Senin, 02 Juli 2012

Wayan

Sebulan sudah aku menetap di daerah Petitenget, Seminyak. Dua puluh tahun lalu tempat ini begitu sepi dan mungkin sebagian besar orang tidak tertarik berkunjung kesini. Tapi Petitenget kini berubah menjadi surga kaum pelancong bule kelas atas. Coba saja lihat Potato Head, W Hotel, Metish, Sardin, Bali Bakery dan semua tempat yang terbilang mahal ada di lokasi ini. Banyak hotel dan villa-villa sedang dibangun di Petitenget, harga tanah melambung begitu cepat. Tidak heran orang-orang berduit segera menanamkan usaha di daerah yang sangat menjanjikan ini, berbagai bangunan baru dengan cepat berpindah milik, jual beli tanah terjadi setiap saat.

Dampak menyenangkan dari berbagai kesibukan ini tentu saja membuat para pemburu kenikmatan mendapat peluang lebih besar. Tonaas si pemuda Manado setiap hari memuaskan hasrat seksualnya dari para surfer Brazil atau Australia. Si Rachmat yang pedotan pesantren di Jawa Barat girang setiap hari bisa disedot dan menyedot alat vital turis-turis Taiwan, Korea Selatan atau Jepang. Zulkifli yang asal Lombok boleh merasa aman hidupnya karena digundik seorang homo tua asal Belanda. Roberto si Italy gila setiap minggu punya pacar baru, ia gonta ganti pacar semudah orang mengganti ban mobil.

Bila senja tiba, kerumunan orang dari pantai Petitenget dan Batubelig sontak bubar, usai matahari tenggelam dan macetlah jalan raya Petitenget. Ramai klakson mobil dan motor, riuh rendah orang bercanda tawa di jalan. Di luar-luar bangunan proyek, ramai para tukang bangunan yang baru selesai bekerja atau selesai mandi. Sambil berjongkok mereka mengamati orang lalu lalang dan kendaraan yang kena macet. Bagi mereka yang datang dari udik di Jawa sana tentu luar biasa menyaksikan hal semacam ini. Aneka perempuan manca negara dengan pakaian super tipis menampak celana dalam dan kutang yang bergoyang-goyang menadah tetek kegedean. Bahkan bule-bule itu tak segan hanya bercelana renang sliweran naik motor.

Hal semacam itu membuat para tukang berceloteh, Paimin berkomentar : “Oalah biyuuuungggg……gelem aku dikon ngeloni” (aduh emak…..maulah aku disuruh meluk dia-bahasa orang Jawa dusun). Sementara si Parjo sambil cekikikan berteriak tidak sopan pada seorang gadis Jepang yang ramping langsing yang sedang digandeng pacarnya : “Mreneo cah ayu….manukku luwih manteb…” (sini anak cantik…burung saya lebih mantab)

Sungguh berbeda dengan orang Bali yang sopan-sopan dan selalu menjaga perasaan manusia lain, orang-orang Jawa kampung sungguh tidak punya tatakrama, mulut mereka kotor dan mereka merasa lebih unggul dari orang Bali. Bagiku tukang-tukang dari Jawa itu tidak lebih dari sekedar orang tidak terpelajar yang sungguh-sungguh bikin jijik.

Di salah satu sudut Jalan Petitenget sedang dibangun sebuah hotel, persis berseberangan dengan Cubana Bar. Bar tersebut mempertunjukan The Salsa atau Zumba dance yang meriah hampir setiap malam, penarinya meliuk sensual dengan pakaian yang khas Latin, sexy dan tentu saja menggiurkan. Tapi jangan buru-buru nafsu…..karena penari yang tampil sengaja dipilih yang gaek, rata-rata umur mereka 65 tahunan. Dengan penuh guyon teman-teman saya berseloroh :”oooh penari-penari itu sangat terkenal di Cuba, mereka teman dekat Fidel Castro……” maksudnya : penari yang terlalu senior !

