Sabtu, 18 Agustus 2012

Dikerjain ABG

Malam minggu aku teronggok dikamar kosku di sekitar Muka Kuning karena badanku lagi menggigil didera demam tinggi yang tidak mereda. Dengan selembar spei yang super tipis menutupi badan yang tidak karuan ini guna mengurangi rasa dingin ini.

Tiba-tiba pintu kamar kos ku diketuk orang dan seraut wajah ABG mengintip. Aldo, teman lelaki anak ibu kos ku langsung masuk ke kamarku. Ia kelihatan sudah rapi, remaja 18 tahun yang duduk di bangku kelas 2 STM itu iba melihat diriku yang gak karuan ini.

Ia menanyakan Tantok, anak Ibu kosku, Lagi sakit ya bang, Kayaknya demam nih, apa gak ada selimut lagi nih, Ntar ya bang! Gak ada satupun dari pertanyaan itu sempat ku jawab. Dia keluar sebentar

Demikianlah Aldo, tipikal remaja abg yang ugal-ugalan, tidak sabaran tapi terkadang haus perhatian dan kasih sayang karena orang tua Aldo dan Tantok single parent yang sibuk dengan bisnis masing-masing.

Gak lama kemudian Aldo masuk kembali dengan menjinjing sebuah bungkusan plastik, Nih Aldo beliin bubur ayam kesukaan abang, walau sakit perut harus diisi yang bang, kini bahkan dia menyuapi diriku yang terbaring lemah. Kuterima aja kebaikan dirinya itu.

Makanya cepat baikan dengan kak Indah, kan enak ada yang urus. Aldo tahu aku lagi perang dingin dengan pacarku yang kerja di Muka kuning.

Sehabis disuapi Aldo, aku kembali berbaring lemah di ranjang

Masi menggigil ya, apa gak ada selimut lagi nih ? aku menggeleng lemah menjawab pertayaan terakhirnya.

Aldo menatap iba diriku yang teronggok lemah di ranjang, Biar aku angatin ya bang, katanya sambil membuka selimut atau tepatnya seprai yang menutupi diriku. Karuan aku diserang rasa dingin, aku buka pakaian abang ya, tu uda basah ama keringat

Dengan telaten Aldo membuka baju ku dan ketika dia akan memelorotkan ret sleting celana jeans ku, aku menolak. Gak apa bang, tar masuk angin, katanya memaksa, tu celana jeans nya juga udah kuyup kena keringat gitu. Terpaksa aku mengikuti apa maunya tu anak, badanku yang ringkih ini, tinggal ditutupi oleh kolor hitam yang contrahaz sekali dengan kulitku yang putih.

Aku kembali menyelimuti diri dengan sprei tipisku, gak ku hiraukan Aldo yang melucuti seluruh pakaian yang menutupi dirinya, kecuali kolornya dan segera bergabung menggunakan selimut titisku. Aku terkejut ketika Aldo memeluk erat diriku dari belakang sambil meraba perut ku. Dapat kurasakan kulit dada tipis dan perut Aldo menempel di belakangku. Apaan ini, Do ¿

Biar aku tularkan panas badanku ke abang kaya di film kuno itu lo bang, makanya aku buka pakaian abang dan aku.

Aneh juga rasanya, aku yang 25 tahun ini di peluk anak ABG, tapi masak bodohlah, emang aku merasakan lebih hangan setelah Aldo memeluk diriku, apa lagi tangan dan kakinya selalu meraba menggosok gosok seluruh badanku, ya…. Seluruh badanku, kayaknya hanya kontolku saja yang tidak di gosoknya.

Bahkan kontol abg itu merapat erat ketika menggosok diriku, dapat kurasakan kontol Aldo yang masih dibalut kolornya menempel erat berdenyut di belahan pantatku.

Benar juga, kini aku merasakan sedikit lebih hangat karena panas badan Aldo berpindah ke diriku. Setelah merasakan kehebatan metoda penyembuhan super aneh dari Aldo akhirnya aku pasrahkan saja diri ini, mau sekalian di telanjangi kek, masa bodohlah… yang penting cepat sembuh.

