Kamis, 15 September 2011

Kenikmatan dan Kesengsaraan

Kantor sudah sepi, teman teman sekantor sudah pada pulang, hanya tinggal beberapa orang yang sedang ngebrowse internet di kantor. Biasa.. Online gratis, termasuk aku ehehehe. Setelah berjam-jam online di irc dan enggak ada orang yang menarik untuk diajak ngobrol, maka aku quit saja dan bersiap siap untuk pulang ke rumah. Jam sudah menunjukkan jam 6, pekerja kantoran yang sedang menunggu bus juga sudah berkurang.

Aku berdiri di tempat biasa, dibawah jembatan, lagi nungguin bus ac menuju rumah. Seperti biasanya, bus jurusan aku emang agak jarang, jadi terpaksa nunggu lebih lama. Sambil menunggu, aku duduk di kursi warung bawah jembatan sambil minum teh botol yang baru kubeli. Setelah beberapa menit aku duduk, aku baru sadar, ternyata cowok yang duduk disamping aku tuh sangat menarik. Dengan baju kantoran yang agak ngepas dan celana katunnya yang agak ngepas, bentuk tubuhnya agak keliatan, apalagi dengan gaya duduknya yang macho banget.

Tiba-tiba ada 1 cewek juga datang dan duduk disamping cowok tersebut, jadinya cowoknya terpaksa lebih mepet ke arah aku. Hati jadi aku deg-degan dan enggak tahu kenapa penis aku juga mulai ngaceng ehhehehe. Pas lagi asyik-asiknya menikmati perasaan itu, eh bus aku datang, terpaksa deh aku berdiri dan naik ke bus itu. Penumpang dalam bus lumayan padat, dan hanya tinggal 1 tempat duduk di baris kedua dari belakang, langsung saja aku duduk, takut didudukin orang. Penumpang yang naik makin lama makin padat saja, dan waktu itu aku benar benar kaget dicampur rasa gembira banget, ternyata cowok yang disamping aku tadi juga naik bus jurusan ini, malah karena penumpang makin banyak dan dia nggak kebagian tempat duduk, dia berdiri pas disamping aku!

Bagi yang sering naik bus pasti tahu donk.. Posisi orang duduk itu pas dengan penis orang berdiri hehehehe dan cowok itu, berdiri nya dengan posisi penis menghadap ke muka aku!! Gila.. Bayangin saja perasaan aku.. Cowok cakep dengan celana katun ngepas, berdiri di depan muka kamu, kayak mau nyodorin penisnya saja. Pokoknya waktu itu aku bagaikan dineraka deh.. Ada 'hidangan' yang begitu dekat, eh.. Tapi enggak bisa disentuh.. Untungnya penumpang yang duduk disamping aku badannya agak gede, jadi aku punya alasan untuk duduk lebih keluar, jadinya kadang kadang, bahu bahkan muka aku bisa kegesek sama penisnya dia he.. he..

Selama perjalanan aku menikmati sensasi yang aku rasakan. aku enggak tahu perasaan aku doank atau memang benar, aku tuh merasakan kalau tonjolan di celana dia makin gede, dan pas kegesek sama bahu aku, makin keras.. Di halte berikutnya, sebagian penumpang pada turun, termasuk cewek bongsor yang duduk disamping aku. Terus cowok itu langsung saja duduk disamping aku. Deg-degan juga aku, soalnya aku kan pake celana kerja, dan aku ngaceng berat, kalau aku berdiri pasti kelihatan sama dia, untung saja ada jaket yang nutupin.

Tiba-tiba dia menyapa aku, "Abis ngantor nih Mas?" kaget juga sih, tapi seneng banget bisa at ngobrol sama dia.
"Iya nih, capek ya tiap hari harus berebutan tempat duduk di bus," jawab aku.
"Iya nih, untung aku hari ini bisa dapat, biasanya seh sampai tujuan aku berdirinya," dia jawab aku.

