Minggu, 25 Maret 2012

Guru Lesku

Orang bilang hidup penuh misteri. Kita tak tahu apa yang akan terjadi. Dan kita tak bisa menghindar dari apa yang telah digariskan. Begitu juga dengan hidupku, takdir memang tak melihat siapa yang hendak dia datangi.

Aku sebenarnya terlahir sebagai anak yang boleh dibilang beruntung. Secara financial,aku tidak kekurangan,karena kedua orangtuaku bekerja. Pun secara kasih sayang,meski mereka sibuk,mereka dapat tetap memperhatikanku. Aku anak bungsu dari 2 bersaudara.kakaku perempuan.

Pendidikankupun merupakan perioritas utama bagi kedua orang tuaku,itulah sebabnya kenapa semenjak kelas satu sd, aku telah diikutkan berbagai tambahan pelajaran yang dirasa perlu. Aku sendiri tergolong anak yang biasa saja. Aku tidak punya kelebihan di bidang akademik,nilaiku biasa-biasa saja.

Awal kelas 4,oleh orangtuaku,aku dipanggilkan guru ke rumah,guna membantuku dalam belajar.hal itu juga terjadi pada kakaku. Sampai akhir kelas 6,aku tak pernah ganti guru les.

Sampai akhirnya saat memasuki awal smp,sebenarnya aku sudah sepakat untuk dilanjutkan oleh guru lesku terdahulu. Tapi kemudian rencana berubah,karena aku masuk kelas siang,guruku tidak bisa melanjutkan karena masalah waktu, akhirnya beliau memperkenalkan kami kepada temannya.

Di sinilah awal masalah hidupku terjadi,hingga merubah semua pemikiran bahkan sifatku.

Sebut saja kak robby,mahasiswa akhir sebuah universitas ternama,akhirnya menggantikan guru sebelumnya. Alasan guru terdahuluku memilih dia,selain dia jago cara menerangkan matematika,pelajaran yang sangat lemah aku kuasai.beliau juga guru yang sangat ramah.Memang,pertama kami diperkenalkan,aku langsung bisa akrab,begitu juga orang tuaku. Kakakupun bahkan memuji ketampanan dia.

Ya,kak robby memang memiliki semua kriteria yang diidamkan oleh semua wanita,selain pintar,juga tampan,pembawaanya yang tenang dan senyum ramahnya,menjadi tambahan tersendiri bagi siapapun yang melihat atau mengenalnya. Badanyapun terawat dengan benar,terlihat dari badanya yang bugar dan berotot,tapi tidak besar.menurut kakaku,dia lebih pantas jadi model.

Aku sendiri saat itu sedang dalam tahap perkembangan,badanku yang sedikit lebih besar dibanding teman yang lainya,membawaku terlihat lebih dewasa. Aku ingat saat pertma kak robby memberi pelajaran.
“badan kamu bagus,pasti nanti bisa jadi tim basket”katanya,aku hanya senyum. 2 bulan pertama,kami seringnya hanya membahas pelajaran,sesekali diisi percakapan ringan,seperti apa aku sudah punya pacar atau apa. Barulah saat masuk bulan ketiga,percakapan kami jadi lebih seru,saat itu kami sedang membahas biologi,ketika kak robby bertanya.
“kamu sudah mimpi basah?" tanyanya. aku mengangguk pelan,
”tengah2 kelas 6 kak” jawabku. Akhirnya aku bertanya hal-hal lain mengenai pertumbuhan dan sebagainya. Lama-lama bahkan aku bertanya hal yang lebih jauh lagi,seperti masturbasi dan lain2. Bagi kak robby,wajar katanya diusiaku serba ingin tahu,itu membuatku tenang.

Akhirnya suatu hari,secara tak sengaja,aku melintas kamar mandi yang biasa digunakan oleh tamu. Hari itu sekitar jam 9 pagi,jam dimana kak robby datang untuk memberikan lesnya.si mbok sedang ke pasar. Entah,aku merasa penasaran,karena kulihat pintunya setengah terbuka,aku agak kaget,walau dari samping,aku dapat melihat jelas kak robby sedang kencing dan burungnya keliatan. Aku bahkan dapat melihat bahwa ukuranya bukan termasuk ukuran kecil.dia kemudian melihatku dan hanya senyum.

Saat belajar dimulai,saat aku menulis tugas,kak robby berkata,
”kamu tadi ngintip ya?" katanya.
“gak kok kak,tadi gak sengaja,kakak kok gak ditutup” kataku.
“ya kebelet,lagian gak da siapa2 ini” katanya.
“ka nada aku”jawabku.
“lah,kamu kan cowok juga,ngapain malu” katanya tersenyum.
“kaka kok gede ih” kataku.
“ah,biasa aja” katanya.
“kayak yang difilm” jawabku. Aku memang pernah cerita,bahwa pernah melihat film di rumah temanya,kak robby hanya bilang,hati2,jangan ketahuan atau ketagihan nonton.
“kakak kok disunat?kataku.
“iya,supaya sehat aja” katanya. Aku tahu bahwa dia bukan muslim.
”selain itu bisa keliatan jauh lebih gede” katanya.
“masa sih kak”kataku.

