Senin, 30 Januari 2012

Kamar Mesin Kapal Mesum

Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga menunggu waktu bongkar muat. Pelaut muda usia kekar berotot jantan menggelora hormon lelaki tumpah ruah setiap saat sangat membutuhkan saluran untuk melampiaskan desakan birahi setelah bekerja keras seharian dikapal terkadang berhari hari bahkan berminggu minggu pada area yang terbatas dimensinya hanya seukuran kapal, ya hanya seukuran kapal saja, sehingga mereka sangat amat membutuhkan variasi dalam mengeliminasi stress tersebut. Pelabuhanlah tempatnya mereka melepaskan hajat yang terpendam, sehingga wajarlah bila setiap pelabuhan merupakan hot spot disetiap kota.

Sebuah bar yang banyak dikunjungi pelaut muda di kawasan pelabuhan, kesana pula aku menuju mencari angin, atau mencari kontol ya?, menikmati belaian angin malam yang berhembus semilir diiringi desiran riak ombak yang tak henti hentinya menjilat bibir pantai. Suasana remang didalam bar dipenuhi asap rokok, dentuman musik, dan aroma alkohol sangat keras menghentak indera, beberapa pelaut bergerombol bercerita sambil terkadang melepaskan tawa terbahak bahak sementara beberapa pula diantaranya duduk diam melamun sambil memandang penyanyi yang sedang melantunkan lagu sambil bergoyang seronok mengimbangi tempo musik yang terus menerus berdentum tiada henti, sebagian pengujung berjingkrak jingkrak menari bersimbah keringat.

Disudut bar terlihat pula beberapa pelaut sedang bercumbu asyik masyuk dengan lonte memek bahkan dengan lonte kontol brondong, saling bercipokan, saling mengemut, saling meraba, saling meremas gemas, dan beberapa diantaranya bahkan sudah tidak lengkap lagi pakaiannya, ritsleting celana terbuka, kancing beha putus, baju kaos robek dibagian dada atau rok tersingkap tinggi celana dalam melorot kepaha... akh, semuanya berlangsung begitu saja tanpa ada yang memperdulikan satu sama lain, cuek.

Selintas perasaan kesepian seorang homo jomblo melintas dibenakku ditengah keramaian hingar bingar di dalam bar sampai tiba tiba seseorang menangkap pahaku ketika aku berjalan diantara deretan meja

"..... ya!" mulutnya komat kamit, aku tak mendengar karena bisingnya suasana "..... ?"

Dia menarik kudukku agar aku mendekatkan diri dan kupingku kearah mulutnya "Elo lupa ama aku ya!" teriaknya dikupingku mengimbangi gemuruh suara musik "Ehm, dimana ya?" balasku berteriak pula "Emutan elo masih gua ingat lo" kembali dia berteriak dikupingku sementara tangannya yang satu masih memegang sisi dalam pahaku tangannya yang satu lagi membimbing tanganku ketonjolan kontolnya dibalik wearpacknya yang berlumuran oli, aku menurut aja.

"Kau kah ini?" teriakku dengan gembira karena dengan segera mengenali kembali kelasi muda yang mengentoti lobang pantatku dipagi hari ketika aku memandang keluar jendela bundar kamar kelasi kapal barang beberapa tahun yang lalu. Bersamanya ada empat pelaut lagi yang memakai seragam wearpack yang sama dan berlumuran oli juga. Dua orang bule dan dua orang negro dan dia sendiri orang Indonesia yang duduk disekeliling meja tersebut, beberapa botol bir kosong dan Black Label terkapar dimeja tersebut.

Aku hampir tak mengenalinya lagi karena tubuhnya sudah sedemikian kekar berotot, coklat berkilat terbakar matahari, dengan cambang kumis berlanjut dengan jenggot didagu dan turun kedada yang terbuka bidang otot dada seperti kipas ditumbuhi bulu dada dan turun lagi mengikuti garis tengah tubuhnya bulu melingkar di puser dan berlanjut kebawah masuk tertutup wearpack berlabel nama kapal asing. Ternyata dia telah bekerja dikapal barang kargo asing dan saat ini tengah bersandar di pelabuhan Tj. Priok setelah menempuh perjalanan hampir dua bulan dari Eropa. Dia mencipokku didepan temannya tanpa merasa risih sedikitpun dan aku juga cuek aja kulumannya kubalas dengan hangat pula bagaikan sepasang kekasih yang saling merindu sudah lama tak bertemu akh... tanganku masih menggenggam batang kontolnya yang gede terasa mulai berdenyut dibalik wearpacknya itu.

