Jumat, 27 Januari 2012

Oo it's ooo : Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman. Satgas yang dibentuk umumnya terdiri dari pemuda pengangguran tak punya kerjaan tetap, brangasan, hanya berharap serupiah dua rupiah masuk ke kantong memanfaatkan moment pemilu, tak mengerti sama sekali visi dan misi partai yang disatgasnya kalau tak percaya anda sesekali boleh bertanya pada mereka tentang hal tersebut, maka jawaban yang anda terima paling paling:

"Oo, it's ooo" anda tak mengerti apa yang disampaikannya dan dia sendiri tak mengerti apa yang diucapkannya, itu masih lumayan, dibanding bila jawaban yang anda terima dengan mata melotot merah karena minuman keras dan bentakan keras: "Mau apa tanya tanya!!!"

Malam itu aku sedang berada disuatu lokasi di pinggiran kota Jakarta, sedang mencari angin dan mencari kontol nganggur tentunya. Tak ada yang istimewa sampai ketika sekelompok anak muda berbaju loreng dengan emblem suatu partai yang berisikan preman kampung yang mau naik ke kursi legislatif tiba tiba merubungiku:

"Ini dia orangnya, ayo ikut ke pos"
"Apaan sih, gua kagak ada urusan dengan lo pade"
"Jangan banyak bacot, ayo ikut dulu"
"...???"

Untuk tidak menambah kisruh suasana di jalan aku mengikuti saja permintaan mereka karena toh aku tidak merasa bersalah sedikitpun dan tidak bersangkut paut dengan mereka, dan yang lebih penting lagi ke 4 pemuda itu cukup menarik perhatianku, tinggi kekar bahkan salah seorangnya mirip pemain bola asal Jepang, Nakata. Di pos pengamanan mereka masih ada 2 orang lagi yang menunggu disana, aku di interogasi dengan gaya mereka yang slengekan itu dan ternyata aku dituduh menurunkan dan merusak atribut partai yang baru saja mereka pasang. Tentu saja aku membantah habis habisan dan menyatakan bahwa mereka salah identifikasi orang dan secara hukum mereka tidak berhak memperlakukan aku seperti itu, tapi dasar manusia yang tidak berpendidikan yang aku hadapi maka segala argumentasi rasanya tidak berguna bagi mereka, tetap saja mereka berkeras bahwa akulah orang yang merusak atribut partainya

"Ngaku aja lo, tak jejelin kontol baru nyaho lo"
"Terserah, jejelin aja"
"Lho lo ngelawan ya"
"Ya gua kan nggak berbuat apapun, kalian saja yang menuduh yang bukan bukan"
"Apa lo kate, kami menuduh yang bukan bukan?"

Apapun kata kata yang aku keluarkan selalu saja di counter oleh mereka sehingga pokok masalah merusak atribut partai menjadi kabur dan kini menjadi masalah melawan omongan mereka. Aku dibawa kedalam ruangan tertutup, dan mereka mengikat tanganku kebelakang tubuh, tentu saja aku memberikan perlawanan dan merekapun menjadi lebih beringas lagi. Pukulan tinju, tendangan kaki dan sabetan ikat pinggang mendarat ditubuhku yang terikat, 4 orang satgas melakukan penyiksaan fisik terhadapku agar mengaku sedangkan 2 orang lagi berjaga jaga di depan pos .

"Ayo ngaku aja atau gua jejelin kontol"
"Jejelin aja kalo lo berani"
"Apa! lo homo ya?"