Setiap sore tukang-tukang Jawa mejeng di pinggir jalan, bersarung dan kopiah. Mulut mereka yang kotor siap memberi komentar orang yang berlalu lalang. Agak malam sedikit mereka jalan beriring-iringan dengan gaya khas orang udik mencari jajan. Dan malam, kira-kira di atas jam 21.00, tukang-tukang Jawa berderet duduk di lantai 2 bangunan tempat mereka bekerja menatap tajam Cubana Bar yang berada di seberangnya. Ketika pertunjukan Salsa dimulai, mata para tukang melotot seperti kucing melihat ikan asin ! mereka hanya memperhatikan penari itu meliuk, menghentakkan kaki dan pinggul dan bergerak erotis seusai irama lagu. Para tukang tidak pernah menyadari wajah keriput para penari yang dipoles make-up super tebal. Pada pertengahan pertunjukan tukang-tukang mulai tersihir dan mulai bangkit hasrat seksualnya. Tangan mereka mulai merayap masuk ke dalam sarung masing-masing dan mengelus atau mengocok alat vital mereka yang sudah berdiri. Tidak jarang tukang senior memanggil juniornya agar duduk minggir menjauh sedikit dari rombongan teman lain. Dalam kegelapan bangunan, tukang senior meminta juniornya mengocok kemaluannya sampai muncrat. Beberapa tukang yang malu-malu hanya mengelus alat vital mereka, nanti…….ketika saat malam tiba dipembaringan tukang-tukang itu merancap sambil tiduran, bahkan mereka yang sudah sangat akrab saling mengocok bergantian dalam gelap malam.

Cerita ini kudapat dari Fernandez seorang satpam dari Timor dan , salah satu kontraktor listrik diproyek tersebut. Fernandez bahkan bercerita ; tukang-tukang itu saat mandi juga sering saling menyabuni dan mengocok penis temannya, tidak jarang di tengah malam saat ia diam-diam tanpa suara, meronda naik ke lantai 2 atau lantai 3 yang gelap pekat, ia mendapati sepasang tukang sedang bermesraan, entah berdiri, setengah duduk, setengah berbaring atau main kuda-kudaan.

pun menuturkan begini : di dunia pertukangan mereka jauh dari hiburan, butuh pelampiasan. Seorang mandor Jawa biasanya membawa seorang perempuan desa dari Jawa sana, perempuan yang ditugaskan memasak dan melayani kebutuhan sex si mandor. Kadang dengan imbalan uang sedikit perempuan itu juga mau melayani hasrat tukang-tukang senior. Tapi bagi para tukang dengan upah harian yang minim, membayar perempuan betapa mahalnya, jadi kebutuhan sex mereka dilampiaskan kepada sesama teman. Yang senior rata-rata memiliki seorang gendak atau peliharaan seorang junior. Para gendak itu mendapat tugas yang tidak berat……tapi setiap malam mereka harus melayani nafsu seniornya. Kadang seorang junior digendak 2 atau 4 senior sekaligus. Jadi setiap malam si junior minimal harus mengoral 2 senior atau disodomi 2 atau 3 kali.

, sebagaimana orang Bali pada umumnya, sangat sopan dan memiliki hati yang murni. Tidak pura-pura baik atau memendam niat yang buruk. Setiap habis bekerja ia selalu mampir di tempatku, entah sekedar menengok dan menyapa atau sesekali minum kopi.

“Gimana kabar hari ini Yan ? ada cerita baru nggak ?” tanyaku pada , ia hanya mesem-mesem dan sambil menarik kursi ia bercerita mengenai pekerjaannya, tukang-tukang dan tentu saja aku nggak pernah mau ketinggalan gossip. “Fernandez cerita ngga ? tadi malam katanya ada yang main bertiga barengan ?”

menggeleng-gelengkan kepala : ”Ngga…ngga ada yang cerita begitu, yang saya tau si Mochtar lagi sakit, udah 2 hari tiduraaaaaannn aja…..kata Fernandez waktu malam itu dia harus meladeni 4 temannya ganti-gantian! Mungkin jit bolongnya (lubang pantatnya) jadi sakit…bengkak..atau apalah saya kira begitu”

“Wah jadi kendor donk” jawabku sambil tertawa “segede apa sih kontolnya tukang-tukang itu ?” sambungku.

