Senin, 26 Maret 2012

Saat Ayah Berpetualang

Sebenarnya aku bukanlah seorang anak yang nakal,bahkan sangat baik, tapi entah,lambat laun tabiatku berubah seiring berjalanya waktu. Aku sendiri tak tahu kenapa,sebenarnya tingkahku baik,bahkan banyak orang yang mengangapku anak yang sopan dan berbudi pekerti yang baik. Tapi dibalik itu semua, ada hal negative yang berkembang dalam diriku.

Aku sebenarnya menyadari perubahan itu. Semua mungkin berawal dari tabiat ayah. Ya, ayahku seorang don juan sejati, seorang pria yang bisa memamfaatkan kelebihan dalam dirinya, hingga banyak wanita terpedaya. Dengan tutur kata yang sopan dan ramah,banyak wanita yang terpikat kepadanya. Bahkan rela menyerahkan segalanya. Ibuku, merupakan salah satu korban pesona ayah. Dengan badan tinggi dan tegap, senyum ramah,dan wajah yang Nampak hijau akibat bulu yang selalu dicukur tiap hari,baik dikiri kanan pipi atau diatas bibir, membuat banyak wanita bertekuk lutut terhadapnya. Aku sendiri tak tahu, ibu merupakan istri siri yang keberapa, yang jelas ketika aku duduk di bangku kelas satu sd, ayah sudah jarang menemui ibuku, samapi akhirnya saat,usiaku 9 tahun, ibu menyerahkan pengasuhanku sepenuhnya kepada ayah,karena dia mengadu nasib di Jakarta.

Hidup bersama ayah bukan hal yang mudah, ada 3 orang anak lagi dari perkawinan terdahulu,yang kadang menemui ayah. Ayah sendiri bekerja sebagai sopir pengantar barang di sebuah perusahaan yang lumayan besar, hingga semakin memudahkanya untuk berpetualang. Kami sendiri tak jarang sering berpindah kontrakan,semenjak tinggal dengan ayah, sudah 2 istri muda yang ayah nikahi,tapi akhirnya kudengar ayah ceraikan juga,dan 3 kali berpindah kontrakan.

Sungguh,hidupku awalnya kurasa berat, tapi lama2 aku berusaha menjalaninya saja. Dan entah kenapa,tiap kontrakan yang ayah tempati,pasti selalu agak jauh dari tetanga yang. Mungkin itu cara ayah menjauh dari gunjingan tetangga. Untungnya,sekolahku tidak sampai ikut berpindah, walau terkadang kurasakan terlalu jauh dari kontrakanku.

Tak terasa 3 tahun lebih aku mengikuti ayah,sampai akhirnya di kontrakan ke tiga, ayah memperkenalkanku dengan seorang wanita yang usianya hampir setengah usia ayah.sebelumnya ayah memang telah berbicara padaku,bahwa akan ada wanita yang menemaniku. Supaya aku tidak selalu sendiri. Aku sendiri tidak keberatan. Ayah memang gampang mengambil hati hatiku,tapi lama2,aku sendiri jadi membenci ayah,terutama kelakuanya. Aku sebenarnya tidak betah tinggal bersama ayah, tapi aku tak punya pilihan lain. Wanita muda berparas ayu dan berkulit kuning langsat itu,sebut saja ba ayu, usianya baru sekitar 25 tahun, ayah sendiri saat itu sudah sekitar 45 tahun. Meski muda,tapi pembawaanya sangat dewasa,bahkan kulihat,dapat menyeimbangi ayah. Di mataku, mba ayu wanita yang baik, aku sendiri merasa kasihan kenapa dia bisa terpedaya oleh ayahku. Apalagi kulihat,adik2nya dan ibunya sepertinya tak keberatan menikah dengan duda,begitu ayah selalu mengaku,dan beranak yang tak diketahui jumlah pastinya.

