Rabu, 25 Januari 2012

Kuli Logging Lebih Dahsyat 3

Matahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi ke pemukiman terdekat apalagi ke kota maka tetap saja kuli logging tersebut menghabiskan hari istirahat dengan berada di sekitar bedeng. Keberadaanku di bedeng C malam itu rupanya menjadi perhatian kuli bedeng lain, terlihat mereka adu argumentasi dengan kuli bedeng C entah apa yang mereka bicarakan namun aku merasa sekali bahwa akulah yang jadi pokok permasalahan dalam argumentasi mereka.

Bodo ah! pikirku sambil selonjoran di dipan dalam bedeng mengingat permainan seks biadab tadi malam, perutku kenyang oleh muncratan pejuh kuli logging sehingga aku merasa tak perlu lagi mencari sarapan pagi karena protein dari pejuh yang masuk ketubuhku tadi malam hingga subuh sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan energi harian seorang manusia.

Matahari bersinar tapi hujan turun gerimis membasahi lokasi, cuaca memang aneh seaneh kehidupanku sebagai seorang homo selalu kesepian ditengah keramaian. Banyak cewek yang menggodaku namun tak seeorangpun yang menarik minat kecuali mungkin suatu saat nanti aku akan tertarik pada seorang cewek sepanjang dia punya kontol, ha ha ha anehkan? Tapi itulah kenyataan hidup seorang homo tulen pemuja kontol yang taat, setia ? non sense tak seorangpun homo tulen yang setia terhadap pasangannya, mereka hanya taat dan setia pada kontol saja... ya setia pada kontol, tak perduli siapapun pemilik kontol tersebut.

Keramaian terjadi di sekitar lokasi bedeng, dalam gerimis hujan dengan matahari bersinar terang mereka membentuk lingkaran dan ada 2 orang kuli berdiri ditengah, oww... pertarungan gulat dua orang kuli muda kekar berotot kenyal ketat perkasa diarena berlumpur ditengah hutan. Mungkin inilah hiburan bagi mereka, mengisi hari istirahat sambil menguji kemampuan fisik atau perebutan hirarki kekuasaan sebagaimana laiknya hewan di tengah hutan belantara, atau... ada hal lain? Aku tertarik melihat kegiatan mereka beranjak dari dipan aku menuju pintu bedeng dan mengamati kerumunan itu sambil duduk di ambang pintu.

Kedua kuli yang bertarung mulai saling renggut saling dorong dan tarik membuat otot mereka bertonjolan basah oleh keringat dan hujan dan pakaian merekapun semakin robek nggak karuan berlumpur lengket ketubuh masing masing petarung karena bergulat di arena berlumpur diiringi dengan teriakan memberi semangat dari kelompok kuli yang berada di lingkaran yang juga basah kuyup karena hujan dan berlumpur karena percikan lumpur yang dihasilkan oleh kedua petarung di dalam lingkaran, namun mereka kelihatannya tak perduli dengan penampilan dan cukup bergairah menyaksikan pergulatan kedua kuli di tengah arena.

Sampai salah seorang kuli petarung terkunci oleh lawannya, dengan kedua tangan terkunci dalam posisi tertelikung kebelakang dan punggungnya melenting membentuk busur dengan tonjolan kontolnya merupakan bagian terdepan, satu tangan yang bebas dari lawannya merobek celananya dan ploph! kontol berlumpur tegak ngaceng keluar, kontol itu mulai diloco oleh lawannya semakin kencang semakin kuat semakin tegang kontol itu berdiri tegak dan semakin meringis muka kuli yang diloco dengan tangan tertelikung dibelakang badan serta memakin melenting pula busur tubuhnya dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai kuli yang menonton pertandingan gulat lumpur kedua kuli tersebut.

Ternyata gulat lumpur itu masih berlanjut dengan dua orang kuli lain yang kini berada ditengah arena, mulai saling menjatuhkan lawan, penuh lumpur, pakaian robek semakin nggak karuan karena renggutan lawan dan berakhir dengan kuncian lawan dituntaskan dengan ngloco lawan yang kalah dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai lagi.

Kedua pemenang yang sudah berlumpur tadi kini berhadapan pula agaknya untuk menentukan the best championnya fikirku, petarung antar dua pemenang petarung pertama ternyata lebih ganas lagi, boleh dikatakan keduanya nyaris telanjang bulat penuh lumpur dengan kontol gede berayun kesana kemari mengikuti gerakan siempunya kontol ketika bergulat saling berusaha menjatuhkan dan terkadang saling berusaha menangkap kontol lawannya untuk diloco, membuat kedua petarung tersebut semakin horny apalagi di tingkahi dengan sorak sorai dan kata kata jorok dari kelompok kuli penonton di sekeliling arena. Dua petarung gulat hampir telanjang kini dengan kontol gede berlumpur ngaceng sempuna hampir nempel di perut mereka masing masing semakin liar dan buas berusaha menjatuhkan lawan, sementara hujan semakin deras pula membuat arena semakin licin dan lumpur semakin banyak.

