Kamis, 26 Januari 2012

Kuli PETI (Gurandil) : Haus Seks

PETI, penambangan tanpa ijin merupakan skandal terbesar di negeri ancur ancuran seperti di Indonesia ini. Lokasi penambangan emas dibangun, lobang penggalian dibuat dengan dana pemerintah yang tidak sedikit dan kemudian dinyatakan ditutup karena konon katanya tak menghasilkan dan selanjutnya penambang liar yang di kordinir oleh oknum PT Aneka Tambang yang mengoperasikan lobang tambang tersebut dengan menerima hasil upeti yang tak tanggung tanggung, milyaran rupiah menguap begitu saja yang seharusnya masuk ke kocek pemerintah setiap bulannya, dan tak satupun pejabat pemerintah maupun aparat penegak keadilan atau badan pemeriksa yang perduli terhadap masalah tersebut karena bisnis illegal dan penuh kecurangan tersebut dilingkari dengan kekuatan illegal pula mulai dari bandit berkerah putih, bandit hitam bleketek kelas kakap sampai kelas teri dan yang terbawah dari struktur kriminal tersebut adalah kuli PETI, atau yang dikenal sebagai gurandil.

Lingkungan kerja yang keras, illegal, tanpa ada lagi peraturan hukum maupun norma, yang kuat menguasai yang lemah, eksploitasi manusia terhadap manusia, eksploitasi manusia terhadap bumi pertiwi, semuanya berujung pada bencana kemanusiaan. Dan yang paling parah dampaknya dari semua hal tersebut tentunya kehidupan para gurandil, mereka struktur terbawah hidup dalam situasi yang hanya menghargai berapa ton tanah yang engkau keruk dari perut bumi, just that, harga diri seorang manusia ? tak ada yang memperdulikan, semua berlomba dengan kemaruk menguras gram demi gram emas yang terkandung dalam setiap ton tanah hasil galian para gurandil yang diangkut ke permukaan tanah dari dalam struktur lobang tikus lobang pertambangan emas tersebut.

Kehidupan kuli tambang tersebut menarik perhatian aku, pastilah sangat liar buas dan biadab dalam segala hal termasuk dalam hal pemuasan hawa nafsu kuli tersebut yang umumnya masih muda menggelora gelegak hormon jantan yang sangat sulit untuk disalurkan mengingat situasi lokasi penambangan yang horor tanpa aturan hukum tersebut, seorang cewek berani kesana ? nggak mungkin, siapa berani babak belur diperkosa beramai ramai oleh kuli tambang... kecuali seorang lonte homo tulen obsessif pemuja kontol seperti diriku. Aku mengambil cuti dari kantor dan segera pergi ke lokasi penambangan emas di Gn. Pongkor Banten, menempuh perjalanan yang tidak terlalu melelahkan karena relatif dekat dibanding perjalananku tempo hari ke lokasi logging hingga menjelang sore aku telah tiba persis di lokasi penambangan liar yang dimaksud.

Ketika itu sedang terjadi pergantian shift kuli penambang, para gurandil yang baru keluar dari lorong lobang penambangan dipimpin ketua kelompok penuh berlumuran lumpur dari kepala hingga ke kaki, bersepatu boot penuh lumpur dan sarung tangan kerja yang penuh lumpur juga, dan pakaian kerja mereka... wearpack butut aus robek disana sini penuh lumpur hingga lengket abis ke badan membentuk cetakan lekuk otot tubuh tercetak tegas, sepintas terlihat seperti manusia lumpur telanjang bulat keluar berbaris dari sarangnya masing masing memanggul linggis dan alat penggali lainnya. Aku duduk didekat lokasi tersebut sambil menghidupkan rokok mata menjalang liar menikmati setiap lelaki perkasa yang penuh lumpur itu melakukan aktifitas pergantian shift tersebut. Kontol dan lobang pantatku mulai berdenyut denyut minta dipuaskan oleh entotan kontol gede gurandil muda perkasa... akh, aku mataku tertumbuk pandang pada seorang gurandil yang potongan tubuhnya sangat sexy jantan abis dan aku melemparkan senyuman mesum, ia cuek aja. Badannya yang berlumpur berbentuk segitiga, berdada sangat bidang berotot penuh namun pinggang ramping dengan buah pantatnya yang kenyal. Memakai wearpack yang kelihatannya kekecilan 1 atau 2 nomer dari ukuran badannya sehingga sangat ketat ngepas ditubuh jantannya dan tak satupun kancing yang utuh sehingga wearpack tersebut terbuka lebar menampakkan otot dadanya yang menggelembung bagai kipas serta otot perutnya yang six pack sampai kepinggir bawah wearpack tampak jembutnya yang tebal belumuran lumpur.