Aku nekad mengambil langkah dengan mengajak dia ngobrol yang menjurus jurus ke sex, "Tapi kan ada enaknya juga Mas, pas ada cewek cakep bisa mepet mepetan di bus"
"Bisa saja kamu, tapi benar juga seh, tadi aku kan sudah ambil kesempatan gesek gesekan sama kamu," jawabnya.

Nah lho.. aku terdiam.. Enggak nyangka dia bakal ngomong begitu.. Kalau aku punya cermin, pasti deh muka aku sudah pucat kayak kertas!!

"Hahaha, enggak usah malu Mas, aku tahu kok, dari sebelum naik bus, Mas nyuri nyuri pandang ke aku, dan aku suka kok dengan acara gesek-gesekan kita tadi, nih pegang saja kalau enggak percaya," diambilnya tangan aku langsung ditaruh di atas penisnya dia.. Gila!! ini pertama kali aku ketemu orang yang terus terang kayak gini, ditempat umum lagi. Buru-buru aku tarik tangan aku, takut keliatan penumpang lain yang masih padat.

"Malu Mas diliat orang lain," jawab aku dengan gemetaran gitu..
"Iya deh ehhehe, lucu juga kamu hahahaha, ntar mampir ke kontrakan aku yok, aku ingin lanjutin acara gesek-gesekan tadi"

Kaget aku yang tadi belum reda, aku ditanyain lagi pertanyaan yang enggak bakal kepikiran di otak aku, tapi aku kepengen juga seh, apalagi sama cowok yang cakep begini..

"Boleh nih.." aku nekad saja nantang dia.
"Boleh donk, kan aku yang nawarin.. Jadi mau ya"
"Ok deh hehehehehe"

Selama dalam perjalanan kita kebanyakan diam seh, aku sibuk dengan perasaan deg degan aku, dan aku enggak tahu sudah, dia mikirin apa, tapi yang pasti, selama perjalanan itu, tangannya sudah nyelusup ke bagian pantat aku dan ngeremes remes, bikin aku merem melek deh..

"Turun yok" tiba tiba dia negor.
"Ayuk"

Setelah turun dari bus, kita masuk ke gang yang agak sepi dan gelap, jadi takut deh aku, terus aku nanya,
"Mas, emang kontrakannya di mana Mas?"
"Itu tuh, di ujung gang, kenapa takut ya? Enggak usah takut lah, aku kan cuma ingin ngefuck kamu saja," jawabnya sambil ngeremas pantat aku.

Ternyata benar, kontrakannya itu pas di ujung gang, enggak besar.. Ya.. Seperti tipe studio aparteman deh kira-kira. Sampai di dalam kamarnya dia, aku langsung dipeluknya dan diciumnya dengan agak kasar.. Wah.. Orangnya agresif juga nih pikir aku, dan kebetulan aku seneng orang yang agresif agak agak kasar gitu hehehehe lebih seru mainnya.

Aku juga enggak mau kalah, aku balas ciuman dia dan tangan aku berusaha membuka ikat pinggang celananya. Tapi sebelum sempat aku buka, tangan aku ditepis dan dikunci dibelakang badan aku, terus dia bilang, "Jangan terburu buru.. Kamu keberatan enggak, kalau kita main agak kasar, kamu aku iket, dan ngelakuin apa yang aku perintahkan?"

Wow.. Hari ini merupakan hari keberuntungan aku, semua fantasi yang pernah aku mimpiin ternyata terwujud, gile..

"Boleh juga, sudah lama aku ingin coba sesuatu yang baru," jawab aku.
"Hahahah, bagus kalau gitu, tunggu sebentar," terus dia ke belakang, dan kembali membawa tali rafia.
Tanpa banyak ngomong, tangan aku langsung diiket dibelakang badan aku, dan kaki aku diiket rapet. Terus aku ditendang hingga jongkok depan penis dia, kaget juga seh.. Tapi aku coba menikmatinya..

