Sabtu, 24 September 2011

Pecinta ABG

Tahun 2000 lalu Aku, Ery (samaran) merupakan siswa kelas 2 salah satu SMUN di Jakarta, berpenampilan menarik dan suka bergaul. Tentunya banyak juga teman cewek yang menyukaiku tapi aku lebih berkonsentrasi pada pelajaran walau ada juga teman wanita yang mencuri hatiku. Aku berteman akrab dengan teman sejak SMP yang masuk ke SMU yang sama yaitu Dimas dan Andrew sedang Dani kami kenal di SMU dan jadi akrab karena waktu awal masuk SMU kami yang harus dikerjai dulu oleh kakak kelas pernah dibantu Dani untuk meminjamkan handphonenya yang waktu itu tidak boleh dibawa, tapi dia nekat diam-diam dan kita pakai HP-nya untuk menelepon ke rumah Andrew karena ada tugasnya yang ketinggalan walau waktunya mepet.

Dimas orangnya rame, berkulit lumayan putih berbadan sedang dan memakai kacamata. Walau memakai kacamata dia termasuk cowok yang tampan. Andrew orangnya riang, tinggi kurus tapi tidak kurus sekali dan punya dada yang bidang, dia indo karena kakeknya berasal dari Inggris dan dia tampan, putih, kalau bibirnya yang merah itu basah pasti kelihatan cute sekali ditambah dengan mode rambutnya yang dipotong pendek mirip salah satu penyanyi boy band Blue. Karena dia indo maka putih kulitnya tidak seperti orang barat pada umumnya yang putih sekali, dia berkulit putih yang manis. Yang terakhir adalah Dani, dia juga cowok cute dan agak pendiam tetapi kalau sudah rame pasti dia bisa ikut rame juga. Di antara kami memang Andrew yang paling cute tapi kami berempat bisa dikatakan cowok-cowok yang lumayan top di sekolah karena termasuk cowok-cowok yang cute dan keren apalagi Andrew yang aktif di basket. Aku sendiri orangnya keren, berkulit sawo dan putih sedang.

Kami sudah kelas 2 SMU dan suatu siang yang panas, pulang sekolah, aku pulang bersama Dani dan mampir ke rumahnya di kawasan Jakarta. Sudah biasa aku main ke rumahnya tapi kali ini dia tiba-tiba menanyakan hal yang agak lain kepadaku di kamarnya di atas setelah kami ngobrol-ngobrol dan memutar CD audio.
"Eh, kebayang nggak lo ngentot sama Rina".
Aku tersenyum saja, "Kenapa, lo naksir sama dia?"
"Gue sempat ngeliatin dia tadi di kelas, orangnya manis juga".
Kemudian Dani mengeluarkan VCD porno dari lacinya dan dipasang di komputer. Kami jadinya malah nonton bareng. Aku dan Dani menonton berdua. Pada saat itu rumahnya tidak ada orang hanya ada 2 orang pembantu yang ada di lantai bawah. Pada adegan yang semakin panas tiba tiba Dani berkata, "Gesek-gesek yuk..!". Aku terdiam kaget karena hal itu yang juga pernah kubayangkan waktu nonton VCD porno di rumahku bersama yang lain tapi niatnya sekadar merangsang bareng dan tidak terlalu jauh.

Aku segera menyadari bahwa ia ingin kami saling menggesekan kelamin dan aku juga saat itu memang sudah terangsang. Aku mengiyakan saja dan kemudian aku dan dia berdiri ke kasurnya. Lalu kami berhadapan dan Dani mengangkat tanganku dan memelukku sambil menggesek kelaminnya di depan celanaku dan saling beradu kelamin tapi tidak sampai membuka celana. Ia pun tidak membuka celananya, kami masih memakai seragam SMU yang basah dan berkeringat. Sambil mendesah desah pelan, Dani lalu mencium badanku dan lidahnya menjilat seragamku yang berkeringat. Aku memang kalau sekolah tidak pernah memakai kaus dalam, begitu juga teman-temanku itu.
"Ry, gue suka sama cowok, lo jangan marah ya.."
Akhirnya aku sadar, memang benar kalau Dani suka sama cowok tetapi baru sekarang dia mengaku.
"Gue suka liat badan anak sekolah yang nggak pakai kaos dalem, seksi, ahh aahh aahh".
Aku juga terangsang mendengarnya. Badanku semakin berkeringat, begitu juga Dani yang tidak memakai kaos dalam. Dia menciumi ketiakku di seragam yang basah, kami akhirnya pindah ke kasur dan dia mulai membuka celana hingga celana dalamnya.

