Sabtu, 23 Juni 2012

Bukit Siguntang

Saya belum pernah naik kapal laut. Selama ini saya pergi ke Makassar dengan pesawat. Tapi saya pikir saya ingin tahu naik kapal laut bagaimana rasanya. Kata orang akan terasa enak kalau beli tiket kelas I atau II. Saya tidak mau ambil resiko dan saya ingin menikmati perjalanan, maka saya mengambil kelas I untuk sendiri (harusnya 2 orang) di kapal Bukit Siguntang.

Saya tidak akan cerita tentang kapal Bukit Siguntang (BS), tapi saya akan ceritakan apa yang terjadi dengan saya di kapal itu .......

Setelah tiga jam kapal BS berlayar, saya merasa jenuh berada di kamar sendirian, kemudian saya keluar ke dak kapal. Saya melihat laut begitu luas di depan saya, dan saya begitu menikmatinya. Pada saat itu saya melihat seorang laki-laki berdiri tidak jauh dari saya. Dia sendiri berdiri memandang ke laut lepas, dengan mengenakan kaos seperti seragam TNI begitu ketat dan celana pendek hijau. Saya kagum dengan bentuk tubuhnya yang .....

Kemudian saya dekati, dan mulai mengajaknya bicara.

"Ini pertama kali saya naik kapal laut," kataku memulai pembicaraan. Dan laki-laki itu menoleh kearahku dengan senyum.

"Dari mana Mas?" tanya nya

"Oh ya, perkenalkan saya Rico," kataku, langsung kujabat tangannya yang keras itu.

"Saya Benny," katanya pula.

"Bapak tentara ya ....?" tanyaku, "Dari kesatuan mana Pak?"

"Ya, saya dari Angkatan Darat"

Lama saya memandang Pak Benny dengan wajahnya yang tegas, berkumis tidak terlalu lebat, sehingga terlihat sekali kegagahan dan keramahannya. Lama sekali saya memandang, hingga dia mengejutkan aku dengan pertanyaaa.

"Ada apa , Mas?" tanya Pak Benny.

"Oh tidak, Pak. Bapak gagah sekali." kataku spontan.

"Wah, yang benar , Mas"

"Benar, Pak"

Saat itu pula Pak Benny memandangiku pula dengan seksama dan mata yang tajam.

"Ma'af, Pak. Mungkin saya mengganggu, saya akan kembali ke kamar."

"Tidak, Tidak. Saya senang kenal dengan Mas." katanya sambil menepuk pundakku yang membuat terasa ada arus mengalir dan membuat sesuatu dibawah ku bergerak begitu cepat. Saat itu pula jantungku begitu cepat berdetak. "Mas juga gagah kok, smart, dan terlihat ramah." kata Pak Benny, yang membuat aku tersipu.

Dan ... kulihat kearah celana pendeknya yang ketat itu tonjolan begitu besar. Pak Benny pun membiarkan aku melihat semua itu. Dan tiba-tiba sambil menepuk bahu ku, dia menempelkan tubuhnya ke tubuhku, dan mengajakku memandang ke lautan luas.

"Luas sekali lautan disana ya..." katanya sambil menggesekkan sesuatu di pantatku. Aku pun tidak konsentrasi dengan ucapannya, tapi sesuatu yang mengenai diriku."Mas umur berapa?"

"E... saya 30 tahun" jawabku terkejut.

"Wah umur kita beda 10 tahun...." kata Pak Benny. "dengan siapa ke Makassar sekarang?"

"Saya sendiri, Pak." jawabku bersemangat. "Apakah Pak Benny mau kekamar saya, kebetulan saya sendiri di kelas I." kataku agak sedikit ragu. Tapi saat itu pula Pak Benny segera menganggukkan kepala yang membuatku makin deg-degan.

Kemudian kami berdua pergi kekamarku, sesampainya di dalam kukunci dan ....

Oh, Pak Benny langsung memelukku dan menciumi pipiku, meraba seluruh anggota tubuhku, dan membuka kaos dan celana pendekku. dengan perlahan dia langsung menghisap burungku yang sudah tegang sekali.

"Oh ......... terus pak," kataku tak tahan, dan kubalas pula dengan ciuman, wajahnya yang ganteng dengan kumis tipis, membuatku sangat bernafsu, dan langsung kubuka pula seluruh pakaiannya. Oh, betapa bahagianya aku melihat dadanya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Kemudian kubuka pula celana pendeknya. Dan .... wah hebat sekali, burungnya juga sudah berdiri tegak dan begitu bersih dengan ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Langsung saja kuisap, yang membuat dirinya pun mengerang keenakan.

