Sabtu, 28 Januari 2012

Nafsu Badak Tenaga Kuda Pejantan

Kenakalan anak sekolah kejuruan ( STM ) memang sudah terkenal di seantero negeri ini, namun pengalamanku seharian bersama temanku Jono merupakan sesuatu yang lain.

Sejak pertama aku sudah memperhatikan perangai Jono, anak STM Swasta di bilangan Tj Priok. Dia kost dekat rumahku, sehingga pulang perginya dia selalu aku amati karena harus melewati gang didepan rumahku. Anak itu berumur 20 tahun, duduk dikelas 3, badannya tinggi, atletis, rambutnya gondrong dipotong model shaggy, selalu memakai baju dan celana yang ngepas dibadan membuat lekuk tubuh jantannya tergambar jelas, berasal dari desa di Jawa Tengah, namun pengaruh hidup dikota besar membuatnya binal tak terkendali seperti halnya anak urban.

Aku berusaha mendekatinya sedemikian rupa sehingga suatu saat aku minta persetujuannya untuk mengikuti kegiatannya seharian, dan dia setuju. Malam itu aku tidur dikamar kostnya yang sangat sederhana, diatas dipas berkasur tipis malam itu Jono tidur bertelanjang dada karena gerahnya udara malam itu dan hanya memakai celana training bahan parasut yang tipis sehingga secara samar tampak kulit dibalik celana tersebut. Tali celananya tidak diikat sehingga pinggang celana trainingnya melorot sebatas pangkal pahanya yang kekar, menampakkan celah diantara buah daging pantatnya yang sawo matang dan kencang dan dari depan bulu jembutnya berkeluaran dari pinggir atas celana trainingnya itu. Bussseeet..... Bentuk batang kontol dan kepala kontolnyapun tercetak dengan jelas dibalik celana karena bahan parasut tersebut menempel kekulit, dalam keadaan tidur saja kontol anak ini sedemikian besarnya sekitar setengah panjang pahanya, gimana kalo ngaceng... wow aku tak dapat tidur tenang semalaman karena memendam hasrat pada anak muda yang teramat seksi dan jantan ini, namun aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengacaukan rencanaku esok hari untuk mengikuti kegiatannya seharian penuh.

Pagi hari telah tiba, aku duluan bangun dan segera memandang kontol Jono yang telah tegak lurus membentuk sudut dengan perutnya dan kepala kontolnya telah mengembang bagaikan topi helm Nazi yang berkilat.

" Bangun Jon..." kataku sambil megambil kesempatan menggenggam batang kontolnya yang ngaceng dibalik celana trainingnya itu sambil menggoyang goyangkan kontolnya.

" Hoooahhh, jam berapa ini... " katanya sambil menguap dan menggeliatkan badannya dan membenarkan posisi kontolnya yang sedang menunjukkan keperkasaannya, tak banyak yang dapat dilakukan untuk mengatur posisi kontol ngaceng sebesar 20 cm didalam celana training sempit itu.

" Ayo mandi ... kita kesekolahmu " ajakku.

" Hoooaahh..." sekali lagi Jono menguap sambil membuka celana trainingnya, membuat kontolnya melompat keluar membentur dinding perutnya ketika ia menunduk untuk melepaskan celana dari kakinya. Aku terpana melihat pemandangan indah itu.

Dengan berbalut handuk kami berdua keluar kamar menuju sumur dibelakang kamar kost itu, sumur tersebut hanya berdinding seng tanpa atap, kami berdua masuk dan mengunci pintu dan mandi. Ketika Jono menyabuni badannya ia mulai ngloco didepanku sambil berkata

"Locoin kontol gue dong..."

