Sabtu, 28 Januari 2012

Kelasi Kapal Barang

Kapal barang itu hendak berangkat ke Tj. Priok dengan lama perjalanan sekitar 3 hari 4 malam. Aku ikut dikapal barang itu. Karena aku tak mempunyai uang untuk membayar tiket maka aku menawarkan diri untuk menjadi tukang bersih kapal dan membantu cuci piring di dapur kapal. Ternyata tawaranku diterima maka berangkatlah aku dengan kapal barang menuju ibukota mencari penghidupan yang lebih baik.

Kapal yang memuat berbagai barang itu dioperasikan oleh 4 perwira kapal dan 12 kelasi dan 2 orang koki. Sejak pagi hari aku telah berada di kapal mulai mengepel lantai kapal, membersihkan kamar, kamar mandi dan mencuci piring di dapur. Di geladak kapal masih berlangsung kegiatan memuat barang. Enam orang kelasi yang bertugas memuat barang untuk dimuat di palka mengucurkan keringat dan membasahi baju kerja mereka sehingga lengket ke tubuh. Badan mereka kekar berotot, dada bidang berbentuk segitiga, hitam terbakar matahari dan jantan. Aku membersihkan geladak sambil terus memperhatikan mereka. Semakin siang semakin panas dan semakin basah kuyup mereka bekerja. Keringat yang keluar membuat lekuk-lekuk otot tubuh mereka membayang dibalik baju yang basah tersebut. Sesekali, secara bergantian, mereka naik keatas keluar palka untuk kencing dengan mengeluarkan kontol dari celananya dengan tenangnya – dari pinggir kapal langsung menumpahkan nya ke laut. Pemandangan yang sangat menggetarkan sendi-sendiku.

Ketika membersihkan kamar kelasi, ada enam orang kelasi diluar shift yang sedang tidur melepas lelah. Mereka tidur bertelanjang dada dan rata-rata hanya memakai celana pendek karena udara di kamar sangat panas siang hari itu. Badan kekar berotot berkilat karena berkeringat, perut dengan tonjolan otot six pack. Ada pula yang memakai celana sedemikian pendeknya sehingga kepala kontolnya mengintip dibalik pinggir celananya. Ada juga beberapa yang sedang ngaceng berat sehingga tonjolan kontolnya membuat tenda. Tampaknya tak satupun kelasi di kapal ini memakai CD. Bau kamar itu benar benar merangsang insting seksualku karena khas bau laki laki jantan sejati, yang menurut hematku lebih wangi dari parfum manapun. Wooooowww ! Mana tahaaan..... tapi untuk hari pertama aku harus dapat menahan nafsu binatangku untuk menggoda mereka agar aku dapat ikut dengan kapal barang ini ke Jakarta. Aku membersihkan lantai kamar tersebut dengan perlahan agar mereka yang tengah tidur tidak terjaga dan agar aku dapat menikmati pemandangan yang amat indah dan menggetarkan kontolku itu.

Di dapur dua orang koki telah menyelesaikan sebagian dari masakan mereka untuk makan siang, piring dan peralatan dapur yang telah dipakai aku cuci bersih sambil memperhatikan koki tersebut. Badan mereka tak kalah kekarnya dengan kelasi yang ada di geladak maupun di kamar tidur tadi. Mereka memasak dengan memakai celana pendek, badan mereka yang berkilat oleh keringat telanjang dada hanya ditutupi dengan celemek.

Malam itu kapal mulai berlayar menuju Tj. Priok dan aku istirahat membentangkan tikar disalah satu sudut lorong dekat kamar kelasi. Tak terasa hari sudah hampir pagi, aku bangun, mandi dan mulai menjalankan tugas sesuai perjanjian. Aku pakai celana bahan parasut tanpa CD dengan menurunkannya sebatas celah pantat dan kaus oblong tipis tak bertangan. Mudah mudahan ada kelasi yang tergoda untuk mengentotiku.