"Sekarang cium celana aku.. Buka dengan gigi kamu.. Kemudian jilatin celana dalam aku sampai basah dan kamu boleh isep penis aku!"

Langsung saja aku nurutin perintah nya dia, dari luar celana aku jilat dan ciumin penis dia, aku gigit penis dia, akhirnya dia suruh aku buka celana nya dia, dengan susah payah, akhirnya resteling celananya terlepas dan ternyata dia make celana dalam putih yang ketat banget sehingga penisnya keliatan banget, gede dan bengkok. Sebelum aku mendekatkan muka aku ke celana dalamnya, sudah tercium aroma cowok yang macho banget.. aku makin agresif saja, aku isepin sampai basah semua, akhirnya dia enggak tahan dan buka celana dalamnya.

Akhirnya aku bisa melihat penisnya yang enggak sunat dengan kulup yang panjang dan basah banget sama precumnya dia. Sambil mendekatkan penisnya ke muka aku, dia buka kulupnya pelan pelan.. Hm.. Aromanya benar benar enak banget.. Bagi yang suka aroma penis cowok yang enggak sunat pasti deh bisa membayangkan apa yang aku maksud.. Langsung saja aku emut penisnya. Dipegangnya kepala aku dan dihantamnya penis aku sampai ke ujung tenggorkan aku.. Gile.. Sampai mau muntah deh waktu itu.. Tapi aku enggak bisa ngelawan, kaki tangan aku terikat dan enggak bisa bergerak dan aku tetap dalam posisi jongkok.

Hampir 15 menit aku difuck mulut aku, dan aku sudah enggak tahan, mata aku sudah berair. Akhirnya dia berhenti dan tanpa ngomong apa-apa, dia buka ikatan kaki aku dan masing-masing kaki aku diiket di kaki kursi yang dibelakang aku, didorongnya aku sampai jatuh, dan posisi aku duduk dikursi dengan mengangkang memperlihatkan lubang aku. Aku tahu apa yang bakal terjadi, aku agak takut juga karena aku jarang difuck, paling-paling cuma difinger doank..

"Mas pelan-pelan ya Mas, aku jarang anal sama orang nih"

Dia seperti enggak denger apa-apa, langsung jongkok dan ngeludah tepat di lubang aku. aku ngerasain ludahnya yang belendir dan hangat diluar lubang aku.. Langsung saja dia menyorongkan penisnya yang gede masuk ke lubang aku.. Gile.. Sakit sekali dan aku yakin dia kaget kalau aku teriak kenceng banget. Terus aku ditamparnya dengan keras, dan dikeluarin penisnya dari lubang aku.. aku teriak sekali lagi. Dia ngambil celana dalamnya yang basah sama ludah aku itu dan langsung disumpelin ke mulut aku.

Aku masih menangis dan teriak pelan, tapi karena mulut aku ditutupin, jadi enggak ada suara yang keluar dari mulut aku. Sekali lagi penisnya langsung dimasukin dengan kasar ke lubang pantat aku dan sekali lagi aku ngerasain sakit yang terasa amat. Setelah masuk, aku langsung difuck dengan kencang. Aku difuck hampir 1/2 jam dan aku sudah sangat tidak menikmatinya, aku merasa sangat sakit dan perasaan kepengen beol. Tapi dari wajahnya, aku bisa melihat bahwa dia sangat menikmati keadaan itu.

Kemudian, dia tiba tiba berhenti dan mengeluarkan penisnya dari lubang aku.

"Gila kamu, kamu gay bukan sih, kok enggak tahu membersihkan diri, pantat kok enggak dibersiin, nih liat penis aku jadi kotor sama tai."

Dia mendadak marah dan menampar aku, aku kaget dan agak bingung enggak gitu ngerti maksudnya, terus disodorin penisnya ke muka aku, dan aku liat.. Penisnya agak kotor karena tai aku yang nempel.. Aku ditamparnya dengan keras dan celana dalamnya dikeluarin dari mulut aku.