" Ho ooh " jawabku dengan segera mengenggam kontolnya yang besar itu dan membuat gerakan maju mundur dengan buih sabun yang banyak. Tangan Jono segera menangkap kontolku yang juga sudah ngaceng dan meloconya sambil mendekatkan mulutnya kekupingku membisik kan agar aku melirik keatas kanan karena ada cewek yang sedang mengintip kegiatan mutual masturbasi kami dari lantai atas rumahnya. Aku mengikuti arah yang ditunjuk dari sudut mataku tampak dibalik jendela seorang cewek menatap kearah kami dan kelihatannya cewek itupun sedang masturbasi terangsang oleh kegiatan kami. Nggak sampe klimaks karena penghuni kost lain sudah ada mengetuk pintu karena mau mandi juga, kamipun keluar berbalut handuk masuk kekamar.

Jono hari itu memakai seragam putih biru, baju putihnya sudah lusuh dipakainya dengan membiarkan dua kancing atas terbuka menampakkan sebagian otot pectoralis dadanya yang bidang, pentilnya yang hitam besar tercetak dibalik baju putih lusuh dan tipis dimakan usia dan celana birunya ketat dengan potongan pinggang yang sangat rendah langsung dipakai tanpa CD dan batang kontolnya ditegakkan kearah perut sehingga kepala kontolnya mengintip menyembul dari pinggir atas celananya namun tertutup bagian bawah baju yang tidak dimasukkan kedalam celana. Kamipun pergi kesekolahnya Jono.

Didalam kelas Jono memperkenalkan aku sebagai temannya dari kampung, dan tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi kamipun mengambil tempat duduk didalam kelas menunggu guru, aku dan Jono duduk dibarisan paling belakang disudut kelas yang setengah gelap itu. Pelajaran demi pelajaran dilalui sampai jam pelajaran sebelum istirahat ternyata mata pelajaran bhs inggris oleh guru wanita cerewet yang menginginkan kerapian pakaian muridnya. Satu persatu murid dikontrolnya, harus mengancingkan baju, harus memasukkan baju kedalam celana, harus ini, harus itu dan.... sampai kedekat Jono, ibu bhs inggris menegor Jono karena tidak mematuhi keinginannya.

"Jono, kancing dan rapikan bajumu !" perintah ibu guru.

"Tolong kancing dan masukkan bu, jari saya sakit " kata Jono berbohong.

Ibu guru mengancingkan baju Jono dan ketika hendak memasukkan baju kedalam celana tangan ibu guru menyentuh kepala kontol Jono yang mulai mengembang dan berkilat, Jono tersenyum, ibu guru diam saja namun tidak jadi meneruskan usahanya memasukkan baju kedalam celana tapi malah meremas kontol Jono dengan gemas

"Anak nakal, ... jam istirahat lapor kekantor ibu..."

"Iya bu..." jawab Jono dengan tenang.

Jam pelajaran bhs inggris hari itu dilanjutkan dengan mengerjakan soal, ibu guru berdiri disamping tempat duduk Jono bersandar didinding mengawasi anak anak mengerjakan soal dan sesekali menegor anak anak yang tidak serius mengerjakan soal, lain dengan Jono... kedua tangannya mengembang di bangku, sebelah kanan kearahku sedang sebelah kiri ternyata masuk kedalam rok mini ibu guru, jarinya mengaruk garuk memek dan kelentit ibu guru, sementara kontolnya semakin memanjang dan mengembang keluar dari balik celana. Aku pura pura serius mengerjakan soal sampai jam istirahat tiba.

Selepas jam istirahat, aku dan Jono kembali duduk dibangku namun kulihat baju Jono telah basah kuyup oleh keringat dan kancing bajunya berputusan.

"Ehh, darimana aja elo Jon ?" tanyaku heran.

"Abis ngentotin bu guru " bisiknya, "Nggak percaya, liat nih bekas lipstiknya dan ini CD nya" kata Jono seraya mempertontonkan kepala kontolnya yang berlumur lipstik warna yang sama dengan yang dipakai ibu guru tadi sambil mencium CD bu guru.