Singkat kata,kami akhirnya tinggal bersama,pekerjaan ayah,yang mengharuskanya jarang di rumah,sudah diketahui mba ayu, bahkan ayah menuruh adik2nya mba ayu untuk menginap jika ayah tak ada. Mba ayu mempunyai 3 adik,2 laki,bungsu perempuan. Salah satu adik mba ayu,sebut saja mas tono,yang usianya hany terpaut satu tahun,yang sedikit sering mendatangi kami, sekedar mampir atau membawa makanan bikinan ibunya, ayah mba ayu sendiri sudah meninggal. Mba ayu sendiri,tidak pernah banyak bertanya mengenai keberadaan aku atau ibuku, dia hanya memperhatikan keadaanku sehari-hari, baik mengenai makan atau sekolah, lambat laun aku jadi menyayanginya,karena kurasakan kasih sayangnya tulus untukku. Dia sama sekali tidak mengangapku orang lain. Sejalan waktu,kedekatanku dengan mas tono pun makin terjadi, aku tak menyangka,ternyata kehadiran mereka yang nantinya merubah sedikit demi sedikit tabiatku.

Tak terasa hampir setahun aku hidup dengan bak ayu, dan tak jarang mas tono menginap ketika ayah tidak ada. Aku sangat senang,karena mas tono menganggapku adik,bahkan tak jarang aku selalu dia bawa bepergian,baik hanya jalan-jalan,atau mengajaku berenang. Adri berenang itulah,kedekatan kami makin erat. Pertama berenang,mas tono banyak mengajariku. Karena memang aku tidak pandai. Saat selesai kami mandi terpisah. Dan pada saat ke dua kalinya. Karena kulihat kamar mandi tak ada yang kosong. Mas tono menarik tanganku.
“sudah,disini aja,supaya cepat pulang,mas laper"katanya.
Kami akhirnya mandi satu kamar mandi. Waktu itu,aku mandi mengenakan celana pendek,begitu juga mas tono,tapi saat terakhir,tampa malu mas tono menurunkan celanya membasuh,lalu memengambil handuk,aku pura2 menghadap bak mandi,tapi sesekali aku berusaha melirik kearak kontol mas tono.

“hayo cepat” katanya,diapun bergegas memakai handuk,aku akhirnya memakai handuk,dan berusaha melepaskan celana.
“kenapa,malu ya? gak usah malu, pada2 punya burung ini” katanya tertawa. Aku hanya senyum, mas tono akhirnya keluar,supaya aku tak malu. Dan akhirnya saat berenang ke tiga kalinya,akupun akhirnya mandi bareng dan berani membuka celanaku.
“wah,lagi gatal2nya tuh kalau bulunya kayak gitu” kata mas tono,aku mengangguk.
“iya mas,suka gak tahan garuk” kataku.
“jangan digaruk,diusap aja” kata mas tono sambil memperagakn ke burungnya.
“mas bulunya lebat ih” kataku.
“dari sononya” katanya.
Sejak itu,kami sesekali bercengkerama mengenai hal-hal tabu,mas tono yang bekerja sebagai sales,tak jarang mentraktirku jika dapet bonus atau gajihan.

Sampai akhirnya,pada suatu hari ketika kami berenang,dan kemudian selesai,kami mandi bersama lagi.
“tolong gosokin punggung mas ya?" katanya, akupun melakukanya,kemudian tampa diperintah,dia mengosok pungguku.
“kapan pertama kali kamu mimpi” katanya tiba-tiba.
“setahun lalu mungkin mas,lupa”jawabku.
“pernah onani” tanyanya, aku menganguk,mas tersenyum.
”mas juga suka, habis enak” katanya.
“punya mas gede ya?" kataku.
“gak tahu,gak pernah diukur” katanya.
“kamu segimana?" katanya.
”kira-kira segini mas” kataku.
”masa?” kata mas tono sambil perlahan kurasakan usapan pelan dikelaminku.
"geli ah mas” kataku.

