Selasa, 03 Juli 2012

Masturbasi

Waktu itu aku sedang melakukan praktek kerja di kota Surabaya. Sebagai tempat tinggal sementara, aku kost di rumah yang tidak jauh dari kantor. Tempat kost itu sebenarnya benar-benar tidak sesuai dengan seleraku. Penghuninya berjubel, kamar-kamar kost-nya dibikin seadanya, dan tidak begitu bersih. Tapi karena hanya itu tempat kost yang bisa kudapat, terpaksa aku tinggal di sana.

Aku menempati kamar di lantai dua, bersebelahan dengan sebuah kamar di samping kamarku. Ketika pertama kali masuk kamarku, kuperhatikan sekat antara kamarku dan kamar sebelahku hanya berupa papan-papan tanpa sambungan yang bagus. Namun sisi atas sekat papan tidak rapat menempel di salah satu dinding karena ada balok kayu setebal sepuluh senti yang dipakukan melintang di dinding itu. Dengan demikian ada celah sempit antara kamarku dan kamar sebelah yang muat untuk sekedar melewatkan tangan.

Setelah beberapa hari aku tinggal di situ baru aku tahu kalau kamar sebelahku ditempati oleh dua orang laki-laki. Yang pertama berusia sekitar 30 tahun dan sepertinya karyawan kantor. Satunya lagi sudah agak tua, dan jarang berada di tempat kost itu. Aku sendiri tinggal bersama seorang bapak agak tua yang pulangnya selalu larut malam.

Pada suatu hari aku pulang lebih awal dan langsung tidur-tidur di kamarku. Beberapa saat kemudian terdengar suara kunci diputar dan pintu yang berderit tanda ada penghuni kamar sebelah yang masuk. Rupanya orang sebelah sudah pulang, pikirku.

Setelah beberapa saat kemudian isengku kambuh. Aku mengambil sepotong cermin kecil. Dengan menaiki sebuah kursi, cermin itu perlahan-lahan kuulurkan di celah yang terbuka pada sisi atas sekat papan itu. Kuintip penghuni kamar sebelahku itu dengan bantuan pantulan cermin itu.

Yang kulihat adalah laki-laki muda yang kuanggap karyawan itu. Ia sedang bertumpu di atas kasurnya menengok sesuatu di luar jendelanya yang terbuka. Ia cuma mengenakan celana pendek warna biru dan bertelanjang dada karena hawa memang agak panas waktu itu.

Beberapa saat kemudian tiba-tiba ia membalikkan diri dan turun dari kasur. Aku buru-buru menarik cerminku. Takut terlihat. Setelah beberapa saat kutunggu, kuulangi lagi apa yang kulakukan. Kuulurkan lagi cermin kecil itu.

Apa yang kulihat kemudian membuat jantungku langsung berdetak keras. Kulihat laki-laki itu kini menanggalkan celananya alias tidak mengenakan apa-apa sama sekali. Karena jendela ada di sisi lainnya aku hanya bisa melihat dia dari belakang. Kuperhatikan tubuhnya yang cukup bagus. Tangannya sibuk mempermainkan organ di selangkangannya. Laki-laki itu sedang menyalurkan nafsunya dengan !

Kulihat ia terus menatap sesuatu di luar jendela sambil mengocok kontolnya. Aku tidak bisa melihat apa yang dilihatnya karena jendelaku berbeda sisi. Sekali-aku aku bisa melihat kontolnya dengan jelas saat ia memiringkan tubuhnya ke samping. Kontolnya cukup besar dengan rambut yang menyemak dari bawah pusarnya.

Tiba-tiba ia memungut sesuatu dan menghamparkannya di atas kasur. Semula kupikir itu adalah gambar-gambar porno, tapi akhirnya kuketahui ternyata secarik kertas koran.

Ia terus kembali mengocok-kocok kontolnya sambil sesekali mengelus puting susunya sendiri. Pada suatu saat tiba-tiba ia berdiri dan menampakkan kontolnya ke luar jendela sambil tetap terus dikocok-kocok. Aku jadi ingat pernah membaca artikel tentang laki-laki yang mengalami kepuasan seksual jika kontolnya diperlihatkan pada orang lain. Sepertinya dia begitu juga.

Akhirnya sekonyong-konyong dia menjatuhkan diri berlutut di kasur. Kontolnya tampak jelas olehku karena posisinya yang menyamping. Dia kocok kontolnya itu dengan kecepatan penuh. Akhirnya aku melihat ada cipratan kental yang memancar dan menetes ke atas koran yang dihamparkannya. Kulihat wajahnya yang memerah menunduk memperhatikan apa yang dia lakukan. Selama beberapa detik dia melakukan itu. Akhirnya dia menyeka tangan dan kontolnya dengan kertas itu juga.

Tak terasa saat melihat itu semua, kontolku juga jadi mengeras. Rasanya tak sabar ingin menirunya. Akhirnya setelah ia keluar kamar untuk mandi, aku mulai mengocok kontolku sambil berbaring di kasur.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.