Hari ini aku mulai dari kamar mesin, lantai kamar mesin sangat panas dan kotor dengan tumpahan oli yang sangat susah untuk dibersihkan namun aku tetap berusaha sampai keringat membasahi sekujur tubuhku. Tiba-tiba aku merasa ada yang menggesek-gesek pantatku ketika aku sedang mengepel lantai. Ternyata juru minyak (Oiler) dengan baju kerja berlumuran oli sedang menyodokkan tonjolan kontolnya dalam celananya kepantatku sambil menyeringai. Aku berusaha tenang sambil menggerakkan pantatku mengikuti gerakan sodokannya. Kemudian dia berlalu sambil menenteng kaleng oli kearah mesin kapal tersebut. Aku agak kecewa, agaknya dia tak berminat.

Tak berapa lama kemudian tiba-tiba dia telah kembali didepanku yang sedang jongkok mengepel lantai. Kini kancing bajunya terbuka semua menampakkan dadanya yang bidang berbulu dan kontolnya telah menggelantung keluar dari ritsleting celana kerjanya. Kontol hitam, gede, dengan urat membiru dan sepertinya dipasang manik manik dibawah kulit batang kontolnya sehingga mirip ikan cupang.

"Isep kontolku!" perintahnya tegas ketika aku tengadah memandangnya.

"A...aa..." belum sempat aku berkata, kontolnya yang hitam besar berkilat itu telah dijejalkannya kedalam mulutku.

"Kau kira aku tak melihat gelagat kau ketika membersihkan kamar kelasi kemarin, kontol inikan yang kau mau?" katanya sambil memasukkan lebih dalam lagi batang kontolnya sehingga jembutnya yang lebat menutupi hidungku.

Sementara aku mengisap, menjilat dan mengemut kontol juru minyak itu, tangannya mulai merayap kearah lobang pantatku. Jarinya yang berlumuran oli masuk kedalam lobang pantatku. Satu jari, dua jari dan akhirnya tiga jari berlumuran oli merojok dan diputar-putarkannya memperbesar lobang pantatku. Kontolnya mulai berdenyut-denyut dimulutku makin lama makin gede dan panjang. Kepala kontolnya mirip cendawan merah ungu yang berkilat kena ludahku. Kontolnya keluar masuk seiring goyangan pantat juru minyak itu dan kadang kadang sampai ke pangkal kerongkonganku. Tak berapa lama kemudian dia menarik rambutku untuk berdiri. Kaus oblongku dirobek sehingga dada dan pentilku terbuka. Aku dipeluk erat dengan tangannya yang kekar berotot dan bibirku dilumat olehnya dengan bibirnya yang berkumis tebal. Aku membalas lumatan bibirnya dengan lebih bernafsu pula.

Kontolnya yang sudah 100% tegang membentuk sudut dengan perutnya. Kini leherku dijilati, dicupang, turun lagi kedada pentilku diemut, digigit dan dijilati berputar-putar. Kemudian ketiakku kiri kanan dicium dan dijilat dengan lidahnya. Kumisnya yang tebal mengenai kulit ketiakku membuat aku menggelinjang kegelian. Celanaku dipelorotin hingga jatuh dilantai yang berminyak itu. Aku diangkat digendong pada kedua pahaku dan lobang pantatku diarahkannya ke kontolnya yang telah mengeras tegak perkasa berdiri bagaikan tongkat baja dan bless..... kepala kontolnya menghujam masuk kedalam lobang pantatku yang telah membesar dan berlumuran oli tadi..... aaawww..... sakit sekali. Tapi ueeenaaak... ohhh... shhh…aku menggeliat-geliatkan pantatku yang telah berisi penuh dengan kontol gede juru minyak haus seks ini. Sementara dia memaju mundurkan pantatnya sambil menyodokkan kontol kebanggaannya. Lidahnya juga tetap menjilati leher dan pentilku dengan binal. Keringat membanjiri kedua tubuh kami sehingga licin dan bau badan juru minyak yang khas lelaki sejati membuatku semakin menggila. Tanganku menghujamkan kuku dan mencengkeram punggungnya hingga bajunya robek dan berdarah. Hal ini hanya membuat dia semakin beringas pula mengentotiku kaya banteng yang terluka. Otot-otot bisep dan otot dadanya mengelembung, kenyal, dan berkilat oleh keringat.

