Selasa, 11 Oktober 2011

Aquarius dan Homoseksualitas

Zodiak Aquarius berlambang seorang pria yang sedang menuang air. Tapi tahukah Anda cerita asli di balik zodiak ini? Cerita ini diambil dari mitologi Yunani kuno. Dahulu kala, di Yunani, terdapat sebuah kerajaan kuno yang bernama Troy. Sayang sekali kerajaan ini kemudian hancur, dimusnahkan dalam perang Troy yang termasyur itu hanya karena pangeran Paris menculik putri Helen, istri raja Sparta. Tapi jauh sebelum perang Troy terjadi, kerajaan Troy memiliki seorang pangeran yang tampan sekali. Namanya adalah Ganymede, putra raja Tros.

Banyak yang mengatakan bahwa ketampanan Ganymede sungguh tak tertandingi. Kabar tentang ketampanannya itu terdengar sampai ke puncak gunung Olympus, tempat kediaman para dewa. Zeus, sebagai pimpinan para dewa, selalu mengoleksi wanita. Sudah banyak wanita yang hamil olehnya, baik manusia biasa, peri, maupun dewi. Tak pernah terpikirkan olehnya untuk mencicipi seorang pria sampai dia mendengar tentang Ganymede.

Terdorong oleh rasa penasaran, Zeus pun turun ke bumi. Dengan bersembunyi di balik awan, Zeus mengintip ketampanan sang pangeran. Kebetulan sekali Ganymede sedang asyik berendam telanjang di sungai. Beberapa pengawal pria sibuk berjaga-jaga di sekitar tempat itu. Mata Zeus terbelalak ketika dia menyaksikan betapa besarnya kontol Ganymede itu. Zeus memperkirakan bahwa panjangnya hampir mencapai 20cm dan tebalnya hampir seukuran lengan bayi.

Saat Ganymede sibuk menyipratkan air ke tubuhnya, Zeus disuguhi adegan erotis gratis. Otot-otot tubuh Ganymede berkontraksi saat dia sibuk menggosok dadanya. Kedua putingnya yang kecoklatan tampak tegang dan melenting. Dengan geram, Zeus menggerak-gerakkan jarinya, seolah-olah sedang benar-benar memelintir kedua puting Ganymede itu.

Kontol Zeus langsung tegang. Tonjolan besar nampak meghiasi bagian bawah balutan kain penutup kontol. Semakin dia menyaksikan kesempurnaan tubuh Ganymede, semakin bernafsu dia. Kontol ngacengnya terasa semakin menyiksa, minta untuk dipuaskan. Tak ada cara lain, Zeus pun melepaskan kain penutup kontolnya dan sibuk memeras kontolnya. Ganymede sendiri tak merasakan bahwa ketelanjangan tubuhnya sedang diintip oleh Zeus.

Pangeran muda itu asyik bermain air dan membasahi tubuhnya. Tak lupa, dia memberikan perhatian khusus pada kontolnya. Para pengawalnya yang berjaga-jaga di sekitar tempat itu menelan ludah mereka masing-masing saat melihat pangeran mereka sedang asyik mengocok-ngocok kontolnya. Kontol mereka pun naik dan ngaceng. Tanpa malu, mereka melepaskan pakaian mereka satu persatu sehingga beberapa menit kemudian, mereka sudah telanjang bulat. Ganymede yang melihat pemandangan mesum itu hanya tersenyum-senyum kecil saja sambil tetap mengocok kontolnya.

Tak tahan dengan nafsu birahi yang mereka rasakan, para pengawal itu mulai sibuk berhomoseks satu dengan yang lainnya. Adegan ngentot gratis dipertunjukkan untuk sang pangeran. Erangan-erangan mesum terdengar dari mulut para pengawal Ganymede.

"Hhoohh.. Aahh.. Uuhh.. Hhoohh.. Uuhh.." kata-kata kotor juga terdengar.
"Hhohh.. NGENTOT! Aahh.. Uuhh.. FUCK ME! aahh.. KONTOL!"

Bagi masyarakat Yunani, homoseks merupakan hal yang wajar. Jadi pemandangan mesum seperti itu akan mudah dijumpai di mana-mana, terutama di Sparta. Sementara itu, pangeran Ganymede semakin bernafsu melihat kebejatan para pengawalnya. Kocokan kontolnya semakin dipercepat dan napasnya pun semakin berat. Dada bidangnya mulai bergerak naik-turun, memompa udara sebanyak-banyaknya. Air sungai yang mengaliri tubuhnya yang telanjang mempertinggi hasrat homoseksualnya.

