Rabu, 18 April 2012

Kepergok Satpam

Dony dan Nita telah berpacaran cukup lama, layaknya pemuda pemudi jaman sekarang kebutuhan sex mereka sangat tinggi dimana saja dan kapan saja selalu mengumbar romantisme yang sedikit berbau mesum...

Dony merupakan tipe laki laki idaman, tinggi putih dengan wajah yang memiliki karakteristik chinese yang tegas dengan alis mata hitam tebak dan rahang yang kekar, tubuhnya pun cukup tinggi 175 cm dngan otot-otot yang membentuk tubuhnya hasil fitnes...

Nita juga merupakan gadis cantik berwajah sunda, lembut tutur katanya dan memang Dony adalah pria pertama dalam hidupnya dan yang pertama kali tidur dengannya...

suatu waktu mereka pergi jalan hingga larut malam, di sebuah pertokoan hingga hampir tutup, Dony yang kala itu membawa mobil sudah tidak sabar untuk bercinta dengan Nita...alhasil mereka melakukanya di atas mobil ditempat parkir...

tanpa ereka sadari kegiatan mereka diikuti oleh 3 orang satpam yang memperhatikan mereka hingga selesai mereka bercinta...sebelum sempat berpakaian 3 satpam tersebut menghampiri mobil Dony dan langsung saja membuka pintu...

dengan menarik baju seadaanya, Dony dan Nita menutupi aurat mereka...
"maaf, kami memperhatikan keanehan di mobil ini...makanya kami langsung memeriksa, kami harap mba dan mas bisa ikut kekantor..."

Dony langsung marah<"maksud lo apa buka-buka...ini kan mobil gw..."

"mas kita selesaikan di kantor saja..."

Nita menenangkan Dony dan memintanya untuk menuruti kemauan Satpam, ketika Dony hendak berpaian para Satpam tersebut menahannya...
"kami harap bisa cepat, kantor dekat cukup celana dalam saja..."

memang aneh, tetapi kepalang basah dan sulit bila harus merapihkan dari awal lagi...Nita pun hanya berpakaian seadanya...
sesampainya di Kantor satpam yang emang tidak jauh dari tempat parkir mobil Dony, nampak lagi seorang satpam yang berjaga di kantor tersebut...
Nita diperiksa oleh nya dan Dony diperiksa oleh ketiga satpam lainya yang menemukan mereka tadi...seperti dikerubungi dan hendak dikeroyok...
Para satpam tadi membentak-bentak Dony dan sesekali meraba-raba dadanya...
"Jangan bohong lo..."

kalimat tersebut merubah segalanya...ketiga satpam tadi memBORGOL tangan Dony...menariknya berdiri dari kursi dan menggantungnya di tengah ruangan...

Nita bertanya kepada mereka"pak mau apa ini?"
"sudah tenang aja, kamu akan memperhatikan cara kami mengajarinya jadi LAKI-LAKI sejati"
senyuman pahit tersungging di bibir satpam yang ternyata adalah satpam kepala di kantor tersebut...

mereka semua berbadan tegap, dan usia mereka rata-rata 28 tahun...tubuh tegap berotot dengan kulit hitam hasil terjemur latihan ala kepolisian...

mereka menyumpal mulut Dony dengan celana dalamnya yang ditarik lepas...kini Doni BERTELANJANG BULAT, tubuhnya mulus dan nampak sexy berotot...PUTING SUSUnya nampak kecoklatan...

kepala Satpam, membalikan kursi Nita, "kini kamulihat laki-laki bajingan yang meniduri kamu...dia akan merasakan rasanya DIPECUNDANGI..."

Nita dipaksa menonton setiap adegan yang akan mempertontonkan tindakan mereka terhadap Doni...
mula-mula mereka memukuli tubuh Doni, bertubi-tubi pukulan menghantam perutnya...tamparan keras menyambar wajahnya, berkali-kali dan terus hingga Doni lemas...

KONTOL Doni dipegang dan DIREAMS keras sekali...BIJI dan BATANG KONTOLNYA terasa sakit dan ngilu...mereka mengikatnya menjadi satu...ikatan yang kuat hingga BIJI KONTOL Doni nampak kebiruan memperlihatkan BIJI ZAKAR yang bulat...
tak habis disitu saja, mereka MENYENTIK-NYENTIK BIJI ZAKAR tersebut, memukulnya dengan gulungan koran hingga mereka menjepit KEPALA KONTOL Doni dengan penjepit kertas berwarna hitam...

Nita nampak ketakutan dan mau menangis...tetapi si kepala satpam malah menggerayangi buah dada Nita dan berbisik, "kalau kamu menangis akan makin keras siksaan buat cowo kamu, tapi kalo kamu mau tenang dan ikuti permaiann ku akan aku permudah segalanya..."