Kemana petarung yang kalah di babak pertama? ternyata sebagai hukuman mereka dihadiahkan oleh lawannya yang menang untuk nungging dientot oleh kuli yang ditunjuk oleh pemenang, ditonton rame rame pula oleh kuli lain sambil berkomentar jorok tentang segala sesuatu mengenai perkentotan petarung yang kalah dengan kuli yang ditunjuk oleh petarung yang menang.

Dua kuli kekar penuh lumpur nungging pasrah dientot kontol gede dengan dua petarung pemenang sedang bergulat nyaris telanjang bulat berlumuran lumpur ditengah arena dikelilingi oleh kuli logging lain yang basah kuyup dengan kontol ngaceng semua bahkan ada yang mulai ngloco atau minta diloco oleh temannya membuat kontol dan lobang pantatku kembali berdenyut denyut melihat pemandangan mesum yang dahsyat itu... sampai salah satu petarung dapat terkunci 69 oleh lawannya dan kontolnya yang udah ngaceng berat diloco abis oleh lawannya crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi lagi oleh sorak sorai sementara kontol lawannya yang juga ngaceng berat berlumpur tebal digsok gosokkan kemukanya arrrghh... mau dong.

Pemenang pertarungan gulat lumpur berdiri tegak gagah perkasa dengan otot masih menggelembung akibat pergulatan yang baru selesai berlumuran lumpur berteriak keras menandakan kemenangannya terhadap lawanya yang telah terkulai lemes tergolek ditengah arena berlumpur karena baru aja muncrat abis diloco lawannya. Si pemenang menunjuk salah seorang kuli bercawat yang lagi terengah engah karena horny berat sehingga cawatnya tak mampu lagi menutupi kontol gedenya yang ngaceng itu untuk menyelesaikan tugas mengentotin petarung yang kalah dan si pemenang berjalan keluar arena, membersihkan lumpur disekujur tubuhnya dibawah cucuran air hujan dari atap bedeng, dan dengan tubuh telanjang bulat yang telah bersih dari lumpur kontol gede item berkilat masih ngaceng berat hingga hampir menempel kekulit perutnya yang six pack rata berjalan menuju arahku... wow ternyata pergulatan lumpur tadi dalam rangka memperebutkan diriku untuk dientot oleh kelompok bedeng lain, pantas pemimpin kelompok bedeng C yang telah puas menghajar mulut dan lobang pantatku tadi malam tidak ikut dalam pertarungan gulat lumpur tadi, aku sumringah berdebar kaya perawan desa ketika pemenang petarung menghampiriku di ambang pintu bedeng C

"Ayo cil, kau sekarang milikku, ikut ke bedeng A" tangannya yang kekar meraih tubuhku menggiring diriku kearah bedengnya, kontolnya yang ngaceng keras gede kaya pentungan itu aku elus elus ketika berjalan beriringan dalam rengkuhan pelukan tangan kekarnya dipinggangku.

"Ai ai aii gede bangeeth, muat nggak ya di lobang pantatku"

Hari itu aku menjadi miliknya luar dalam, ternyata kuli logging yang satu ini seorang SM berat, babak belur tubuhku dihajar dengan pecutan, sundutan rokok bahkan bogem mentah berkali kali mendarat ditubuhku. Semakin aku merintih semakin sadis pula dia mengentotinku, semakin menggelupur menggeliat dan menggelijang pula tubuhku menikmati gesekan kontolnya didalam rongga pantat dan rongga mulutku, dengan kedua tangan terikat diambang pintu bedengnya dan kedua kakiku terkangkang terikat diujung bawah kusen pintu dia memerintahkan anggota kelompoknya satu persatu mengentotin lobang pantatku yang terkuak lebar, sementara didepanku dia perintah kuli lain untuk mengisep mengemut dan nglocoin lagi kontol nya sehingga ngaceng penuh dan memuncratkan pejuhnya ketubuhku. Satu persatu kuli bedeng A menggagahiku secara terbuka di depan pintu bedeng ditonton oleh kuli logging dari bedeng lain di siang bolong berhujan deras di tengah rimba belantara... live show biadab dari seorang homo tulen di tengah kelompok kuli logging

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.