Kemudian kami pun sudah telanjang dan saling mencium bibir di tempat tidur. Benar-benar nikmat ..... Tubuhnya yang kekar mencengkeram dan memeluk tubuhku sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya. Oh, nikmat sekali ....

Aku pun melakukan hal yang sama, dan Pak Benny pun menikmatinya. Aku diatas dan tertus mengoyang dan menggenjot pantatku. Saat itu kami berdua begitu puas sambil terus mengerang kenikmnatan.

"Oh .... oh .... saya mau keluar Rico,"

"Ya Pak, saya juga mau keluar," kataku terengah-engah.

Crooot ....croooooot .....

Keluarlah cairan begitu banyak ditubuh kami berdua.

Terdiam sejenak dan kelelahan, kami saling memandang dan mencium bibir dengan perlahan. Oh betapa nikmatnya .....

Saat kami saling mencumbu, tiba-taba berkobar lagi gelora sex Pak Benny dan diriku.

"Rico, masukkan burungmu ke pantatku," pintanya.

Langsung saja kulakukan dan terus menggenjot naik dan turun. Kami sama sam menikmatinya.

"terus Rico, Terus .... yang keras lagi ...."

Aku pun lakukan permintaannya.

"Oh saya mau keluar, Pak. " kataku tak tahan .

"Keluarkan di dalam, Rico. Aku pun juga ingin keluar." kata Pak Benny sambil mengerang menikmati sodokannu.

"Oh, keluar Pak ......" kataku keras dengan penuh nafsu. saat itu pula muncrat air mani Pak Benny untuk yang kedua kali sama seperti aku.

Oh, nikmaaaaaa ....... aat sekali. kami pun saling memandang dan tertidur dipelukan. Hingga besoknya kita lakukan, dan lakukan lagi ......

Dua hari di kapal Bukit Siguntang (BS) begitu sangat mengesankan. Setelah kejadian di hari pertama yang pernah saya ceritakan, ternyata saya mengalami kejadian yang lebih menakjubkan, benar-banar pengalaman pertama naik kapal laut yang sangat berkesan.

Pak Benny, sang tentara yang kukenal di kapal BS itu, benar-benar membuatku sangat berkesan. Mungkin apa yang aku alami sebenarnya lebih dahsyat dari pada yang aku ceritakan ini, karena aku tak begitu pandai bercerita.

Setelah kami berdua (aku dan Pak Benny) melalui hari yang indah, yang tak pernah dapat aku lupakan, keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Pak Benny sudah mengetuk pintu kamar ku di kapal BS. Aku sebenarnya tak kan pernah terkejut, dan aku yakin bahwa besok pagi Pak Benny pasti datang kekamarku lagi. Tapi aku benar-benar dibuatnya kaget dan terkejut, begitu ku buka pintu kamarku .......

"Pagi...... Pak Benny," kataku terkejut di depan pintu

"Hai Rico, Bagaimana kabar kamu ?" sapa Pak Benny sambil menjabat tanganku, sangat kurasakan kekarnya tangan Pak Benny. " Kenalkan teman-teman saya Rico, ini Theddy dan ini Bambang."

Itu lah yang membuatku terkejut. Pak Benny datang dengan dua orang lagi temannya, dan mereka semua pasti juga tentara dilihat dari penampilannya. Dan yang membuatku lebih terkejut lagi adalah kedua temannya itu tidak kalah ganteng dan gagahnya. Benar-benar membuat hatiku berdebar sangat keras. Karena terpananya aku, sampai aku lupa mempersilakan mereka masuk, hingga Pak Benny menanyakan padaku apakah mereka boleh masuk.

"Silahkan Pak, silahkan .... ma'af saya kaget habis bangun tidur. Kemudian mereka semua masuk kekamarku, dan aku pun mengunci pintu kamarku.

Pak Benny mulai mengenalkan teman-temannya, begitu pula mengenalkan diriku kepada mereka. Aku masih dengan hati yang deg-degan memandang wajah dan postur tubuh mereka bertiga. Senyumnya, suaranya yang berat, kumisnya,dan pasti juga senjata mereka yang belum kulihat. Semua membuat hatiku berdebar keras sekali.

"Boleh saya mandi dulu ?" tanyaku pada mereka. "Maklum, baru bangun. "

"Oh ya, silahkan ...." kata Pak Benny. "Kami pun belum mandi, dan ingin ikut mandi juga disini, kalau boleh ...."

Mandi bersama ??? tiba-tiba makin keras jantung ku berdetak. Oooooooh ...... betapa terkejutnya aku.

"Kamar mandinya kecil, Pak" kataku terbata-bata.