Semakin lama, erangan mesum dari para pengawal itu terdengar semakin keras saja. Ejakulasi nampaknya akan tiba sebentar lagi. Seorang pengawal yang sedang asyik mengentotin pantat temannya secara doggy-style tiba-tiba mulai meracau dan berteriak-teriak.

"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH..!!"

CCRROTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sementara tubuh kekarnya mengejang-ngejang akibat orgasme, temannya pun ejakulasi.

Tak jauh dari tempat kedua pengawal itu ngentot, pasangan pengawal lain pun akan segera mencapai klimaks mereka. Seorang pengawal berbaring di atas sebuah batu ceper yang besar dengan kaki mengangkang ke atas, sementara pengawal lain sibuk memompanya dengan kontolnya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Berdua mereka mengerang.

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!! HHOOHH!!" Pasangan pengawal lain sedang sibuk mengambil posisi 69 sambil saling menyepong. Mereka pun ejakulasi CCROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!!"

Dari jauh mereka semua nampak seperti tersengat listrik. Tubuh mereka mengejang-ngejang, menggeliat-geliat, dan meronta-ronta sementara mereka berteriak-teriak dan mengerang-ngerang.

Tak tahan dengan rangsangan seperti itu, Ganymede pun segera menguras pejuhnya. Kocokan berubah menjadi sangat cepat, hampir tak terlihat mata. Matanya mulai terbelalak, menahan rasa nikmat yang akan segera datang. Kedua putingnya yang dari tadi sudah menegang ikut bergerak naik-turun seiring dengan gerakan dada Ganyemde.

"AARRGGHH..!!"

Kontol Ganymede pun memuntahkan pejuh sekali, dua kali, tiga kali.. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh terus ditembakkan keluar seakan tak ada habisnya. Tubuhnya yang telanjang menggeliat-geliat di tengah arus sungai. Dari atas, adegan ini sangat sensual dan merangsang nafsu birahi homoseksual.

Semua adegan-adegan bejat itu ditonton oleh Zeus dari atas awan.

"Hhoohh.. Uuhh.. Bejat sekali mereka.. Hhohh.. Tapi saya suka.. Aahh.. Oohh.."

Zeus memelintir kedua putingnya dengan sebelah tangannya sambil tetap memeras kontolnya. Kepala kontol sang dewa berdenyut-denyut, kemerahan, menahan ejakulasi. Namun tekanan di dalam bola pelernya terlalu besar. Pejuh yang tertampung harus segera disemprotkan.

"AARRGGHH..!!" Erangan Zeus membahana ke mana-mana, namun Ganymede dan para pengawalnya hanya mendengar suara guntur yang memekakkan telinga.

Dari dalam lubang kontol Zeus keluarlah cairan pejuh yang berlimpah. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh Zeus tersemprot ke atas dan turun ke bumi bagaikan hujan. Kontol dewa itu terus-menerus mengeluarkan pejuhnya selama semenit penuh.

"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH!!" Tubuhnya mengejang-ngejang dan perutnya yang keras berkontraksi keras sementara kontolnya terus-menerus menyemprot sperma.

Pejuh Zeus yang turun ke bumi mendadak berubah bentuk menjadi hujan deras. Tapi bukan air hujan yang diturunkannya, melainkan pejuh! Bayangkan. Hujan pejuh turun dari langit! Ganymede dan para pengawalnya kebingungan setengah mati. Seumur hidup mereka, belum pernah mereka melihat pejuh turun dari langit dalam bentuk hujan pejuh. Namun mereka semua bersuka cita. Para pengawal Ganymede, dengan gembira, menari-nari telanjang, memuja-muja keagungan dewa Zeus (Zeus mengatur hujan).

Zeus sendiri terduduk lemas di atas awan ketika lelehan pejuhnya yang terakhir meluncur turun dari kontolnya. Bernapas terengah-engah, dia mencoba untuk berdiri. Tekadnya sudah bulat. 'Ganymede harus kudapatkan!' Meskipun Zeus telah selesai ngecret, namun hujan pejuh di bawah sana masih belum usai. Malah menjadi semakin deras. Ganymede dan para pengawalnya basah kuyup dan berbau sperma. Tak ada satu pun dari mereka yang ingin berteduh. Semuanya ingin merasakan nikmatnya dihujani pejuh!

Pada saat semuanya sedang lengah, tiba-tiba seekor burung elang raksasa menukik turun. Ganymede yang sedang membasuh tubuhnya dengan hujan pejuh terkejut saat cakar-cakar kuat mencengkeram tubuhnya dan membawanya pergi.

