Senin, 30 Januari 2012

Hasrat Seks di Sasana Tinju

Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal menggugah selera dilatih secara spartan siang malam tanpa mengenal lelah, latihan fisik makanan sehat bergizi usia muda, semuanya melengkapi segala aspek yang menitikkan liur setiap penggemar dan pemuja kontol.

Para petinju bila lagi berlatih disasana tinju sangat cuek dengan penampilan, sangat berbeda bila mereka sedang tampil dipertandingan resmi, dimana mereka rapi memakai jubah, celana tinju baru dengan berbagai tempelan sponsor, lengkap dengan pelindung kontol; sebaliknya bila sedang berlatih mereka hanya memakai celana tinju lama yang sudah aus berulang kali masuk mesin cuci, tipis membayang tanpa tempelan sponsor dan sering kali mereka bahkan tidak memakai celana dalam sehingga kontol, biji peler dan lobang pantat mereka jelas membayang dibalik celana tinju yang dipakai, membuat selera homoku segera menggelegak ketika mereka berlatih di sasana tinju tersebut. Hari ini ada 4 orang petinju yang sedang berlatih diawasi oleh seorang pelatih ketika aku masuk kedalam sasana tersebut, seorang petinju dari daerah timur negeri ini, berkulit hitam, berlatih dengan sandsak dan seorang lagi berkulit putih kuning sedang melakukan latihan tali skipping dan dua orang sedang berada didalam ring, sparring partner sementara pelatih terus meneriakkan instruksi kepada mereka.

Badan mereka berkilat berkilauan dibasahi keringat yang mengalir membasahi sekujur tubuh, otot menggelembung oleh latihan, buliran keringat membentuk aliran dari muka turun keleher mereka yang kekar ke dada yang bidang terus turun melewati otot perut yang berkotak kotak dan sampai kecelana tinju yang sudah lengket basah kuyup kekulit tubuh membentuk cetakan lekuk dan tonjolan otot yang ditutupi oleh celana tinju tipis aus itu dan paha yang gede kekar berotot juga basah oleh aliran keringat turun ke betis dan sampai jatuh kelantai sasana. Aroma bau jantan lelaki sejati sangat kuat menggelitik indera penciuman membuat kontol dan lobang pantatku segera berdenyut denyut minta dipuaskan. Aku duduk di ring side, memakai kaos oblong putih dengan celana olahraga boxer tentunya tanpa celana dalam sehingga kontol ngacengku tampak membentuk tenda, mengamati kedua petinju yang sedang berlatih sparring partner dengan sesekali menghela nafas panjang.

Seorang petinju telanjang dada memakai celana tinju putih lengket abis kekulit sehingga dari kejauhan hampir terlihat seolah telanjang bulat karena seluruh bagian tubuhnya yang ditutupi celana basahnya tercetak tegas termasuk kontolnya yang item gede dan biji pelernya yang menggelantung karena dia tidak memakai celana dalam maupun pelindung kontol, sedang jual beli pukulan dengan teman sparringnya yang juga telanjang dada memakai celana tinju biru muda juga tanpa celana dalam maupun pelindung kontol sehingga kontolnya yang sama gedenya dengan temannya gelontang gelantung mengikuti irama geraknya kekiri kekanan. Sementara hal yang sama aku perhatikan juga pada dua petinju lain yang bercucuran keringat berlatih dengan sandsak maupun yang berlatih dengan tali skipping, kontolnya jelas sekali melonjak lonjak mengikuti irama lompatan petinju dengan tali skippingnya itu, dia bertatapan mata denganku ketika aku memperhatikannya. Akh... aku mengelus kontolku yang mulai ngaceng basah mengeluarkan pre cum diujung lobang kencing.

"Ngapain loe disini" ternyata petinju yang berlatih dengan sandsak telah berada di belakangku ketika pelatih mereka keluar untuk sesuatu keperluan
"Ngg.. cuma liat liat" jawabku
"Demen liat kontol petinju ya"
"Hmm..."
"Loe kira gua nggak perhatiin arah mata loe, ini kan yang loe mau" katanya sambil menurunkan karet celana tinjunya dan ploph! kontolnya melejit keluar setengah ngaceng item legam berkilat oleh keringat hampir saja menghajar daguku dengan upper cut kepala kontolnya yang gede kaya cendawan.

"Isep, sekarang!" perintahnya Hap, tanpa menunggu perintah lebih lanjut kontolnya yang terhidang didepan mataku segera aku tangkap dengan mulutku dan aku emut, akh... Petinju yang memainkan tali skipping segera mendekati kami dengan kontolnya yang ngaceng keluar dari pinggir bawah celana tinjunya yang basah...

"Isepin kontol gue juga dong" Dua kontol basah milik petinju bergantian keluar masuk ke mulutku di ring side, sementara petinju yang berlatih menjadi berhenti dan menonton dari atas ring terengah engah mandi keringat dan kontol mereka tegak perkasa berdiri membuat celana tinju mereka yang basah kuyup tersingkap keatas. Petinju yang berkulit gelap mengeluarkan kontolnya dari mulutku dan memukul mukulkan kontolnya kekiri dan kekanan pipiku plok.. plok.. kemudian mengentoti mulutku lagi dengan ganas sedangkan petinju yang berkulit putih kuning memeloroti celana boxerku dan segera menyarangkan hunjaman kontolnya kedalam lobang pantatku keluar masuk crat crot crat crot dengan kecepatan tinggi dia menyodomi lobang pantatku tanpa ampun lagi.

