Jumat, 07 September 2012

Bekerja Sebagai Supir Pribadi

EXPLORASI SEXUAL EXPERIMENTAL

Oleh karena susah cari kerja yang sesuai dengan pendidikanku aku memutuskan jadi supir. Lumayan juga waktu SLTP dan SMA aku pernah belajar bawa mobil karena berteman dengan Herriyanto [Herry] anak orang kaya. Ternyata itu kelak menjadi modal utamaku untuk bertahan hidup di ibukota negara sialan ini!

Orang tuaku yang miskin pasti tidak punya mobil. Seandainya mereka punya mobilpun aku ragu apakah mereka mampu membiayai pemeliharaannya seperti membeli bensin, oli, onderdil [suku cadang] dan biaya bengkel dan montir kalau mesinnya ngadat!

Herry adalah sahabatku sejak SLTP kami kemudian bersekolah di SMA[SMU] yang sama. Sejak aku kenal Herry aku sadar bahwa dia adalah pemuda tampan [ganteng]. Boleh jadi aku suka berteman dengan Herry karena wajahnya yang tampan dan bulu ketek-nya hitam lebat dan kontras dengan kulitnya yang putih.

Lengan atasnya indah, dengan biseps yang kekar, berotot serasi dengan ketiaknya yang dihiasi bulu ketek yang hitam lebat. Jika Herry sedang mengenakan singlet yang berwarna hitam atau merah maka dia terkesan amat macho, jantan dan kelaki-lakian!

Waktu masih di SMA,jika Herry sedang main basket maka cewek-cewek banyak yang pura-pura menonton pertandingan. Padahal mereka sebetulnya hanya mau "menikmati" pemandangan wajah Herry yang tampan dan bulu keteknya yang hitam dan lebat itu. Karena, kalau sedang main basket,tentu saja Herry mengenakan kaos singlet seperti juga hal-nya Samuel Rizal. Tanpa malu-malu, cewek-cewek itu cekikikan sambil membahas dan memandangi bulu ketek Herry! Mungkin di antara cowok-cowok yang ada di pinggir lapangan basket itu ada juga yang menikmati pemandangan itu - karena mereka menyukai sex sejenis.

Pertemnanku dengan Herry adalah suatu symbiose mutualistis - yaitu saling memerlukan dan saling menguntungkan. Di satu sisi aku sering membantu Herry dengan pelajaran sekolah dan di sisi lain aku mendapat nilai tambah dari ketampanan wajah, kejantanan, serta tingkat sosial ekonomi orang tuanya. Kami berdua adalah sahabat sejati dan persahabatan kami diteguhkan dengan hubungan sex sejenis secara rutin. Waktu masih di SMA, setiap kali aku menginap di rumah Herriyanto maka kami pasti melakukan hubungan sex sejenis. Perbuatan cabul itu dimulai oleh Herry dan aku menimpali dengan mulut, kontol, dan lobang pantat terbuka! Karena aku memang seorang homosex tulen dengan score 5, yang artinya tidak berminat sama sekali dengan lawan jenis [cewek]. Sedangkan bagi Herry sex sejenis adalah semata-mata suatu explorasi sex experimental. Waktu itu, pada usia 17 - 19 tahun, Herry mencoba membuka cakrawala kehidupan sexual atau sexualitas bangsa manusia! "Alam takambang jadi guru", kata orang Minang - yang artinya "Alam terkembang jadi guru".

Semua tehnik hubungan sex sejenis boleh dibilang sudah kami praktekkan belaka, baik itu ngentot[sodomi], blow job [mengisap kontol - nyepong], rimming [menjilati sekeliling permukaan bibir lobang pantat], gaya 69 [saling isap kontol] dan berbagai cara cabul lainnya! Bahkan mengempit -kan kontol pada paha yang dirapatkan juga sudah kami coba!

Setelah tamat SMA, kami jarang sekali bertemu. Apalagi kemudian Herry sekolah di luar negeri. Sekarang, saat cerita cabul, bejat, sialan ini sedang aku tulis, Herry sudah kembali dari luar negeri dan bekerja di Tanah Air.