“Hmmmmm……..saya nggak pernah liat semuanya Mas, yang saya pernah lihat gede itu si Parman, Heri……siapa lagi ya…..? oh ya si Tanu, masih kecil anaknya paling 18 tahun tapi barangnya Mas…. busyeeeettttt ngga imbang sama badannya, si Arief yang tinggi putih itu juga gede panjang !!” bercerita dengan polos, ia sering tanpa sengaja melihat tukang yang kencing sembarangan, atau sore sedang mandi dan berganti pakaian.

Setiap datang selalu aku bertanya macam-macam dan selalu bertanya tentang kontol para tukang serta kelakuan sex mereka. Suatu hari aku menjadi malu karena bertanya begini : “Mas koq selalu nanya tukang-tukang itu ya…..memang Mas juga suka ya ?” aku sungguh kaget dengan pertanyaaannya yang jujur, jadi dengan hati-hati aku menjawab : “Yan…..bukannya suka banget atau ngga suka……tapi menolong orang, membahagiakan orang khan salah satu kewajiban kita !”

“Maksudnya gimana ?” jawab yang otaknya sederhana itu. “Begini Yan….duit nggak ada, mau beli cewe gimana ? kalau sex sudah diujung tanduk khan jadi ngocok ya…..kalau ngocok sendiri sama dikocokin enak mana ?” tanyaku balik kepadanya.

Dengan bloon menjawab : “Dikocokin cewe donk lebih enak !” Buru-buru aku nimpalin : “Kalau sama cewe ngapain cuman dikocok……digituin aja sekalian, tapi kalo ngga ada pacar, mau cari cewe ngga ada duit, gimana ?”

“Oooooh gitu maksudnya…..” mengangguk-ngangguk mengerti, lantas ia menyeringai : “Saya nggak pernah dikocokin lelaki, cuman ngocok sendiri atau dikocokin pacar”

Aku menyahut : “Bagus punya pacar, kalau kayak tukang-tukang itu gimana ? makanya sesama jenis suka ngocokin…..itu namanya saling membahagiakan, saling tolong juga !”

mengangguk-ngangguk semakin mengerti, aku lantas menambahkan ; “Kalau ada teman Bali yang pengin dienakin tapi ngga ada pacar, ajak aja kesini, nanti aku bantu isepin supaya dia bisa ngerasa enak dan puas !”

kaget ! ia memandangku dalam-dalam, sambil tersenyum ia berkata : “Ah yang bener nih Mas, saya tuh sebenernya sama pacar ngga terlalu puas, dulu pernah dapet cewe mau isepin saya punya, pacar saya sekarang ngga mau Mas, katanya ngga sopan !” demikian keluh .

“Jadi kalau main sama pacar yang sekarang gimana ?” selidikku penasaran. menjawab dengan semangat : “Yah gitu aja,peluk-peluk, cium-cium terus saya kelomot pentilnya, saya jilat nokianya (nonoknya)…..kalau sudah ngga tahan dia saya suruh baring terus saya tancepin sampai keluar……pengen banget Mas diisepin kayak dulu !”

“Ah dia males kali isepin punya kamu karena ngga bersih barangkali…..atau mungkin kecil, kurang panjang atau yaaaaahhhh……..ngga keras !” jawabku seenaknya.

“Siapa bilang ??????” segera berdiri, ia menarik retsletingnya dan mengeluarkan alat vitalnya, sambil menunjuk kontolnya yang kulup, bicara dengan nada tinggi : “Nih…..liat aja….bersiiih !!! siapa bilang kecil….kata siapa pendek ?”

Memang sedari lama aku sudah menebak, alat vital pasti panjang, badannya saja kurus tinggi, kulitnya kuning bersih, tidak sawo matang seperti orang Bali lainnya, kontol berwarna langsat, seperti buah duku. Jari tangan dan kakinya besar dan panjang, aku menelan ludah, liurku menetes melihat alat vital . Sambil pura-pura tidak tertarik aku menyahut : “Ah Yan, kadang barang segitu naiknya ngga seberapa, barang lembek perempuan ngga doyan ! makanya dia ngga mau kasih service yang top !”

menutup retsletingnya, duduk lagi, aku tahu ia menahan emosi, karena aku tidak percaya dengan yang dikatakannya. berkata dengan nafas ditahan : “Mas bisa buktikan sendiri kalau mau, saya punya buesar kalau hidup…saya punya keras kalau bangun ! saya kasih bukti !”

