Sabtu, 14 April 2012

Teman Hidup Sejati

Saya seorang siswa SMU Negeri favorit di Bandung. Saya sudah mengenal internet sejak kelas dua SMU dan mulai tertarik mengisi cerita ini sejak kelas 3 SMU (sekarang).

Kisah ini bermula ketika kenaikkan kelas tiba, saya kini duduk di kelas 3 IPA. Rasanya bahagia bisa memperoleh kelas IPA sementara teman-teman lain banyak yang lari ke program IPS dan Bahasa. Pada hari pertama masuk sekolah, saya menemukan banyak teman. Kebetulan saya boleh dikatakan adalah seorang yang pendiam dan pemalu dikelas.

Seperti biasa saya selalu datang lebih awal ke sekolah dan duduk di bangku paling tengah, dan ketika semua siswa ramai berkumpul, seorang siswa dengan postur tubuh atletis dan memiliki tampang oke dengan potongan militer duduk disampingku. Aku diam, detak jantungku berdebar keras, tak kuasa rasanya jika memandang siswa tersebut. Ia pun pendiam, namun ia mulai memperkenalkan namanya. Kami pun berkenalan, dan ternyata dia itu anak seorang perwira wow anak seorang Pati Angkatan darat. Kami pun kian hari semakin akrab, bahkan teman-teman menyebut kami homo tetapi kami tidak peduli. Setiap hari saya senang sekali menatap tubuh dan wajahnya yang manis, ia pun tersenyum melihatku memandangnya terus. Anehnya lagi ia justru memegang tanganku, dan mengelus-elusnya.

Entah angin dari mana ketika jam istirahat kami berada berdua sendiri di kelas, aku nekat memegang pahanya hingga ke anunya dan ternyata NGACENG!!!!! Aku pun menegukkan ludah dan ia pun memandangku dengan serius. Aku pun melepaskan tanganku dari burung kesayangannya itu.
Sepatah kata terucap dari bibirnya "bolehkah aku main kerumahmu?".
Kujawab, "Oh tentu saja". Saya pun menuliskan alamat saya pada secarik kertas yang kurobek dari salah satu buku catatanku.
Ia pun bertanya "Kenapa tidak sepulang sekolah ini aku kerumahmu?",
aku pun berkata "Saya ada janji untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos, jadi saya tidak ingin merepotkanmu".
Akhirnya ia setuju dan bell selesai istirahat berdentang dan siswa-siswa pun satu per satu mulai memasuki ruang kelas dan terakhir diikuti oleh seorang Guru Sejarah yang galak memasuki ruang kelas dan suasana menjadi hening dalam sekejab.

Sore hari ketika saya sedang bermain internet (dan tentunya setelah pulang sekolah dan mengantar paket), suara bell terdengar dan suara pembantu saya terdengar dengan jelas
"sep.. ada teman Asep yang datang".
Saya pun berlari dan menuju ke ruang tamu, dan ternyata si dia dengan wangi parfum yang menusuk dan penampilan yang membuatku semakin terpana. Sebelum lamunan menguasaiku aku segera menyadarkan diri dan mengajaknya ke kamar. Setelah berada di kamar ia melihat monitor komputerku, kebetulan situs astaga.com sedang terbuka. Ia mengatakan ingin sekali belajar internet. Lalu tanpa basa basi ia duduk didepanku di tempat duduk yang sama yang membuat adikku semakin NGACENG!! Tanpa basa basi kuraih tangannya untuk menjangkau tikus nakal dan mengajarinya secara bertahap. Secara sengaja kami beralih ke situs NGESEK dan ia pun bisa melaju tanpa bantuan tanganku, dan tanganku pun beralih ke pahanya dan akhirnya menuju bagian yang NGACENG!!

Aroma tubuhnya membuatku tidak bisa menahan diri untuk menciumi lehernya. Ia pun membuka retsleting dan tombol celananya seraya menyuruhkku melakukan yang lebih jauh lagi. Kuelus barang berharga miliknya, sesekali ia menarik napas dan berkata "ohhhh...!!" sambil menikmati gambar-gambar menarik yang ada di layar komputer. Ia pun berhenti dan berbalik mencium bibirku sebentar kemudian membuka bajuku, aku pun mulai membuka bajunya. Kami pun berciuman di atas kursi dalam pangkuanku.