Aku melihat kelaminnya yang sudah memanjang sekitar 15 cm tapi tidak begitu besar, hanya panjang dengan bulu-bulu yang tidak terlalu banyak. Dia memintaku juga untuk membuka semua celana hingga celana dalamku, tapi aku hanya mau celana saja. Dia tidak menghiraukanku yang tidak membuka CD. Kami saling berpelukan lagi dan aku juga semakin terangsang melihat dia yang ternyata mempunyai wajah yang manis, bibir tipis dan kulit bersih hingga akhirnya dia kucium dan kukulum lidahnya, begitu juga dia membalasnya. Kubuka celana dalamku juga dan kelaminku pun sudah memanjang besar, dia semakin terangsang dan mulutnya yang manis menuju kelaminku dan menghisapnya dengan penuh nafsu. Aku semakin bernafsu juga dan awalnya aku tidak mau memasukkan kemaluan Dani ke mulutku, tapi aku menjadi lupa, setelah 5 menit dia mengulum kelaminku ganti aku yang mengulum batang kelamin dan buah kelaminnya dengan nafsu.

Bau khas kelamin remaja belasan tahun yang puber ternyata menambah nafsuku juga yang entah mengapa semakin tidak terkontrol. Dani mendesah kenikmatan. Pantatnya yang keras kuremas-remas hingga dia semakin mendesah. Waktu aku ingin membuka kemeja seragam Dani, ia menolak dan menyuruhku juga tetap memakainya. Aku mencium mulut Dani lagi sampai terasa olehku akan keluar air mani. Aku mendesah sambil melakukan masturbasi dengan anganku, lalu Dani berjongkok dan melepas tanganku yang sedang mengocok lalu ia masukkan lagi kelaminku ke dalam mulutnya hingga muncratlah seluruh air maniku di dalam mulutnya. Kulihat ia memainkan air maniku yang belepotan dengan mengeluarkan lagi dari mulutnya lalu dijilatinya di kemaluanku.

Aku lemas, tapi Dani belum keluar, ia memintaku untuk memasturbasinya sambil telentang di kasur, akupun menurutinya dan mengocok, ia mendesah kenikmatan, kupegang kemaluannya yang tidak besar tapi panjang dan sedikit sekali bulu-bulunya, ia semakin mendesah dan akhirnya muncrat hingga aku tak bisa menghindar sampai seragamku akhirnya kena dan basah oleh air mani Dani. Dani telentang di kasur, kelelahan juga. Setelah itu aku bergegas ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Dani untuk membersihkan air mani yang menempel di seragam sekolahku. Setelah keluar, Dani masih telentang dan melihat ke arahku sambil tersenyum kelelahan. Aku memakai lagi celana dalam dan celana abu-abu sekolahku.