Robekan wearpacknya karena aus maupun karena gesekan dengan batu dan tanah didalam lorong lobang penggalian merupakan aksesoris tersendiri pula karena tonjolan ototnya menggelembung keluar dari robekan menambah macho penampilan gurandil tersebut, hampir tak ada bagian wearpacknya yang tidak robek sehingga dari sudut pandang manapun setiap lekuk otot tubuh gurandil itu dapat dinikmati dengan leluasa termasuk daging pantatnya yang kenyal dan kepala kontolnya yang gede kaya helm nazi keluar masuk mengintip dari pinggir robekan tersebut mengikuti irama langkah gurandil itu... helaan nafasku berusaha untuk menahan diri agar tidak sampai kehilangan kontrol untuk segera menghambur ke selangkangan gurandil itu karena cetakan tonjolan batang kontol dan buah pelernya di wearpack ketat ngepas dibadan itu sangat amat menggetarkan hati setiap homo gay tulen manapun bila melihatnya.

"Minta rokoknya dong!" dia mendatangiku, oh dia langsung mendatangiku dengan pandangan mata yang tajam melemaskan persendian sekujur tubuhku.

"Ambil nih, asal tukaran dengan cerutu ini" aku memberikan sebatang rokok kepadanya sambil sebelah tangan mengelus cetakan batang kontolnya yang gede basah berlumpur itu. Dia tenang aja tak menghindar sedikitpun dari jamahan tanganku pada kontolnya tersebut, bingo... hatiku berbunga melihat situasi yang sangat kondusif untuk melanjutkan permainan seks dengan gurandil macho yang satu ini. Dia menunduk sedikit ketika aku menyalakan api untuk menghidupkan rokok pemberianku dan mataku terpana menatap pangkal batang kontolnya yang gede berurat yang terlihat melalui celah bukaan celana wearpack yang tak berkancing sama sekali.

"Gede bangeth, ini kontol atau pentungan ye?" tanganku semakin binal menyeruak masuk dengan gemas menggenggam batang kontolnya yang terekspose di depan mukaku itu. Gurandil itu seakan tak memperdulikan aktifitas tanganku pada kontolnya bahkan semakin mendekatkan dirinya padaku sambil menghirup dalam asap rokok yang baru aku hidupkan apinya, sementara tangannya yang satu masih memanggul peralatan gali di bahunya yang kekar berotot bidang.

"Gue pengen isep kontol gede lo" aku lanjutkan permainan tanganku pada batang kontolnya yang tercetak di wearpack licin basah berlumpur itu dengan mengusap usap sambil sesekali menggenggam dengan gemas, membuat dia sedikit menggelijang kegelian akibat gesekan kulit kontolnya dengan wearpack licin berlumpur itu dan membuat batang kontolnya mulai membesar mekar berdenyut. Sementara kontolku sendiri udah nggak mau kompromi lagi, ngaceng berat didepan gurandil muda macho perkasa keluar dari pinggir bawah celana bokser yang aku pake (aku tak pake CD) dengan buliran precum menghiasi lobang kencingku "Yo, ikut gue" perintah tegas gurandil tersebut padaku sambil melangkah kearah bedengnya. Aku patuh mengikuti dia bagaikan anjing geladak membuntuti tuanya mengharap cemas akan belaian mesra, dia meletakkan peralatan gali di luar bedeng dan segera menuju sumur dibelakang bedeng untuk mandi membersihkan lumpur disekujur tubuhnya, dan aku masih terus mengikutinya sampai ke sumur tersebut. Dia menimba air sumur dan segera mandi tanpa membuka pakaiannya sama sekali artinya mandi sekalian cuci wearpacknya, bersabun dengan sabun potong sambil menyabuni pakaiannya dan menyabuni jembut, biji peler dan kontolnya yang udah setengah ngaceng keluar dari sarangnya dan aku membantu menyabuni sambil mengusap membelai sekujur tubuhnya yang berotot kenyal, sambil menyelam minum air.