"TOLONG! TOLONG!" begitu teriak pangeran malang itu.

Namun saat para pengawal itu tersadar, semuanya telah terlambat. Pangeran mereka sudah tidak terlihat lagi, lenyap dibawa elang itu. Sementara itu, jauh di atas langit, Ganymede masih meronta-ronta saat elang itu membawanya ke puncak sebuah gunung. Ganymede berhenti memberontak saat tubuhnya dilepaskan; dia terperangkap di puncak gunung itu. Tiba-tiba elang raksasa itu berubah bentuk dan berubah menjadi Zeus! Dan Zeus berdiri telanjang bulat di hadapannya.

"Jangan takut, anakku," Zeus buru-buru berkata saat wajah Ganymede memucat penuh ketakutan.
"Aku Zeus, dan engkau telah terpilih untuk menemaniku di gunung Olympus."

Ketakutan Ganymede mulai mencair saat dia yakin bahwa Zeus takkan melukainya.

"Engkau memilihku? Tapi kenapa harus aku?"
"Sebab kau, Gnaymede, sangat tampan. Ukuran kontolmu pun besar. Engkau akan menjadi pria pertama yang kungentotin. Bagaimana, engkau bersedia?" Zeus bertanya.

Sebagai seorang pria homoseksual biasa, Ganymede pun selalu dikuasai nafsu cabul. Ajakan ngentot dari Zeus sangat menggoda. Ganymede membayangkan dirinya tinggal di gunung Olympus sebagai dewa dan hidup abadi selamanya. Siapa yang akan menolak tawaran bagus seperti itu.

"Aku terima, wahai dewaku," jawab Ganymede, sesopan mungkin. Kontolnya mulai ngaceng saat dia memikirkan betapa enaknya dicabuli Zeus.
"Bagus, Ganymede. Pilihan yang bijaksana. Baiklah, berhubung kita berdua sudah telanjang bulat, mari kita mulai," sahut Zeus, menghampiri Ganymede dan memeluknya dengan penuh nafsu.

Kontol Zeus yang masih ngaceng melumuri tubuh Ganymede dengan sperma. Ganymede, terangsang, meraih kontol Zeus dan mengocok-ngocoknya. Dengan penuh kecabulan, Zeus meraba-raba tubuh kekar Ganymede dan menciuminya. Sesekali Zeus menjilati leher, dada, dan puting Ganymede. Oh, betapa dia ingin menyetubuhi pangeran ganteng itu.

Ketika dilihatnya kontol Ganymede mulai ngaceng, terbitlah hasrat untuk menyepong kontol yang indah itu. Tapi Ganymede pun juga ingin menyepong kontol Zeus. Maka akhirnya mereka mengambil jalan tengah. Masing-masing dapat menyepong kontol secara bersamaan. Zeus dan Ganymede berbaring saling menghadap tapi Zeus menghadap kontol Ganymede dan Ganymede menghadap kontol Zeus. Lalu acara pun dimulai.

Tanpa ragu, Zeus memasukkan kontol Ganymede ke dalam mulutnya. Belum pernah dia mencicipi kontol sekali pun. Namun dia tahu bahwa rasanya akan sangat enak, apalagi kontol Ganymede masih berlumuran sperma. Begitu lidahnya menyapu kepala kontol Ganymede, badan Ganymede menegang dan erangan yang tertahan terdengar dari bibir Ganymede. Mulut Ganymede sendiri sedang dipenuhi kontol Zeus sehingga dia hanya bisa bersuara.

"MMPPHH.. MMPPFFHH.. MMPPHH.." Zeus tahu dia telah melakukan hal yang benar.

Sementara itu kontolnya sendiri bergetar-getar dengan nikmat disepong Ganymede. Zeus juga mengeluarkan suara erangan yang tertahan saat kenikmatan mendera dirinya. Dia baru mengetahui bahwa pria lebih pintar menghisap kontol dibanding wanita. Kembali Zeus menjilati kontol Ganymede dan menikmati rasanya. Mm.. Jauh lebih nikmat daripada ambrosia (makanan para dewa). Dalam benaknya, Zeus sudah merencanakan semuanya. Ganymede akan tinggal bersamanya di gunung Olympus sebagai penuang cawan. Zeus kemudian membayangkan dirinya sedang menikmati pejuh Ganymede yang dikumpulkan di dalam sebuah cawa.