Untuk sesaat aku terdiam lalu Dani berkata dengan kondisi kemaluannya yang sudah lemas dan basah oleh air mani di kasurnya sambil duduk.
"Ry, gue sebetulnya pernah beginian juga sama Andrew dan Dimas, lo aja yang tidak pernah kita ajakin soalnya gue takut Andrew dan Dimas marah sama gue, mereka bilang tidak usah ajak Ery. Awalnya juga karena gue, Andrew dan Dimas pernah nonton VCD porno di rumah gue tapi tanpa lo, dan akhirnya kita jadi sering begini habis nonton.."
Aku diam dan hampir tidak percaya ternyata Andrew dan Dimas sering beginian dan ternyata memang Dani yang pertama mengajak mereka dan akhirnya keterusan.
"Dani, lo itu memang suka sama kita-kita ya?"
"Iya, cuma gue tidak bisa bilang ke lo langsung, gue nggak mau lo pada marah sama gue.."
Dani mulai terlihat sedih.
"Gue juga suka liat anak cowok pakai seragam sekolah tapi nggak pakai kaos dalam, dari sejak gue SMP, nggak tau kenapa Ry.., kayaknya gue ini ada kelainan karena sejak SMP suka sama cowok, Andrew dan Dimas karena awalnya iseng ngikutin ajakan gue jadinya keterusan beginian, mereka suka ngelus-ngelus dan membelai gue, juga di sekolah terutama di toilet, mereka berdua yang buat diri gue serasa nyaman karena kalo lagi beginian pasti gue yang dipeluk-pelukin sama mereka dan gue suka digituin.., i feel my fantasy.. Ry..".

Aku diam dan teringat setelah kupikir pikir Andrew dan Dimas juga tidak pernah memakai kaos dalam.
"Gue suka liat lo nggak pakai kaos dalam Ry, seksi dan gue suka bau keringat..".
Terselip perasaan simpati kepada Dani, dan lalu aku menghampiri dan memeluknya lagi dengan hangat dari belakang tubuhnya. Mukanya yang cute dan bibirnya yang tipis memerah. Kulitnya yang putih dan dadanya yang juga bidang terlihat seksi di balik seragam sekolahnya. Setelah itu aku juga membelai rambutnya dan menenangkannya. Setelah ngobrol lagi, aku pulang ke rumahku dengan taksi, di perjalanan aku berpikir ternyata melihat badan cowok yang lagi memakai seragam putih yang ukurannya pas/kecil (mode tahun 2000-an hingga kini) seksi juga. Dan aku jadi mulai tertarik untuk melihat badanku sendiri pakai seragam SMU tapi tanpa kaos dalam. Hari berlanjut, pikiranku yang tadinya hanya konsentrasi untuk UMPTN jadi bercabang, antara ada perasaan yang kutahan agar tidak muncul yaitu suka sama cowok tapi di satu sisi ada keinginan untuk melakukan lagi pengalaman nikmat itu.

Pada hari Sabtu aku bertemu dengan adik kelasku bernama Heru. Anak Kelas 1 SMU, Dia anak cowok yang manis (saat ini dia kelas 3 SMU) seperti teman-temanku, berbadan kurus atletis, putih, berbibir seksi dan juga selalu memakai seragam sekolah yang seksi, polos ketat dan tanpa kaos dalam. Selama bertemu dengannya tidak pernah ada perasaan suka padanya, tapi bagiku keadaan berubah. Waktu itu hari Selasa, dia sedang main basket di lapangan dan tidak memakai baju olahraga, seragamnya yang seksi basah oleh keringat dan dengan sepatu Nike terbaru dia tampak benar-benar cute dan rambutnya yang mirip Harry Potter semakin membuatnya keren, hingga aku teringat lagi pengalamanku bersama Dani waktu itu.

Aku memanggilnya.
"Heru, ntar pulang sekolah main ke rumah gue, ada Andrew, Dimas juga Dani, kita mau ada rencana untuk Pentas Seni, lo anak kelas satu jadi bantu-bantu kita.."
"Wah, gue kayaknya nggak bisa, ada les tapi okelah gue usahain.."
"OK Her, kalo gitu ntar lo bareng sama kita.."
"OK Ry!"