Setelah berulang kali mengguyurkan air ke sekujur tubuhnya kini lumpur sudah tidak ada lagi melekat di pakaian dan di tubuhnya dan kontolnya segera aku selomoti sambil kedua tanganku meraba raba perut dada pentil dan buah pantatnya. Dia melenguh keenakan ketika lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku dan jari tangan ku dengan nakal mencolok lobang pantatnya dan menyentuh prostatnya...

"Ssshh arrrgh ssshh arrrgh ssshh arrrgh" dia mendesis berdesah bagaikan orang kepedasan ketika aku semakin hot menjilat, mengisep dan menelan kontolnya yang udah ngaceng abis sampai mesuk melewati pangkal kerongkonganku, deep throat kontol gurandil macho perkasa dilantai sumur terbuka di lokasi liar penambangan emas. Kini gurandil itu mulai mengambil inisiatif untul menggenjot ngentotin mulutku dengan menggoyang menggeol dan menggitekkan kontolnya yang gede berurat mekar semakin cepat semakin kuat dan semakin dalam

"Ssshh arrrgh ssshh arrrgh ssshh arrrgh" dia masih berdesah mengerang melenguh bagai kuda jantan mengentotin betinanya "Entotin pantat gue ye" aku melepaskan kontolnya dari selomotan mulutku dan menggenggam gemas batang kontol yang ngaceng berat sampai hampir menyentuh kulit perutnya itu dan mengarahkannya kelobang pantatku yang dari tadi udah mengempot empot kaya pantat ayam. Doggy style, aku menungging dengan kedua siku bertumpu di bibir sumur sementara kontol gede berurat yang ngaceng keras kaya kayu dengan kepala kontolnya yang merekah keunguan gede banget menyeruak membuka cincin lobang pantatku, ploph! kepala kontolnya masuk, aww... atiiit, tapi ueenak coy. Gurandil jahanam tanpa belas kasihan sedikitpun menghentakkan lebih dalam kontol gedenya masuk mengaduk aduk didalam lobang pantatku membuat aku terpekik lirih sakit tapi enak mengikuti irama sodokan pentungan keras miliknya. Gelegak nafsu pejantan muda penuh luapan hormon lelaki yang menggelora yang udah lama tak tersalurkan membuat gurandil tersebut menggeram mengaum menghunjamkan alat kejantanannya kedalam lobang pantatku sambil memeluk erat tubuhku dari belakang dan lidahnya yang liar menjilat jilat kudukku terkadang diiringi gigitan gemas pada bahuku, aku menggelinjang menggelupur dalam dekapannya sementara hentakan kontolnya semakin buas saja

"Oh yeah, lebih dalam lagi mas, oh yeah lebih keras lagi mas, oh... gede banget kontol lo, ohh enak banget, ohh... lagi mas lagiiii..." racauan keluar dari mulutku megiringi setiap hentakan kontolnya, sementara gurandil tersebut semakin mendengus dengus dengan penuh nafsu bagaikan melampiaskan beban berat sehingga hembusan nafasnya terasa sekali masuk ke kupingku geli ahh...

"Ikut dong!" terdengar sebuah suara dari belakang ternyata seorang gurandil muda lain dari tadi menonton pergumulan kami udah horny berat mendatangi kami dengan kontolnya yang keluar dari robekan celananya terpancang tegak basah oleh pre cum tak kalah gede dengan kontol gurandil yang sedang mengentotiku. Tanpa menunggu persetujuan segera saja kontolnya diarahkan kemulutku ditengah erangan terengah engah untuk aku telan kemut kenyot abis. Dua kontol gede berurat menghajar lobang pantat dan mulutku yang tak dapat berkutik banyak karena dekapan tangan kekar gurandil muda yang tengah menyodomi pantatku semakin erat mengunci tubuhku.