Rupanya ia emosi karena aku menganggap perkakasnya lembek. Sambil menyeruput kopi aku menyahut : “Buktikanlah…..!!!! kalau memang keras atau besar !!

melotot ! jarinya menunjuk ke arahku, ia bilang begini : “Sekarang saya pulang, mandi…..nanti saya kesini lagi jam 10 malam, Mas carikan saya cewe, atau carikan saya blue film……biar bangun si adik ini….biar nanti aku bawa Arak…..!! Mas nanti lihat sendiri !!”

berdiri, langkahnya besar-besar dan langsung menghidupkan motor, ia kabur dengan janji kembali jam 10 malam.

Aku berdebar-debar menanti jam 10 malam, aku bereskan villa tempat tinggalku yang kecil, kamar duduk aku rapikan, kamar tidur aku bereskan serapih mungkin, lampu setemaram dan seromantis mungkin. Sehabis makan malam aku mandi sebersih-bersihnya pakai harum-haruman sesegar mungkin. Aku mengaduk-ngaduk kotak CD mencari bokep yang paling syuuuuurrrrr…….!

Jam 10.15 aku melihat lampu motor masuk halamanku, mesinnya dimatikan, meluncur masuk dengan motor tanpa suara. Ia mematikan lampu, parkir dan melangkah ke ruang duduk. Ia membawa sebotol Aqua berisi Arak.

Kusambut Arak itu dan kutuang dalam gelas-gelas berisi es batu dan perasan lemon, ditambah Soda Water. menengok saat aku mencampur minuman, katanya : “Kalau tukang-tukang itu minum selalu dicampur Krating Daeng atau Extra Joss….katanya enak !!”

Aku menjawab : “Jangan pernah mencampur alcohol dengan Extra Joss atau Krating Daeng dan sejenisnya, karena komposisi begitu menyebabkan sel otak jadi mati ! ada 51 juta sel dalam tubuh kita, kalau sel otak terlanjur mati, maka tidak dapat tumbuh lagi. Beda dengan sel kulit atau lainnya. Kalau mau bego dan mudah dihasut silahkan saja minum alcohol campur minuman begituan !”

“Ah yang bener…..” tidak percaya, aku menarik sebuah buku dan sebuah majalah luar negeri yang isinya mengatakan “minuman doping penguat tenaga sangat berbahaya dicampur alcohol, karena merusak syaraf, merusak pancreas dan yang paling parah merusak sel otak. Masyarakat yang mencampur minuman-minuman demikian dijamin pasti lebih tolol lebih bodoh dan mudah dihasut.”

Saat membaca aku memberi contoh beberapa daerah di Indonesia dan beberapa negara lain yang rawan kerusuhan dan bergolak, alasan utama karena kebodohan dan keterbelakangan, setelah diteliti ternyata 67 % kaum prianya doyan minum alcohol dicampur Krating Daeng, Extra Joss atau M50 dan sejenisnya.

“Ooooh gitu……saya ngerti…saya ngga mau goblok ngga mau mudah dihasut !” mengangguk-ngangguk sudah mengerti.

Kami berdua lantas minum, ngobrol ngalor ngidul, sembari mendengarkan music, suara Kate Perry mengalun dengan lagu “Fire Works” di sambung beberapa lagu lama yang di arrange ulang dan dinyanyikan penyanyi-penyanyi muda. Kemudian aku memutar sebuah film lama : “Cleopatra” bintangnya Liz Taylor, yang saat itu masih muda dan masih kenyal.

melotot melihat wajah Liz Taylor yang ayu, Liz terkenal karena sebelah bola matanya berwarna ungu sedangkan sebelah bola matanya yang lain berwarna hijau. Tiba adegan Liz Taylor berpelukan dan dicium Richard Burton…….si mendesah pelan : ”aah…..bikin nafsu nih !”

Aku duduk berseberangan dengan , aku melihat mencari-cari selonjoran supaya lebih rileks. Segera aku berkata : “Ada film dengan setting yang sama tapi lebih menarik….mau liat ngga ?”