Dia akhirnya menerangkanya.
“kamu sendiri pasti gede ya”katanya.
“gak kok kak,biasa aja”jawabku.
“kakak jadi ingin tahu” katanya.
“jangan ah kak,malu”kataku.
“kan gak da siapa2,kamu sendiri dah liat punya kakak" katanya.

Entah,dengan sedikit rayuan,akhirnya aku memperlihatkanya,walau sebentar,diapun sepertinya cuek,atau pura-pura cuek.
”gak bangun sih ya,jadi gedenya gak tahu” katanya.
”lucu,bulunya masih gak da” katanya lagi.
“iya,kalo kakak item banget”jawabku.
“coba liat lagi bangunya ya?katanya senyum.”tapi sudah ah ayao lanjutkan” katanya.

Sejak itu,sesekali kami ngobrol tentang alat kami,kadang membahs cara memperbesar. Dan kemudian,suatu hari saat belajar akan dimulai,dia berbisik.
“kakak dipinjamin majalah loh” katanya.

Aku antusias,akhirnya setelah pembantuku pergi,dia setuju memperlihatkan majalhnya dulu. Halaman demi halaman antusias aku bolak-balik.
“seru ya ka?" kataku,dia mengangguk. Tiba-tiba tanganya kurasakan meraba pangkalku.
“ih,bangun ya?" katanya. aku mengangguk dan menghindar.
”eh liat berdirinya dong” katanya.
”malu kak”kataku.
“gpp,kaka gak kan bilang2,penasaran aja” katanya, entah akhirnya aku perlahan menarik celanaku menjauh,sehingga kontolku keluar.
”wah,gede juga,merah lagi” katanya,perlahan tanganya mengelus pelan batangku,perasaan geli menjalar.
”geli kak ah”jawabku,sambil kututup celanaku kembali.
”bangun juga ya”kataku,dia mengangguk,aku sebenarnya ingin melihatnya,tapi aku malu bertanya.
”kak ada lagi gak majalhnya”tanyaku.
“besok aja ya lagi,tapi janji,kamu liatin lagi burung kamu”katanya sambil tertawa,aku akhirnya senyum.

Malam itu,aku tak bisa tidur,besoknya saat bibi pergi ke pasar,aku langsung memberhentikan pelajaranku.
”ih dah gak tahan liat ya’katanya.akupun akhirnya membuka kembali,kak robby terus mewanti2 untuk gak da yang tahu.aku setuju.samapi kemudian saat selesai dia merabaku.
“liat ya" katanya,akhirnya diapun menurunkan celanaku,pelan sekali.tanganya mengelus lembut,aku hany diam duduk disampingnya.kuraskan kontolku makin keras saat elusanya mulai meraba-raba bijiku.
”keluarin aja mau ya?" katanya.
”takut kak ah,nanti belepotan dan ketahuan orang” kataku,sambil kurapikan celanaku .
“tenang aja.“ katanya.

Perlahan mulutnya mulai mendekati bawah pusarku,diapun mengecupnya lembut,kemudian celanaku kembali dia turunkan.perlahan sampai kurasakan tekanana ujungnya. Saat celanaku menutup setengah batang kontolku,dia mengecup ujung pangkal kontolku,pelan dan lembut dan kemdian kontolkupun telah keluar dari celanaku. Kak robby tersenyum. Ujung kontolku dikecupnya lalu kontolku mulai memasuki mulutnya,aku hanya diam,sesekali kupejamkan mataku menahan rasa geli. Entah karena rasa nikmat yang datng secara perlahan,aku hany bisa berdiri terpaku merasakan hisapan mulutnya.

Hisapan yang member getaran keseluruh tubuhku. Lalu degan dua tanganya,pinngangku dia pegang,lalu aku didudukan di sofa. Kurebahkan badanku hisapan kak robby makin kuat,aku sempat kelinjangan.
“kak geli’kataku.
“tapi enak kan?" katanya,aku hanya senyum. Tiba-tiba,kurasakan ada dorongan kuat dari dalam kontolku.
“kak kayaknya mau keluar”kataku.
“keluarin aja” katanya,kurasakan hisapan kak robby makin kuat,dan akhirnya, ahh ahh, aku merintih sambil memegfang kepala kak robby, denyutan kuat kurasakan diujung-ujng kontolku,dan kurasakan kak robby tetap menghisap,tapi pelan sekali.
“ih kakak gak geli?tanyaku saat kulihat sepertinya dia menelan spermaku.
“gpp,dari pada belepotan” katanya.

Setelah itu aku belajar,tapi sesekali aku malah melamun,kak robby mengusap rambutku sambil berucap,
“gpp,tenang,gak bakalan kenapa2 kok,pasti nanti juga mau lagi” katanya. Benar saja,hanya berselang dua hari,saat tangan kak robby merabaiku lagi,aku hanya diam,dan kembali dia mengulumku,tapi kali ini spermanya dia tumpahkan di wc.