"Aww... atiit mas" erangku diantara sodokan kontol mereka
"Ah diam loe lonte homo babi, ngentot!"
"Shh.. ahh.. shh.. ahh.. gede banget, enak"
"Jangan brisik, sedot aja kontol gue" sergah petinju yang mengentotin mulutku Kedua petinju menggigil mengejangkan badannya sambil menghunjamkan sedalam mungkin kontol mereka kedalam mulutku sampai melewati pangkal tenggorokanku dan kedalam lobang pantatku sampai kandas kepangkal kontolnya sehingga biji peler kami beradu dan crrooth.. crrooth.. arrggh

"Bawa keatas ring Jon" pinta mereka Aku digelandang masuk bergulir dari bawah ring dan kedua petinju yang tadinya menonton diatas ring mulai pula menggerayangi tubuhku. Doggy style diatas ring, petinju celana putih merobek celananya sehingga kontolnya tegak ngaceng berurat gede gede kepala kontol merah keunguan melompat keluar dan dijejalkan masuk kemulutku dan petinju celana biru mengentoti lobang pantatku yang basah berisi pejuh petinju sebelumnya ceprrot ceprrot kontolnya keluar masuk kedalam lobang pantatku.

Aku dibawa kesudut ring, dengan telentang kedua tanganku terbelit tali ring petinju celana biru muda dibelakang punggungku berbaring dilantai ring dengan kontolnya yang gede masuk kedalam lobang pantatku dan petinju celana putih menghampiriku dari depan dan memasukkan kontolnya pula kedalam lobang pantatku yang tengah berisi kontol petinju celana biru muda, double penetration diatas ring tinju. Kedua petinju yang mengentotinku pertama kali kini ikut naik keatas ring, kontol item gede setengah ngaceng masih berlumuran pejuh disodokkan kedalam mulutku untuk kembali kuemut sampai dia ngaceng keras kembali sementara petinju satu lagi memilin milin pentilku yang merah jambu sambil nglocoin kontolku yang sudah ngaceng akibat entotan mereka,

"Enak banget memeknya, sempith akh" seru petinju yang mengentotin lobang pantatku
"Sedotan mulutnya juga yahud man" kata petinju yang mengentoti mulutku
"Hei, pentilnya merah jambu, enak diemut ngkali" kata petinju yang memilin pentil dan nglocoin kontolku sambil mulutnya mengisap menggigit dan mencupangi pentilku. Arrgghh... aku tak dapat bertahan lebih lama lagi akibat gangbang petinju muda bernafsu berkobar kobar mambakar birahiku dan crrooth... crrooth... arrgh... aku muncrat sambil cincin lobang pantatku menjepit membuka menjepit membuka memeras dua kontol gede yang tengah berada disana

"Hhhooh.. ahh.. shh, gua mo mancrut neh"
"Yes.. fuck me, fuck me harder please, oh shit"
"Arrggh.. gua juga gak tahan lagi" kata petinju celana putih yang bergetar hebat sambil mencengkeram bahu dan menggigit kudukku ketika batang kontolnya merasakan jepitan cincin lobang pantatku yang mengempot empot ketika aku orgasme dan aliran pejuh panas hangat legit menyembur mengisi rongga ususku. Erangan desahan dan dengusan nafsu jantan muda perkasa bagaikan macan liar yang hendak mencabik cabik tubuhku mengiringi muncratan pejuh mereka, dan petinju yang mengentotin mulutku juga ikut mempercepat genjotan kontolnya hampir tidak beraturan lagi dan sekejap kemudian kontolnya kembali berdenyut denyut didalam kuluman mulutku dan muncratan pejuhnya langsung masuk ke pangkal tenggorokanku gleg! aku telan abis.

"Homo lonte loe, mau aja dikontolin petinju" Ketika pelatih kembali masuk kedalam sasana, mereka telah kembali berlatih seolah tidak terjadi sesuatu apapun sebelumnya, kontol basah mereka gondal gandul masih setengah ngaceng mengikuti irama gerakan tubuh para petinju sementara aku terkapar pasrah terikat mulut tersumbat celana dalam bau tak bercuci dari loker salah seorang dari mereka di kamar ganti diumpetin mereka, menunggu mereka selesai latihan dan kembali untuk memuaskan lecutan agresif hormon jantan mereka yang memang masanya lagi membuncah menggelora minta segera disalurkan Nafsu seks petinju muda yang kekar itu tak ada tandingnya deh, nggak ada capek capeknya mereka menghunjamkan senjata keperkasaan lelaki mereka kedalam setiap lobang yang ada ditubuhku, berkali kali muncrat berkali kali muncrat tetap saja prima kwalitas pejuh mereka.

Malam itu aku menjadi budak pelayan seks ke 4 petinju itu didalam asrama mereka, kontol mereka tertancap dilobang pantatku sementara sambil aku memijat melemaskan seluruh otot mereka, menjilati keringat ditubuh mereka, menkilik kilik ujung lobang kencing, menjilat kepala kontol, menjilat batang kontol, membersihkan lelehan pejuh campur keringat dijembut mereka dan mengulum membersihkan biji peler mereka sampai bersih mengkilap, sampai mereka tertidur pulas telanjang bulat kontol gede terkulai ada yang kekanan ada yang ke kiri.

Aku beranjak keluar asrama sasana tinju menuju jalanan setelah sebelumnya mulutku dan lobang pantatku diembat lagi oleh penjaga malam sasana dengan bringas karena mencurigaiku orang luar tiba tiba keluar dari asrama sasana tersebut, namun tidak menemukan barang apapun ketika memeriksa sekujur tubuhku kecuali lelehan pejuh petinju dimulut dan dilobang pantatku. Kontol ngaceng gay gangbang, selama perjalanan pulang berkali kali lagi aku muncrat didalam celana boxerku yang sememang sudah basah kuyup dengan lelehan pejuh, membayangkan pengalaman erotis memuaskan hasrat seks di sasana tinju.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.