“Mau….mau…mana ? cepet setel aja…aku suka film beginian !” jawab . Aku pasang bokep berjudul “The Pharaoh’s Slave” kisah budak-budak Fir’aun yang diewe dan dientot habis-habisan majikan mereka. nonton penuh konsentrasi, gadis-gadis tanpa penutup dada sedang mengangkat kendi-kendi berisi air. Wajah mereka yang molek dan payudara menguncup membangkitkan birahi semua lelaki normal. Adegan berikutnya ketika gadis-gadis itu harus melayani acara santap, membawakan nampan berisi hidangan kepada para bangsawan. Kaum pria bukan saja meraup ayam atau daging di nampan itu tetapi juga mencolek puting dan paha para gadis. Adegan berikutnya lebih seru, ketika para penari muncul ngegeyol dan berputar-putar erotis di hadapan para bangsawan. Lelaki-lelaki durjana itu menangkap pinggang para penari dan menciumnya. Yang nafsunya sudah mbludak menggendong para gadis dan pelayan ke pangkuan atau mojok. Acara ngentot massal dimulai.

mulai sibuk membetulkan celananya, entah bijinya melejit atau batangnya kejepit kurang jelas. Aku tahu dia sudah mulai konak dan ngaceng ! Aku pindah duduk disebelahnya dan menarik badannya supaya bersisian denganku. Aku pijat-pijat bahunya, diam saja. Aku pijat-pijat punggungnya ia diam saja. Aku menekan punggung sekaligus dadanya, diam saja. Aku mulai berani memasukkan tanganku ke balik kaosnya, kupijat punggung sambil meraba pentilnya, tetap diam saja. Kini aku geser telunjukku dipentilnya berulang-ulang, menggelijang, ia memegang tanganku dan mengarahkan ke pangkal celana jeansnya.

Retsleting aku tarik, aku berbisik : “Ssssst buka aja…….” menarik retsleting sampai habis dan menurunkan celana jeans, ia hanya memakai celana dalam Hings warna abu-abu. Kontolnya sudah mulai hidup,kepalanya melongok sedikit di karet celana dalam. menarik nafas panjang, duduknya mulai ndlosor ke lengan sofa.

Aku lebih leluasa bergerak dan gerilya, kaosnya aku copot….oooooh barulah aku sadar, punya perut yang bagus, dadanya bersih, dekat pusar rambut-rambut berbaris menurun ke bawah. Alat vital aku sentuh dan kuremas perlahan, terasa kenyal-kenyal padat hangat. Celana dalam kuplorotkan, kutarik sampai merosot ke lantai. terus saja menatap layar bokep.

Puting aku elus-elus, mendengus…..aku jilat pentil itu, sebelah lagi aku plintir dengan jemariku….. meringkik. Bibirku merambat turun dan menjilati bulu-bulu dipusernya. Sebelah tangan membimbing kepalaku menuju alat vitalnya. Kulupnya belum terbuka semua, kugenggam batang kontol yang berdenyut seperti ban sepeda dipompa. Kontol itu gemuk, berurat dan lebih besar dari genggamanku. Panjangnya mungkin lebih dari 18 cm, ya pasti lebih !

Kemaluan kujilati, kulupnya aku mainkan dengan lidah, precumnya keluar, meleleh dan kuhirup mesra. menjengketkan lehernya….kegelian. Sebelah tangan mulai meremas-remas bahuku, kepalaku dan akhirnya ia meremas dadaku, mencari-cari pentilku. Semangatku semakin tinggi, dengan menganga lebar kumasukkan kepala kontol kemulutku, sial...kegedean ! aku hanya bisa menjilat bagian atas dan samping, tidak bisa kumasukkan mulut semua sekaligus.Dengan segala cara aku berusaha kontol itu masuk mulut, rupanya harus agak miring ! barulah kemaluan muat dalam mulut dan kugerakkan mulutku perlahan-lahan. memonyongkan mulutnya keenakan, sebelah kaki naik ke lengan sofa sebelah lagi mengangkang naik turun, rupanya ia merasa nikmat luar biasa.

