Minggu, 29 Januari 2012

Fuck Me If You Can

Seperti umumnya seorang homo ekshibisionis sejati maka segala sesuatu tindakan dan perbuatannya selalu saja mengisyaratkan "fuck me if you can", entotlah aku bila kau mau, tentu saja aksi akan mendapatkan reaksi dari sesama lelaki homo ekshibisionis maupun homo voyeurism "i'm really greedy to fuck you, man", gua demen banget ngentotin loe. Nah, klop bukan bila mendapatkan hal tersebut, dimana saja, di jalanan, di taman, di sekolahan, di tempat publik lainnya maupun di tempat pribadi seperti di rumah, tempat kost atau di dalam goa hantu sekalipun. Permaianan seks akan menjadi lebih menggebu gebu, menggelora karena sensasi yang anda peroleh tentunya akan sangat amat berbeda dibanding bila permaianan entot mengentot itu dilakukan dengan pasangan hidup yang telah lama anda kenal.

Setia ?, shit! itulah kata yang cocok untuk seorang homo ekshibisionis sejati karena kata setia pada pasangan kelihatannya sudah di hapus, recycle bin and delete, dari perbendaharaan kata. Dengan memakai celana ketat ngepas kebadan tanpa celana dalam dihiasi dengan robekan pada bagian pantat dan bagian lutut dan paha depan dan baju tipis membayang ketat kebadan sehingga pentilku yang merah jambu tercetak tegas dibaju yang aku pakai, aku berjalan santai disekitar sebuah taman di ibukota. Beberapa orang yang lalu lalang memperhatikan penampilanku dan dengan kerut di alis mata yang terangkat, ada yang asem ada juga yang cekikikan, cuek aja aku jalan dengan tenang menikmati suasana sore hari di udara terbuka setelah semingguan terkurung di kantor oleh karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta urgent untuk diselesaikan.

Sebuah truk terbuka berisikan beberapa pekerja penggalian kabel yang telah menyelesaikan pekerjaan hari itu dan bersiap siap untuk diangkut pulang aku lewati dan seorang pekerja masih muda, sekitar 20 an tahun dengan usil bersuit menggodaku. OK, aku tidak tinggal diam, kembali aku balas keusilan pekerja itu dengan menunggingkan pantatku dan membuka menutup daging buah pantatku dengan kedua tangan sambil menyuarakan "Embeeek... mbeeek" menirukan suara kambing. Baru rasa lo dianggap kambing kambing dalam truk yang siap untuk dikandangkan dari padang penggembalaan. Bersama temannya yang lain pekerja itu kembali menyuitin tingkahku tadi sambil mengeluarkan komentar jorok tentang penampilan ekshibisionisku, nggak urus la yaw, aku masih menunggingkan lagi pantatku yang sedikit terbuka terpapar karena robekan celana tersebut sambil mengeluarkan suara kambing tadi.

Kontol ngaceng ekshibisonist, fuck me if you can. Tanpa aku sadari ternyata beberapa pekerja turun dari truk dan mendekati lokasi tempat aku beraksi dan tiba tiba aku dicekal oleh tiga orang pekerja dan memaksaku naik keatas truk mereka.

"Babi loe, apa loe anggap kami kambing?"
"Lho, siapa yang bilang loe pade kambing?"
"Anjing, setan, ngapain loe tadi mengejek kami?"
"Siapa yang mengejek, emang loe pade ngerasa?"
"Jangan banyak tingkah, gua jejelin kontol baru nyaho loe" kata salah seorang pekerja dengan muka merah padam
"Jejelin aja, emang gue takut apa" dengan tenang aku jawab tantangannya untuk menjejelin kontolnya yang sepintas aku lirik memang yahud juga tuh tercetak dicelana kerjanya yang basah kuyup berlumpur. Kontol ngaceng ekshibisionist, fuck me if you can.

Mereka semakin marah dan kini mengikat tubuhku di atas dingklik balok kayu panjang yang ada didalam bak truk dengan mengikat kedua kaki dan tanganku kebelakang lutut dan nungging dengan perutku diatas dingklik kayu panjang tersebut. Truk mulai berjalan melintasi jalanan Jakarta yang macet di sore hari menjelang malam dan aku terikat nungging didalam bak truk dikelilingi pekerja penggalian yang penuh lumpur disekujur tubuh, marah oleh tingkahku dan kini robekan celana dibagian pantatku diperbesar, shrieek...

"Dia nantang tuh, ayo Jo, jejelin kontolmu ke lobang pantatnya"
"Mmm... apa loe berani" fuck me if you can
"Heh, masih dia nantang juga, ayo entotin rame rame"
"Mmm..." Sebuah kontol keluar dari celana berlumpur setengah ngaceng mendarat dibibirku dan memaksa untuk masuk kedalam mulutku dan dengan senang hati aku kilik kilik ujung kontol dilobang kencingnya dan kemudian aku selomotin aja sampai kontol itu tegak ngaceng mengembang sempurna, ploph!... kontol basah oleh air liurku keluar dari mulutku dan dia bergerak kearah lobang pantatku dan bless.. kepala kontolnya menyeruak masuk membuka cincin lobang pantatku sementara kontol lain kembali masuk kedalam mulutku untuk disepong.