Bahwa Herry seorang lelaki normal dan straight, dibuktikan dengan pernikahannya yang bahagia dengan seorang wanita cantik.Dari perkawinannya itu dia mendapatkan dua anak lelaki yang hebat yang sejak kecil sudah menunjukkan bakat-bakat ketampanan dan kejantanan seperti ayahnya. Kini tiap kali aku jumpa Herry, jantungku masih saja berdebar-debar dan aliran darah ditubuhku seakan berdesir-desir. Penampilan Herry boleh dikatakan tak berubah,karena dia rajin menjaga penampilan-nya dengan latihan fisik yang teratur dan intens!

Hanya saja,setelah Herry menikah tentu aku tidak bisa dan tidak berhak lagi menikmati tubuhnya yang ledzat dan nikmat itu.Dulu,salah satu hobby-ku adalah menjilati ketiak Herry yang ditumbuhi bulu ketek lebatt itu! Aggh! Nikmatt! Demikian juga kontolnya yang besar dan disunat ketat itu, terasa nikmat jika dijilat.Aku paling suka minum pejuh Herry, karena rasanya nikmat dan ledzat tak kalah dengan rasa sup sarang burung walet yang ada di menu Chinese Restaurant [Restoran Cina] dan harganya tak kurang dari Rp 100.000,- per mangkok!

Meskipun banyak kenikmatan sexual yang aku hirup dalam pertemananku dengan Herry saat remaja,tapi kenangan yang paling berharga adalah SIM A yang aku punyai sekarang.Dengan keterampilan menyetir dan SIM A itulah kelak aku menyambung hidup dan keduanya aku dapatkan berkat pertemananku dengan Herry.

JADI OFFICE BOY PARUH WAKTU

Karena orang tuaku miskin, maka waktu aku masih duduk di SLTP dan SMA aku harus berusaha mencari penghasilan sendiri.

Aku beruntung karena ada yang mau mempekerjakan aku sebagai Office Boy [OB] di suatu Production House.Tentu saja orang mempekerjakan aku karena belas kasihan dan juga [mungkin] aku punya aura yang membuat orang tertarik kepadaku.Jika tidak bagaimana mungkin aku bisa dipekerjakan sebagai sebagai part timer [pekerja paruh waktu]. Jadi, pulang sekolah aku segera ke Production House untuk bekerja. Kadang-kadang aku harus berada di studio sampai dini hari karena ada shooting yang molor-molor! Oleh karean itu aku selalu membawa tas sekolahku dan buku-buku ke Production House agar aku bisa mencuri-curi waktu untuk belajar dan membuat PR=pekerjaan rumah sambil bekerja.

Meskipun honor atau gaji yang aku terima kecil, tapi aku banyak menerima tips. Selama menjadi OB itu lah aku banyak berkenalan dan mengenal para selebritis baik yang cowok maupun cewek.Ada yang foto model, ada yang pemain sinetron. Ada yang hanya figuran, ada yang pemeran pembantu, dan bahkan ada yang pemain utama.Ada yang aktor laga maupun yang non-laga.

Sebagai seorang homosex tentu saja aku memberi perhatian khusus kepada para aktor[cowok]. Harus aku akui bahwa aktor-aktor Indonesia umumnya ganteng-ganteng, tubuhnya ketat dan berotot dan bulu keteknya lebat! Mereka juga sangat PD dan tidak ragu ganti baju atau ganti kostum meskipun ada orang lain di sekitarnya. Tentu saja semua itu dilakukan di ruang ganti pakaian.

Bisa jadi karena aku hanya seorang OB maka aku dianggap "bukan orang",sehingga keberadaanku di sekitar mereka tidak diperhitungkan saat mereka ganti baju.

Banyak aktor yang dengan enteng melepaskan semua penutup tubuhnya untuk ganti kostum. Bahkan ada yang tidak ragu ganti kancut didepanku telanjang bulat! Tentu saja aku "nanar" seperti disambar petir saat disuguhi pemandangan indah dari aktor ganteng yang tinggi besar bertubuh ketat dan ber-otot,telanjang bulat sempurna [frontal] di depan-ku!"Snap shot" seperti itu jadi andalanku waktu aku onani.Waktu aku onani,aku berfantasi tentang si aktor tampan yang telanjang bulat di depanku dengan kontol yang besar dan disunat ketat yang mencuat dari hamparan jembutnya yang hitam, lebat, tebal dan tumbuh luass! Mana tahaaan?!