Capek dan pegal rongga mulutku, kontol itu aku keluarkan dari mulut, kini kulupnya sudah terbuka ketat. Merah membara dengan kilau bagaikan permata ruby, kerasnya kontol itu bukan buatan ! keras, panjang dan sialnya terlalu gemuk…….!! Aku mengocok-ngocok kontol sambil menciumi leher dan telinyanya. mendesah, melirih, mendesis kegelian. Kukecup pentilnya sambil terus kukocok kemaluannya yang basah oleh campuran ludahku dan precum.

tiba-tiba berdiri, sebelah kakinya ditumpangkan ke sofa, ia menarik kepalaku dan berbisik : “sssstttt ayo isap…..isap……isap lagi…..ayo Mas…enak banget !” dengan kepala dimiringkan aku sekali lagi memasukkan kontol segede gada ke mulutku. menengadah mulutnya menganga : ”Aaaahhhh” ia menggoyangkan pantatnya maju mundur penuh perasaan, perlahan seolah menikmati setiap detik dari isapan dan jilatanku.

Bola pantat yang mulus aku remas-remas, mulutku super sibuk menyedot dan memainkan lidah di kepala kontolnya. terus saja mendesis dan mengerang-ngerang. Goyangannya yang halus dan berirama tiba-tiba menjadi tak terkendali, saat aku memeluk pahanya terasa tubuhnya bergetar-getar menahan ejakulasi…dan betul saja, bergerak maju mundur semakin cepat, ia meraih kepalaku dan menancapkan seluruh batangnya ke dalam mulutku. Ia mencubit dan mencakar tengkuk leherku sambil berteriak : “Aaaaauuuuwwww……aauw….aaahh” Peju meledak bersamaan jeritannya…preeeeetttt….preeeetttt mancur berulang-ulang. menarik dan sekali lagi menekan batang kontolnya sambil terus melepas air suci tirtawati kedalam rongga mulutku. Tanpa malu-malu kuteguk air mani , kusedot dan terus kumainkan lidahku dikepala kemaluannya. meremas kepalaku kuat-kuat sambil meringkik nikmat.

mencabut kontolnya dari mulutku dan membanting dirinya ke atas sofa, nafasnya terengah-engah. Batang kemaluan basah oleh ludah dan sperma, aku menunduk dan menjilati kontol lagi. “Sudah…..sudah…..sudah…..hiiiii geliiiii…..aaaahhh……sudah….geli….!!” bisiknya.

Mulutku juga sudah cape, kami duduk di sofa yang sama, telanjang bulat setengah ngos-ngosan, aku hanya memakai celana dalam. mencolekku dan menunjuk alat vitalnya : “Gimana Mas….terbukti keras khan….panjang ? …besar ?” ia bertanya, aku tersenyum dan menjentikkan jariku di kemaluannya ; “Boleh banget…….kerasnya juga banget ! itu kayu apa daging ?” aku memuji. kelihatan berseri-seri bangga. Lantas katanya : “Mas juga ngga aku sangka…..jilatannya enak banget !.......kalau pacarku bisa kayak begitu pasti saya minta tiap hari, saya sebetulnya maniac, doyan sex !” “Kapan saja kamu mau aku siap koq” jawabku santai ; “Cuman kamu hanya sekali gambreng, mana kuat berkali-kali……” sambungku menantangnya. terpancing, rupanya ia malu dibilang hanya mampu sekali gambreng : “Kalau diisap kayak tadi saya mau 2 atau 3 kali…..enak sekali ! habis merokok lagi donk….” menjawab. Duduknya dipepetkan dan ia menyenderkan kepalanya di bahuku. “Saya senang kalau di sayang-sayang…….kalau dipeluk nafsu saya gampang bangkit, burung saya lekas berdiri” celetuknya. Langsung saja kepala aku elus-elus, rambutnya aku usap, pipinya aku sayang-sayang, aku ciumi. Pentilnya aku raba-raba dengan jari setengah menyentuh setengah melayang, betul saja, kegelian, tanganku ditangkap dan diciuminya : “Mas……kalau saya tau mas kayak begini sudah dari lama saya sering nginap…..boleh khan…..!! Pasti Mas sudah pengalaman nih….isapannya luar biasa……pinter banget Mas bikin saya happy”

