Sabtu, 23 Juni 2012

Di Negeri Orang

Lama setelah Yono berlalu dari hidupku, aku telah tenggelam dalam kesibukan pekerjaan di kantor. Aku belum ingin punya pacar lagi untuk sementara waktu, sebab pengalaman dengan Yono masih membekaskan trauma bagiku. Memang aku sempat kenalan dengan beberapa orang, tapi tidak sampai ke hubungan serius, hanya berteman saja. Kalaupun sempat having sex dengan 1-2 orang tertentu, itu hanya sex belaka, tidak melibatkan perasaan cinta sama sekali. Bahkan aku jadi lebih selektif sebab perkembangan penyebaran HIV sudah merajalela.

Kebetulan saat ini internet sudah merakyat di Jakarta. Jadi aku lebih suka surfing di internet, mengoleksi gambar, clip dan kisah erotik, lalu self-service sex yang jauh lebih aman.

Suatu hari aku mendapat kabar bahwa ada tawaran menarik untukku. Aku akan direkruit ke perusahan kolega di Bangkok, Thailand. Setelah membaca profilenya, aku pun setuju. Itu adalah sebuah perusahan multinational yang berbasis di Bangkok untuk kawasan Asia. Aku ditawari posisi Legal Manager, cukup menantang juga. Memang hubungan kerjanya dengan kantorku yang di Jakarta cukup banyak. Hal lain yang membuatku tertarik ialah aku akan sering jalan ke beberapa negara Asia. Memang sudah sering aku keliling dunia dengan ikut tour sebab aku senang traveling. Namun aku bangga kalau bisa jalan ke mana-mana atas usahaku sendiri.

Walaupun sebelumnya aku pernah beberapa kali mampir ke Bangkok untuk sekedar pelesir, tapi keadaannya jadi jauh lebih menyenangkan setelah aku menetap di kota ini. Pekerjaanku memang cukup menyita waktu, tenaga dan pikiran, tapi saat weekend benar-benar bisa enjoy. Aku bahkan lebih sering terbang ke mana-mana, mulai dari Sri Lanka sampai ke Mongolia. Tentunya sekali-sekali ke Jakarta juga, baik untuk urusan kantor maupun sekedar refreshing.

Bangkok benar-benar adalah surga kaum gay. Iklan berbau gay mulai dari klub malam, sauna, resto, panti pijat sampai jasa escort terang-terangan dimuat dalam berbagai brosur wisata. Kawasan yang paling banyak komunitas klub malam gay adalah Surawong, dekat Silom dan Patpong yang terkenal dengan pasar malam untuk turis dan banyak sex show wanita. Aku sering cuci mata ke klub gay tanpa perlu was-was. Selain karena jauh dari tanahair sehingga tidak banyak kenalan, juga kultur masyarakat di sana yang telah menganggap gay bukan hal aneh lagi.

Klub gay itu terkenal dengan agogo boys, para lelaki muda berbadan atletis yang meliuk-liuk di pentas hanya mengenakan cawat minim. Bahkan larut malam ada cock show, yakni pertunjukan lelaki telanjang bulat dengan kontol yang telah dibikin ereksi penuh. Penonton bisa bebas menjamah kontol mereka. Lebih seru lagi, pada malam-malam tertentu ada fucking show, adegan oral sex dan sodomi antar 2 lelaki atau lebih yang berbadan kekar, secara langsung di atas pentas, tepat di depan mata para penonton. Atau setidaknya lomba onani, di mana para pesertanya yang juga telanjang bulat berbaris di atas pentas, lalu adu cepat mencapai orgasme. Siapa yang lebih dulu muncrat pejunya dialah yang menang. Khusus untuk show ini, demi keamanan kesehatan penonton, biasanya diberi pembatas dan alas stage dari plastik transparant, mengingat peju bisa saja mengandung virus termasuk HIV.

Saking terakomodasinya fasilitas untuk turis gay di Thailand, sehingga bisa ditemukan beberapa hotel yang memang memprioritaskan tamu kaum gay. Di loby hotelnya ada cafe dan banyak berkeliaran para kucing yg menawarkan diri untuk jadi santapan turis. Namun mereka sangat etis dan profesional. Jarang terdengar ada kasus turis yang dimaling kucing sewaannya. Kalau di Jakarta sering terjadi, bahkan oleh teman-temanku dulu ketika aku masih menjadi gigolo. Ada beberapa turis bule yang salah sangka ketika melihatku. Mereka kira aku pemuda Thailand yang juga menjajakan diri. Aku tolak halus dan sopan tentunya.