Jam pelajaran berikut Jono tidur tanpa memperdulikan aku yang mengelus elus kontolnya yang keluar terkadang berpura pura mengambil pinsil jatuh sambil mengemut menjilati kepala kontol yang berlipstik itu, sesekali aku bangunkan Jono bila guru memandang kearahnya. Sampai jam pulang.

"Gue mo entot ibu itu lagi, mo intip nggak" kata Jono

"Yo'i... entot abis deh itu ibu " kataku setengah cemburu namun mengikuti Jono dari belakang menuju kamar ibu guru. Jono masuk, aku diluar mengintip dari lobang kunci melihat permainan seru murid dan guru. Ibu guru menarik baju Jono hingga robek dan dengan nafsu mencium mulut Jono yang dibalas dengan ganas pula, tak lama ibu guru mendorong Jono berbaring diatas meja dan membuka ritleting celana Jono mengeluarkan kontol yang telah berdiri dalam sikap sempurna kemudian ia menyingkapkan rok mininya keatas ternyata benar ibu guru sudah tidak memakai celana dalam itu naik dan mengangkangi serta menuntun kontol Jono masuk kedalam memeknya yang sudah basah dan bengkak. Nafsu bu guru bagaikan kuda betina naik birahi menggumuli Jono dengan berbagai posisi mereguk kejantanan anak muda yang tak kalah buasnya menghunjamkan kejantanannya kesemua lobang yang ada pada bu guru, mulut, memek, pantat, celah tetek... Jono ngentot lengkap dengan baju dan celana telah robek disana sini namun masih melekat dibadan dan basah kuyup oleh keringat sedangkan bu guru telah telanjang bulat dengan kulitnya yang putih bersih berkilat oleh keringat membuat aku tak tahan untuk tinggal diam mengintip dari balik lobang kunci dan menerobos masuk dengan kontol yang tegang abis keluar dari celana. Jono sedang berdiri menggendong bu guru dengan kontolnya menghunjam kedalam memek dan mulutnya mengisap tetek, lobang pantat bu guru terbuka aku jejali dengan kontol dan mengentotinya dengan liar. Bu guru mengelinjang gelinjang keenakan dalam pelukan Jono sambil mencakar punggung Jono hingga berdarah membuat Jono semakin beringas menyodok-nyodokkan kontolnya sedalam mungkin sehingga bu guru melenguh kaya sapi digorok, sodokkan kontol Jono dari memek terasa juga menyodok kontolku yang berada dalam anus bu guru, biji peler Jono yang besar kaya granat menggantung berulang kali beradu dengan biji pelerku membuat aku semakin ganas pula.

Entah berapa kali bu guru orgasme dengan hebatnya selama kami menjajalkan kontol kesegenap lekuk dan lobang tubuhnya, setiap kali ia orgasme memek dan lobang pantatnya menjepit memeras kontol kami berdua dan tubuhnya bergetar hebat meliuk liuk menggelinjang.

" Ohhh... fuck meee, fuck me harder, oh

my god, fuck me"

" Nggghhh...shhh...ngghhh, grrrrhhh" erang kami berdua

Setelah berulang kali aku dan Jono ngecret dengan berbagai posisi barulah kami mengeluarkan kontol kami dari lobang kenikmatan itu, dan Jono memerintahkan bu guru untuk menjilati membersihkan kontol, jembut dan buah peler kami berdua sampai bersih. Sebelum pulang bu guru mencium kepala kontol kami dengan bibirnya yang telah kembali berlipstik sehingga bentuk bibir bu guru tercetak dikepala kontol kami.Kami pulang berjalan kaki dengan gontai menuju tempat kost Jono, ketika itu hari telah beranjak sore. Jono menggamit lenganku ketika berpapasna dengan bencong yang baru keluar rumah menuju tempat mangkal

"Entotin bencong itu... yoook" bisik Jono

Dasar anak muda, tulen... tidak ada capek capeknya kontol gede si Jono ini, kamipun membuntuti bencong itu ketempat mangkalnya.