"Kamu harus diajarin cara jadi homo yang benar, Kamu harus jilat dan isep sampai bersih penis aku!" Belum sadar apa yang akan dilakukan, dia langsung ngefuck mulut aku seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

Waktu itu aku benar benar nangis, aku disuruh bersiin penis yang penuh tai dengan mulut aku.. Dan difuck dengan keras sehingga aku mau muntah. Setelah puas dengan apa yang dia lakukan dia ngeludah ke muka aku dan masukin kembali celana dalam ke mulut aku. Sesudah itu, dia mulai ngefuck bool aku lagi, emang waktu itu sudah enggak gitu sakit karena telah difuck dengan keras sebelumnya, dan terus terang aku sudah agak menikmati fuckingnya itu.

Setelah beberpa lama, dia mempercepat goyangannya dan akhirnya aku ngerasain semburan sperma panas di dalam lubang pantat aku. Penis aku sudah ngaceng banget tapi nggak bisa ngocok karena tangan aku yang terikat. Akhirnya dia rebahan di atas tubuh aku sambil menggigit leher aku. Celana dalamnya dikeluarin dari mulut aku langsung aku mohon ke dia.

"Mas, aku ingin ngocok, tolong lepasin tangan aku donk please"
"Wa.. Kamu itu slave aku, aku yang nentuin kapan kamu boleh ngocok, untuk sekarang ini kamu enggak aku kasih izin karena lubang yang kotor dan bau itu! Tapi karena aku master yang baik, akan aku bersiin lubang itu"

Aku enggak gitu ngerti apa yang dia maksud, tapi tiba tiba, aku ngerasain cairan hangat memenuhi lubang aku, aku kaget dan dia bilang.
"Diam, aku kencing di dalam lubang anal, kalau berani ngeluarin air itu di lantai, kamu akan aku suruh jilat sampai bersih"
Karena takut disuruh jilatin, makanya aku kencengin otot anus aku biar airnya enggak keluar, terus sehabis dia kencing, dia keluarin penis dia dan bilang,
"Diam sebentar disini"

Perut aku mules banget.. Aku sudah hampir enggak tahan, tiba tiba dia muncul dengan membawa kamera dan aku difoto dengan keadaan bugil terikat dan kotor.
"Ini akan menjadi jaminan buat aku, Jadi.. Kalau kamu berani macam macam sama aku, foto ini akan tersebar di mana mana"
Aku benar benar takut sekarang tapi perut aku yang mules lebih memenuhi otak aku.
"Mas, tolong donk, aku sudah enggak tahan Mas, aku mules banget"

Kemudian dia membuka ikatan kaki aku, tapi membiarkan ikatan tangan aku, aku dituntunnya ke kamar mandinya dan ada WC jongkok, langsung saja aku jongkok dan ngeluarin isi perut aku yang penuh dengan air kencing dan sperma dia Pada saat aku lagi mengeluarkan isi perut aku, dia berdiri di depan dan mengambil beberapa foto aku yang lagi melakukan 'kegiatan aku'.

Setelah semuanya berlalu, aku dimandiin, dikeramas, dan disabunin, bahkan aku dicium dengan lembut.
"Kamu kalau baik baik dan enggak bertingkah, kamu akan selamat, foto-foto kamu tuh akan aman ditempat aku, tapi.. Kalau kamu macam macam sama aku, kamu bisa bayangin sendiri akibatnya"
"Sekarang berpakaian dan setelah itu kamu boleh pulang. Tapi sebelumnya, KTP kamu, sini biar aku tahan.. Besok kamu ke sini lagi dan aku balikin KTP kamu, cepat aku tunggu di luar"
Setelah itu aku ditinggal di kamar mandi.. Dengan perasaan cemas dan enggak tahu apa yang bakalan terjadi lagi.

