Kamis, 26 Januari 2012

Kuli Serabutan : Paling Bokis Deh

Dua orang kuli memanggul peralatan galian berjalan di depan kamar kostku, ditengah hujan deras yang melanda Jakarta. Mereka berjalan sambil bercanda satu sama lain ditengah hujan lebat, entah apa yang mereka bicarakan namun kelihatan mereka sangat happy dan yang jelas kontol mereka berdua tampak ngaceng berat tercetak dengan tegas dibalik pakaian mereka yang basah kuyup itu. Aku sendiripun lagi ngaceng berat karena udara dingin ditambah lagi tayangan free gay movies yang lagi aku download dari internet di komputerku, dengan hanya memakai boxer pendek warna putih kesayanganku karena selain kainnya lembut merangsang ketika bergesekan dengan kepala kontolku juga tipis membayang... akh sempurna untuk seorang homo fetish seperti diriku, tanpa memakai baju aku keluar ke beranda kamar kost. Kedua kuli itu masih juga bercanda satu sama lain ditengah hujan deras dan aku memanggil mereka "Masuk kemari mas, berteduh!"

"...???"

"Kemari" aku memanggil mereka sambil menggamitkan tangan oleh karena mungkin suaraku tak terdengar jelas oleh mereka akibat riuh suara hujan. Dan kelihatannya mereka mengerti akan ajakanku untuk berteduh oleh karena mereka beranjak masuk kehalaman rumah menuju kamar kostku. Aku mengamati tubuh kedua kuli tersebut, keduanya memakai anting disebelah telinga, tinggi kekar berbentuk segitiga oleh karena dada mereka bidang dengan pinggang ramping, muda berotot ketat, kulit hitam terbakar matahari, keduanya dengan paha gede berotot dilengkapi dengan tonjolan kontol yang mengacung tegak dibalik celana basah mereka... akh perfect! selera homo bajinganku mulai menggelora dengan kontol dan lobang pantatku semakin berdenyut denyut minta untuk segera dipuaskan.

"Masuk, berteduh mas, kasian kehujanan diluar" aku menegaskan kembali ajakanku pada mereka ketika mereka berada di depanku "Akh, nggak papa den, kami udah biasa berpanas berhujan" mereka hendak berbalik lagi, agaknya mereka sungkan atau merasa aneh akan ajakanku untuk berteduh. Segera aku putar akal agar mereka nggak lepas begitu saja

"Ya, sekalian aku minta tolong untuk bersihkan saluran air yang tersumbat itu" kebenaran saluran air dari rumah ke parit di depan memang tersumbat dan airnya sudah melimpah, nah, ada job khan, mereka berpandangan berdua ditengah hujan "Nggak usah kawatir, gue bayar koq" aku kembali menegaskan agar mereka bersedia mengerjakan tawaranku... dan bukan itu yang utama, sebagai homo tulen anda tahu dengan pasti apa yang ada diotakku saat itu. Mereka mengangguk tanda setuju dan mulai mengerjakan permintaanku untuk mengalirkan kembali sumbatan saluran air tersebut bahkan sampai ke parit depanpun di bersihkan oleh mereka masih ditengah derasnya hujan, sampai akhirnya selesai.

"Minum dulu mas" aku sudah menyiapkan minuman hangat dan sebotol Black Label untuk melicinkan rencana. Black Label untuk kuli? mewah banget, orang biasanya minum cap tikus murahan dikasi Black Label, tapi bagaimana lagi, hanya itu yang aku punya di dalam kamar saat tersebut. Setelah teh hangat ditenggak sekali teguk aku menawarkan lagi minuman induk setan itu dan glek... sekali tenggak masuk lagi keperut mereka dan tambah lagi dan tambah lagi sampai kedua kuli itu mulai memerah mukanya dan bagaikan kerbau dicucuk hidung mau saja aku ajak masuk ke kamar kostku. Baju mereka yang basah kuyup aku suruh tanggalkan untuk diperas dan digantung agar kering dan ketika aku suruh mereka tanggalkan celana tampak raut keraguan dimuka mereka namun aku tegaskan lagi