Dia tersenyum.
”mau liat punya mas bangun ga?" katanya. aku mengangguk, perlahan dia meraba-raba kontolnya dengan busa sabun.
”coba kamu bantuin,supaya cepat” katanya sambil menarik tanganku, aku akhirnya mengusap-usapnya juga,dan tak lama,kontolnya berdiri tegang,warnaya yang sedikit gelap,berbeda denagn kulit mas tono yang agak terang.

”ih keras” kataku.
"kamu coba berdiriin” katanya sambil perlahan mengusap kontolku, aku hanya diam, dan tak lama kontolkupun berderi, panjang juga ya,katanya. Tiba-tiba mas tono jongkok dihadapanku.
“kamu merem aja, supaya enak” katanya.

Akupun memejamkan mata,dan tak lam kurasakan kuluman halun menjalar dikontolku,aku sempat mundur perlahan karena geli,tapi kemudian badanku menyentuh tembok,hingga tak bisa begerak.
“mas geli” kataku pelan,tapi sepertinya mas tono tahu bahwa aku menikmatinya,hisapannya sedikit2 dia kuatkan,hingga rasanya tak karuan.akhirnya dia berdiri dan mengesek-gesekan kontolnya di kontolku,.kemdian dia masukan disela pahaku.

“jepit ji" katanya aku merapatkan kakiku,dia memaju mundurkan kontolnya,tak lama dia kembali jongkok dan mengisapku lagi,hany 5 menit sampai akhirnya kurasakan ada aliran yang mau keluar.
“mas udah,mas” kataku,tapi sepertinya mas tono tahu,dan malah makin kuat menghisap kepala kontolku,akhirnya, ahh,ahh,spermaku tumpah di mulut mas tono,kulihat mas tono menelanya tanpa jijik.
“obat awet muda” katanya. Kemudian mas tono duduk dipinggir bak,dia mengocok kontolnya yang sudah berdiri keras,tak lama spermanyapun mengucur deras dari kontolnya.

Itulah awal terjadinya hubungan khususku dngan mas tono, tak samapi seminggu,kami mengulanginya di rumah,bahkan saat itu,dengan paksa,mas tono menumpahkan spermanya didalam mulutku,hingga sebagian tertelan olehku. Lama-lama mas tono makin nekat terhadapku, aku seperi mainan baru baginya. Tapi entah,aku biasanya tak bisa menolak sama sekali,mungkin karena,setelah melampiaskan hawa nafsunya,aku selalu diberi uang oleh mas tono.

Sampai akhirnya suatu sore, ayahku sedang bekerja dan mba ayu pergi kerumah orang tuanya. Saat itu mas tono telah ada sejak aku pulang sekolah. Saat mba ayu pergi,mas tono langsung merangkulku, aku yang pada waktu itu juga memang telah pingin,langsung menyambut ciumanya dan langsung mengulum kontol mas tono.

Tapi kurasakan tingkah mas tono agak garang,dia langsung menurunkan celanaku,dan merapatkanku kepinggir ranjang,asalnya aku mengira dia akan memaju mundurkan kontolnya disela selankanganku,tapi ternyata berbeda,kurasakn kontol mas tono yang telah dibaluri pelumas,mulai menekan lubang pantatku. Aku berusaha memberontak,tapi mas tono kuat sekali menahan pinggangku,hingga akhirnya,pelan-pelan,kurasakan benda tumpul mulai masuk kedalam lubang pantatku,sunnguh pertama kurasakan sakit,tapi mas yono menyruhku tenang dan melemaskan badanku,rasanya geli saat kontol mas tono mulai lancer maju mundur dipantatku. Aku merasa geli lantaran tangan mas tono meremas-remas kontolku,kulihat kontolku banyak mengeluarkan cairan bening.