Setelah aku berpakaian, aku keluar dengan perasaan takut. aku melihat dia lagi duduk sambil merokok di samping pintu keluar.
Aku memutuskan untuk bicara baik baik dengan dia, "Mas, tolong donk, balikkin KTP dan foto yang Mas ambil tadi, aku enggak akan cerita ke siapa siapa, dan aku berjanji akan selalu siap kalau Mas mau main sama aku"
Sambil tersenyum, "Kamu pulang saja, besok datang lagi ke sini, jangan sampai kamu buat aku marah lagi, sono."

Tanpa bisa berbuat apa-apa, aku keluar dari rumahnya, dengan perasaan kacau dan enggak tahu harus berbuat apa, aku manggil taksi yang kebetulan lewat dan langsung pulang. Sesampai di rumah, aku langsung ke kamar.. Rebahan.. Badan aku terasa sakit sekali, begitupula bool aku.. Perasaan aku sangat kacau sekali, aku enggak pernah ngalamin masalah begini, aku sangat takut dan enggak tahu harus berbuat apa. Dengan pikiran kalut dan kacau, akhirnya aku ketiduran..

Tiba tiba aku terbangun dan secara refleks melihat jam (sudah kebiasaan).. Gile.. Ternyata sudah jam 7.30.. aku kaget, langsung saja aku bangun terus cuci muka, gosok gigi dan mandi seadanya, aku harus buru-buru karena hari ini aku harus nyerahin laporan buat atasan aku.

Setelah siap, aku langsung naik bus, yang untungnya kebetulan lewat tanpa harus menunggu. aku nyampe di kantor sekitar jam 8 lewat beberapa menit. Tanpa memikirkan macam-macam aku langsung nekan tombol lift dan menunggu. Tiba-tiba ada seseorang menepok punggung aku dari belakang dan segera noleh ke belakang. Gile.. aku kaget banget, ternyata yang nepok aku itu cowok yang kemaren menyiksa aku!! Saking kagetnya aku enggak bisa ngomong apa-apa .

Sambil tersenyum tanpa dosa, "Pagi, kok keliatannya kusut banget hari ini, sini deh bentar, aku mau bicara"
Aku langsung ditariknya pergi dan berhenti di tempat yang sepi
"Oy, jangan bengong gitu donk, kaget ya liat aku disini? Aku juga kerja di gedung ini kok, cuma kita beda lantai, kamu di lantai 18 kan? Aku di lantai 19, aku tuh sudah lama perhatiin kamu, cuma kamu doank yang enggak nyadar, Anyway, aku mau kamu nunggu aku disini pas jam makan siang, dan jangan sampai telat ok? kalau telat ato enggak datang, kamu tahu donk konsekuensinya"

Deg.. Jantung aku langsung kayak berhenti saja, beban pikiran yang kemaren langsung kembali menyerbu aku, tapi karena aku sudah telat dan bisa dimarahin atasan aku, aku terpaksa harus menyingkirkan terlebih dahulu semua itu. Sesampai di kantor, ternyata atasan aku sudah menunggu di meja aku, dan aku sempat ditegor karena telat, untungnya seh enggak parah-parah amat.

Setelah semua urusan diserahkan kepada atasan aku dan mereka sudah memulai rapatnya, aku sudah agak lowong dan enggak ada kerjaan. aku cuma bisa duduk.. Termenung dan memikirkan kembali apa yang terjadi kemaren malam dan tadi pagi dengan seksama. Akhirnya aku menyadari kalau aku nih di posisi yang sangat bahaya. Dia mempunyai sesuatu yang bisa membuat aku melakukan apa yang dia mau. Semua beban pikiran ini benar-benar membuat aku down dan ingin membicarakan dengan seseorang untuk mencari jalan keluar, tapi itu tentunya tidak mungkin. Tapi nggak tahu kenapa, kejadian tersebut membuat penis aku ngaceng!! Aku sebenarnya malu akan diri aku sendiri dan bertanya-tanya, kenapa aku bisa mempunyai perasaan itu, padahal hidup aku dalam bahaya.

