Minggu, 24 Juni 2012

Ajaran Ayah Sahabatku

Senin sore adalah hari latihan gua dan rendy bermain basket. Dan seperti biasa gua yyang jemput rendy di rumahnya. Walau rumah kami berdekatan, tapi kami sudah tidak satu sekolah lagi sejak SD. Sore itu sangat panas, untunglah jalan menuju rumahnya ditumbuhi pohon pohon besar.

Ketika gua sampai di depan rumahnya,pintu depan sudah terbuka. Karena gua pikir rendy sudah pulan maka gua langsung masuk saja. Rumah ini hanya dihuni oleh rendy dan ayahnya yang seorang polisi. Ketika nggak ada yang jawab teriakan gua, gua terus masuk menuju ke kamarnya, karena tak mungkin ayhnya sudah ppulang pada jam itu. Dengan langkah pasti gua terus jalan dan membuka pintunya.

Dan yang gua lihat kemudian benar benar mengejutkan. Ayah rendy, yang bernama johny, sedang menciumi celana dalam (yang gua yakin milik rendy) di mukanya, dia sendiri yang hanya menggenakan celana dalam sedang mengelus elus kemaluannya dengan tangan kirinya. Gua hanya berdiri mematung, dan mengawasi kemaluannya yang terlihat jelas karena posisi berdirinya, pelan pekan membesar.

Ketika itu tanpa sengaja gua menyenggol sebuah pot bungga yang menimbulkan suara. Karena kaget dia menoleh ke arah gua, namun gua lebih dulu lari menuju ruang tamu. Gua mendengar dia berteriak memanggil,namun gua diam saja. Sampai akhirnya gua menjawab.lalu gua dengar suara pintu ditutup lalu disusul suara orang mandi.

Ada suara pintu dibuka. Kemudian dia berteriak memanggil gua untuk membawakan seragamnya yang tergeletak di samping gua.. Gua ambil dan ketika gua mau taruh di depan pintunya, dia meminta gua membawakan ke dalam.Akhirnya gua masuk dan hedak gua taruh di meja dekat pintu, ketika dia membalikan badannya. Dia hanya menggenakan handuk kecil yang melingkar di pinggangnya dan itu pun tampaknya tak menutupi apapun. Gua diam dan mulai menatap ke arah kemaluannya, dimana saat itu jelas dia tidak memakai apa apa lagi dibaliknya.Handuk itu yang mempunyai belahan di paha kanannya, menunjukan pahanya yang rimbun ditumbuhi bulu bulu.

Dibalik handuknya itu terbentuklah sesuatu yang panjang dan bulat yang mengarah ke arah pusarnya. Gua diam tidak bergerak dan tanpa sadar baju yang gua pegang pun jatuh ke lantai. Darah gua bergerak cepat dan gua merasa muka gua mulai memerah.

Jarak antara kami sekitar 1 meteran, namun aromanya terasa kuat sampai ke tempat gua. Bodynya sangat bagus. Dia tinnggi besar, dimana bulu bulu halus mentupi permukaan tubuhnya. dan semakin banyakdari pusar ke bawah. Lengan dan pahanya besar berotot, ditambah potongan rambut tentaranya membuat nya sangat garang.

Kemudian dia memanggil gua untuk mendekat dan gua mengikuti perintahnya dan duduk di tepian tempat tidur. Dia menjauh dan menyender di tepian meja dekatnya.

" Budi,saya sudah lama memperhatikan kamu. Kamu punya tubuh lebih cepat berkembang daripada rendy. Sekarang kamu sudah melihat tubuh saya, dan saya tidak keberatan. Sekarang saya mau melihat tubuh kamu.saya rasa kamu tidak takut kan?" tantangnya.

Gua nggak tahu karena apa, namun gua mulai pelan pelan membuka baju kaos dan celana pendek gua. Sekarang yang tersisa hanya celana dalam putih dan sepatu sket saja. Ketika gua mau menurunkan celana dalam gua, tiba tiba dia sudah berdiri di depan gua dan memegang tangan kanan dan kiri gua. Lalu tangan kanannya mulai membelai leher, dada, perut dan turun untuk mulai membelai kemaluan gua. Dia mulai meremas remas kemaluan gua yang sudah mengeras. gua mulai teriak tapi dia tetap melakukannya.

" Gimana budi enak? nanti om ajarin yang lainnya." lalu lanjutnya " Masih banyak cara cara yang enak buat ngentot sama laki laki."

Dia berdiri di depan gua dan tanpa malu malu dia membuka handuknya. dan melemparkannya ke lantai. Sekarang di depan gua dia berdiri telanjang bulat dan didepan muka gua ada sebuah kontol. ketika gua melihat ke matanya, dia tersenyum dan dengan pandangan aneh yang tidak gua mengerti...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.