Waktu berjalan, pada hari Selasa sepulang sekolah itu, aku yang mengajak mereka bertiga dan Heru adik kelasku ke rumahku yang lagi kosong, hari itu di kelas aku merasa merindukan pengalaman bersama Dani lagi. Kupikir waktunya tepat jadi kuajak teman-temanku ke rumah. Andrew, Dimas dan Dani. Hingga saat itu aku semakin merasakan suka dengan teman cowok dan ingin menyalurkan dan bercinta dengan teman-temanku. Dan ada lagi anak baru yang cute, adik kelasku yang terbayang juga belakangan ini. Aku berani karena aku sudah tahu kalau Andrew, Dimas dan Dani sering bercinta bersama yang mana kadang-kadang dari cerita Dani, mereka saling berganti posisi dan saling bercumbu mesra. Walaupun sudah mulai bermain anal, saling memasukkan jari ke anus antar mereka, saling membelai dan dibelai tetapi kata Dani mereka masih normal dan tidak jadi seperti Dani yang memang sudah ada kelainan karena hanya suka sama cowok.

Sampai di rumah, kami langsung masuk ke kamarku di lantai atas, kami berlima dalam keadaan berkeringat. Aku langsung menyalakan komputer dan kupasang VCD porno yang kuperoleh dari Dani, kami tertawa tawa menontonnya, tapi aku sudah tahu kalau kami semua sebenarnya sudah terangsang. Dimas dan Andrew semakin terlihat bernafsu. Begitu juga adik kelasku Heru yang ternyata sering juga menonton VCD porno di rumahnya tersenyum. Tiba tiba Andrew mengelus-elus badan Dimas, dan Dimas membalas memeluknya. Aku, Dani dan adik kelasku melihat mereka dengan tersenyum. Andrew memeluk Dimas dari belakang dan Dimas semakin terangsang, akupun menghampiri Dani dan Dani langsung mengerti, aku mengulurkan lidah ke mulutnya. Dia membalas dan kami saling berciuman. Adik kelasku Heru menjadi bingung. Aku lalu melepas pelukanku pada Dani dan mengarah kepadanya dan mengajak begituan juga tapi tidak memaksanya, dia bingung dan menolaknya. Aku terus mengajaknya dan Dani tersenyum padanya.

Sementara itu Andrew dan Dimas sudah semakin jauh, kulihat Dimas sudah menghisap kemaluan Andrew yang celananya belum dibuka penuh hanya kancingnya saja. Aku dan Dani melihat hal itu. Adik kelasku semakin bingung, tapi tiba-tiba Dani memeluk Heru dari belakang dan menjilat telinganya, Heru meronta, tapi tidak cukup serius untuk menolak, karena kulihat dia mulai terangsang juga, lalu kuhampiri dan kupegang badannya dan bibirnya kuangkat dan kucium, ternyata Heru juga tak menolak bahkan semakin panas dan membalas dengan lidahnya. Aku juga semakin terangsang, tanganku memegang celananya dan kubuka. Terlihat kemaluannya yang sudah membesar dan kulepaskan celana dalamnya, besar sekali tapi masih polos anaknya, kujilati dan kuhisap kelaminnya dan Heru semakin menggeliat, akupun juga membuka seluruh celanaku, begitu juga Andrew dan Dimas sudah tidak memakai celana sama sekali atau sudah telanjang, hanya seragamnya saja.

Dani masih saja memeluk Heru dengan bernafsu dari belakang lalu Dani minta kepadaku untuk menggesek kelaminku di pantatnya dan kuturuti. Pantat Dani yang seksi juga erangan dan desahannya yang semakin menjadi menambah nafsuku. Kulihat kelaminku semakin besar.
"Masukin Ry, ayo dong, gue mau dimasukin.."
Aku tak tahan mendengarnya, akhirnya kumasukkan juga perlahan ke anus Dani, sambil lubangnya kuludahi dulu agar tidak keras dan licin.
"Gue masukin Dan, ahhk.., ahhkk .."
Dani mengerang kesakitan tapi merasa senang akhirnya kelaminku sudah masuk ke anusnya. Kudorong-dorong terus, Dani menungging di kasurku kenikmatan. Andrew dan Dimas juga melihat apa yang kulakukan dan mereka bergabung ke atas kasur dengan kami lalu Andrew dan Dimas menghampiri Heru dan mengajaknya lagi.
"Ayo Her, jangan malu-malu".
Dan Andrew menidurkan badan Heru di kasur dan memegangi tangannya, lalu Dimas memegang kakinya dan memasukkan kelamin Heru ke mulutnya. Heru menggeliat nikmat, badannya yang juga polos tampak seksi. Andrew memasturbasi kelaminnya sendiri.