"Nggak papa, sama sama laki koq!" mereka agak segan karena aku tahu pasti mereka tidak memakai celana dalam, wong kontol gede mereka dengan jelas tercetak dicelana sempit ngepas yang basah kuyup itu mulai dari kepala kontol sampai batang kontolnya. Gorden kamar aku tutup, mereka terpaku terpana melihat layar komputerku yang masih menayangkan hasil download yang baru selesai... dua negro dengan kontol super gede lagi mengentot dengan seorang bodybuilder kulit putih. Aku pura pura cuek aja melihat kedua kuli mulai meremas kontol mereka masing masing yang ngaceng.

"Mau lihat yang lebih asyik lagi nggak" sambil sedikit nungging mengekspose pantatku yang terbalut celana boxer tipis membayang kepada mereka dan sengaja sudah aku turunkan kebawah dikit agar celah pantatku terlihat denga kulit pantatku yang putih mulus kontrs dengan kulit kedua kuli yang item kebakar matahari, aku ganti dengan hasil downloadku dari Dogfart, interracial negro dengan cewek kulit putih, karena aku juga tahu pasti umumnya kelompok kuli ini straight dan fantasi seks mereka juga straight walaupun sering sekali mereka melakukan dengan sesama kuli untuk melepaskan beban yang sudah membuncah sampai ke ubun ubun namun bukan karena mereka gay tapi situasi kondisi dan tolerasi (sikontol) lebih banyak alasan sebagai "just help a friend". Tayangan cewek yang terengah engah lengkap dengan teriakan orgasme fuck me harder fuck me harder oh my god arrrgh dan ditambah pengaruh Black Label yang mulai meningkat membuat mereka mendekatiku bahkan tanpa sungkan lagi seorang kuli tersebut mulai menyentuh lobang pantatku dengan tonjolan kontolnya, dan yang seorang lagi berdiri disamping aku yang masih nungging bertumpu pada meja komputer dia menatap layar komputer dengan penuh nafsu lelaki muda membara dengan kontolnya udah ngaceng tegak keras sedemikian rupa keluar dari celananya yang tak berkancing lagi karena ritsletingnya udah brodol hingga hampir menyentuh kulit perutnya yang berotot six pack. Ya satu dua teguk Black Label lagi usahaku hampir pasti akan sukses untuk menghirup sari pati kedua lelaki jantan kuli perkasa berotot kawat ini, dan botol minuman aku sodorkan bergantian kepada kedua kuli tersebut untuk ditenggak lagi dan lagi.

Tonjokan kontol kuli di lobang pantatku terasa semakin keras dan semakin keras lagi, aku menggeol perlahan untuk menambah rangsangan padanya sambil tanganku kebelakang menggerayangi alat kejantanannya itu dan berusaha mengeluarkan tonjolan gede dari sekapan celananya yang basah kuyup dan ploph! kontol gede sebesar pergelangan tanganku tegang keras keluar mencelat keluar, ada anting baja melintang difrenulumnya, busyet... budaya piercing telah merambah mengglobal.

"Aww... gede buangeeth" teriakku lirih sambil berusaha melihat kebelakang, namun kontol gede item ngaceng milik kuli disampingku itu terlalu menarik hatiku untuk dilewatkan begitu saja langsung aku tangkap dengan mulutku yang telah terbuka lebar kaya ikan arwana menangkap kelabang hap! lalu ditangkap. Sementara itu tangan kasar kuli dibelakangku mulai mengelus elus pinggang dan bokongku dan srrret.. celana boxerku dipelorotin sampai jatuh kekaki, jarinya yang gede berbuku kapalan akibat kerja kasar mulai masuk merojok lobang pantatku membuat aku menggeliat keenakan dan dua jari gede berbuku kapalan dan tiga jari gede berbuku kapalan keluar masuk lobang pantatku menguakkan cincin anusku hingga perih sedap terasa hngggh.. Sementara tayangan download dikomputerku juga semakin seru, dua kontol gede negro menghajar memek merah jambu dan lobang pantat cewek bule sedemikan ganas sehingga si cewek teriak teriak berguncang teteknya yang gede keatas kebawah mengikuti irama genjotan kedua cowok negro tersebut