"MMPPHH!!" Zeus mengerang saat kontolnya mulai akan berkedut-kedut liar. Sang dewa akan NGECRET!

Untuk sementara, Zeus melepaskan kontol Ganymede dan hanya mengocok-ngocoknya saja. Dia merasa wajib untuk menyuarakan erangan orgasmenya dengan lantang.

"AARRGGHH..!!"

Sedotan dan jilatan Ganymede akhirnya membawa Zeus pada orgasmenya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Walaupun Zeus baru saja ngecret, namun persediaan pejuhnya tak terbatas. Ingat, dia adalah dewa. Jadi wajar saja jika dia bisa ngecret terus-terusan.

"AARRGGHH!! UUGGHH!! HHOOHH!! AAHH!! UUGGHH!!" jerit Zeus, suaranya kembali mengisi angkasa.

CCROTT!! CCRROOTT!! Ganymede kesulitan menelan semua pejuh Zeus, sebagian menetes keluar dari bibirnya. Namun harus diakuinya bahwa pejuh Zeus merupakan pejuh terenak yang pernah ditelannya. Tak seperti pejuh pria-pria lain yang pernah dia cicipi, Zeus memiliki pejuh yang terasa manis seperti madu. Meskipun sudah tak ada lagi pejuh yang keluar, Ganymede terus menerus menyedot kontol Zeus dan menjilatinya sampai bersih mengkilap. Setelah puas, barulah dia melepaskan kontol sang dewa.

Kini giliran Zeus yang memberikan kepuasan pada pangeran tampan itu. Masih tersengal-sengal akibat orgasme hebat yang dia rasakan tadi, Zeus kembali menyedot kontol Ganymede. Meski baru pertama kali menyedot kontol, Zeus mahir sekali melingkarkan lidahnya di sekeliling kepala kontol Ganymede dan mengusap-ngusapnya. Tentu saja Ganymede kelojotan, disepong seperti itu.

"Hhohh.. Aahh.. Enak sekali.. Aahh ya, sedot terus.. Hhohh.. Kontolku disedot.. Aahahh.. Dewa Zeus.. Hhoohh.. Hisap terus.. Aahh.." racau Ganyemede, menggeliat-geliat keenakkan.

Zeus memperkuat hisapannya, bertekad untuk membuat pria muda itu ngecret di dalam mulutnya. Jilatan demi jilatan mendera kontol Ganymede, memaksanya untuk ngecret dan akhirnya.. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!

"AARRGGHH..!! UUGGHH!! AARRGGHH!! OOHH!! AAHH!!"

Bagaikan ikan kehabisan air, tubuh telanjang Ganymede menggelepar-gelepar, terguncang orgasme. CCRROOTT!! CCRROOTT!! Dan untuk pertama kalinya, Zeus mencicipi pejuh! AH.. Sungguh enak sekali rasa pejuh Ganymede! Zeus sampai ketagihan dan berusaha untuk menguras kontol itu habis-habisan. Tapi Ganymede telah berhenti ejakulasi. Tubuh pangeran itu melemas dan terbaring di sana dengan pas terengah-engah. Keringat yang membasahi punggungnya telah membuat debu-debu dan kerikil-kerikil kecil menempel pada punggung Ganymede yang kekar.

Zeus membalikkan tubuhnya agar wajahnya menghadap wajah Ganymede yang tampan, lalu dia memeluk pangeran itu dengan mesra. Akhirnya Ganymede adalah miliknya dan dia takkan melepaskan Ganymede untuk selama-lamanya. Ganymede akan hidup dengannya di gunung Olympus! Melihat wajah Ganymede yang tampan dan tubuhnya yang kekar (terutama sepasang putingnya yang melenting keras), Zeus kembali terangsang. Tapi kini dia ingin sesuatu yang lain. Zeus menginginkan lubang pantat Ganymede!

Zeus dan Ganymede masih terengah-engah, kecapaian akibat sesi oral homoseks mereka yang menggairahkan. Zeus menyadari betapa dia sangat menginginkan pangeran itu di dekatnya. Zeus telah jatuh cinta pada Ganymede! Dengan mesra, dipeluknya tubuh Ganymede yang masih telanjang itu dan diciuminya. 'Astaga, betapa tampannya pria ini', pikir Zeus, kontolnya kembali ngaceng dan berkedut-kedut.