Yang ketiga kali,justru aku yang minta,tapi kali ini kak robby berkata,
“gantian dong,kaka juga mau” katanya. Akhirnya aku setuju,perlahan walau pertamanya kurasakan agak aneh,akhirnya aku membiarkan kontol kak robby maju mundur di mulutku,bahkan saat kontolnya akan mengeluarkan sperma,dia seperti senganja menahan kepalaku hingga akhirnya sebagian spermanya kutelan,sungguh aneh rasanya.

Sejak itu,kami sesekali mengulang. Bahkan aku membiarkan kak robby mengesek-gesek kontolnya di sela pantatku ketika dia minta. sesekali sambil mengisap kontolku,jari-jari kak robby dimasukanya ke pantatku,sungguh,lama-lama aku terbiasa dan menikmatinya. Sampai akhirnya,ketika suatu ketika dia memaksaku untuk mau dia sodomi,aku hany bisa pasrah,dan membiarkanya melampiaskan keinginanya diatas sofa. Diakhir masa lesku denganya,kami makin rutin melakukanya.

Dan akhirny saat ujian kenaikan kelas satu berakhir,diapun berakhir mengajariku,karena dia tidak bisa memberi les sore hari,walau aku mememaksanya. Sungguh,setelah itu aku selalu merindukanya,akhirnya suatu saat aku memberanikan diri menelponya, kamipun membuat janji ketemu. Tapi kita bertemu bukan ditempat kos nya,dengan alasan tempat kak robby rame, aku sungguh bahagia,karena aku fikir,dia pasti ingin juga,makanya dia carikan tempat yang sepi. Kami bertemu di sebuah mall,dia menjemputku dengan motor. Akhirnya kami pergi kesebuah kos an. Sepi sekali suasananya,tempatnya hanya ada satu kamar,dan depanya satu ruangan. Aku sempat malu karena disana telah ada teman kak robby.

“gpp,tenang aja,kakak juga dah tahu kelakuan kak robby” kata teman kak robby. Aku langsung ditarik kekamar oleh kak robby.
“kakak kangen” katanya tampa mempedulikan temanya yang duduk nonton tv depan kamar,kak robby merapatkan pintu.
"kak malu ah sama teman kakak”kataku.

Tapi kak robby hanya senyum,dia malah menciumiku,aku akhirnya diam,perlahan dia melepaskan satu persatu pakaianku,kemudian diapun membuka seluruh pakaiannya. Sungguh,itu pertama kalinya aku melihatnya telanjang bulat, otot2nya perut Nampak sekali diatas kontolnya yang sudah mencuat.
”kak jangan terlau berisik,malu ma teman kakak”kataku.
”gpp,atau kita suruh dia ikutan’kata kak robby.
”ih kakak ada2 aja” katanya. Tiba-tiba pintu terbuka.
“iya,gak usah malu ikutan ya” katanya,teman kak robby kemudian membuka pakaianya,aku sempat kaget,kak robby malah menciumiku,ketika kulihat temanya mendekati tubuhku,lalu menciumi pantatku,kulihat kontolnya telah tegang juga.

”aku gak tahan dengar kalian dari luar" katanya.
“iya,gpp kan say?kata kak robby kepadaku. Aku belum sempat menjawab,kulihat gak robby menganggukan kepalanya,kearah temanya,sementara tanganya membalikan badanku hingga telungkup.
“tapi kak”kataku.
”udah diam aja”kata kak robby. Saat itu kurasakan bagian kontolku diganjal bantal oleh teman kak robby.
“kak mau apa?" kataku.
“mau pantat kamu” kata teman kak robby,aku sempat menolak,tapi kak robby malah menahan punngungku sambil mencium mukaku,perlahan kurasakan kontol memasuki pantatku denagn pakas,aku semapt mengelinjang,tapi tak kuasa,kak robby malah menciumiku mukaku terus,akhirnya aku hanya pasrah,bahkan ketika kemudian temanya berhenti,giliran kak robby yang menyodoku,kemudianbadanku dia telentangkan,bantal masih mengganjal saat dua kakiku dia lebarkan,saat itu teman kak robby memegangi badanku hingga susah bangkit sambil sesekali menghisap teteku,kak robby tak peduli saat aku merintih,bahkan dia makin seperti kemasukan setan menghantamkan kontolnya dipantaku.

Teman kak robby kemudian menghisap kontolku,dan sungguh,saat itu baru kurasakan kenikmatan yang luar biasa,sampai akhirnya spermaku megucur deras di atas perutku,kak robby terus menggenjotku,bahkan ketika aku berkata cape,dia sepertinya tak peduli. Sampai akhirnya,diapun mendapatkan kepuasan yang dia inginkan.

Setelah kejadian itu,sekali aku kembali ketemu kak robby,kami bertemu hanya berdua,dia meminta maaf kepadaku,dan sekalian katanya mau prakter kerja lapangan, saat kak robby memintaku melayaninya,entah aku tak kuasa menolak. Dan kemudian kami tidak pernah bertemu lagi,saat aku telpon,kak robby sudah pibdah kosan.

Sejak itu,lama sekali aku selalu memikirkan kak robby, sebelum akhirnya aku menemukan pria-pria lain yang menuntaskan keinginan birahiku…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.