Ubah posisi, gurandil yang mengentoti lobang pantaku mengangkat tubuhku dengan meraih kedua kaki dibelakang lututku dengan kontolnya yang masih tertancam perkasa dilobang pantatku dari posisi doggy style menjadi digendong dengan kaki terkuak terbuka kedepan dan gurandil yang tadinya mengentotin mulutku memasukkan kontolnya bareng dengan kontol gurandil yang menggendongku masuk bersamaan kedalam lobang pantatku, double anal penetration, alamak... dua kontol gede mengembat lobang pantatku sehingga terbuka lebar, perih, sakit tapi enak. Aku berada diantara dekapan tubuh kekar dua gurandil jahanam berkeringat basah kuyup dengusan erangan dan lenguhan mereka disekitar mukaku di depan dan di belakang dtingkahi dengan jeritan keenakan yang keluar dari mulutku dan gurandil yang mengentotin aku dari depan mencium mulutku ala french kiss membuat aku hampir kehabisan nafas euy.

"Lobang pantatmu lebih enak dari memek, ketat sekali, ohh. Aaaku mau keluar... arrrgh arrgh hngggh" tubuh kekar gurandil yang mengendong sambil mengentotinku dari belakang mulai bergetar hebat mengejang dan kontol gedenya ikut berdenyut denyut didalam lobang pantatku, giginya tertanam dalam dibahuku membuat kontolku yang udah tegang dan semakin tegang lagi karena terjepit tergesek gesek diantara perutku dengan perut gurandil yang mengentotinku dari depan menjadi muncrat abis membasahi dada dan perutku serta dada bidang berotot dan perut six pack gurandil didepanku. Cincin lobang pantatku ikut menjepit membuka seiring muncratan pejuhku memeras memilin dua kontol gurandil yang bersarang disana, ditambah lagi gesekan antara sesama kedua batang kontol gede yang keluar masuk dilobang pantatku membuat kedua gurandil muda kekar jantan hampir bersamaan muncrat, berkali kali berdenyut hebat memuntahkan lahar panasnya mengisi rongga ususku... arrrghh, arrrghh, sshhhh arrrgh. Tak kuhitung entah berapa kali mereka mengejang menyemprotkan pejuhnya dalam satu serial mucratan bergantian terkadang berbarengan muncrat di dalam lobang pantatku, sampai akhirnya kedua kontol gede itu keluar dari lobang pantatku. Mereka duduk terkulai lemas di bibir sumur dengan kontol basah kuyup oleh lelehan pejuh bercampur keringat keluar dari wearpacknya masing masing "Aku bersihin kontol lo ye" aku segera jongkok di depan selangkangan gurandil itu dan menjilatin sampai bersih kontol basah mereka satu persatu dari lobang kencing, kepala kontol, batang kontol, biji peler dan jembut item tebal bergerumbul yang basah oleh lelehan pejuh dan keringat itu, nyam nyam nyam nikmat dan ledzat

"Buka mulut loe, anjing homo doyan kontol" gurandil itu menjambak rambutku sehingga kepalaku tengadah dengan mulut terbuka, dan tanpa sedikitpun ada belas kasihan satu per satu pula mereka menumpahkan kencingnya ke dalam mulutku dan memaksaku untuk menelan kencing mereka yang banyak dan pesing, dasar gurandil biadab. Namun aku tak berkeberatan sedikitpun terhadap perlakuan mereka karena setelah itu semalaman di dalam bedeng kumuhnya aku benar benar menjadi santapan seks mereka, bergantian, berbagi dengan gurandil lainnya di dalam bedeng itu, berbagai posisi, hingga fajar menyingsing di ufuk timur. Pagi itu aku memasukkan dildo akar tanaman hutan pemberian kuli logging untuk mengembalikan posisi cincin lobang pantatku yang terkuak lebar ke posisi semula sambil menguyah akar ginseng hutan untuk mengembalikan stamina seksualku menghadapi permainan berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.