Tanpa sadar, pintu meeting room terbuka dan para atasan mulai keluar satu persatu, ternyata sudah jam makan siang, dan ketakutan aku juga semakin menggila. aku harus ketemu dengan dia atau dia akan melakukan hal-hal yang akan membuat aku malu seumur hidup!! Segera aku turun ke lobi utama dan menunggu di tempat yang ditentukan, ternyata dia belum datang juga. Sambil pasrah dan nyandar di dinding, tiba-tiba aku dipanggil sama seseorang.

"Halo, gimana pekerjaan kamu? baik-baik saja?" Sapanya ramah seakan-akan tidak ada masalah apa-apa.
"Baik, ada apa nyari aku, tolong ktp en klise nya balikin ke aku donk," jawab aku agak ketus.

Dengan mendekatkan ke telinga aku, dia berbicara dengan suara pelan, "Wa wa wa.. Jangan emosian gitu donk, kan kemaren aku sudah bilang dengan sangat jelas, aku enggak suka ngulang-ngulang apa yang aku bicarakan, jadi ini untuk yang terakhir kali nya aku bilang, kamu itu adalah budak aku, aku mau ngapain, kamu harus nurut, kalau nggak, kamu sendiri bisa membayangkan akibatnya, gimana kalau tiba tiba di kantor kamu terdapat foto-foto kemaren? Atau bahkan tetangga tetangga kamu? Atau orang tua kamu? Dan ingat, KTP kamu ada di tangan aku"

Mendengar dia ngomong begitu, penis aku langsung ngaceng! aku merasa sangat biadab dalam hal ini.. Bagaimana aku bisa mempunyai perasaan seperti ini pada situasi begini.

"Ayo, kita ke WC lantai 5, disana sepi, cuma ada 1 kantor, itupun lagi diservice, jadi praktis enggak ada orang"
"Ha? ngapain Mas?" jawab aku agak takut
"Emang mau ngapain lagi??"
"Tapi Mas, ini kan di kantor, berbahaya sekali Mas, tolong donk Mas, ntar malam saja Mas ya"
"Hey, kamu tuh sadar enggak seh posisi kamu sekarang? sudah jangan banyak omong, ikutin aku, atau kamu akan menyesal"

Dengan perasaan berat dan sekaligus"turn on" aku mengikuti dia. Sampai di Lt 5, dia langsung menuju ke WC, ternyata benar kata dia, di sana emang sepi dan enggak ada orang sama sekali, Dia langsung masuk ke toiletnya, dan menyuruh aku masuk, kemudian dia duduk di toilet, dan suruh aku kunci pintunya dan jongkok di depan aku, karena toiletnya agak sempit, jadi aku deket banget ke penisnya yang tercetak dengan jelas dari balik celana kerjanya, begitu juga penis aku yang sudah ngaceng abis!

"Tunggu apa lagi? buka dan isep"

Aku mengikuti apa yang diperintahkannya, aku buka reslteing celananya dan celana dalamnya, kecium bau penis yang sangat pekat sehingga membuat aku seperti ingin muntah. Dia melihat sikap aku dan bilang,

"Kenapa? Enggak suka baunya? Aku sengaja enggak cuci penis aku sejak kemaren malam, khusus buat kamu, seharusnya kamu berterima kasih, sudah enggak usah banyak tingkah, buka kulupnya dan bersiin, itu sudah menjadi tugas kamu setiap hari, jadi sebaiknya kamu biasakan diri kamu"

