setelah memelorotkan celanaku sebatas lutut sambil meremas daging buah pantatku dengan beringas, jari jempol tangannya mulai merojok lobang pantatku. "Ouuuucchhh...sakit, Maaas." Setelah kontol kelasi ini membengkak tegang sempurna akibat locoanku aku mulai menjilati kontolnya dengan perlahan dan penuh perasaan mulai dari pangkal batang kontolnya sampai kearah kepala kontolnya yang telah mengembang berkilat. Perhatian khusus kutujukan pada lobang kencingnya dimana lidahku kumain mainkan dengan cepat melingkari kadang kadang menusuk lobang kencing yang mulai berisi pre cum itu. Hal ini membuat dia mengeliat-geliat keenakan. Bau keringat laki laki bercampur bau sperma dan kencing kering menghampiri indera penciumanku seketika membuatku semakin terangsang untuk menikmati dengan rakusnya kegagahan kontol kelasi exhibisionist ini, sementara putingku dipilin ditarik oleh jarinya.

Akhirnya upayaku membuahkan hasil, dia membalikkan badanku menungging dengan dadaku pada kotak tempat dia duduk tadi dan lobang pantatku disodoknya tanpa belas kasihan dengan kontolnya yang super gede plus anting baja dibagian frenulumnya.

"Cleeebbb.... ploph cleeebbb... ploph cleeebbb... ploph" suara kontolnya keluar masuk dilobang pantatku, tangannya yang kekar mencengkeram kedua bahuku dari belakang sehingga robekan kaos oblongku semakin bertambah. “Oh.... lagi mas, fuck me harder, pleaaase, ouchh fuck me deeeeeeepeeer.... ahhhh.... ngghhhh...shhhh...ahhh.”, teriakku keenakan menikmati sodokan kontol gede kelasi ini.

Sementara aku dikentot oleh kelasi ini dari sudut mataku terlihat olehku dua orang kelasi lain sedang menikmati pertunjukan perkentotan kami dialam terbuka. Tak lama kelasi yang lebih tua itu mulai menyodomi dengan buasnya kelasi muda karena menggelegaknya nafsu mereka melihat permainan kami.

Aku mengelepar-gelepar terengah-engah mengikuti setiap rojokan yang teramat dalam dilobang pantatku sampai kepangkal kontol kelasi. Biji pelernya yang besar menggelantung beradu dengan biji pelerku dan jembutnya yang kasar menggelitik pinggir lobang pantatku, membuat aku tak dapat menahan lebih lama lagi semburan air maniku crrrroooot... crooot... crooott....”Ngghhh aaakuu keluuaaaahhh maaass!”, teriakku. Sementara cincin lobang pantatku mengembang dan menjepit kontol gede yang tengah merojok lobang pantatku itu. Kelasi perkasa itupun segera menyemburkan lahar panas dari kontolnya mengisi setiap rongga ususku sambil melenguh keras bagaikan banteng liar menang dalam duel. Kelasi tua yang menyodomi kelasi muda itupun bereaksi sama ketika meledakkan kebrutalan kontolnya didalam lobang pantat kelasi muda. Sementara itu aku mengisap kontol kelasi muda itu membantunya agar dia juga ngecret, dan..... berhasil! Semburan air mani kelasi muda dalam jumlah sangat banyak membasahi muka, rambut, mata dan daguku.

Kami berempat tergeletak lemas tapi puas digeladak kapal barang yang penuh kenikmatan. Peralatan kebersihanku berhamburan disekitar kami. Bajuku semakin compang camping tak karuan akibat permainan yang menggelegak diatas geladak kapal ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.