Beberapa aktor laga seperti punya "gaydar" [gay radar, yaitu feeling untuk mendeteksi apakah cowok yang di hadapannya itu seorang homo atau bukan]. Karena itu ada beberapa kator laga yang bukan hanya berani telanjang bulat di hadapanku, tapi juga meminta aku memijit [massage] tubuh-nya dalam keadaan ia bertelanjang bulat. Untuk servis itu aku diberi tip lumayan.

Kebetulan aku pernah ikut kursus massage, karena itu umumnya para aktor itu puas dengan pijitanku yang sistematis dan mengikuti pola anatomi tubuh manusia. Tidak heran jika melalui informasi dari mulut ke mulut,keterampilanku tersebar di antara para aktris dan aktor langganan Production House kami! Tetapi aku selalu menolak kalau diminta memijat cewek.Aku hanya mau memijat aktor cowok saja!

Beberapa aktor tidak puas hanya aku massage saja tapi ada yang minta aku untuk mengisap kontolnya sampai pejuhnya muncrat keluar dan berceceran kemana-mana!Tentu saja kalau diminta, permintaan servis tambahan itu aku penuhi saja. Siapa yang bisa menolak tawaran untuk mengisap kontol aktor laga ganteng bertubuh ketat dengan ukuran kontol yang aduhai, sebesar ukuran kontol Ricardo Gelael itu? Jika untuk servis massage aku hanya diberi tip sekitar Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- oleh selebritis, maka untuk servis ngisep kontol aku bisa meraup uang Rp 500.000- sampai satu juta rupiah.Uang sebesar itu termasuk upah atau biaya menyimpan rahasia atau "uang tutup mulut"! Lama kelamaan ada juga aktor yang minta agar aku mau menyerahkan boolku untuk disodomi. Kemudian ada juga aktor yang minta agar aku mau mengentoti lobang pantatnya!

Ada juga aktor laga yang "membawa" aku ke luar kota untuk dihajar sebelum aku dientot. Biasanya aku "dipakai" ditempat yang tidak terlalu dingin karena aktor yang mau memakai aku ingin bermain dalam keadaan telanjang bulat. Di tempat-tempat dingin tentu tidak nyaman bagi mereka kalau mau bertelanjang bulat. Mereka kedinginan, bahkan mungkin kontol mereka jadi "layu" tidak bisa ngaceng, karena kedinginan!

Para aktor laga itu sering harus bermain dalam adegan keras. Sayang mereka tidak bisa menyalur-kan dorongan agresif mereka dalam adegan film. Karena semua gerakan mereka diatur sutradara dan diarahkan oleh sutradara!

Tidak heran jika mereka perlu melampiaskan nafsu dan dorongan mereka untuk bertindak agresif secara periodik! Rupanya tubuhkulah yang jadi ventilasi pemuas nafsu sadis mereka!

Aktor yang menggunakan tubuhku sebagai pemuas nafsu sadis biasanya menggunakan pecut [cambuk, cemeti] untuk menghajar tubuhku. Untuk itu aku harus telanjang bulat dan harus siap dihajar dengan pecut sampai berdarah-darah - dalam arti harfiah atau arti yang sesungguhnya. Tentu saja kalau main keras seperti itu tarifku lain lagi!

Tanpa pernah dibahas, para aktor itu sudah tahu bahwa tip main pecut harus mereka bayarkan lebih banyak!

BERTEMU MAS MARCEL

Sewaktu aku jadi OB aku sempat berkenalan dengan Mas Marcel [Marcellino]. Perkenalan itu berlanjut dengan pertemanan dan akhirnya aku sering diajak ke apartemennya untuk bantu-bantu! Mas Marcel hanya sendirian saja di apartemen. Kebetulan Mas Marcel tinggal disuatu "service apartment" yang memberikan juga pelayanan kebersihan, termasuk laundry. Karena itu lah Mas Marcel bisa tinggal sendirian tanpa ada yang membantu atau tanpa ada pembantu.

Meskipun Mas Marcel bukan orang Jawa,tapi karena dia besar di Jawa Timur[Malang], aku memanggilnya dengan panggilan "Mas".

Yang aku suka dari Mas Marcel adalah : orangnya ganteng,tubuhnya bagus atletis dan ketat,kulit- nya putih terang, dan orangnya rapi dan bersih!

Karena Mas Marcel sendirian di rumah [paling-paling hanya berdua dengan aku,kalau aku sedang mampir] maka dia tidak ragu untuk telanjang bulat saja di rumah.