"Entotin bencong itu..... yoook " bisik Jono kepadaku

Dasar anak muda, nafsu badak tenaga kuda pejantan, tidak ada capek capeknya kontol gedenya mengumbar nafsu. Kamipun membuntuti bencong tersebut ke tempat mangkalnya.

"Haaai... ngewek Maaaaas." sapa bencong itu kepada kami berdua dengan suara manja.
"Kagak punya uang." kata Jono, namun dia mendekati bencong itu juga.

Baju Jono yang robek disana-sini tidak berkancing lagi dan celananya yang telah terbuka jahitan pada kedua sisi luar pahanya membuat bencong itu kelihatan bernafsu pula melihat penampilan macho Jono. Apalagi setelah melihat kepala kontol Jono yang menyembul dari pinggir atas celana birunya itu. Segera saja jari jemari yang lentik milik si bencong beraksi mengelus, meremas dan menggenggam kontol Jono nan perkasa itu.

"Ngga pa pa deh, untuk Mas gratis deh." desah si bencong sambil menarik Jono pada kontolnya kearah semak dipinggir jalan itu. Aku membuntuti mereka tanpa mengeluarkan kata-kata, ingin melihat permainan Jono babak berikut di semak tersebut. Si bencong dengan sangat bernafsu membuka ritsleting celana Jono hingga rompal untuk segera menerkam dengan mulutnya mengemut kontol Jono yang mulai mengeras berurat besar dengan kepala kontol mirip helm Nazi yang berkilat. Tak lama kemudian si bencong mulai menyodorkan lobang pantatnya untuk dirojok oleh kontol Jono. Aku melihat permainan ganas mereka dari jarak dekat.

Kecipak kecipok kontol Jono yang telah dibasahi oleh air ludah si bencong saat mengemutnya tadi merojok lobang pantat membuat nafsuku bangkit pula. Aku berbaring mengambil posisi 69 dengan si bencong yang dalam posisi doggy style, kontolku segera diemut si bencong terkadang sedemikian dalam hingga menyentuh pangkal kerongkongannya. Sementara itu Jono makin buas merojok lobang pantat si bencong. Aku menempatkan posisi lidahku untuk menjilat biji peler dan batang kontol gede si Jono yang keluar masuk lobang pantat si bencong. tak lama kemudian Jono mulai membagi sodokan kontolnya kelobang pantat si bencong dan ke lobang mulutku secara bergantian.

Wow.... enaaaak sekaleeee. Kami berganti posisi, si bencong berbaring 69 dengan aku yang mengentoti mulutnya. Mulutku dientot habis pula dengan kontol Jono. Demikian seterusnya secara bergantian pula Jono menghajarkan kontolnya yang semakin menegang besar berurat itu kelobang pantatku dan lobang pantat si bencong sampai klimaks. Baju si Jono telah basah kuyup lagi dibanjiri keringatnya, si bencong ngecret mengenai perutku dan akupun ngecret membasahi mulut dan tetek si bencong.

"Ahhh.... ngggghhhh.... nggghhhh.... shhhh.... nggghhhh" Jono mulai melenguh bagaikan banteng jantan yang lapar merojok kontolnya denga kecepatan tinggi menghajar lobang pantatku dan ..... crooot... crooot .... croooot..... Kontolnya yang ngaceng maksimal didalam lobang pantatku berdenyut denyut mengeluarkan air hangat membasahi rongga ususku, sambil menghentak hentakkannya sedalam mungkin sampai jembutnya terasa menyapu pinggir lobang pantatku dan biji pelernya yang sebesar granat berbenturan dengan biji pelerku sementara tangannya menjambak rambutku hingga aku terdongak... arrrgggrh.... nikmaaatttt. Beberapa saat kami terdiam lemas mengatur nafas yang telah ngos-ngosan. Tak lama kemudian plooooph... Jono mencabut kontolnya dari lobang pantatku dan menyodorkannya ke mulut si bencong untuk dibersihkan. Demikian pula kontol dan biji pelerku dijilat habis bersih oleh si bencong. Sebelum memasukkan kembali kontolnya kedalam celana Jono berdiri didepan si bencong yang tengah berjongkok ketika menjilati kontol kami, tangan Jono menjambak rambut si bencong sambil berkata