"Ah, tidak apa-apa, kita gantian ...." kata Mas Bambang yang kelihatan lebih muda, tapi usianya beda 6 tahun dengan ku, dia 36 tahun.

Kemudian kami berempat pun saling melepaskan pakaian. Pak Benny melepaskan pakaian ku, sedangkan Mas Bambang melepaskan pakaian Pak Teddy (mungkin dialah yang paling tua diantara kami berempat, usianya sudah 45 tahun, tapi masih kelihatan muda dan energic).

Wah, besar sekali senjata Mas Bambang, dan itu pun belum dalam keadaan ereksi. sementara Pak Teddy dan Pak Bambang sesuai dengan postur tubuhnya. Sambil melepaskan pakaian, kami pun sempat beberapa kali saling berciuman, oh betapa menggairahkannya.

Aku mandi lebih dulu bersama Pak Teddy, sedangkan Pak Benny sedang asyik bersama Mas Bambang di tempat tidur. Di kamar mandi pun aku bermain bersama Pak Teddy, Walaupun paling tua, Pak teddy sangat menggairahkan, mungkin karena pengalamannya bermain dengan istrinya.

Dia sabuni tubuhku dari leher sampai terus ke bawah, aku pun sudah tak tahan, dari tadi burungku sudah tegang dan sangat keras. Sambil memanikan sabun ketubuhku, Pak Teddy teru menciumi bibirku, Ohhhh nikmat sekali ciumannya. samapailah dia memainkan sabunya ke bagian kakiku dan saat itu pula Pak Teddy mengulum burungku yang tegang maksimal. Ohhhh nikmat sekali .... terus, Pak, teruuuusss .....

Benar-benar kunikmati hisapannya, sangat enak sekali .....

Kemudian kami saling basuh dengan air, dan Pakteddy pun keluar kamar mandi bersamaku, saat itu pula kulihat Mas Bambang dan Pak Benny benar-benar sedang dalm puncaknya. Aku lihat Mas Bambang sudah memasukkan senjatanya ke lubang Pak Benny, Pak Benny berteriak-teriak kecil keenakkan, sementara Mas Bambang, dengan permainannya yang hebat, sebentar-sebentar dia tuirunkan tempo permainannya, sebentar dia percepat. Ohhhhhh ..... habat sekali permainan mereka, membuat aku dan Pak Teddy ikut bergairah, kami pun ikut bermain bersama mereka.

Permainan yang begitu hebatnya, belum juga keduanya keluar mani. Pak Benny mengajak Mas Bambang mandi, tapi mereka pun juga mengajakku kekamar mandi. Kamar mandi yang kecil itu pun diisi bertiga, tapi kemudian aku keluar, karena sumpek rasanya.

Setelah mereka selesai mandi, Mas Bambang menghampiri diriku. kemudian aku pun langsung menghisap senjatanya yang besar dan panjang itu .... aku tak tahu berapa panjang ukuran nya. Sementara Pak Benny juga asyik bermain bersama Pak Teddy. Hingga akhirnya kami berempat bermain bersama. Mas Bambang minta dimasukkan, dan aku pun memasukkan burungku kelubang yang ada. Ohhhhh nikmat sekali Mas Bambang, nikmat sekali......

"Terus Rico, aku menyukainya, teruuuu.....uuuss... Ohhhh.... terus ......" katanya padaku.

Sambil aku mengenjot naik dan turun, Pak Teddy memasukkan senjatanya ke mulutku. Oh, aku benar benar merasakan nikmanya atas dan bawah. sementara itu Pak Benny terus mengocok senjatanya sambil menikmati ciuman bersama Pak Teddy.

Kami semua bergairah, sangat bergairah ......

Tiba-tiba saja Mas Bambang mengerang keras, karena sudah tak tahan ingin keluar, sambil terus mengocok senjatanya yang besar sekali.

"Ohhh...... aku mau keluar" teriak Mas Bambang

Pada saat yang sama aku pun sudah tak tahan dan begitu juga dengan Pak Benny dan Pak Teddy...... kami berteriak mengerang hingga akhirnya .......

Croooot..... crooooot ...... crooooot .......

Sperma Mas Bambang keluar banyak sekali ditubuhnya, sememntara air mani Pak Teddy tak tertampung lagi di mulutku....dan akhirnya pun tumpah mengenai sebagian tubuh dan wajah Mas Bambang. Sperma Pak Benny muncrat jauh mengenai diding kamar, semetara sperma ku sendiri sudah keluar didalam tubuh Mas Bambang.....

Ohhhhhhhhh ....... kami pun puas, puas, puas sekaliiiii.....

Selamat bertugas Bapak-bapak sekalian ........ You are my best friend...... I always remember ........

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.