Biasanya kalau pulang kerja, Mas Marcel akan melepas seluruh pakaiannya, sampai tinggal hanya kancut. Lalu dia akan melakukan berbagai latihan fisik,latihan bela diri dan latihan beban dengan mesin-mesin olah raga yang ada di rumahnya [di apartemennya]. Semua proses latihan itu bisa makan waktu dua jam. Kalau Mas Marcel sedang latihan bela diri dan tinju, maka aku bertindak selaku sparring partnernya!

Setelah itu Mas Marcel akan melepas kancutnya yang basah kuyup oleh keringat sampai dia bugil bertelanjang bulat dan lalu dia akan istirahat dengan cara menelentang di lantai bertelanjang bulat,kira-kira 10 menit, sambil mengatur nafas.

Dalam keadaan begitu, aku lihat kontolnya selalu akan ngaceng, tegak mengacung ke atas seperti sangkur terhunus,mencuat dari hamparan jembutnya yang hitam, tebal, dan tumbuh luass! Kalau aku melihat Mas Marcel dalam keadaan begitu,maka aku jadi salah tingkah dan blingsatan, karena aku jadi ingin memeluk tubuhnya yang telanjang bulat dan berkeringat itu untuk mencabulinya.

Waktu pertama kali aku kenal Mas Marcel, dia belum sunat.Tapi kulupnya tidak terlalu panjang, sehingga kalau tidak diperhatikan dengan cermat sekan dia sudah sunat! Kalau kontol Mas Marcel sedang ngaceng,maka kita akan "tertipu", karena seakan-akan kontolnya sudah disunat karena kulup-nya tertarik kearah pangkal kontolnya - sehingga hanya kepala kontolnya [glans penis] saja yang berwarna merah-ungu dan berkilat-kilat yang tampak "berjaya"!

MAS MARCEL DISUNAT CARA MILITER

Suatu saat aku berhasil memotivasi Mas Marcel agar mau dia sunat untuk menyempurnakan kelaki-lakiannya dan demi kebersihan serta kesehatan-nya.Mas Marcel bersedia dan aku yang memperkenal-kannya pada Dr.Jonathan. Yang mengagumkan adalah bahwa Mas Marcel memilih untuk disunat tanpa anestesi yang kebetulan merupakan keahlian Dr. Jonathan [Mayor Dr.Jonathan].

Dr.Jonathan memang sudah biasa menyunat Taruna Akademi Militer dan tahanan militer sialan tanpa anestesi. Para taruna dan tahanan yang disunat Dr.Jonathan menggeliat dan menggelinjang karena amat kesakitan! Bahkan para tahanan yang sedang disunat itu tidak jarang menjerit-jerit.Sehingga terpaksa Dr. Jonatan menggampar paha atau pipi tahanan sialan itu dengan kerass!! agar dia mau diam! Karena terkejut dan shock digampar dengan keras begitu, maka si tahanan jadi terdiam dan dia terpaksa "menikmati" proses pengeratan kulup-nya dengan hanya dengan berdesah atau merintih dan tidak menjerit-jerit lagi!Tapi tubuh tahanan sialan itu jadi basah kuyup bercucuran keringat dan badannya yang bertelanjang bulat dan sedang disunat itu jadi berkilat-kilat!

Dr.Jonathan selalu sengaja memperlama proses penyunatan dan berusaha agar proses sunat itu senyeri-nyerinya. Seperti : mengerat kulup pelan-pelan, menjahitluka sunat pelan-pelan dan sering-sering "membersihkan" luka dengan alkohol 70% yang mengakibatkan rasa pedih luar biasa itu!

Waktu Mas Marcel disunat Dr.Jonathan, dia juga tampak teramat sangat kesakitan. Tubuhnya yang atletis dan ketat berotot itu jadi bercucuran keringat karena menahan nyeri yang amat sangat!

Sekali-sekali Mas Marcel berdesis karena tampak merasa amat sangat pedih! Wajahnya yang ganteng tampak menarik raut muka amat kesakitan! Suara desis Mas Marcel akibat menahan rasa amat pedih: HSST...HSST...HSST...,sekali-sekali terdengar!