Tanpa nonton film blue lagi kemaluan sudah kencang, sambil merokok sebatang berdua, kami saling meremas, dan mengusap. Diluar dugaanku tiba-tiba saja mendaratkan sebuah ciuman dibibirku……aih mesra….syahdu….! ia melumat bibirku seolah aku pacarnya. Kemudian ia merangkulku, menjatuhkan aku terlentang, ia mengambil rokok dari jari-jariku, membuangnya ke asbak, tanpa malu-malu ia melepas celana dalamku dan menciumi perutku, naik ke atas dan mencium bahkan menjilati pentilku. Tangannya mengusap pipi dan bibirku, kemudian ia mencium bibirku dengan sopan, lidahnya dijulurkan mencari-cari lidahku. Ia naik ke atas tubuhku dan menindihku penuh nafsu.

Kontol terasa seolah sepotong kayu yang menempel di alat vitalku, ia bergerak ke kiri ke kanan dengan penuh perasaan dan menggesek kontolku. lantas duduk di atas dadaku, kemaluannya yang tegak, keras dan berkulup setengah terbuka dihadapkan ke mulutku ; “Ayo Mas isap….jilat lagi….isap….isap…isap donk Mas !” Aku menjilati kepala kontolnya, lidahku bermain menjulur melintir ke kiri ke kanan, merengek :”Isap Mas…diisap kayak tadi…..ayo Mas”

Jilatan lidahku membuat kulup sirna, kepala kontolnya yang lezat memerah mengkilat sungguh membangkitkan libidoku. Aku merubah posisi, aku celentangkan di sofa, aku berjongkokdi lantai dengan kepala musti agak miring kuoral kemaluan , perlahan dan kemudian semakin cepat…semakin cepat sehingga menggigil….tangannya memukul-mukul punggungku, sebelah tangannya mencari-cari tanganku dan meremas jemariku sekuat tenaga. “Maaaassss………..aaaahhhh !!” ia melolong…..menghentakkan kaki dan mengejang-ngejang kepalanya dilempar kesana kemari seperti orang kesurupan. “Maaaasssss………aaaahhhh geliiiiiiii….. aaawww…….. hik…hik…. hiiik……Maaassssss……..!!”

Aku terus garap kontol , setiap 3 menit aku cabut dari mulut, mengistirahatkan rahangku yang pegal, semenit kemudian aku oral lagi semampuku, 3 menit berhenti dan kukocok dengan tangan, semenit kemudian aku oral dan kumasukkan mulut, kuisap kumainkan dengan lidah ! mengikik…kedua tangannnya ditutup kemuka menahan geli dan nikmat yang tak terperi.

Selama 15 menit aku dengan semangat konsentrasi pada kemaluan , akhirnya tidak kuat menahan diri. Ia menjerit : “Maaaasss……mau keluaaaaaarrrrr !!” kakinya mengejang, kontolnya semakin berdenyut-denyut dalam mulutku, kedua kaki kini menghimpit tubuhku, tangannya menekan kepalaku lebih dalam, ia memiringkan tubuhnya ke arah aku jongkok. Kemaluan sekali lagi meledak dalam mulutku, peju bertubi-tubi menyembur, kusedot peju yang muncrat dimulutku. Sayang kalau sampai terbuang percuma……meski sudah muncrat kontol masih saja kukemot dan kusedot-sedot, lebih dari 3 menit mengejang-ngejang, melonjak-lonjak kegelian, nikmat, ngilu dan sejuta rasa. Kucabut kontol dari mulutku dan kubiarkan terkapar lesu.

Kira-kira jam setengah 12 malam, aku mengantuk, aku membasuh diri dan masuk kamar tidur. masih terkapar di sofa, ia mendengkur. Kira-kira jam 1 malam, saat aku sudah hampir lelap kudengar masuk kamar mandi. Tak lama kulirik ia celingukan, dan lantas ia menyusulku tidur di ranjang. Ia menarik selimut, membaringkan tubuh memunggungiku, aku diam saja. 5 menit kemudian ia membalikkan badan dan memelukku. Semenit kemudian ia sudah ngorok lagi, aku juga lelap dalam tidur yang enak.