Pekerja lainnya menonton permainanku dengan kedua kontol ngaceng item gede berkilat keluar masuk mulut dan lobang pantatku diatas truk yang melaju perlahan menyusuri jalanan Jakarta.

"Ho.. oh.. ho.. oh.. enak bangeth lobang pantatnya gue gak tahan neh, mo man... akh mancrut arrggh! kuli yang mengentotin lobang pantatku mengerang sambil bergetar dan mengejangkan badannya menancapkan sedalam mungkin kontolnya yang berdenyut denyut kedalam lobang pantatku dan memuncratkan pejuhnya

"Gantian ah, gua pengen rasain memeknya" kata kuli yang kontolnya memenuhi mulutku dan beranjak kelobang pantatku untuk menuntaskan nafsu jalangnya. Sebuah kontol lagi segera menggantikan kontol yang lepas dari mulutku tadi untuk aku jilat, aku emut dan aku isap dalam sampai ke pangkal batang kontolnya, sementara kontol yang mengembat lobang pantatku menghunjam dalam keluar masuk sampai biji pelernya beradu dengan biji pelerku, akh nikmat. Keringat bercampur lumpur berceceran dari tubuh pekerja penggalian yang mengentotinku sehingga pakaian dan tubuhku kini bercipratan keringat dan lumpur juga. Pekeja yang belum kebagian mengentot mulut atau lobang pantatku pada ngloco sendiri atau saling ngloco dengan temannya disekelilingku bahkan ada yang memilin milin pentilku yang merah jambu bahkan ada juga yang mengeluarkan kontol ngacengku dan nglocoin kontolku sampai merah berkilat

"Eh, dia bisa ngaceng juga neh" kata pekerja yang nglocoinku
"Iya, pentilnya juga mengeras, keenakan ngkali"
"Hmmmph... hmmph...." aku tak dapat berkomentar karena mulutku penuh berisi kontol gede ngaceng Kuli yang sedang mengentotin lobang pantatku terangsang dengan hebat, dia memeluk tubuhku erat dari belakang mepet abis sementara kedua tangannya memeras meras susuku sampai bagian dada bajuku robek dan menjilat dan menggigiti kuduk dan leherku sampai berjejas cupang, akh... kontolnya gede sekali, mengaduk aduk isi lobang pantatku menyentuh menggesek gesek prostatku dan crrooth... crrootth... arrggh... dia memuntahkan lahar panasnya didalam lobang pantatku sambil menghunjamkan sedalam mungkin batang kontolnya sampai kepangkal dan jembut basahnya yang tebal menggelitik pinggir lobang pantatku.

Pekerja yang ngloco disekelilingku satu persatu pula memuncratkan pejuhnya, ada yang mengarahkan muncratannya kemukaku, kerambutku, kepunggungku, mandi pejuh bercampur lumpur dan keringat terikat tangan dan kaki nungging diatas truk diperkosa oleh pekerja penggalian yang melampiaskan amarah dan melampiaskan nafsu binatang jalang kejantanan mereka yang selama ini tak tersalurkan... akh, aku juga muncrat berkali kali menikmati sensasi yang teramat jarang dapat kuperoleh. Truk berhenti di lokasi bedeng penampungan mereka dipinggiran kota Jakarta, aku masih terikat nungging diatas dingklik kayu panjang diatas truk

"Buka mulutmu" seorang kuli kontol setengah ngaceng keluar dari celananya yang penuh lumpur dengan kasar mencengkeram pipiku memaksa aku membukakan mulut yang berceceran pejuh
"Serr...." dia mengencingi mulutku yang terbuka
"Arrggh..." aku mengerang nikmat Kuli yang lain berlomba lomba pula mengencingi sekujur tubuhku bahkan ada yang sampai hati mengencingi lobang pantatku yang masih terbuka, ouch...!!! panas anget dan perih tapi enaaaak.

"Kapok gak loe, lonte homo anjing buduk doyang kontol"
"Siapa yang kapok? Gua malah pengen lagi..." ujarku dalam hati Mereka berlompatan turun dari bak truk tanpa memperdulikan diriku lagi dan akhirnya ikatan ditangan dan kakiku dibebaskan oleh kernet truk tersebut, dia kaget menemukan diriku berada disana terikat nungging diatas dingklik kayu panjang ketika hendak membersihkan bak truk, setelah sebelumnya dia minta aku menyepong kontolnya yang lumayan gede item berurat sampai ngaceng berat dan mengentoti lobang pantatku terlebih dahulu pula sebagai upah membebaskan aku, kecipak.. croot.. kecipok.. croot.. kecipak.. croot.. kecipok.. croot.. suara kontolnya keluar masuk lobang pantatku yang licin basah berlumuran keringat, kencing dan timbunan pejuh pekerja penggalian tadi.

Oh fuck me.. oh shit, fuck me harder.. arrgh fuck me.. Aku menyusuri jalanan ibukota menuju tempat kostku pada malam itu dengan penampilan ancur ancuran, baju robek berlumuran pejuh keringat lumpur dan kencing, celana robek besar dibagian pantat dengan aliran pejuh anget sedikit demi sedikit mengalir membasahi biji pelerku dan mengalir perlahan disepanjang pahaku. Sepanjang jalan aku ngaceng dan berkali kali muncrat didalam celana.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.