Senin, 09 April 2012

Kupu-Kupu Malam Bersama Empat Prajurit

Seorang bocah berusia 20 tahun. Oh sudah tidak bisa dikatakan bocah lagi rupanya, ya.. ia adalah remaja yang berusia 20 tahun. Pekerjaan sehari-harinya adalah sekolah dan melamun, apakah melamun adalah sebuah pekerjaan? Mungkin tidak bagi anda tetapi ya bagi dia. Sejak mengetahui dirinya seorang yang berbeda ia semakin menjauhkan dirinya dari teman-teman. Ia pernah mencoba mendekati seorang gadis namun perasaannya sma saja namun ketika berada dekat dengan seorang pria yang boleh dikatakan biasa, perasaan itu selalu muncul. Bingung ingin dilarikan dan disembunyikan kemana perasaan itu. Ingin bercerita kepada orang tua tetapi takut orang tuanya tidak akan bisa menerima kenyataan ini.

Hari-harinya dipenuhi ketakutan dan kekecewaan, ia pun malu menunjukkan jati dirinya. rasa iri timbul ketika melihat teman-temannya berpasangan dan memiliki kekasih, ia pun mencoba menjalin cinta untuk menutupi diri tetapi rasa malu ini tidak dapat dikuasainya apalagi ketika berpacaran, lagaknya seseorang yang dingin dan biasa saja. Hingga suatu saat karena pengaruh film ia mencoba mencium sang kekasih, bukan rasa nikmat dan senang yang didapat ketika memeluk dan mencium kekasihnya, justru rasa gerah, jijik dan mual terhadap wanita menguasainya. Ia pun bingung dan hubungan pun putus dengan situasi yang menyedihkan.

Malam-demi malam ia merindukan kasih sayang, seorang kekasih dan juga seorang teman pria. Setiap malam sosok pria selalu menemani mimpi basahnya. Entah apa yang ada dibenaknya hingga malam itu ia pun ingin menunjukkan jati dirinya terhadap orang-orang sejenisnya. Di dalam pikirannya yang ia ketahui hanyalah bahwa orang-orang seperti dia hanya bisa ditemui di sepanjang malam dan di sepanjang tempat-tempat tertentu. Dengan bermodal penampilan tubuh dan pakaian milik kakaknya diam-diam ia mulai mencoba keluar di malam hari hanya untuk menunjukkan jati dirinya dan mencari teman-temannya yang sejenis.

Malam yang dingin dan gelap membuatnya kesal menunggu, hingga saat yang diinginkannya tiba. Beberapa tentara yang kesepian sedang mencari mangsa, ia pun melihat dan ingin mencicipi sesuatu yang baru maka ditariklah ia untuk memasuki sebuah mobil hijau yang berisi sekelompok tentara yang sedang haus wanita sehabis melaksanakan pendidikan. Sanagt beruntung dia karena tak ada wanita dan wanita-wanitaan lain lagi saat itu karena sudah diboking habis oleh om-om senang. Ini akan menjadi pengalaman yang pertama baginya.

Ditengah gelapnya malam, mobil hijau itupun meluncur ke sebuah kos-kosan yang biasa disewa oleh para tentara nakal tersebut untuk menikmati kenikmatan sehabis mengikuti jenuhnya pendidikan dan kekerasan. Seolah-olah hanya itu hiburan yang pantas bagi mereka.

Didalam sebuah kamar yang diterangi dengan lampu remang-remang mereka mulai mengajaknya minum-minum. Ia pun meneguk minuman merah itu hingga sedikit terasa kantuk, lalu tanpa basa basi salah satu dari mereka menyodorkan kontolnya untuk kunikmati. Satu persatu aku mengulum kontol mereka, sementara mereka membuka pakaianku hingga habis dan menyuruhku nungging. Sambil mengulum dua kontol prajurit dalam mulutku, seorang bintara yang kulihat berpangkat vv mulai membasahi anusku dan memasukkan miliknya kedalam anusku.

Aku secara respon mengerang kesakitan karena ini adalah pengalaman pertamaku, namun mereka tak mengindahkannya bahkan tak membiarakn mulutku berbicara karena ditutupi oleh dua buah kontol yang berotot. Satu lagi ternyata seorang bintara yang sedang asyik minum dan menghisap rokok sambil duduk. Setelah bintara yang satunya puas bermain dengan anusku, diikuti dengan prajurit yang sedang kukulum kontolnya.

Namun prajurit yang satu lagi tetap bermain dengan kontolnya di dalam mulutku hingga cairan putih kluar dan membuatku muntah dan menghilangkan kenikmatanku. Namun ia menampar aku ketika aku muntah di hadapannya membuatku semakin tegang. Aku hanya bisa menangis dan membiarkan mereka menikmati keperjakaanku, hingga akhirnya bintara yang diam tadi bangkit dan mulai bergantian mengadu kontolnya kedalam anusku.

Aku merintih menahan rasa sakit dan bercampur enak. Setelah mereka selesai, mereka mulai satu persatu ke kamar kecil dan mencuci milik mereka. Aku bangun dan menyodorkan milikku kepada mereka, mereka menampar dan mendorongku sambil berkata

"Dasar bencong kurang ajar, sudah syukur kami mau mengentot kami, jangan kira kami mau menghisap punyamu".
Yang lainnya pun berkata
"sebaiknya kamu operasi saja milikmu itu dan menjadi wanita sejati", sambil tertawa terbahak-bahak.... dan akhirnya mereka meninggalkanku sendiri dalam ruangan itu sambil melemparkan selembar uang lima puluh ribuan sambil berkata
"kalau mau pulang, pulang saja sendiri dan ini ongkosnya".

Setelah itu mereka pergi dan pemilik kos yang juga memiliki potongan militer datang dan menikmati tubuhku sebelum menendangku keluar dari kamar. Akhirnya aku menyadari jalan yang ku tempuh adalah salah. Dengan penuh air mata dan kesedihan yang mendalam aku pun berlari menuju ke sebuah jembatan. Beban hidup, frustasi, dan trauma yang berat ini membuatku melupakan segalanya dan mengambil jalan pintas yang lebih salah lagi dengan menerjunkan diri ke bawah jembatan dan akhirnya kisah ini berakhir.

Mungkin masih banyak kupu-kupu seperti dia yang masih tetap bertahan dalam pahitnya kehidupan ini, semoga mereka mendapatkan kebebasan dan kembali memperoleh haknya sebagai manusia di negara tercinta ini. Tidak semua orang bisa beruntung dalam hidupnya, ini hanyalah sebuah kisah yang bisa dijadikan contoh kepada para manusia yang melupakan keberadaan kami.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.