Entah jam berapa aku merasa sedang memelukku kuat-kuat, kemaluannya dipepetkan ke pantatku, ke celah-celah pahaku, rupanya nafsunya bangkit lagi, kemaluannya sudah keras, terasa hangat dan berdenyut-denyut dipahaku. Di meja kecil sebelah tempat tidur selalu kusediakan minyak zaitun. Dengan sebelah tangan kujangkau botolnya,kutuang dan kuoleskan ke paha dan lubang pantatku, kemaluan kubasahi dengan minyak itu. Lantas aku tidur miring dengan pantat sengaja nungging ke arah kemaluan . Dengan mata merem dan tangan memeluk pinggangku, menyodok mencari celah agar kontolnya bisa terasa nikmat. Pertama-tama kontolnya kujepit saja diantara paha yang sudah licin, bergerak maju mundur leluasa, ketika gerakannya semakin cepat, aku mengangkang, sehingga kontol penasaran dan mencari-cari celah yang sempit, aku mengarahkan duburku ke alat vital dan……bleeeesssss, sedikit susah akhirnya kemaluan bisa menerobos lubang anusku. Kumainkan otot anusku menyempit dan mpot-mpot ayam. menekan kontolnya dalam-dalam, rasanya nyeri…..kontol segitu gedenya menyumpal lubang anusku.

Aku berbaring miring diam-diam, kontol terasa hangat. memelukku mesra dari belakang, perlahan-lahan kontol itu maju mundur dengan irama constant….. mulai merintih, seperti orang tidur yang mengigau. Kemaluanku sontak bangkit dan mengeras, aku mengelus dan mengocok batang kontolku, rasanya nikmat tak terperi. Aku terus mengocok kemaluanku dengan perlahan, juga menggoyang tubuhnya dengan perlahan. Hampir sejam kami menikmati keindahan ini dengan diam, dalam ketenangan dan kesyahduan. Akhirnya kontolku terasa semakin enak….semakin nikmat, kutarik jemari yang sedang memelukku, kumasukkan mulut dan kujilati, kuisap…..gairahku mencapai puncak, aku melepas air mani dengan letupan yang dahsyat, otot cincin di anusku mengejan dan kontol mungkin terasa seperti dijepit diisap dikemot ! Letupan air maniku menderu-deru, aku memejamkan mata merasa nikmat luar biasa, jemari kusedot kuat-kuat. Aku terengah-engah merasa puas. 5 atau 10 detik kemudian memelukku semakin kuat, kontolnya disodokkan sedalam-dalamnya. Tubuhnya bergetar hebat, kontol di anusku terasa berdenyut-denyut, hangat menjalar seluruh tubuhku. mengejan dan mendesah panjang saat ia meletupkan spermanya di dalam anusku. Ia menghentakan kontolnya ke anusku beberapa kali, kepalanya disandarkan di tengkuk leherku, sebelah kakinya melipat di atas pahaku. Sungguh terasa peju menderu-deru di dalam anus, memelukku tanpa melepas kontolnya, sesekali aku memainkan otot cincinku, mendesis :”sssshhh aaaahhh”

Kami tidur berpelukan, kontol tidak menjadi lemas, terus tegang sampai pagi. Kontol itu terus saja mengganjal lubang pantatku sampai aku bangun di pagi hari. Tidur kami berdua pulas luar biasa.

Kami mandi pagi bersama, kami hanya saling senyum, saling menyabuni dan membilas. Barulah saat makan pagi membahas kejadian semalam. Sambil geleng-geleng kepala mengakui : “Enak luar biasa Mas……..lebih enak dari cewek……Mas hebat yah”

Aku tersenyum dan menjawab : “Kapan saja kamu mau aku pasti ladeni, kepuasan itu penting, supaya kamu kerja lebih semangat !”

Betul saja, semenjak itu bukan hanya mampir untuk ngopi atau sekedar ngobrol. Setiap hari ia datang, bisa siang, atau sore. Kalau siang ia muncul, bisa dipastikan ia minta dioral, kalau sore ia datang pasti hanya sekedar menengokku. Tapi kalau sore tidak muncul artinya malam ia pasti datang. Pasti minta dilayani lebih dari 2 kali, pasti nginap dan tentu pasti minta lubang surga kenikmatan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.