Rabu, 25 Januari 2012

Kuli Logging Lebih Dahsyat 2

Sore menjelang malam aku menuju barak C sesuai yang diperintahkan oleh kuli logging yang mengembat abis mulutku siang tadi, rahangku masih terasa pegel oleh karena terlalu lama menganga penuh untuk menerima sodokan kontol item gede sepergelangan tanganku. Sementara lelehan pejuh dicelanaku sudah mengering, membentuk gambaran tersendiri dicelanaku dan bila aku bersendawa maka uap pejuh kental legit yang disemprotkan oleh kuli logging tadi masih tercium olehku hmm. Aku merebahkan diri di dipan dalam bedeng yang penuh dengan gantungan baju celana tas kresek dan entah apa lagi, bau khas lelaki mengambang di dalam bedeng kumuh tersebut aku hirup dan nikmati sampai entah berapa lama kemudian aku tertidur pulas.

Ketika aku terbangun antara sadar dengan tidak aku melihat kelompok kuli logging pulang dari tempat membalak kayu, ternyata dari pengamatan sepintas aku dapat mengetahui bahwa yang pakaiannya relatif utuh adalah pemimpin kelompok bedeng tertentu dan semakin sedikit pakaian yang utuh maka semakin rendah pula kedudukannya dalam kelompok tersebut, yang paling rendah adalah kelompok kuli yang memakai semacam cawat yaitu tinggal secarik kain penutup kontol saja dengan pantat yang terekspose dan berjalan paling belakang dari setiap kelompoknya memanggul segala macam peralatan membalak dipundaknya yang kekar. Bedeng tempatku tidur yang sempit dan kumuh itu telah penuh diisi oleh penghuninya, ada 6 orang kuli dalam satu bedeng termasuk kuli pejantanku tadi siang mulai menggerayangi tubuhku, bajuku direnggut paksa hingga robek dan kancingnya berlepasan semua dan celanaku dipelorotin sampai setentang lutut.

Bagaikan seorang demi vierge denyut jantungku bergemuruh ketika mulutnya dengan rakus melakukan french kiss padaku dan turun menjilat mencium dan mengisap leherku yang putih jenjang kemudian tetekku diemut dengan buasnya. Kulitku terhitung putih dan mulus bila dibandingkan dengan ke 6 pekerja tersebut karena aku hanya bekerja kantoran dalam gedung jarang tersengat matahari, hal itu membuat mereka semakin bernafsu saja menggerayangi tubuhku bagaikan memperlakukan cewek, aw... aku terpekik lirih ketika salah seorang kuli tersebut dengan gemas menggigit pentilku. Tanpa perasaan risih kuli yang mengentotin mulutku tadi siang menagih janjinya untuk mengembat lobang pantatku.

"Nungging loe, lonte homo anjing!" kontol gedenya sudah ngaceng sempuna keluar dari wearpack dihiasi dengan pembuluh darah yang bertonjolan kehijauan di sekeliling batang kontolnya yang gede itu. Aku tak punya pilihan lain lagi segera mematuhi perintahnya untuk nungging dan bless kontolnya segera menyodok lobang pantatku tanpa belas kasihan... argghh! aku mengerang.

"Diam loe jangan berisik, sumbat mulutnya dengan kontolmu Jang"

Kuli yang dipanggil Ujang dengan senang hati menyumbat mulutku dengan kontolnya yang tak kalah gede dan item dengan kuli yang menyodomi lobang pantatku, kontol dilobang pantat, kontol dimulut, aku merasa melayang ke nirvana. Sementara kuli yang lain mulai ngloco kontolnya masing masing sambil menikmati pemandangan erotik dua kuli ngembatin aku dan kuli yang hanya memakai cawat disuruh nungging pula berhadapan dengan aku sementara temannya mengentotin pantatnya. Kuli itu menciumi mulutku yang berisi batang kontol si Ujang dan terkadang menjilati biji peler, batang kontol Ujang yang tersisa diluar mulutku sementara kedua tubuh kami maju mundur oleh karena sodokan kontol dari belakang dan Ujang tak dapat menahan lebih lama lagi segera memuncratkan pejuhnya yang buanyak dan kental kedalam mulutku, dan kuli yang bercawat segera mencipokin mulutku yang berisi pejuh Ujang ikut menikmati kehangatan pejuh tersebut, dengan segera pula kedudukan kontol Ujang digantikan oleh kontol kuli logging lain, mengentotin mulutku dan mulut kuli logging bercawat. Ganti posisi, aku menunggangi berhadapan muka dengan seorang kuli yang berbaring di dipan dengan kontol gede tegak ngaceng kaya tugu Monas, sementara ada kontol lain ikut masuk bareng dengan kontol kuli yang aku tunggangi sehingga ada dua kontol gede di dalam lobang pantatku dan kuli yang lain ngembat mulutku dan mulut kuli yang aku tunggangi. Aroma seks lelaki perkasa yang dahaga mengambang diudara bercampur keringat diiringi dengan suara kecipak kecipok kontol basah keluar masuk lobang pantat dan lobang mulut dengan desahan, erangan dan lenguhan yang keluar tak terkontrol bagaikan kelompok banteng jantan memperkosa betinanya.

"Entotin gue ye" bisik kuli bercawat padaku seraya menyodorkan lobang pantatnya kearah kontolku yang udah ngaceng dari tadi, sementara dua buah kontol masih keluar masuk tak beraturan dilobang pantatku, ohh... aku menggelinjang gelinjang keenakan ketika kontolku diperas oleh otot pantat kuli bercawat, sungguh ia sangat berpengalaman melakukan remasan terhadap batang kontol yang ada di dalam lobang pantatnya, mungkin selama ini dialah yang menjadi sasaran pelampiasan nafsu jalang nan biadab kuli logging perkasa yang udah kurang kerjaan karena semakin sedikitnya kayu untuk dibalak sehingga kelebihan tenaga kuda mereka salurkan tuntas dilobang pantat sesama kuli, jahanam!

Ke 6 kuli sudah berkali kali memuncratkan pejuhnya barulah mereka satu persatu tertidur pulas mengorok dengan keringat berlelehan di sekujur tubuh dan kontol terkulai keluar dari sarangnya masing, satu persatu kontol yang terkulai itu aku jilat bersih dengan lidahku dari kepala kontol, lobang kencing, batang kontol sampai ke pangkalnya, jembut item tebal bergerumbul dan kedua biji peler mereka. Puas banget nafsu homoku malam itu dihajar dengan dahsyatnya oleh kuli logging muda perkasa berotot kenyal ketat, lelehan pejuh mereka mengalir perlahan keluar dari lobang pantatku, licin anget perih, akhh... sementara dari mulutku juga lelehan pejuh yang berhamburan tak sempat aku telan juga mengalir turun membasahi daguku.

Aku menyusup diantara tubuh kuli tersebut untuk berbaring melepaskan penat, hmm tidur diapit tubuh berotot sampai menjelang pagi ketika kontol mereka secara fisiologis mulai tegak ngaceng lagi dalam nyenyak tidur mereka. Aku mulai sibuk lagi menyelomoti kontol kontol mereka satu per satu sampai mereka memuncratkan kembali pejuhnya di dalam mulutku sementara di lobang pantatku terpacak kontol kuli bercawat yang udah duluan bangun, mengikuti ke arah manapun aku merayap nungging ketika menyelomotin kontol kuli logging yang lagi ngaceng pagi subuh itu, hah kaya anjing ngentot aja jalan kesana kemari dengan kontol lengket erat didalam memek anjing betinanya...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.