”apa mas bilang, kalau tenang pasti enak” katanya sambil terus mengenjotku,akhirnya kurasakan cengkeraman kuat tangan mas tono dipinggangku,sesaat kemudian dia mengejang dan berteriak ahh,ahh….mas tono masih memaju mundurkan kontolnya pelan,saat itu kontolku yang makin keras dia kocok pelan,kenikmatan luar biasa menjalari tubuhku,sampai akhirnya,denagn baju kugunakan menutup kontolku,spermaku kutumpahkan,kenikamtan luar biasa kudapatkan,walau perutku kurasakan agak kembung. Kulihat ada sedikit darah saat mas tono mengelap kemaluannya.
“gpp,nanti makin sering,makin nikmat dan gak sakit” katanya. Aku hany diam,malamnya,mas tono langsung mengajaku nonton.

Sejak itu,kami selalu berusaha saling memuaskan jika salah satu dari kami ingin. Tapi aku tak menyangka,bahwa mas tono akn berbuat tega kepadaku,saat itu aku dibawa ketempat temanya,kami menonton vcd porno bertiga,akhirnya mereka mengauliku berbarengan. Awalnya aku merasa benci tapi kenikmatan yang kudapat sepertinya berlipat ganda. Hinnga kadang,jika ada teman mas tono mau berbuat bareng,aku tak kuasa menolaknya, apalagi jika uang telah menjadi bahan untuk sex yang aku sanggupi.

Seringnya ayah pergi,menjadikan mba ayu sering melamua,tapi belakangan,aku melihat dia agak suka keluar,dengan alasan ke rumah orang tuanya,tetapi aklhirnya,aku beberapa kali melihat dia jalan bersama seorang pria. Entah,aku sama sekali tidak marah,aku menyadari bahwa setiap orang punya kebutuhan batin,yang kadang kalu tak terpenuhi,bisa bikin pusing kepala,itu yang aku rasakan akhir-akhir ini.

Rupaya pengalamnku belum tuntas, kira-kira 6 bulan hubunganku dengan mas tono,ayah makin jarang dirumah,ya sudah 1,5 tahun lebih mereka menikah,dan kulihat mereka makin jarang bertemu dengan alasan pekerjaan ayah,aku sendiri telah curiga ayah pasti berselingkuh lagi. Aku jadinya tak tega melihat mba ayu yang kadang suka murung. Padahal sifat mba ayu sendiri agak genit kalau bersama ayah. Lebih tak tega lagi,jika badanku sakit,mba ayu yang jadi penjagaku,sementara ayh entah di mana. Melihat itu,aku jadi berusaha agak rajin sekolah demi mba ayu,dulu jika ayah tak ada,aku sering sekali bolos,pura-pura sakit. Yang memang seringnya aku ditinggal sendiri. Bagiku pendidikan bukan hal penting. Tapi semenjak ada mba ayu,aku berusaha untuk selalu sekolah,walau kadang akhirnya aku bolos juga.

Sampai akhirnya hari itu,aku merasa malas sekolah,sudah hampir sebulan ayah tak pulang juga, mas tono sedang keluar kota juga,aku akhirnya pura-pura sakit dan tiduran dikamar. Mba ayu tak banyak tanya,hanya membelikanku obat,yang terpaksa aku minum. Tapi kulihat tingkah mba ayu sedikit aneh,sesekali dia suka meliriku dan tersenyum genit. Tingkah mba ayu itu kurasakan sudah hampir sebulan belakangan,semenjak tak sengaja dia masuk kekamarku,dan aku sedang telanjang hendak ganti baju. Saat itu sebenarnya aku berada dibalik pintu,mba ayu masuk tak melihat aku,aku bilang ada dibalik pintu.

“tapi mbak jangan masuk dulu” kataku.
“mang kenapa?" katanya tak menghiraukan omonganku, dia langsung melihat kebalik pintu,saat aku aku sedikit blingsatan, menutupi kontolku dengan tangan yang memang sedang sedikit bangun,karena aku garuk. Mba ayu tersenyum,matanya terus menatap kontolku.
“mbak mau bilang, cepet makan, mbak mau kluar bentar”katanya.
“iya mbak” jawabku sambil menarik kembali baju seragam yang kugantung,dan kupakai menutupi kontolku.