Berbalik bang, kini aku tidur beralaskan tangan Aldo, dapat kurasakan keharuman Swiss Army di ketiak Aldo. Bahkan kini dia membimbing kepalaku agar berbaring ke dadanya yang tipis, gak usah malu ya bang. Kini posisi badan kami saling berhadapan hanya saja badanku berada sedikit lebih rendah dimana jidatku pas di mulut aldo.

Dengan posisi seperti itu tentu saja seluruh badan kami paling depan saling menempel. Dada perut, bahkan kontol kami pun saling menempel erat. Dapat kurasakan jika aku atau Aldo bergerak sedikit maka kontol kami akan saling bergesekan. Sekarang tangan Aldo mengelus bagian punggung dan pantat ku. Sesekali tangan kanannya mengusap rambutku,... bahkan terkadang yang gilanya pipi kami sering beradu, dapat kurasakan hembusaan nafas hangat Aldo menerpa wajahku dan yang lebih gila lagi tu anak terkadang mencium jidatku, ubun-ubunku.

Terkadang ia melakukan itu semua sambil memadang dalam ke mataku yang sayu ini, dapat kurasakan tatapan yang penuh sejuta sayang cinta dan iba terhadap keadaan ku saat ini, somoga saja aku salah

Bang, aku pernah baca katanya kalau orang normal perlu pelukan minimal 8 kali 1 hari, maka orang lagi sakit kaya abang ini harus lebih dong, tapi harus tanpa pamrih bang, yang paling bagus saat berpelukan kaya gini coba biarkan menerima apa pun yang kita rasakan tanpa menolak sedikitpun walaupun dengan sesama jenis. Karena perhatiann dan kasih sayang itu bukan hanya di domonasi oleh dan untuk lawan jenis aja kan bang.

Gila nih abg bau kencur belajar pilisohi dimana pula dia, tapi aku jalani dan nikmati aja perlakuan dan cara pengobatan dia yang super aneh ini. Ku ikuti omongan dia, mengikuti segala perasaan ku yang terdalam ditengah pelukan abg itu. Ku pejam mata ini, kudengan desahan nafas dan degupan janntung Aldo yang berdegup kencang, ada perasaan bahagia, damai, sayang yang sangat dalam sekali, sama rasanya seperti saat aku memeluk keponakanku yang masih bayi. Gak tahu berapa lama aku di peluk Aldo, akhirnya aku tertidur pulas.

Dalam tidur aku bermimpi ketemu bidadari yang dikelilingi cahaya terang sekali dan dapat menyembukan sakitku dengan seketika. Saat akan berpisah dia memelukku tetapi hal itu tidak dapat kami lakukan karena ada pembatas antara kami. Aku berontak ingin memeluknya dan... terbangun seketika.

Ternyata Aldo lah yang aku peluk, demam tinggi ku sudah terbang entah kemana. Ku perhatikan wajah ABG yang tertidur pulas itu, penyelamatku. Gak tahu apa yang kurasanya malam ini. Wajahnya, rambutnya, matanya dan senyum damainya itu. Ditengah kecuekan dan kenakalan khas usia remaja tersembunyi kepedulian terhadap sesama.

Aku gak tahu perasaan ku ini, yang jelas setelah malam ini aku sangat sayang sekali dengan Aldo, ada keinginan untuk membahagiakan dan berkorban apapun demi dia. Aku ingin sekali memeluk dia. Dengan berbantalkan tanganku, ku peluk Aldo, kini posisi kami saling berhadapan, tetapi ada yang mengganjal kami terutama di daerah bawah perut. Ternyata kontol kami sama-sama tegang, biasa panggilan alam, saat subuh seperti ini kontol setiap anak lelaki pasti akan ngaceng sejadi-jadinya itu yang terjadi dengan kami. Sekilas kulirik kontol Aldo dengan palkon mengintip keluar, gak bisa menampung panjang kontol abg itu. Ku elus sedikit karena penasaran, setiap lelaki pasti selalu penasaran dengan kontol lelaki lain tul gak !

Ku biarkan Aldo tidur ber bantalkan dadaku, sekilas dia terbangun, kerana gerakanku, Udah mendingan ya bang? Masih ngantuk nih ! Ku biarkan abg penyelamatku tidur, kini ia bahkan mengendus ketiakku dan tanpa sadar mencium ketiakku dan tertidur pulas kembali. Duh.... aku kok semakin sayang dengan nih anak.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.