Saat bibirnya bertemu dengan bibir Ganymede, Ganymede sama sekali tidak menolaknya. Entah kenapa, dia pun merasakan hal yang sama dengan Zeus; dia pun telah jatuh cinta pada dewa itu. Ciuman mereka berubah dari ciuman mesra menjadi ciuman nafsu, Bibir mereka saling melumat dan lidah mereka saling bergulat. Air liur mereka berbaur dan menyatu. Api asmara dan nafsu telah menyatukan mereka berdua, dewa dan manusia biasa.

Zeus berbisik di telinga Ganymede..

"Saya bernafsu sekali padamu, Ganymede. Kamu sanggup membuat kontolku berdiri dan ngaceng sekeras ini. Belum ada seorang pun, baik pria ataupun wanita, yang sanggup berbuat seperti ini padaku. Kamu membuatku tergila-gila padamu. Saya mencintaimu untuk selama-lamanya, Ganymede-ku tersayang." Zeus kembali menciumi pria kesayangannya itu.

"Sekarang saya menginginkan lubang pantatmu. Bolehkah saya mengentotin pantatmu dengan penuh nafsu dan cinta, Ganymede?" Tentu saja pangeran itu memperbolehkannya. Kapan lagi dia bisa dingentotin oleh seorang dewa seperti Zeus. Lagipula tubuhnya masih kekar dan padat. Ganymede terangsang sekali melihat tubuh telanjang dewa itu

"Hhoohh.. Ngentotin saja saya.. Aahh.. Saya butuh kontol.. Aahh.. Ngentotin saja saya.. Hhoohh.. Aahh.." Ganymede meraba-raba tubuh Zeus dan meremas-remas dada bidangnya. Anusnya berkedut-kedut dengan gairah. Ganymede memang pernah disodomi oleh para pengawalnya, jadi lubang pantatnya sudah terbiasa dengan kontol. Dan kini dia menginginkan kontol Zeus!

Tanpa membuang waktu lagi, Zeus segera memangku Ganymede. Dengan kedua tangannya yang kuat, Zeus mengangkat Ganymede dan mendudukannya tepat di atas kontol Zeus yang berdenyut-denyut.

"AAHH.." erang Ganymede saat kontol Zeus amblas dengan mudah ke dalam pantatnya.

Rasa sakit masih sedikit menyapu badan Ganymede meskipun anusnya sudah terlatih dimasuki kontol. Dengan gairah yang meluap-luap, pangeran itu mencengkeram dada Zeus dan meremas-remasnya. Kedua puting Zeus dipelintir habis-habisan, mengakibatkan Zeus meringis-ringis kesakitan bercampur nikmat. Dia paling suka bila putingnya dipelintir seperti itu. Zeus menjadi semakin bergairah.

Tidak memberikan Ganymede kesempatan untuk beradaptasi dengan kontolnya, Zeus langsung memompa anus Ganymede. Berhubung Zeus kuat sekali, Ganyemde tak perlu repot-repot mengangkat dan menurunkan tubuhnya sendiri sebab Zeus sudah melakukannya untuknya. Dengan napas mendengus-dengus seperti banteng, Zeus mengangkat dan menurunkan tubuh Ganymede. Anus Ganymede pun secara tak langsung dingentotin kontol Zeus. Mereka berdua sangat menikmati percabulan homoseksual itu.

"Hhooh.. Uuhh.. Pantatmu ketat.. Uuhh.. Saya suka.. Oohh.. Ngentot cowok.. Aahh.."

Peluh mulai membanjiri tubuh Zeus yang berotot itu sementara dewa itu tak henti-henti mengentotin Ganymede.

"Aahh.. Saya hampir.. Hhoosshsh.. Sampai.. Aahh.."

Sementara itu kontol Ganymede terus-menerus menyerang pantat Ganymede dan merangsang prostatnya. Gelombang kenikmatan besar menyapu tubuh Ganymede dan membuatnya hampir kehabisan napas. Ganymede yakin, berdasarkan pengalamannya dingentotin, bahwa sebentar lagi dia akan segera ngecret.

"Hhohh.. Zeus.. Aahahh.. Saya.. Uuhh.. Hampir.. Aahh.. Kkelluarr.. AARRGGHH!!"

Dan dengan itu CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Kontol Ganymede tiba-tiba saja menyemprotkan pejuhnya tepat ke wajah Zeus sementara dewa itu tetap menaik-turunkan badan Ganymede untuk mengentotnya.

"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH!!" Ganymede mengerang-erang, namun Zeus memegangi tubuhnya erat-erat.

Dipegangi seperti itu, Ganymede merasa seperti anak kecil, namun dia juga merasa sangat aman dan dicintai. Belum pernah dia merasakan perasaan seperti itu dengan pria lain.