Entah berapa lama kami mengentot berdiri dengan aku digedongnya. Kini terasa pula ada jilatan-jilatan lidah dan kemudian sodokan kontol lain pula dilobang pantatku yang telah berisi kontol juru minyak ini, ternyata seorang juru minyak lain, temannya kini ikut pula mengentotiku dari belakang sehingga dua kontol sekaligus menghajar lobang pantatku. "Ohhh... enak mas, lagiiii.... fuck me, harder, fuck meeee you bastard... ahhh.... shhhh...." jeritku keenakan.

Kemudian aku dituruhkan dari gendongan, sementara kontol temannya masih melekat didalam lobang pantatku, juru minyak pertama membuka habis celananya dan minta aku mengentotinya pula

"Masukkan kontol kau, entot aku yang keras" perintahnya

Kontolku memang sudah ngaceng sedari tadi tidak menyia nyiakan kesempatan emas, dan bless... kepala kontolku menghunjam lobang pantatnya ditambah lagi dorongan entotan dari belakang... wow, kini tiga orang laki laki terbakar nafsu buas melakukan "three some" dan aku berada diantara dua juru minyak yang kekar. Tanganku mengocok kontol juru minyak yang kukentot, tangan juru minyak yang mengentotiku meremas remas dadaku dengan ganas sementara hunjaman kontolnya dilobang pantatku semakin dalam semakin keras dan semakin cepat.

"ohhh....nggghhh... aku mau keluarhhh.... shhhh...arrgghhh", teriak juru minyak yang sedang mengentotiku dan crooot crrott... crrroooottt..... Kontolnya berdenyut-denyut dan pancaran air maninya menyemburat didalam anusku sementara ia mengejangkan badannya.

"Aku juga mau keluaaaarrrrgggghhh…", teriakku pula ketika itu pada saat yang bersamaaan spermaku muncrat didalam lobang pantat juru minyak yang ku kentot, otot anus juru minyak yang kukentot seakan mengencang dan memeras habis kontolku...ohhh.

Gilanya juru minyak yang kukentot belum juga keluar dan sekarang kontolnya yang keras berdiri tegang dengan manik manik disekeliling batang kontolnya yang berurat disodokkannya kelobang pantat temannya dan aku mengambil posisi sedemikian rupa diantara kontol yang terbenam dilobang pantat itu untuk menjilati sisa batang kontol yang keluar masuk lobang pantat itu dan terkadang secara bergantian dia memasukan kontol perkasanya kemulutku dan kelobang pantat temannya itu.

"Choook...chhoook... kecipak... kecipok... choook ...chook" suara kontolnya keluar masuk dilobang pantat yang telah basah oleh keringat dan air liurku, sementara buah pelernya yang berbulu lebat menggelantung bergayutan kadang kadang menghantam hidungku dan kadang kadang kujilati dan kukulum habis.

Tak berapa lama kemudian badan juru minyak binal itu menggetar hebat seiring dengan keluar suara bagaikan kerbau disembelih, memompakan semua kekuatannya menghujam lobang pantat temannya dan menumpahkan air maninya yang luar biasa banyak sehingga bertumpahan dari pinggir anus temannya itu. Aku menjilati tumpahan air mani di pingggir lobang pantat dan yang masih menempel di batang kontol juru minyak itu.

Bukan main permainan juru minyak kapal barang ini, begitu ganasnya dia menunjukkan keperkasaannya. Setelah selesai entot mengentot, kedua juru minyak itu mendatangiku yang tengah telentang kecapaian dilantai kamar mesin yang berlumuran oli itu

"Buka mulutmu, minum kencingku!" perintahnya.

Aku terkejut, namun mulutku tetap kubuka dan mengalirlah kencing kedua juru minyak dengan derasnya dari lobang kontolnya yang besar itu memenuhi mulutku dan membasahi muka, badan dan bajuku. Merekapun pergi meneruskan pekerjaannya dan aku memakai celana yang telah berlumuran oli dan mulai lagi mengepel lantai dengan baju robek basah oleh keringat, sperma dan air kencing, sementara dari anusku yang berdenyut denyut mengalir sedikit demi sedikit sperma juru minyak membuat lobang pantatku licin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.