Lidah-lidah kami bermain dan saling menikmati nikmatnya berciuman. Ia pun berdiri dan mengarahkan senjatanya kemulutku, sebagai tawanannya aku tak sangup berkata apa-apa selain menikmati senjata yang panjang itu. Kulupnya yang utuh membuat kelembutan dan rasa yang berbeda dilidahku. Kuhisap, kujilati dan ku kulum-kulum hingga ia mengerang keenakan dan akhirnya ia menarik pistolnya dan menyuruhku berdiri melepaskan celanaku dan celananya dan menuju tempat tidur.

Terbaring terlentang... oh rasanya bebas tanpa sehelai benang di tubuhku. bibirnyapun mulai menjamah adikku, ia pun menikmati aroma dan kenikmatan menghisap adikku yang NGACENG!! Kenikmatan itu membuatku mengigit bantal dan apa yang ada di samping ku, sebelum akhirnya kami menuju posisi enam sembilan.

Baru semenit kami berenam sembilan, ia berkata "Pintunya sudah kukunci"
lalu kujawab "sudah kataku",
kemudian kami pun melanjutkannya hingga cairan putih meluncur dari milikku dan ditelan olehnya. Aku pun sempat kaget ketika ia menancapkan dalam-dalam senjatanya dan terasa sesuatu mengalir di tenggorokanku... oh.. aku akhirnya bisa bernafas lega ketika ia melepaskan tancapannya. Ia pun berbalik dan memelukku. Kami pun tertidur, hingga akhirnya aku terbangun karena lupa mematikan koneksi internetku. Maklumlah program internetku masih kuno tidak dapat mematikan koneksi secara otomatis bila tidak digunakan selama beberapa menit.

Aku pun kembali ke ranjang dan memeluknya dari belakang, dan tanpa sengaja adikku minta masuk ke dalam lubang miliknya. Tanpa basa-basi dalam posisi tidur menyamping aku memeluknya dari belakang sambil maju mundur memasukkan adikku kedalam lubang miliknya. Oh ia pun terbangun dan meraih tanganku menuju senjata miliknya. Sambil mencobolos meskipun pemilu sudah lewat aku mengelus-elus senjata milik temanku. terlalu asiknya aku pun mempercepat doronganku dan semakin dalam dan...arkh..... kukeluargan segalanya didalam.

Sengaja tak kucabut karena tidak ingin kehilangan kenikmatan saat tetap berada dalam lubang itu, ia pun menyuruhku tidur karena hari sudah larut malam. Tanpa mencabut adikku aku pun langsung tertidur dalam pelukannnya namun secara perlahan-lahan adikku pun ikut tertidur dan keluar dari lubangnya. Malam itu terasa indah, hingga aku pun melupakan makan malamku dan menggantikannya dengan santapan cair yang hangat yang langsung menembus tengorokkanku.

Malam itupun aku bermimpi yang indah dengannya, di dalam mimpi itu ia menusukkan senjatanya kedalam lubang milikku. Aku pun menikmatinya hingga terbangun dan sadar ternyata ha itu menjadi kenyataan. Aku pun melihat jam dan ternyata malam yang kukira itu adalah pagi, dan dihadapanku ia sedang asik mendorong dan menarik pelatuk miliknya kedalam lubang miliku.

Ia pun tersenyum dan memendang ke arahku dan berkata "bangun, sekarang sudah pagi sebentar lagi kita sekolah" sambil tersengal-sengal karena lelah bercampur nikmat.
Ia pun semakin mempercepat tarikannya dan aku pun merasa sedikit sakit tetapi rasa sakit itu tertutupi oleh kenikmatan yang diciptakan, dan akhirnya ia benar-benar menancapkannya sangat dalam dan lama. Setelah itu ia pun mulai menjamah bibirku dan lidah kami pun berpalu dalam suasana subuh yang dingin. Ia pun merebahkan diri diatas tubuhku dan terlelap dalam dekapanku. Kubiarkan ia tertidur sebentar sebelum membangunkannya untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

Selang beberapa waktu kami pun bangun dan mulai mandi dan aku pun berganti pakaian. Setelah sarapan kami berangkat menuju rumahnya untuk berganti pakaian kemudian berlanjut ke sekolah. Sungguh menyenangkan memiliki teman seperti dia. Persahabatanpun tumbuh menjadi benih kasih sayang dan akhirnya kami mengikat tali kasih. Sumpah setia dan janji sehidup semati kami ikrarkan bersama walaupun kami masih terlalu muda. Susah senang, berat ringan kami hadapi bersama. Hingga hari ini kami masih berdua dan rencananya ia akan melanjutkan karirnya kami sebagai tentara, sementara aku akan meniti karirku sebagai dokter. Rencana memang rencana, dan semoga rencana kami menjadi sebuah kenyataan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.