Malam itu aku dengannya bersama 4 orang temannya orang asing yang berpasangan bule dengan negro dan 2 orang lonte homo brondong muda doyan kontol naik kekapal barang kargo tersebut, menuju kamar mesin tempat mereka berlima bekerja. Kamar mesin kapal kargo asing itu sangat luas, berisi mesin kapal kekuatan gede tentunya, kami melintasi gang diantara mesin kapal tersebut, aku berpelukan dengannya, masing masing pasangan bule negro mengapit seorang lonte homo brondong yang tampak sumringah karena dibooking orang asing. Pengaruh alkohol sangat menonjol pada mereka, muka merah, keringat bercucuran mengalir, dan kini permainan tampaknya dimulai ketika pelaut bule merenggut pakaian menelanjangi kedua lonte homo menumpahkan selai mengoles menyapukannya keseluruh tubuh lonte homo brondong muda, dan pelaut negro dengan rakus menjilati selai yang berada ditubuh brondong itu sementara kedua brondong mengerang mendesah keenakan apalagi ketika kontol biji peler dan lobang pantat mereka dijilati oleh lidah kasar pelaut negro.

Pelaut bule segera saja menyosor keselangkangan pelaut negro yang tengah menjilati brodong muda, mengeluarkan kontol pelaut negro yang naujubilah gedenya, item berkilat dengan pembuluh darah mekar menghiasi batang kontol mereka, kepala kontolnya gede kaya cendawan dan salah seorang pelaut negro itu mempunyai tindik baja putih difrenulumnya akh... baru kali ini aku menyaksikan sendiri betapa gede dan perkasanya kontol negro, yang selama ini hanya aku lihat di situs gay internet saja, membuat air liurku menitik deras kepingin menikmati entotan kontol negro di lobang pantatku dan sodokan kontol negro deep throat di dalam mulutku.

Setelah selai kini tumpahan bir pula memandikan kedua brondong muda dari rambut mengalir sampai kekaki sementara kedua pelaut bule menjilati lelehan bir ditubuh brondong mengemut mengulum kontol dan biji peler mereka sampai kedua brondong lonte itu terngial ngial menggeliat berteriak teriak keenakan sambil lobang pantat kedua pelaut bule itu doggy style diembat kontol super gede milik pelaut negro dengan buas dan bringas, terengah engah terkadang kedua pelaut negro saling bercipokan dan saling memilin pentil temannya terkadang memilin pentil lonte brondong yang masih terlonjak lonjak keenakan... oh, fuck me harder, nigger... my god... sshh... fuck me, oh shit, fuck me nigger bastard... arrgghh... sshh... aahh... sshh... kedua pelaut bule mengoceh diantara jilatan jilatan lidah mereka ditubuh lonte brondong, keenakan diembat boolnya melalui robekan wearpack dibagian lobang pantat mereka oleh kontol super gede milik pelaut negro.

Sementara itu tubuhku sudah remuk redam dipeluk diremas digeluti oleh teman pelautku yang horny berat dari tadi, mulutku dicipok ala French kiss leherku dijilat digigit dicupang akh... pentilku diemut dipilin pilin dan kontolku diloco dengan kuat sampai merah padam. Kini aku menjilati kepala kontolnya yang udah keluar dari wearpack yang berlumuran oli itu, lobang kencingnya aku kilik kilik sampai dia menggelinjang menggeliat kegelian dan hap... batang kontolnya aku telan abis sampai kepangkal aku kulum aku pilin dengan lidahku sampai dia mengerang melenguh kaya sapi jantan disembelih. Kedua brondong disuruh saling mengentot didepan mata mereka dan terkadang salah seorang dari pelaut bule ataupun pelaut negro bergantian mengentotin lobang pantat brondong yang sedang mengentotin temannya dan bergantian pula mengentotin mulut brondong yang dientot temannya, foursome.

Masih kaya posisi anjing gencet aku berusaha merangkak dengan kontol tertancap didalam lobang pantatku kearah arena pergulatan mereka, mendekati kontol pelaut negro yang sedang nganggur dan... slurrph, akh kontol pelaut negro yang super gede dapat terjangkau oleh mulutku, bujul buneng batang kontol pelaut negro sepanjang mukaku dengan diameter sepergelangan tanganku item berkilat berurat mirip batangan coklat yang menitikkan air liur ingin segera mengemutnya mendapatkan kenikmatan. Pelaut negro tersebut cepat tanggap, segera saja menyodokkan petungan kejantanannya menghajar tenggorokanku yang haus dahaga untuk dientot kontol negro.