Untuk menjaga segala kemungkinan, Dr.Jonathan memasangkan rantai dan borgol di pergelangan tangan dan kaki Mas Marcel.Juga sabuk fiksasi di pinggang Mas Marcel, agar Mas Marcel tidak bisa mengamuk atau berontak akibat kesakitan waktu sedang disunat tanpa anestesi!

Supaya tidak jadi berita dan diblow up media,Mas Marcel terpaksa harus disunat di apartemennya.

Aku membantu-bantu Dr. Jonathan waktu Mas Marcel sedang disunat! Antara lain dengan cara memijiti paha, betis, dan kakinya, untuk mengurangi rasa perih di kontolnya!Aku juga sekali-sekali harus mengeringkan keringat Mas Marcel yang keluar sebesar biji-biji jagung itu!

Untuk menunjukkan solidaritas dengan Mas Marcel, waktu Mas Marcel disunat, maka Dr. Jonathan dan aku sama-sama bertelanjang bulat, tak berpenutup selembar benang pun juga.

Tapi Dr Jonathan harus mengenakan sarung tangan karet [gloves atau handschoen] di kedua tangannya sebagai persyaratan sterilitas bedah ringan.

Jembut Mas Marcel tidak dicukur, melainkan hanya dirapikan saja.Sebelum disunat,bagian kontol dan jembut Mas Marcel dicuci bersih dengan sabun den diberi cairan aseptik dan antisipetik.

JADI SUPIR PRIBADI MAS MARCEL

Dengan berjalannya waktu,aku makin sering saja datang ke apartemen Mas Marcel. Aku juga makin banyak dapat tugas. Seperti memijiti tubuh Mas Marcel setiap dia habis latihan fisik. Aku juga harus mengeringkan tubuh Mas Marcel dari peluh atau keringat sehabis latihan fisik itu dengan lidahku. Lama -kelamaan aku juga diberi tugas mulia untuk mengisap kontolnya seminggu 3 X.

Kalau Mas Marcel sedang ngebet,maka aku mengisap kontol Mas Marcel tiap hari. Sekali-sekali aku disuruh menjilati lobang pantatnya [rimming].

Tidak jarang bo'olku "dipinjam" oleh Mas Marcel agar dia bisa menyodok lobang pantatku dengan kontolnya. Sehingga dia bisa merasakan nikmatnya jepitan sphincter ani-ku [jepitan otot di leher lobang pantat]. Sebagai variasi, kadang-kadang Mas Marcel minta agar aku mau menyodomi lobang pantatnya dengan kontolku! Karena hubunganku dengan Mas Marcel makin dekat, maka akhirnya aku diminta untuk jadi body guard dan supir Mas Marcel - merangkap ajudan. Tugas-tugas itu tidak sukar bagiku. Yang susah bagiku adalah menyesuaikan diri dengan staf-nya yang lain, termasuk manajer-nya. Untunglah Mas Marcel bisa memahami posisiku. Sehingga gangguan dari orang-orang di sekitar Mas Marcel aku anggap angin lalu saja.

Bagaiamanpun juga aku akhirnya jatuh cinta juga pada Mas Marcel. Bagaimana tidak? Setiap malam aku wajib tidur menemani Mas Marcel sambil kami berpelukan dalam keadaan telanjang bulat! Mau tidak mau, setiap malam kami terpaksa keterusan ngentot tanpa direncanakan. Untunglah vitalitas maupun fisik Mas Marcel dan aku, sama-sama kuat. Sehingga pagi harinya kami tidak lemess atau mengantuk meskipun setiap malam kami ngentot!

ANTICLIMAX

Resminya aku adalah "supir pribadi" Mas Marcel, meskipun pada kenyataannya aku punya bermacam-macam peran dan fungsi - termasuk untuk sasaran pemuasan dan pelampiasan nafsu sex sejenis alias untuk dientot! Bahkan kalau Mas marcel ada tamu cowok yang menginap di apartemen, kadang-kadang aku disuruh melayaninya di tempat tidur.

Tentu saja aku tidak pernah menolak. Bahkan aku tentu mau sekali!Karena, semua teman Mas Marcel adalah model atau aktor. Semuanya cowok ganteng, bertubuh ketat, atletis, berotot dan semuanya kontolnya gede-gede dengan jembut dan bulu ketek yang lebattt! Bahwa perbuatan itu akan berisiko ketuaran AIDS itu soal lain lagi. Yang penting ngentot dulu, bukan?!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.