Ancaman penyakit Aids memberi keterbatasan terhadapku dalam menikmati kehidupan gay di Bangkok. Itulah sebabnya aku selalu membawa kondom ke mana-mana, dan tetap berusaha menghindari kontak apapun dengan sperma dan darah orang lain, meskipun dari luar bisa saja tampak sehat walafiat. Bahkan aku tidak pernah benar-benar terlibat hubungan sex dengan siapapun di sana. Paling jauh, aku panggil pemijat pria yang seksi untuk memijatku, lalu menyuruhnya melakukan onani terhadap kontolku sampai ejakulasi, tapi dia sendiri tidak boleh muncrat. Dengan demikian, tidak mungkin terjadi kontaminasi virus. Hal lain yang perlu dihindari ialah kontak dengan kulit yang luka berdarah. Biasanya sebelum memijat aku menyalakan lampu seterang mungkin, menyuruh sang pemijat telanjang bulat, lalu memeriksa dengan teliti setiap bagian tubuhnya. Hal itu adalah hak pelanggan. Jika ada hal yang tidak memenuhi keinginan, bisa dibatalkan dan kepada sang pemijat hanya diberikan tips dan pengganti uang transport saja. Yang pasti, bersikap bijaksana lebih baik daripada mencari kenikmatan total tapi beresiko tinggi.

Ada lagi cara aman menikmati sex di sini. Aku dan beberapa temanku biasanya suka menyewa kamar khusus di tempat karaoke. Kami bawa 2 orang pemuda bayaran yang ganteng, atletis dan sexy, untuk menemani kami berkaraoke. Setelah itu mereka berdua diminta telanjang di depan kami. Mereka sudah sangat profesional. Disuruh telanjang, tanpa rasa malu sama sekali langsung dilakukan di depan kami. Meja kayu kecil di depan sofa menjadi ranjang darurat. Mereka lalu melakukan berbagai adegan sex seperti di film blue, tepat di depan mata kami.

Berbagai petualangan baru ku dapatkan di Bangkok. Kini aku menguasai kota itu sampai ke gang-gang kecilnya. Tetapi yang pasti, Bangkok memang lebih aman dari Jakarta. Wanita berjalan sendirian dengan emas sebadan jam 2 tengah malam pun tidak ada garong atau rampok yang menghadang. Copet memang sesekali juga ada, tapi jika yang jadi korban adalah turis asing, maka Polisi Wisata yang memang ditempatkan di pusat-pusat beredarnya turis akan sigap mengambil tindakan. Namun bagaimanapun juga, seburuk-buruknya negeri sendiri tetaplah lebih aku sukai. Aku rindu tempe dan pepes tahu, makanan favoritku di Jakarta.

Di awal April 2003, aku jalan-jalan selama seminggu ke Jakarta. Pada kesempatan itu aku bisa bertemu dengan 3 orang pada waktu yang berbeda. Di antara ketiga orang itu, aku paling terkesan bertemu dengan seorang pemuda belia, sebut saja namanya Dion. Perawakannya tinggi dan kelihatannya cerdas. Untuk orang yang sudah punya segudang pengalaman seperti aku, penampilan fisik bukan lagi faktor utama. Aku tertarik kepadanya sebab dia lucu dan begitu polos. Banyak kesamaan di antara kami. Memang kami bertemu langsung baru sekali, tapi selama di Jakarta kami sering saling menelpon, bahkan SMS di setiap kesempatan. Setelah aku kembali ke Bangkok pun kami tetap bisa saling telepon dan berkirim SMS. Kami berencana untuk bertemu lagi suatu saat, dan jika secara alamiah terjadi, bisa sampai having sex.

Itulah rangkaian perjalanan hidupku sejak kecil sampai saat ini. Sebuah perjalanan panjang dan berliku, dan masih akan terus berlanjut. Satu hal yang pasti, semua itu telah menempaku menjadi "A Complete Man". Kini nafsu sex tidak lagi bisa menguasaiku, sebaliknya akulah yang mengendalikan keinginan sexku sendiri. Yang masih ingin kuuji sampai saat ini, apakah di luar sex masih ada cinta kasih sejati yang tulus? Semoga..

1 komentar:

Pengakuan Gay Indonesia mengatakan...

CARI KENALAN GAY / BISEX INDONESIA.

-usia 30th up.
-DEWASA hati & pikiran.
-Berwawasan.
-Komunikasi yg baik sopan santun & beretika.
-Sama" menginginkan partner / pasangan tanpa gonta-ganti.
-Wajib manly tanpa ada sisi feminim.
-SEX bukan tujuan utama.
-sama" mencari hubungan langgeng dg konsekuensi siap dg kekurangan masing".
-anti protektif & posesif.
Karena setia bisa diukur dg rasa saling percaya. Tidak perlu cemburu besar"an. Tentu tidak orang yg betah dikekang dg banyak aturan.
-kurang tertarik bersahabat dunia maya. Lebih mengutamakan pertemuan. Siap terbang. Karena saya masih berada diseputaran sumatra.
(kalo takut jarak jgn kontak saya)
-semua penilaian ada di niat anda. Baik buruk anda tergambar dari cara anda berpikir & memutuskan. Mudah"an tidak meleset!
* * *
over all, salam kenal... Kalo ada persamaan tujuan silahkan kontak saya ; O-8-5-6-6-4-6-O-O-7-8-5

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.