Keadaan bertambah panas, lalu Andrew menyuruhku agar selesai dengan Dani dulu. Dalam keadaan bernafsu kami semua sudah tidak ada yang memakai celana lagi hingga semuanya sudah dapat melihat kelamin masing masing.
Kemudian Andrew berkata, "Gue mau masukin Heru".
Tiba-tiba Heru agak berontak, tapi karena terangsang dia hanya berontak ringan, kulihat Andrew mengangkat kedua kaki Heru dan mulai memasukkan kelaminnya ke Anus Heru.
"Ahh, jangan Drew, gue nggak mau dianal, jangan..", teriak Heru.
Tapi Andrew tak peduli dan terus memasukkannya sementara tangan Heru dipegangi Dimas, aku juga mengarahkan kelaminku ke mulut Heru yang telentang. Tak disangka dia pun mau menjilatnya, aku kenikmatan, Dani meminta juga pada Dimas agar menghisap kelaminnya.
"Dimas, sepong gue dong, ahhkk, hh.. ahh.."
Dimas langsung memasukkan ke mulutnya. Heru masih kesakitan, tapi Andrew juga mengerti hingga hanya ujung kelaminnya saja yang dimasukkan ke anus Heru, lalu kuhisap kelamin Heru sementara anusnya dimasuki oleh Andrew.

Aku berposisi 69 dengan Heru. Kelamin Heru yang panjang dan bulunya yang halus tampak seksi karena dia baru kelas 1 SMU jadi bentuknya yang panjang tapi tidak besar diameternya dan buah kelaminnya yang kecil menegang, tiba tiba juga Dimas memasukkan kelaminnya ke anusku tapi kuminta jangan terlalu dalam karena aku kesakitan. Aku terkejut karena baru pertama kali. Akhirnya kelamin Dimas masuk ke anusku, sementara Dani juga ikut bersamaku menghisap kemaluan Heru bergantian denganku.
Andrew tiba tiba berteriak, "Aahh, gue mau keluarr, ahh.."
Dan muncratlah air mani andrew di sekitar anus dan kelamin Heru yang sedang kuhisap bersama Dani, basah dan tak kusangka air mani Andrew banyak sekali. Sewaktu muncrat pertama kukira sudah habis tetapi ternyata masih keluar lagi sambil terus dikocok olehnya. Bayangkan, aku sedang menghisap kemaluan Heru bersama Dani dan tiba tiba ada air mani Andrew yang terpaksa masuk ke mulutku dan Dani yang sedang menghisap kemaluan heru, sementara itu anusku juga terus diludahi Dimas yang sedang berusaha memasukkan kelaminnya ke anusku sementara dani menjilati sperma Andrew yang basah di sekitar anus Heru dan yang membuatku terkejut ternyata sperma tersebut ditelan oleh Dani bahkan dia seolah minta lagi dan langsung menghisap kelamin andrew lagi yang sudah basah tapi belum juga terlihat lemas.