Doni sudah tak tahan lagi, dalam hidupnya tak perhan dirinya dilecehkan seperti ini...air matanya mengalir, tangsi kekalahannya nampak di wajahnya...

Nita yang melihat hal tersebut merasa iba,"Nah, kami lihat cowo kamu menangis...kini ikuti aja permaianan kita semua..." sang kepala Satpam mengeluarkan BATANG KONTOLnya dari celanya meminta Nita menghisap BATANG KONTOL berwarna hitam, besar dan begitu berurat...

Melihat hal tersebut doni sangat kebingungan, salah seorang satpam membisikannya..."lihatkan, cewe lo aja uda nggak mau sama lo, malah main sama orang lain...KONTOL lo nggak memuaskan buat dia kali...atau lo memang nggak bisa menggunakan KONTOL lo..."hahahahahahahahaha

Mata Doni dan Nita saling bertemu, Doni mengisyaratkan kekecewaan terhadap nita, tetapi Nita mengisyaratkan kepedihan dalam matanya...batinnya tersiksa...

Adegan tersebut terus berlangsung...sang kepala satpam kini mulai melakukan PENETRASI KONTOLnya kedalam liang Vagina Nita...melihat hal tersebut hati Doni hancur...kehilangan hargadirinya sebagai laki-laki dirinya juga kehilangan kekasih yang dicintainya...

tubuh Doni di cambuk berkali-kali...mereka semua melumuri KONTOLnya dengan lubrikan...mereka mulai mengeksplorasi bagian PANTAT Doni...keringat dingin Doni nampak bercucuran..."Takut yah? Nanti juga lo tau enaknya DISODOMI..."hahahahahaha

"sama kaya lo uda NGENTOT cewe, sekarang lo yang jadi Cewenya buat DIENTOT pake KONTOL..."

"lo belom tau yah enaknya KONTOL, kayak gini nih..." sebuah jari tengah di dorong masuk kedalam ANUS Doni...rasa sakit dan perih dari PANTATNYA menyeruak seketika...jari yang dimasukan tersebut ditekan dalam sekali dan digetarkan dan digeliatkan didalam lubang ANUS Doni...sakit, perih, merangsang dan terakhir adalah kenikmatan getarannga...KONTOL Doni menegang...walau terikat nampak BATANG KEJANTANAN Doni mengeras...

ini entah mungkin terangsang karena jari tersebut atau karena adegan bercinta Nita dengan kepala Satpam yang Liveshow di tonton Doni...

"hahaha...itu baru jari, sekarang KONTOL beneran, siap-siap, kini lo COWO SODOMIAN gw..."
seorang satpam menekan tubuh Doni hingga menungging, tetapi sambil berdiri...tangannya yang terborgol keatas, masih tergantung...
"lo rasakan KELAKI-LAKIAN gw menembus BOOL lo...sengaja gw nggak pake KONDOM biar lo tau rasa asli diENTOT KONTOL"

satpam lain sibuk mengcok KONTOL Doni...dan yang satunya menjilati PUTING SUSU dan KETIAK Doni...
KONTOL tersebut berusaha menerobos ANUS Doni yang sempit, merobek dinding keperjakaan ANUS Doni..."Gila ni BOOL masih perawan..."

Doni melinangkan air mata yang deras...rasa sakit dan hancurnya hargadirinya membuat jiwanya terguncang...sekarang semuanya telah hancur...
seorang satpam membuka sumpal mulut Doni dan mendaratkan CIUMAN di BIBIR Doni...kontan saja Doni kaget tetapi tak kuasa melepaskannya karena tekanan yang kuat dari kepalanya yang dipegang dan ditekan menciumnya, Doni hanya membalas dan memberikan ciuman balik...melumat bibirnya dan bibis si satpam, sedotan kuat dan hangat membangkitkan gairah, ditambah rasanya ENTOTAn di pantatnya yang mulai bergerak perlahan maju dan mundur mengundang gairah pada tubuh Doni...

Satpam tersebut melepaskan bibirnya, berdiri dan memperhadapkan wajah Doni dengan KONTOLNYA, terpampang sebuah KONTOL panjang, hitam dan berurat dengan bulu-bulu JEMBUT yang lebat...dengan aroma khas laki-laki...

satpam tersebut memberi kode dengan alisnya meminta Doni menghisapnya..pertama Doni tidak mau, tetapi dengan sedikit dipaksa tangan sang satpam membelai pipi Doni dan mengeluskan KONTOL tersebut di bibir Doni maka Donipun menurut untuk menghisap KONTOl tersebut...rasa asih, pahit dan lain-lain aroma kelaki-lakian menyeruak di mulut Doni...awalnya "enek" lama-kelaman menjadi "enak" ketagihan lah si Doni...