Kontraksi otot anus Ganymede pada saat dia ejakulasi menimbulkan efek domino pada kontol Zeus. Kontol itu dicekik begitu kuat sampai-sampai Zeus ngecret. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh Zeus pun menyembur tak karuan, membanjiri tubuh Ganymede.

"AAHH.. UUHH.. OOHH.. AAHH.. AAHH.."

CCROOTT!! CCRROOTT!! Zeus tetap menyodomi Ganymede sampai tak ada pejuh lagi yang keluar dari lubang kontolnya. Sisa-sisa spermanya mengalir keluar dari celah-celah pantat Ganymede dan turun melumuri batang kontol Zeus.

Bernapas dalam-dalam, Zeus menciumi Ganymede dan membelai--belai rambutnya. Dia begitu mengasihi pangeran itu dan tak ingin berpisah darinya. Ganymede sendiri, dengan asyiknya, menyandarkan kepalanya ke dada Zeus yang bidang, menghirup aroma kelelakiannya. Bibir Ganymede hampir menempel pada salah satu puting Zeus. Tanpa ragu sedikitpun, Ganymede menjulurkan lidahnya dan menjilati puting itu.

"Oohh.." desah Zeus, mengusap-ngusap punggung Ganymede yang basah dengan keringat dan kotor dengan debu.

Zeus sendiri juga bermandikan debu akibat pencabulan yang dilakukannya pada Ganymede. Dengan jentikan jarinya, Zeus dan Ganymede berpindah ke atas sebuah awan. Zeus melambaikan tangannya dan awan itu pun bergerak maju. Ganymede, belum pernah terbang, ketakutan setengah mati dan memeluk tubuh Zeus erat-erat. Zeus hanya tersenyum dan memeluknya kembali. Dia yakin bahwa Ganymede akan bahagia bersamanya selama-lamanya.

Setibanya di gunung Olympus, Ganymede menjadi pusat perhatian para dewa dan dewi. Aphrodite (dewi cinta) yang genit tak henti-hentinya mencubiti puting Ganymede, terangsang melihat ketampanan pria itu. Tapi saat Zeus melototinya, dewi cinta itu buru-buru menghilang. Hampir semuanya sangat menyukai kedatangan Ganymede, kecuali Hera (dewi pendamping Zeus, istrinya). Seperti rencananya, Zeus memposisikan Ganymede sebagai penuang cawan menggantikan Hebe (dewi penuang cawan) yang dipecat (dalam versi lain, Hebe meninggalkan pekerjaannya untuk menikahi Herakles/Hercules).

Sementara itu di bumi, raja Tros sangat berduka atas menghilangnya Ganymede. Zeus tidak sampai hati melihat kesedihan ayah Ganymede. Dewa itu pun turun untuk menemui raja Tros. Zeus menjelaskan bahwa Ganymede kini hidup bahagia di gunung Olympus sebagai penuang cawan. Mendengar kabar baik itu, raja Tros pun bergembira dan sangat bersyukur. Sebagai ganti atas putranya, Zeus menghadiahkan Tros beberapa kuda yang sering ditunggangi para dewa. Kuda-kuda ini nantinya akan dirampas Achilles (pahlawan homoseksual Sparta dalam perang Troy).

Zeus merasa sangat bahagia dengan Ganymede di sisinya. Seluruh dewa penghuni gunung Olympus menyadari ketertarikkan homoseksual Zeus pada Ganymede, namun bagi mereka, hal itu merupakan hal yang biasa. Apollo sangat mendukung ayahnya, sebab dia sendiri pun sering ngentot dengan banyak pria. Meskipun Apollo sangat tertarik dengan ketampanan dan kontol Ganymede, dia tak pernah berani untuk menyentuh pangeran itu, sebab Ganymede adalah kepunyaan ayahnya. Dan Apollo menghormati semua hak ayahnya.

Pada suatu hari, Zeus sedang kehausan dan ingin minta segelas minuman. Ganymede tergopoh-gopoh datang sambil membawa pot airnya, namun Zeus menolaknya.

"Saya ingin minum pejuhmu, Ganymede. Tuangkan cairan kelaki-lakianmu itu ke dalam cawan ini dan biarkan saya meminumnya," kata Zeus seraya menarik kain pembungkus kontol Ganymede.

Tanpa dapat dielakkan, kain itu jatuh ke bawah dan kontol Ganymede pun tersingkap. Dengan gembira, Ganymede cepat-cepat menegangkan kontolnya dan mengocoknya. Zeus tersenyum mesum melihat kekasihnya sedang memerah kontolnya.