"Asyik banget memeknya, merah jambu basah euy" komentar kuli yang aku emut "Teteknya juga gede, enak diisep ngkali ye" timpal kuli yang merojok lobang pantatku. Bagi aku kedua kontol negro itu lebih asyik tentunya, item berkilat gede berurat... kapan gue punya kesempatan ya ngemut kontol gede negro akh... tak ada rotan akarpun jadi, tak ada kontol negro kontol kulipun jadi. Lobang kencing kontol kuli yang aku kemut kini aku kilik kilik dengan ujung lidahku sampai dia menggelinjang geli, berlanjut mengkilik frenulumnya sehingga dia merintih mendesis keenakan dan belakang batang kontolnya yang berurat aku jilat berulang kali sampai ke biji pelernya yang gede kaya granat itu aku kulum nikmat sambil lidah mautku menyapu memutar biji pelernya satu persatu sampai dia mengerang melenguh jantan.

Kuli yang merojok lobang pantatku sudah mulai memasukkan kepala kontolnya yang sudah mengembang merekah sempurna merah keunguan berkilat basah dengan buliran pre cum menerobos cincin lobang pantatku, sakit namun enak apalagi ada cincin baja difrenulumnya itu membuat kentotannya dilobang pantatku semakin terasa. Dia memeluk diriku dengan erat bernafsu dari belakang sehingga tonjolan otot dada dan otot perutnya terasa sekali ketika menyentuh kulit punggungku, lidahnya mulai menjilat jilat kudukku terkadang menggigit telinga dan bahuku dengan banas dan buas seirama dengan gejolak birahinya yang menggelegak akibat pengaruh alkohol dan akibat rangsangan visual yang tertayang di layar monitor.

Aku benar benar tak berkutik dipelukan kuli tersebut, dengan pasrah aku menerima sodokan kontol gede dimulut dan dilobang pantatku, memang pengen! Biji pelerku beradu dengan biji peler kuli yang mengentoti pantatku sementara jembut kuli yang mengentoti mulutku sudah membenamkan hidungku dibalik tebalnya gerumbulan jembut itu. Bau jantan kedua kuli menggetarkan indera penciumanku seakan lebih wangi dari parfum Giorgio Armani yang mahal, membuat fantasiku melayang tinggi menyentuh nirvana. Genjotan kontol gede kedua kuli semakin kencang dan keras dan sedmakin nge-joss, sampai klimaksnya badan mereka bergetar mengejang hebat menumpahkan beban yang berat bahkan badan kuli yang mengentotiku sedemikian rupa terangkat kedua kaki tak mencecah lantai dengan kontolnya yang tertancap dalam dilobang pantatku sebagai titik tumpu dan crrroooth... crrroooth... arrgghh... crrroooth... crrroooth... crrroooth... arrrghh.. hampir berbarengan mereka memuncratkan pejuh yang banyak kental legit anget kedalam pangkal tenggorokan dan kedalam lobang pantatku sementara akupun ikut memuntahkan pejuhku akibat diloco dengan kerasnya oleh kuli yang mengentotin pantatku crrroooth... crrroooth... crrroooth... hnngghh.

Hujan masih menetes deras diluar diiringi oleh suara petir sabung menyabung seakan para dewa iri padaku yang memperoleh kenikmatan yang luar biasa menghirup sari pati lelaki kekar muda perkasa. Kami tergolek lemas licin bermandikan keringat dilantai kamar kostku, aku telanjang bulat berada diantara pelukan dua lelaki berotot yang masih ngos ngosan, kaya sandwich hangat, kepalaku rebah didada bidang berpentil gede item melenting seorang kuli yang rebah terlentang dilantai sementara seorang kuli yang lain rebah pula memeluk diriku dari belakang dengan kontol gedenya masih saja tertanam didalam lobang pantatku, alamak nikmatnya. Memang kuli serabutan paling bokis deh...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.