Dan hari itu,selain tingkahnya sedikit lain,dia berpakaian sangat sexy,dengan daster berbelahan sangat bawah,dan aku tahu tampa memakai bh.
“panas ya” katanya ketika aku melintasi dapur,hendak ke air.
“sudah diminum obatnya?" tanyanya. Aku menganguk,saat keluar,aku melihat dia melirik ke arah celanaku,karena waktu itu aku hanya mengenakan kaos dalam dan boxer. Hari belum menjelang magrib,tapi aku kembali berbaring,supaya pura2 sakitku kelihata beneran.tapi kemudian pintu kamarku terbuka,aku pura-pura terlelap,memakai selimut,padahal sebenarnya aku merasa gerah,makanya aku tak mengenakan baju dan kaosku sudah kulepas. Kudengar pintu lemariku dibuka,pasti dia memasukan bajuku, fikirku.

Kemudian perlahan kudengar langkah mendekat,lalu kurasakan orang duduk disebelahku.selimutku kurasakan ditarik keatas sedikit.
“duh,sakit kok malah tidur gak make baju” guman mbak dewi.
Sudah hampir 2 jam semenjak aku keluar dari wc diam didalam kamar,mungkin dia menyangka aku tidur,karena memang,setelah minum obat,mataku agak ngantuk. Kemudian kurasakan tangan mbak dewi memijat-mijat pahaku,tapi 5 menit kemudian,kurasakan tanganya masuk kedalam selimut dan mulai menjamah kemaluanku,aku bingung,akhirnya kuputuskan untuk tetap pura-pura tertidur. Perlahan kurasakan kontolku mulai bereaksi,sampai akhirnya,tangan mba dewi,masuk kedalam boxer,menarik sedikit celanaku.sesaat kemudian kurasakan mulutnya mulai mengulum ujung kepalaku,sunggu,aku hanya bisa diam.dan perlahan selimutku mulai dia geser,hingga angin dingin kurasa menerpa kemaluanku,kurasakan badan mba dewi mulai nai diatasku,sangat perlahan,sampai akhirnya,aku pura-pura bergerak dan membuka mata pelan.

“mba, mau apa?" bisikku sambil memegang pinggang mba dewi.
“gpp,kamu merem aja” katanya. Aku akhirnya memjamkan mataku,dan kurasakan tubuh mba dewi mulai merapat diatas tubuhku,akhirnya kurasakan kontolku memasuki daerah yang hangat,sesaat kemudian,benda hangat itu lembut sekali naik turun diatas kontolku. geli kurasakan,hinnga akhirnya walau mataku terpejam,aku tetap mendesah karena tak kuasa menahan nikmat. Uhh..sesekali kata itu keluar dari mulutku,samapi akhirnya hanya berselang kurang dari 20 menit,kontolku mulai berdenyut kencang dan akhirnya spermaku muncrat di kemaluanya.

Mba dewi sempat mengelap kontolku,sebelum akhirnya dia pergi. 2 jam kemudian,mba dewi masuk lagi.
“ji,makan dulu gih” katanya.
“ya mba”jawabku. Saat makan,mba dewi mendekatiku.
“maafin mba ya ji” katanya.
“gpp mba” kataku.
"mba hilaf” katanya.
“aku ngerti mba,mungkin gara2 ayah juga jarang di rumah” kataku.
“ya ji,aku dengar ayah juga sudah punya yang lain” katanya lirih.
“maafkan dia ya mba, aku senang kalau bisa bantu mba” kataku. Selesai makan aku nonton tv,tapi beberapa kali kulihat mba dewi lalu lalang beberapa kali.