"Hhohoh.. Aahh.. Hhoohh.. Aahh.." desah Ganymede, kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Untuk mempercepat ejakulasi, Zeus membantu Ganymede dengan memelintir putingnya dan meraba-raba tubuh Ganymede. Tentu saja nafsu birahi Ganymede menjadi tak tertahankan. Dan muncratlah cairan pejuhnya tepat ke dalam cawan Zeus. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!

"AARRGGHH!! AAHH!! UUHH!! AAHH.." Ganymede mengerang-ngerang sementara tubuhnya kelojotan. Pejuh terus tersemprot dan memenuhi cawan minum Zeus penuh-penuh.
"Aahh.." desahnya saat tetes pejuh terakhir menetes ke dalam cawan.

Zeus senang sekali dengan servis yang diberikan Ganymede. Pelan-pelan cawan itu dibawanya ke depan hidungnya. Lalu aroma pejuh yang memabukkan itu dihirup Zeus dalam-dalam. Aahh.. Harum sekali. Lalu Zeus mulai meminum pejuh Ganymede sedikit demi sedikit. Dia ingin menikmatinya dengan penuh perasaan. Ganymede hanya berdiri di depannya, mematung seperti orang bego. Tapi dia puas tinggal bersama Zeus karena dia ingin sekali melayani kekasihnya itu untuk selama-lamanya.

Setelah selesai minum pejuh, Zeus meletakkan cawan itu di atas meja dan memandangi wajah Ganymede.

"Enak sekali, sayang. Tapi saya belum ngecret. Maukan engkau menolongku?"

Tentu saja Ganymede mengangguk dengan antusias. Tanpa disuruh, pangeran tampan itu segera mengambil posisi 'doggy style'. Pantatnya yang berisi dipertontonkan di depan Zeus. Nafsu birahi dewa itu berkobar-kobar, tak sabar ingin mengentotin pantat itu. Dengan bernafsu, Zeus menelanjangi dirinya, kemudian melakukan hal yang sama pada Ganymede.

Kini, tak ada lagi yang dapat menghalangi kontol Zeus mempenetrasi anus Ganymede; mereka berdua sudah telanjang bulat. Berlutut di belakang Ganymede, Zeus memposisikan kontolnya sedemikian rupa sehingga kontol itu bersentuhan dengan anus Ganymede yang berkedut-kedut. Zeus sengaja tak mau langsung mengentot; dia mau melihat Ganymede memohon untuk dingentot. Usahanya berhasil karena pangeran itu nampak putus asa sekali.

"Tolong, wahai dewaku. Jangan biarkan saya menunggu. Ngentotin pantatku, Zeus. Berikan padaku kontolmu yang besar dan hangat itu. Tembakkan pejuhmu di dalam pantatku. Ayolah, dewaku. Ngentotin saya," mohon Ganymede, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Zeus bisa masuk ke dalamnya. Namun Zeus sengaja menghindar dan Ganymede terus saja memohon hingga akhirnya..
"Baiklah, Ganymede. Saya akan mengentotin pantatmu. Bersiaplah," kata Zeus, siap dengan kontolnya.

Dan dengan itu, sang dewa yang perkasa itu pun mendorong pinggulnya dan amblaslah kontolnya ke dalam pantat Ganymede.

"Aahh.." desah Zeus saat kepala kontolnya bergesekkan dengan bibir anus Ganymede. Anus itu masih sangat ketat dan seakan ingin menelan kepala kontol Zeus.
"Oohh.. Sayang, enak sekali," bisik Zeus, matanya merem-melek. Jantungnya berdegup kencang saat sensasi nikmat dan hangat membungkus kontolnya. Ganymede hanya mampu mengerang.
"Oohh.. Aahh.." Kontol Zeus bergerak makin masuk dan masuk.

Seiring dengan itu, kehangatan kontol itu menyebar di dalam perut Ganymede. Cairan precum dikeluarkan kontol Zeus untuk melicinkan jalan.

"Ayo, ngentotin saya.. Uuggh.. Buat saya terangsang.. Oohh.. Pakai badanku.. Aahh.." desak Ganymede, kontolnya ngaceng berat. Precum juga sudah keluar dari lubang kontol pangeran itu, menjuntai berkilauan ke lantai seperti benang laba-laba. Dicengkeramnya kontolnya sendiri; Ganymede lalu sibuk mengocok-ngocoknya.