Ceprat ceprot ceprat ceprot kontol basah oleh air liur keluar masuk mulutku yang terkuak lebar untuk menerima hajaran kontol super gede itu, kecipak kecipok kecipak kecipok suara yang sama keluar juga dari lobang pantatku dan lobang pantat kedua lonte brondong yang kini tegah di double penetration oleh kontol pelaut bule dan pelaut negro. Berkali kali brondong muda muncrat, sementara kelima pelaut perkasa masih saja bersemangat membara dengan kontol tegang keras ngaceng maksimal belum juga sekalipun orgasme, wow... alangkah jantannya mereka ngentot, tahan lama.

Lobang pantat lonte homo brondong muda sudah dedel dower berdarah darah belepotan tai mereka sendiri,... akh keciaaan deh elo, tersungkur menangis minta ampun karena sudah kepayahan melayani embatan kontol pelaut di kamar mesin kapal mesum itu sementara aku masih melayani dua kontol dilobang pantat dan dua kontol dimulutku bergantian keluar masuk dan terkadang masuk bareng berlomba mengaduk aduk isi lobang pantatku dan menyodok kelenjar prostatku.

Bergantian pelaut itu memuncratkan semburan pejuh hangat kental legit diiringi dengan geliat gelinjang gelepar tubur kekar berotot berkilat oleh keringat dan lumuran oli dari wearpack ditingkahi erangan desahan dan lenguhan lelaki jantan perkasa, kontol gede mereka berkali kali berdenyut didalam lobang pantat dan didalam mulutku, berkali kali dan berkali kali, lima orang pelaut menumpahkan magma yang lama terpendam kini meledak muncrat membasahi rongga ususku dan rongga mulut dan tenggorokanku dan aku juga memuncratkan pejuhku hingga berceceran dilantai kamar mesin kapal mesum itu.

Kedua lonte homo brondong muda kini telanjang bulat tergeletak dilantai diikat dengan erat dalam posisi 69 saling mengisap kontol, dan masing masing lobang pantat mereka yang dedel dower berdarah berlumuran tai disodok dengan dildo gede kontol negro yang mempunyai kejutan aliran lemah listrik, zzzt... hmmpph, zzzt... hmmph aliran di on off kan menyebabkan kedua brondong tersebut terkejut dan menelan kontol temannya yang tersumpal dimulut mereka masing masing.

Zzzt... hmmpph... zzzt... hmmph... zzzt... Pelaut itu pada tertawa girang melihat permaian sadis terhadap kedua lonte homo brodong muda yang sudah lemas tak berdaya, satu persatu pula pelaut itu mengencingi tubuh brondong muda yang terikat dalam posisi 69, kecuali ketika salah seorang pelaut negro yang ketika hendak mengencingi mereka kontol gedenya segera aku tangkap dengan gemas

"I want to suck you until dry, piss me please" pintaku penuh harap sambil berlutut didepan kontolnya dan plak plok plak plok pelaut negro menampar pipi kanan kiriku dengan libasan kontol super gedenya slluurrph aku berusaha menyelomot mengemut batang kejantanannya, plak plok plak plok slluurrph... plak plok slluurrph akhirnya serrr... aliran kencing deras mengalir dari lobang kencingnya yang gede kearah mulutku yang terbuka pasrah menerima semburan kencingnya yang pesing, sebagian aku telan sebagian lagi berhamburan membasahi tubuhku yang terbalut baju yang sudah compang camping tercabik akibat permainan orgi tadi di kamar mesin kapal mesum ini. Teman pelautku ternyata marah melihat kelakuanku, cemburu ngkali nih yee...,

"Bajingan loe, mau aja dikencingi negro" katanya dengan mata melotot merah dan akibatnya lobang pantatku dilumurinya dengan tumpahan oli mesin bekas dan kembali dikentotnya dengan kontolnya yang ngaceng gede dihadapan ke 4 teman pelaut dan ke 2 brondong yang terikat, mereka bersuit suit bertepuk tangan meriah melihat aku dikentot habis habisan oleh teman pelautku yang sedang marah itu.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

call me 085655756178

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.