Minggu, 15 April 2012

Tes Kesehatan

Aku bangga mendapat NEM 45 dan akhirnya cita-citaku untuk mendaftarkan diri menjadi tentara terkabulkan. Aku mengikuti serangkaian tes salah satunya adalah . Dalam antara lain terdapat tes alat kelamin dan dubur.

Secara bergantian satu persatu para peserta memasuki ruangan tertutup untuk diperiksa. Pemeriksaan terlihat lama bahkan ada yang hingga lima belas menit. Aku pun sudah membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Akhirnya gilirankupun tiba.

Aku orangnya suka berbicara apa adanya dan senang berguarau. Kebetulan yang mengetesku kali ini sepertinya orangnya baik dan ramah. Bahkan dengan halus menyuruhku membuka celana. Setelah diluar dibentak dan ditampar akhirnya aku bertemu dengan seorang tentara yang jinak. Ketika ia mulai meraba-raba kontolku, aku menutup wajahku (bukan karena takut atau malu tetapi karena enak).

Ia memaksaku agar tegap selama ia memeriksa kontolku. Wajah prajurit yang tampan itu membuatku tak tahan apalagi ketika ia tersenyum melihat tingkah anehku tadi. Kontolku pun ereksi dan menegang keras sekali. Ia tiba-tiba saja menyuruhku nungging dan aku pun menurut. Ia meniup-niup duburku dan aku merasa geli. Setelah itu ia nekat memasukkan jarinya kedalam anusku, aku secara spontan tanpa sadar berkata kalau mau sodomi nggak usah pake jari? Aku kaget ketika tiba-tiba ia memerintahku dengan keras untuk diam. Aku pun malu dan berkeringat dingin saat itu, aku tak tahu apa yang telah kuucapkan.

Karena gugup aku tak merasa kalau prajurit itu telah mengeluarkan senjatanya hingga terasa sesuatu menusuk di anusku. Aku diam hingga terdengar suara. Kau yang meminta, dan kuberikan yang kau minta. Sambil menusuk-nusukkan kontolnya kedalam anusku. Aku merintih karnea sedikit sakit sebab ini adalah yang pertama, namun ia memerintahku untuk diam. Aku akhirnya diam menikmati tembakannya itu. Tak seberapa lama ia akhirnya melepaskan sesuatu di dalam anusku dan akupun merasakan sesuatu mengalir didalamnya.

Ia pun mulai memasukkan senjatanya dan mengunci sarungnya rapat-rapat. Aku pun disuruhnya tegak. Ia berdiri dihadapanku dan aku tersenyum. ia pun membentak jangan tersenyum kalau tidak disuruh. Ia mendekati wajahku dan aku pun berkeringat dingin hingga tanpa sadar ia langsung melumat bibirku. Aku pun hanyut dalam pelukannya. Ia pun berkata, kamu santai saja disini bersama saya, tapi setelah keluar anggap semua ini tak pernah terjadi dan kamu tidak boleh menceritakan hal ini kepada siapapun.

Aku mengangguk dan ia pun menyuruhku mengenakan celana. Ketika aku mengenakan celana ia sedang menuliskan sesuatu di atas secarik kertas. Setelah aku selesai ia menyelipkan kertas itu kedalam kantongku dan berkata, jika kau butuh aku kau bisa mencariku di alamat yang kuberi ini. Aku pun diantarnya keluar bagaikan sang raja, dan ia pun menyuruh salah satu anggotanya untuk menjagaku dan menitipkan aku untuk tes selanjutnya.

Tak pernah bisa kulupakan pengalamanku tadi. Hingga akhirnya aku menyelesaikan pendidikanku dan mencari alamat yang diberikan olehnya. Akhirnya kutemukan dia dan kami pun melanjutkan hubungan kami secara sembunyi-sembunyi. Ternyata setelah beberapa Tahun tak bertemu terasa lebih nikmat dan menyenangkan bagi kami berdua. Namun karena ia harus bertugas ke luar daerah, akhirnya kami pun terpisahkan oleh jarak dan waktu. Namun aku takkan pernah melupakan apa yang pernah diajarkannya padaku, sebuah pengalaman cinta sejati.

Mungkin suatu saat aku akan mencari pengganti dirinya untuk menghilangkan sepi diriku daripada harus memaksakan diri dengan wanita yang tak kucintai. Ataukah aku harus menjadi seorang bujangan seumur hidup seperti dirinya? Lebih mulia menjadi seorang bujangan daripada harus menjadikan wanita untuk menutupi jati diri sebenarnya dari masyarakat yang belum mengeri apa itu hak asasi seseorang. Jika ingin hak asasi kita dihormati hormatilah hak asasi orang lain. Jika memang berjodoh aku akan menemukan prajurit idamanku suatu saat seperti dirinya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.