Seperti piston, kontol Zeus pun mulai bekerja. Kontol perkasa itu bergerak keluar-masuk, mula-mula lambat lalu menjadi semakin cepat. Napasnya menderu-deru seperti banteng yang siap menyeruduk musuhnya. Berpegangan pada pinggul Ganymede, Zeus mengeluarkan semua kemampuannya dalam mengentot.

"Aarrgghh.. Oohh.. Ngentot.. Oohh.. Enak banget pantatmu.. Aahh.." Sensasi nikmat menyelimuti tubuh sang dewa ketika orgasmenya mulai terkumpul. Sedikit demi sedikit, dia berjalan ke puncak kenikmatan.

Tubuh Ganymede terguncang-guncang akibat sodokan kontol Zeus. Tiap kali kontol super itu menghantam prostatnya, sang pangeran hanya mampu mengerang dan mendesah. Nikmatnya tak terkatakan. Dia berharap hal itu dapat berlangsung selamanya. Gerakan tangannya semakin cepat, memeras kontolnya tanpa ampun. Semakin banyak precum yang menetes keluar tiap kali prostat Ganymede dijadikan sasaran oleh kontol Zeus.

"Aarrggh.. Aahh.. Oohh.. Hhoohh.. Uugghh.. Aahh.."
"Oohh.. Saya mau muncrat.. Oohh.." erang Zeus, setelah 15 menit berlalu.
"Aahh.."

Ganymede, masih dikuasai nafsu menjawab, "Keluarkan saja, Zeus.. Aahh.. Saya mau.. Aahh.. Pejuhmu berenang di.. Uugghh.. Perutku.. Aahh.."

Dia sendiri hampir berejakulasi lagi; kontolnya hampir meledak di tangannya.

"Aarrgghh!!" Muncratlah pejuh Zeus dari kontolnya!

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Tiap kali ngecret, kepala kontol itu menggembung dulu, baru kemudian memuncratkan isinya. Sungguh pemandangan yang erotis. Lebih dari 10 muncratan pejuh yang dihasilkan kontol itu. CCRROTT!! CCRROOTT!! Sang dewa mengerang dan suaranya membahana ke mana-mana.

"AARGGHH!! AARRGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Tubuhnya yang kekar dan berotot mengejang-ngejang, tak kuasa menahan orgasme yang luar biasa.

Pada saat yang hampir bersamaan, Ganymede juga muncrat untuk yang kedua kalinya.

"UUGGHH!!"

CCRROTT!! CCRROOT!! CCRROOT!! Cairan putih kental tersemprot keluar, membasahi lantai. Tak ada yang lebih nikmat dari ejakulasi akibat disodomi. Panegran muda itu tunduk pada orgasmenya, membiarkan tubuhnya terguncang dan mengejang.

"AARGGH!! OOHH!! UUGGHH!!"
"Aahh.. Ganymede-ku," bisik Zeus, memeluk tubuh telanjang pangeran Troy dari belakang. Kontolnya masih tertanam di dalam pantat Ganymede.

Pangeran itu bahagia dapat hidup bersama dewa Zeus, menikmati hari-hari indah penuh kecabulan dan cinta. Namun tanpa mereka sadari, impian indah mereka akan segera dikoyakkan oleh Hera. Hera terkenal sebagai dewi pencemburu. Sudah banyak wanita kekasih Zeus yang diteror olehnya. Hera tak sudi membagi suaminya dengan wanita lain, apalagi dengan pria lain. Kemarahannya memuncak melihat sifat homoseksual Zeus.

Maka pada suatu hari, ketika Zeus sedang pergi keluar, Hera memanggil Ganymede. Ganymede, tanpa curiga, mendatangi dewi itu sambil membawa pot air. Namun tiba-tiba Hera menyerangnya. Tanpa ampun sedikit pun, Hera mencekik pemuda malang itu. Pot air yang dipegang Ganymede jatuh menghantam lantai dan pecah berkeping-keping. Ganymede yang kehabisan napas, berjuang untuk hidupnya, namun Hera lebih kuat. Tak lama kemudian, tubuh Ganymede melemas dan dia pun meninggal dunia.

Hati Zeus hancur ketika dia mendapati Ganymede tidak bernyawa. Dengan duka yang sangat mendalam, Zeus meletakkan mayat Ganymede ke angkasa. Tubuh Ganymede pun segera berubah bentuk menjadi konstelasi Aquarius. Kapan pun Zeus merindukan Ganymede, dia akan memandang ke angkasa dan melihat kerlipan bintang-bintang Aquarius dan mengenang cinta dan nafsu yang pernah dirasakanya bersama Ganymede.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.