Heru ekspresinya semakin menunjukkan kenikmatan, tiba tiba kurasakan pantatku basah oleh air Mani Dimas, ia mengeluarkannya di luar pantatku, lalu dani menghampiri kelamin Dimas dan melakukan lagi hal yang sama, meminum sperma Dimas baik yang ada di pantatku maupun yang masih ada di kelamin Dimas. Kupikir menjijikan sekali apa yang dilakukan Dani ini, tapi karena air maniku belum keluar dan Heru masih terus mendesah, sedang Dani juga belum keluar air maninya. Jadi tinggal aku, Dani dan Heru yang belum keluar. Andrew dan Dimas lalu duduk di kursi lunglai lemas sambil melihat kami bertiga masih bergumul di kasur. Kulihat Dani memasturbasi kelaminnya dengan tangannya sendiri, sementara aku mngambil posisi di atas badan Heru, sambil memandangi wajahnya yang cute, rambutnya yang dipotong pendek, dan kulitnya yang putih bersih dan seragam sekolahnya yang basah oleh keringat, otot lengannya yang sering main basket yang berbentuk tapi tidak besar semakin terlihat seksi di seragam itu. Matanya yang polos juga memandangku seolah ia menungguku untuk menciumnya lagi, tak terasa ada perasaan hangat dalam diriku terhadap Heru adik kelasku itu yang sudah kukenal sejak 3 SMP itu. Tetapi saat aku memandangi wajahnya, tiba tiba Dani mengeluarkan air maninya di depan kami berdua, lalu muncratlah air mani Dani di wajah Heru dan ada juga yang kena ke wajahku. Aku merasa jijik sekali, begitu juga Heru yang berusaha menghindar tapi tetap terkena juga dan dilapkannya air mani yang terkena di mukanya ke kasurku, Dani lemas dan berdiri menuju kursi bersama Andrew dan Dimas yang sudah lemas.

Seolah aku merasa berdua saja dengan Heru di atas kasur, lalu kuajak Heru untuk juga duduk di kasur dalam kondisi masih terangsang satu sama lain, kemudian kucium leher dan mulutnya dengan lebih baik dan tidak asal-asalan dan penuh kehangatan, aku memeluknya lagi begitu juga Heru yang memeluk leherku dengan kedua tangannya. Kami terus berciuman, dalam hatiku memang Heru, adik kelasku ini yang kukenal adalah anak manja di rumahnya. Kakaknya semua cewek, jadi dia sering dimanja oleh mereka, dan mungkin dia merasa ingin disayang dan dibelai olehku. Heru orangnya memang baik, lucu dan funky, dia juga disukai oleh teman-teman wanitanya, tetapi menurutku karena dia terbiasa disayang mungkin dia menjadi kaku karena lebih terbiasa untuk diperhatikan dan dimanja, sedangkan teman-teman cewek pasti inginnya disayang dan dimanjakan. Tapi walaupun begitu, tetap saja dia adalah orang yang ramah pada semua orang. Mukanya yang imut membuatku semakin tertarik padanya. Pastilah Heru merasa dimanja olehku selama ini yang kuingat-ingat sering juga aku main dan ngobrol ke rumahnya. Kakaknya mempunyai teman wanita yang kini menjadi pacarku. Sehingga akupun kenal dengan kakaknya. Dari perilakunya sehari-hari di sekolah normal saja, ia berteman dengan siapa saja termasuk dengan teman-temanku, tapi sepertinya pengalaman ini adalah yang pertama baginya, dan ia merasakannya dengan senang hati. Anak basket, putih, cute, dan badannya yang seksi.

Setelah berciuman aku memeluk Heru hingga dia terangsang lagi. Kucium bau badannya yang segar dan hangat, kucium juga ketiaknya di seragam sekolahnya, lalu kujilati perutnya yang mulus. Dia menggeliat, tangannya terentang ke atas, lalu kuhisap lagi kelaminnya yang panjang itu dengan bulunya yang halus. Kuelus pahanya yang putih bersih.
"Her, gue masukin yah..", tanyaku.
"Ayo..", jawabnya.
Kumasukkan kelaminku ke anusnya yang kecil tapi padat secara perlahan lahan. Tak kusangka aku sekarang memasukkan kemaluanku pada seorang pria adik kelasku. Ini adalah yang pertama kalinya bagiku melakukan hal itu tapi aku merasa senang dan nikmat, begitu juga Heru yang memang awalnya kesakitan menjadi kenikmatan. Dia masih tidur telentang sambil mengocok kelaminnya sementara aku memegangi kedua kakinya yang kuangkat ke atas dan terus kumasukkan kelaminku ke anusnya, lalu aku menuju mulutnya yang seksi dan merah itu, lalu kujilati dan lidah kami saling bertemu dan kutelan ludahnya, begitu juga dia menelan ludahku, kucium rambut dan ketiaknya di seragam sekolah seperti apa yang dilakukan Dani padaku waktu itu, badan Heru yang seksi dan berkeringat dengan seragam sekolah anak kelas 1 SMU. Luar biasa.