"Buka mulutmu !" perintahnya. Si bencong menegadah membuka mulutnya, Jono segera mengencingi mulut bencong itu. Aliran kencing si Jono sedemikian derasnya sehingga tak tertampung semua dalam mulut si bencong, mengalir membasahi muka dan badannya. Aku terkejut melihat ulah si Jono, namun si bencong kelihatan sangat menikmatinya. Setelah itu kamipun berlalu meninggalkan si bencong itu di dalam semak, air mani si Jono terasa mengalir sedikit sedikit keluar dari lobang pantatku ketika kami berjalan pulang ke tempat kostnya. Sebelum tiba ditempat kost kami singgah untuk makan sop kaki kambing, Jono melahap torpedo kambing dengan lahapnya seakan tiga hari tiga malam tidak makan.

Tiba didalam kamar kost, hari sudah malam. Aku terkejut ketika menyadari ditempat tidur telah menunggu cewek yang mengintip kami mandi sambil ngloco tadi pagi. Ternyata cewek tersebut janda muda haus seks juga yang sudah menjadi mainan si Jono. Kakinya mengangkang lebar dasternya terbuka lebar menampakkan memeknya yang sudah basah karena masturbasi terus ketika menunggu kami pulang. Jono tak menyia nyiakan kesempatan ini, dia segera bergumul dengan janda muda tersebut dan aku sudah tidak sanggup berbuat apapun karena serasa seluruh sendiku telah kopong akibat mengikuti permainan liar dan buas si Jono sejak pagi tadi. Efek sop kaki kambing dan torpedo kambing rupanya segera memulihkan stamina Jono. Kontolnya yang ngaceng sempurna segera saja menumpali memek dan anus si janda muda secara bergantian diiringi dengan desahan dan teriakan tertahan dari si janda tersebut ketika mendapatkan sodokan sodokan kontol gede hitam berkilat milik pejantan muda anak STM ini.

"Ohhh entotin aku yang keras Jon, yang dalam Joooon...ohh…"
"Ahhh.... ngggghhhh.... nggghhhh.... shhhh.... nggghhhh" Jono mulai melenguh lagi bagaikan banteng jantan yang lapar menghujamkan kejantanannya.

Tak lama kemudian aku melihat Jono meregang diatas tubuh janda tersebut kedua kaki dan kepalanya terangkat keatas sehingga tubuh Jono bagaikan busur dengan satu titik tumpu yaitu kontolnya yang masuk pol kedalam memek si janda itu. Dan dari pinggir memek si janda tampak mengalir air mani Jono yang tak tertampung semua didalam memeknya. Jono mempertunjukkan kejantanannya dengan sempurna diatas tubuh janda tersebut dihadapanku, aku hanya menatap penuh takjub akan kemampuan seks anak muda yang satu ini. Setelah puas mereguk kenikmatan darah muda pejantan itu, si janda pulang kembali kekamarnya. Tampak aliran air mani Jono berleleran tumpah dari memek dan anusnya mengalir dipahanya dan kamipun tertidur pulas.

Pagi hari aku terjaga, terasa kontol gede Jono yang berdenyut denyut telah bersarang lagi didalam lobang pantatku. Gila bener bener gila anak ini, tapi aku tak melepaskan kesempatan emas ini. Sebelum pulang, aku bertukar baju dan celana dengan yang dipakai Jono. Baju dan celana tersebut masih aku simpan hingga saat ini. Apabila aku lagi horny kupakai baju dan celana itu membayangkan kejantanan Jono ketika memakainya sambil menghirup aroma pejantan tulen yang masih lengket di pakaian tersebut, tentunya sambil aku onani crrrrot... crrooot... ngghhh.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.