Saat dia duduk di dapur,aku akhirnya masuk kekamar,aku kenakan handuk dan bertelanjang dada keluar.
“kok mandi malam-malam” kata mba dewi.
“gerah mba’kataku.”pake air panas aja”kata mba dewi dan langsung mengambil panci. Aku akhirna duduk di kursi,mba dewi melihatku dan hendak pergi.

“mba, ngobrol disini" kataku,mba dewi akhirnya duduk.
“mba kok bolak balik aja?" tanyaku. dia hanya senyum dan perlahan matanya melihat ke handuku. “mba mau lagi ya?" tanyaku tersenyum,kulihat dia tersenyum.’mang boleh? Katanya,aku mengnguk. Dia kemudian menarik handuku,sesaat dia langsung jongkok dan mengulum kontolku. Tak lama kontolku kembli menegang
“mba didalam yuk takut ada orang, dia setuju,kami berjalan kekamarnya,saat itu,aku mulai mengesek-gesekan kontolku di kemaluanya.
“ji, kompornya matikan dulu gih?" katanya,aku akhirnya keluar kamarnya tamap sehelai benangpun,saat kembali kulihat mba ayu telah terbaling dengan bantal menganjal pantat, aku langsung mengarahkan kontolku dan ahh,kudengar mba ayu mendesah saat kontolku mulai menerjangnya.

“duh,enak ji” katanya,saat tetenya aku kulum,kami bergumul hampir setengah jam lebih,diatas ranjang ayahku sendiri dan juga istrinya,sampai akhirnya akupun mengejang diatas perut mba ayu. :gara-gara mba liat kamu telanjang,mba jadi gak tahan’begitu katanya ketika aku tanya kenapa dia mau berhubungan denganku. Aku sendiri tak mempedulikan alasanya,dan tak tahu mengapa aku menerima godaanya. Mba dewi masih sempat mengodaku,saat aku berjalan keluar kamarnya.
“besok lagi ya?" katanya.

Tapi kemudian esoknya, ayah sudah pulang, hingga dua minggu kemudian,dia tak juga pergi,kulihat mata mba dewi selalu berkaca-kaca,rupaya mereka memutuskan untuk berpisah.
“ji,nanti ayah pergi dulu seminggu,kamu beresi baju,kita pergi ke mes ayah dulu”katanya.

Dan kemudian saat aku pulang sekolah,ayah sudah pergi,kulihat mba ayu juga sudah mengepak,hampir semua barangnya. Setelah makan,aku langsung menghampirinya.
“maafkan ayah mba" kataku.
“gpp ji, mba juga gak begitu sakit,kamu kan sudah pernah liat,mba jalan ma yang lain” katanya tersenyum. Rupaya mba ayu pnh melihatku juga. Mba ayu kemudian berdiri dan merangkulku.
“mba pasti kangen sama kamu" katanya.
"gampang mba, nanti kita janjian aja” kataku.
“bener ya?" kata mba ayu. Dia kemudian memeluku dan mencium bibirku.
“kamu mau ga” katanya,aku hanya menganguk,dan kubuka seleting celanaku,mba ayu senyum samba mengangkat roknya,sambil berdiri,akupun menngenjot mba ayu.

Malamnya kami mengulanginya lagi,kami bahkan berlarian telanjang bulat. 2 hari setelah itu, man tono datang,dia sudah dengar semuanya dari mba ayu. Sore itu,saat mba ayu pergi, mas tono terus mengempurku, sebelum pulang dia berbisik kepadaku.
“enak mana sama mba ku?" bisiknya,aku kaget.
“gpp ji,buat pengalaman dan perbandingan”katanya.
”mas 2 hari lalu kesini,asalnya mas kaget ngiliat kamu keluar telanjang dari kamar mba ayu” katanya. Aku hanya diam dan tak mepedulikan ceritanya.