Aku semakin terangsang bahkan aku mendesah, demikian juga dengan Heru.
"Gue mau keluar.., sshh.."
Kukeluarkan juga kelaminku dari anusnya yang sudah basah dari tadi oleh air mani Andrew dan air ludahku, lalu kumasukkan kelaminnya ke dalam mulutku hingga kurasakan denyut denyut kelamin Heru, lalu keluarlah air mani Heru yang panas dan kental dan cukup banyak, bahkan semprotan pertama yang muncrat itu terlalu jauh masuk ke mulutku hingga tertelan sebagian. Terasa sekali air mani anak cowok yang umurnya 16 tahunan adik kelasku ini, lalu yang ada sisa di mulutku kujilati lagi di kemaluan Heru. Sekarang giliranku yang akan mengeluarkan air mani. Kutarik kepala Heru menuju kelaminku, dan dihisap oleh Heru dengan penuh nafsu hingga akhirnya setelah satu menit keluarlah air maniku. Ternyata dia menelan juga sebagian air maniku, lalu setelah keluar aku memeluk dia lagi di kasurku yang sudah berantakan itu, dan berciuman lidah lagi dengan Heru, di mulutku ada air maninya dan dimulut Heru ada air maniku.

Andrew, Dimas dan Dani hanya melihatku sambil tersenyum nakal. Mereka sudah mengenakan lagi celana seragamnya, sementara VCD porno yang tadi kupasang masih menyala. Setelah itu Heru dan aku bangkit ke kamar mandi membersihkan badan bersama. Di dalam kamar mandi, aku dan Heru saling membersihkan dan menyabuni. Setelah itu kami keluar dalam keadaan telanjang, lalu memakai seragam lagi dengan lengkap.
Waktu di kamar mandi kukatakan, "Her, lo cute sekali sih, gue jadi suka sama lo"
"Wah gue juga baru pertama kali beginian, tapi enak juga yah"
Aku tersenyum dan kupeluk lagi dari belakang badannya yang seksi.

Setelah kejadian itu aku justru lebih sering bercinta dengan Heru, sementara aku tahu Andrew, Dimas dan Dani masih sering juga melakukannya. Heru menjadi lebih sering ke rumahku dan begitu juga aku kalau ada kesempatan, tentunya yang kulakukan dengan Heru setelah yang pertama ini lebih merangsang dan nikmat sekali.

Sekarang aku sudah kuliah, tapi kadang-kadang masih juga bercinta dengan Heru. Temanku Andrew, Dani dan Dimas juga sudah kuliah. Hingga kami berempat lulus SMUN dan sekarang saat kuliah pun, tidak ada dari kami yang saling mengganggu dan bahkan tetap berteman, Andrew dan Dimas kuliah di Australia, Dani tetap di Jakarta tapi aku tahu dia sudah punya pasangan wanita juga sama sepertiku.

Walaupun begitu di kampus aku tidak ingin mencoba-coba mencari teman di sana yang bisa diajak, karena aku masih sering teringat pengalaman tersebut, bagiku bisa kenal dan bercinta dengan anak sekolah SMP atau SMU menyenangkan sekali, lebih terasa dan hangat. Tapi bukan berarti harus selalu anak SMP atau SMU, yang jelas kalau ada yang mau kenal silahkan saja berumur tidak lebih dari 20 tahun, dan make love buatku kalau mereka mau baru gue juga mau. Tetapi tetap dengan cara yang baik baik, safety seks dan ada respek tapi no hearts feeling karena aku sudah punya kekasih. Jelas aku suka bercinta sambil memakai seragam sekolah SMU-ku dulu, dengan saling berciuman hangat. So let its for fun right..!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.