nah, sekarang masalahnya sudah berubah lagi khan, tapi aku melihat kontol mereka udah pada ngaceng semua membentuk tonjolan gede di celana seragam lorengnya, dasar brandalan tengik, mereka mendapatkan kepuasan ketika menyiksaku. Seorang satgas mengeluarkan kontolnya yang gede item ngaceng tegak dan mulai menyodokkannya ke mulutku, sementara tubuhku tergeletak nungging di meja dengan tangan terikat kebelakang. Shrieek! celanaku dirobek dibagian pantat, dan tentu saja pantatku yang putih mulus segera terpapar karena aku tak memakai CD dan segera menjadi bahan perdebatan mereka siapa yang berhak menikmati terlebih dahulu. Akhirnya yang mirip Nakata tadilah yang disetujui mereka untuk yang pertama menyodomiku, dan akhhh... kontolnya gede banget, kepala kontolnya merekah merah keunguan dengan urat pembuluh darah gede gede menghiasi batang kontolnya yang keras tegang dan diiringi oleh sorak sorai temannya kepala kontolnya mulai menyeruak cincin lobang pantatku tanpa lubricant aww... atiiit mas, tapi aku tak dapat berbuat banyak karena kontol gede lain telah menyumbat mulutku sampai sedemikian dalamnya sehingga jembutnya yang lebat telah membenamkan hidungku. Kedua satgas jahanam menggenjotkan kontolnya dengan bringas, buas dan brutal kedalam lobang pantat dan kedalam mulutku, semakin kuat semakin dalam

"Dasar homo anjing loe, doyan kontol"

"Hmmph... hmmmph" aku tak dapat menjawab karena kontol yang menyumbat mulutku semakin gede semakin tegang dan berdenyut denyut didalam mulutku. Dua kontol satgas lain juga sudah tegak berdiri merah membiru mengkilap karena diloco "Isepin kontol gue juga dong" dua kontol bergantian masuk kedalam mulutku, kalau begini mah uenaak juga diinterogasi satgas, dan sebuah kontol lagi ikut bergabung dengan kontol Nakata di dalam lobang pantatku, arrggh.. lobang pantatku terkuak lebar menerima dua kontol gede. Aroma jantan hormon lelaki muda sejati mengambang di udara dalam kamar bercampur keringat, akh... aku sangat terangsang bila menghirup aroma lelaki jantan, pheromone, kata orang pintar. Satu persatu satgas tersebut mulai menggigil mengejang dan memuncratkan pejuhnya diiringi desahan erangan dan lenguhan bagaikan kuda jantan mengentotin kuda betinanya, crrooth crrooth.. arrgh.. crrooth.. crrooth.. argh, sedotan loe yahud juga ya, pantat loe lebih enak dari memek euy, mantaap.. crrooth.. crrooth. Berulang kali kontol mereka menghamburkan pejuhnya yang kental, anget, legit dalam jumlah banyak maklumlah satgas muda belia dengan gejolak hormon lelaki yang membuncah minta segera dituntaskan nggak perduli lobang memek atau lobang pantat, mulut cewek atau mulut cowok, yang penting crrooth.. crrooth.. arrgh. Keringat membasahi tubuh mereka yang kekar berotot, seragam satgaspun basah kuyup, nafas masih tersengal sengal puas dan aku sendiri telah muncrat berulang kali didalam celanaku hingga basah kuyup licin oleh pejuhku sendiri, oh shit.

"Loe belon boleh pergi kalo belon bersihin kontol kami, ayo jilat!" kata salah seorang satgas memrintahkan aku untuk menjilatin sampai bersih kontol kontol gede mereka yang kini terkulai keluar dari celana loreng seragam satgas. Aku merayap mendatangi kontol mereka satu per satu, aku jilat dengan nikmat sampai tak setes pejuhpun tersisa sementara itu si Nakata mengentotin lagi lobang pantatku.

“Gue pengen lagi neh, enak banget memek loe" katanya sambil menghunjamkan kontol gedenya yang mulai ngaceng kembali akibat jilatanku pada kontolnya. Jadi mirip anjing gencet aku dan dia bergerak menjilati dari satu kontol ke kontol temannya yang lain sementara kontol Nakata masih tertancap dalam di lobang pantatku.

Aku akhirnya dilepas oleh satgas partai yang brutal itu setelah mereka yakin dan puas bahwa aku bukanlah orang yang merusak atribut partai mereka. Dengan lunglai badan babak belur dan pakaian yang brantakan aku berjalan menuju kamar kostku, pejuh anget masih mengalir sedikit demi sedikit keluar dari lobang pantatku licin membentuk aliran pejuh ke biji pelerku dan ke pahaku, geli ah. Sebelum keluar dari pos satgas si Nakata membisikkan ketelingaku

"Sering sering ke pos satgas ye"

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.