Dan pagi itu,aku telah mengenakan seragam sekolah,tapi mba ayu kemudian mengeluarkan kontolku dari dalam seragamku dan memasukanya kedalam momoknya.
“nanti siang mba sudah gak kesini lagi”katanya. Setelah berjanji saling member kabar,aku akhirnya pergi sekolah. Siangnya saat pulang,ayah sudah berada di rumah. Besoknya kami langsung pindahan ke mes ayah.
“kebetulan ji,tempat paling pojok kosong,dulu dsini bekas keluarga juga”katanya.

Akhirnya sejak itu,aku tinggal di mes ayah, dan sejak itu pula aku tak pernah bertemu dengan mas tono atau mba ayu. Hari-hariku kembali sepi,tapi kemudian,tak lama,aku kenal dengan teman-teman ayah yang tinggal di mes depan,mes yang diperuntukan bagi yang sendiri atau tidak membawa keluarga. Pertama,aku knal dengan pak makno,salah satu sahabat ayah. Pria kekar hitam,dengan kumis yang lumayan tebal. Lama-lam karena seringnya aku mampir ketempat mereka,kami jadi akrab. Kurasakan tingkahnya agak berbeda jika dekat dengan,entah perasaanku kuat,bahwa dia mempunyai kelainan sex juga, dan benar saja,hanya butuh 2 kali menonton vcd bokep, yang dia putar untukku,karena rayuanku.

Akhirnya malam itu dia tak kuasa menahan syahwatnya juga. Saat aku mulai pura-pura ingin melihat kemaluanya, dia dengan senang hati memperlihatkanya. Kontol yang lebih besar dari mas tono itupun akhirnya dapat aku elus2, sampai akhirnya.
"pak, masukin aja,tapi pelan2 ya?" kataku.
Dengan sumeringah dia mengangguk,akhirnya malam itu,kami bergumul dikamarnya. Saat pulang,dia gembira,bahkan saat isi dompetnya aku ambil,dia sama sekali tak keberatan.

Dari dia,aku akhirnya diperkenalkan dengan sahabatnya.
“minta duit yang banyak aja sama dia ji” bisik pak makno waktu itu,akhirnya aku bertemu pria yang tak kalah kekar dari pak makno, pria yang kata pak makno mempunyai kontol yang besar,ternyat benar. Dan hari itu,selain pak makno,pria itu denagn suka hati kulayani. Ya,aku mendapat sensasi lebih jika disetubuhi tak hany satu lelaki. Bahkan lebih dari 5 teman ayah yang tinggal di mess itu,telah menjadi alat pemuas sekaligus sumber uang bagiku.

Aku sendiri tak mengerti,mengapa aku lebih menyukai bergumul bersama pria-pria,daripada wanita,aku pernah merasakan keperawanan seorang wanita,tapi tak memberiku kenikamatan penuh,seperti yang kudapat bersama para lelaki.

Bahkan pernah,dalam satu malam,didalam kamar pak makno, aku nonton bokep berbarengan dengan lima teman kerja ayah. Mereka meneguk bir, sambil makan kacang, sampai akhirnya,salah satu teman pak makno ingin melihat kontolku yang bangun,akupun mengeluarkanya,tapi kemudian dia mengelusku. Saat dia minta ijin mengesekan kontolnya di pahaku, aku mengangguk asal dengan upah,salah satu teman ayah yang lain bilang,dia mau bayar lebih,kalau mau hisap,akhirnya aku setuju,kemudian ketika ada yang menawari uang untuk di sodomi, akupun mengangguk,malam itu,aku tak hanya melayani satu pria,tapi secara bergiliran,mereka menyodomiku. Disela tawa dan bau alcohol, kulayani gairah mereka dengan penuh kenikmatan, entahlah. saat itu aku berfikir, mungkin ayah sedang tidur juga bersama wanita lain, dimana disaat bersamaan, aku telah menjamu teman-teman ayah dengan tubuhku beliaku…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.