Sambil menahan nafas, aku buka kulupnya dan keliatan kepala penisnya yang agak keriput dan banyak smegma dan berlendir, aku dekatkan mulut aku yang terbuka dengan ragu ragu dan menahan mules di perut aku. Tiba-tiba dia memegang belakang kepala aku dan langsung disodokkannya penisnya ke muka aku, rasa asin dan baunya ya.. Teman teman tahu sendiri bau penis. Lama-kelamaan aku terangsang juga dengan baunya, aku jilatin lubang kencingnya dan kulupnya, aku sedot dan dia keenakan. Dia menyodok penisnya ke dalam mulut aku sampai ke tenggorakan aku sehingga membuat aku tercekik. Dilakukannya hampir 15 menit, kemudian aku didorongnya sampai terduduk jatuh dan menabrak pintu

Dia berdiri dan membuka celana aku dengan agak kasar, aku sangat takut dia membuatnya robek, jadi aku buka sendiri ikat pinggang dan celana dalam aku. aku disuruh jongkok rapat ke toilet duduknya dan dia juga jongkok di belakang aku. Tanpa banyak bicara dia langsung nyodok penisnya ke lubang aku. Rasanya sakit sekali dan perih, dia tidak memakai pelumas, ataupun ludah, jadinya seret dan bekas sakit kemaren masih ada.

Dengan kesakitan yang luar biasa, sangatlah membingungkan karena penis aku ngaceng banget! DIa ngefuck aku dengan kasar, dibukanya tempat duduk toilet di depan aku dan dengan cepat kepala aku didorongnya masuk ke lubang toilet!! aku enggak tahu apakah toiletnya bersih atau tidak, aku kaget, mulut dan hidung aku semuanya kemasukan air. Tanpa rasa kasihan rambut aku dijambak kemudian kepala aku diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam toilet untuk beberapa kali, sedangkan sodokan penisnya semakin cepat dan keras.

Setelah beberapa menit dalam posisi itu, akhirnya aku merasakan sodokannya semakin dalam dan akhrinya aku merasakan semprotan sperma hangat di dalam lubang aku. Kemudian rambut aku dijambak dan kepala aku diangkat, aku megap megap bernafas, kemudian aku merasakan lubang aku dipenuhi oleh air kencingnya yang hangat. Buru-buru aku nahan otot anusku biar enggak berantakan dan mengotori celanaku.

Setelah selesai, dia mencabut penisnya, perut aku mules banget, dan aku langsung duduk di toilet ingin membuang air kencing di dalam perut aku. Tapi tangan aku ditahan sama dia dan ditamparnya sekali.

"Hey, apa aku bilang kamu boleh melakukan itu? Kamu lhiat penis aku? Coba kamu bilang ke aku apa yang kamu liat! Cepet!"

Muka aku ditamparnya sekali lagi dengan keras. Dengan ketakutan aku liat penisnya dia, "Masih ngaceng Mas"

Tiba-tiba perut aku ditonjok dan aku enggak bisa nahan otot anus aku dan sedikit air kencingnya keluar dari lubang aku, sehingga mengalir turun ke paha aku, coklat dan bau..

"Liat yang jelas dan katakan persis apa yang kamu liat, atao aku tonjok lagi dan kencing aku pasti keluar dan berantakan semua"
Aku melihat sekali lagi dengan jelas, "Penis Mas masih ngaceng, kulupnya setengah terbuka, berlendir, basah dan agak kecoklatan"
"Kamu tahu artinya apa??"
Tiba-tiba aku sadar apa yang dia maksud, "Maaf Mas, hari ini aku bangun kesiangan, tidak sempat membersihkan lubang aku, maaf Mas"
"Aku bodo amat sama alasan kamu, dan sebenarnya enggak masalah bagi aku, soalnya kamu juga yang akan bersiin kotoran yang kamu buat itu"

Dia langsung jongkok di toilet duduk dan aku didorong sampai jongkok pas di depan penisnya dia.

"Nah sekarang, lakukan tugasmu"

Karena perut aku mules dan hampir enggak bisa ditahan lagi, akhirnya dengan enggan aku jilat dan isepin penisnya yang kotor itu.

"Jilatin yang bersih, aku enggak mau ada kotoran apapun setelah itu, dan aku liat, kamu juga seneng kan diperlakukan begitu, buktinya penis kamu tuh ngaceng en basah banget tuh, kamu tuh emang suka dipelalukan sebagai budak, dan kamu harus berterimakasih sama aku karena itu!"

Penisnya rasanya asin dan pahit dan yang pasti bau, perasaan ingin muntah mual sekaligus horny semua bercampur jadi satu. Pas aku lagi isepin penisnya, tiba tiba kecium bau tai yang amat sangat, dan tanpa sadar, ada sesuatu yang jatuh ke dalam toilet dan airnya muncrat mengenai mulut dan bibir aku selagi aku isep penisnya dia!!

Secara refleks aku langsung menarik muka aku dari penisnya dia tapi ditahan sama tangan dia.

"Kenapa sih kamu takut amat, aku bukannya beol di muka kamu kok, lagian kamu juga sudah 2 kali nyicipin sisa sisa tai dari lubang kamu sendiri" Sambil bicara begitu, dia tetap melakukan kegiatannya itu sehingga aku benar benar mual.

Setelah dia selesai, aku didorongnya sampai terduduk dan diambilnya tissue dan dilap sampai bersih, kemudian dia turun dari toiletnya, dengan tak tertahankan, aku langsung muntah di toilet dan terlihat banyak hasil kegiatan dia tadi. Dia tertawa pelan melihat kelakukan aku.

Setelah muntah dengan sepuas puasanya, aku langsung duduk dan mengeluarkan semua isi perut aku yang mules. Anehnya, setelah semua yang aku alami, penis aku masih ngaceng berat!! Dia kemudian jongkok di depan aku, dan dikocoknya penis aku dengan kasar, rasanya nikmat sekali.. Cuma dikocok semenitan, penis aku sudah keluar kemudian, dengan cepat celana dalam aku diambil dan ditampung sperma aku yang keluar dari penis.

"Ayo sekarang lap rambut kamu en muka kamu pake celana dalam ini, apa kamu mau teman kerja kamu nanya kamu kenapa bisa basah seperti itu"
"Tapi Mas, itu kan sudah kena sperma aku"
"Jangan berani membantah aku, pake ini!"

Kemudian aku dengan terpaksa melap muka dan rambut aku dengan celana dalam bagian pantat karena hanya bagian itu saja yang masih kering.

"Ok, sudah, sekarang kamu pake kembali celana dalam kamu, en entar malam kita pulang bareng. Hari ini jumat, jadi kamu nginep di rumah aku! Ayo jangan kayak cewek berlama lamaan berpakaian"
"Tapi Mas, celana dalam ini kan sudah kotor dan bau, nanti teman teman aku pasti tercium baunya Mas" kata aku dengan perasaan takut dan hampir nangis.
"Ah, kalau teman kamu nyadar, itu bukan urusan aku, dan ingat posisi kamu, pokoknya aku mau kamu pake itu sekarang dalam 5 menit dan aku tunggu di luar" Kemudian dia keluar dari WC dan menutup pintunya.

Dengan cepat aku ngambil tissue dan berusaha membersihkan celana dalam aku (walaupun aku tahu itu tidak akan memecahkan masalah), kemudian aku merapikan pakaian aku dan berkumur dengan cepat di wastafel WC. Celana aku agak lembab dan agak tercetak basah sesuai bentuk celana dalam aku. Untung celana yang aku pake hari ini tidak ngepas, sehingga tidak memperparah keadaan.

Aku keluar dari WC dan ternyata dia sudah menunggu. Ditatapnya aku kemudia diliriknya celana aku, dia tersenyum puas melihat keadaan celana aku.

"Inget sore ini aku tunggu di tempat pertama kita ketemu"

Kemudian lift terbuka dan dia langsung masuk dan menutup lift tanpa menunggu aku. Aku berdiri sendirian, bingung atas yang baru terjadi.. Dan apa yang akan terjadi dengan teman temanku yang dikantor dan malam di rumahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.