Nita yang asik bercinta dengan sang kepala satpam melihat hal tersebut...
"kamu lihat kan...cowo kamu saja sudah kami taklukan, kami sudah menggaulinya dengan MENYODOMINYA...dan dia menikmatinya,atau apa mungkin dia HOMO? kamu mau dengan seorang laki-laki seperti dia?"
Nita hanya diam dan berbalik mencium sang kepala satpam, Doni dari kejauhan sedikit melihat hal tersebut sambil melirik...hatinya hancur dan hanya bisa pasrah...menikmati kesengsaraan atau bahkan kenikmatan barunya...

ketiga satpam tersebut bergantian MENYODOMI dan MENGENTOT Doni...berbagai gaya, berbagai posisi...ikatan doni sudah dilepaskan dan Doni hanya pasrah untuk di suruh apa saja...MENUNGGING, TERLENTANG, MENGANGKANG, dan lain-lain...mereka MEMINUMKAN Doni dengan CAIRAN KEJANTANAN alias SPERMA mereka...memandikannya dengan AIR KECING ...

Nita duduk manis dengan tatapn dingin, memperhatikan setiap adeh\gan yang dilakukan para satpam tersebut dan memperhatikan sang kepala satpam berdiri...menjambak rambut Doni dan membenamkan BATANG KONTOLnya di dalam mulut Doni...membantingnya dengan mudah dan MENTERLENTANGKANNYA...

Doni terlentang...kedua kakinya di diangkat keatas dan menekuk mendekati pundaknya oleh 3 satpam lainya...memperlihatkan DUBURnya yang merah membengkak, sang kepala satpam menggunakan sebuah sarung tangan plastik dan menuangkan lubrikan di atas DUBUR Doni dan sarung tersebut...memainkannya dengan mengelus-elus PANTAT Doni...hingga akhirnya MEMBENANKAN tangannya kedalam DUBUR Doni...Tangan besar dan kekar tersebut masuk hingga lewat dari bagian sikunya...tubuh Doni menegang dan otot-ototnya berkontraksi keras sekali...para satpam tersebut tertawa lebar...
"Rasakan batangan yang lebih besar dari KONTOL..."

sang kepala satpam dan Nita duduk berdampingan...
Doni bersujud sambil menungging di hadapan mereka...dengan 3 orang satpam yang mengawalnya di belakang...
"Nita, apa yang pantas buat cowo kamu yang pecundang ini?"

Nita berpikir sejenak, kini dirinya sudah menjadi gila karena terguncang, hanya ingin melampiaskan kekesalannya terdahadap Doni...
mengambil 2 buah tongkat satpam, sambil berjalan menyusuriDoni yang bersujud dihadapannya memegang wajag Doni sambil tersenyum pahit, Nita beringsud menghilang dan berada di belakang Doni...

Memerintahkan para satpam tersebut memenag tangan Doni dan...
"ini yang pantats buat laki-laki macam dia..."
Nita memasukan kedua TONGKAT SATPAM tersebut bersamaan kedalam DUBUR Doni...Doni hanya menahan sakit dan berteriak, Nita yang serta merta mengamuk menekan tongkat tersebut bukan lagi dengan tangan melainkan dengan kakinya...

sepanjang malam Doni terus DIGAULI, ENTOTAn dan SODOMi terus diterimanya, kali ini dia menikmatinya...Nita hanya stres dan terdiam melihat adegan para laki-laki itu...
"kita uda Video dan foto adegan lo Don...dan lo harus tau ini nggak geratis, lo harus bayar dengan uang dan juga dengan tubuh lo..."

Doni hanya mengaluarkan 500rb, "ini gw kasih,g akan balik minggu depan"
"anak pintar...urus cewe lo, dia shock berat..."

"cewe gw...mungkin uda bukan, sekarang g lebih suka yang lain"

pernyataan menggantung Doni membuat semuanya tercengang dan hanya menganggap angin lalu...

Doni dan Nita putus...
dan kini dirinya menjadi seorang HOMOSEX...setiap minggunya hampir 3 kali dia berkunjung kekantor satpam tersebut untuk meminta DIGAGAHI oleh para SATPAm disana...
merasakan siksaan nakal, SODOMI dan ENTOTAN dari setiap BATANg KONTOL para satpam disana...
Doni bertingkah layaknya seorang cowo gay yang haus sex dan SODOMI, menjilati setiap bagian tubuh para satpam, dari bibir, KETIAK, PUTING SUSU, LUBANG ANUS hingga KONTOL mereka semua...meminta mereka meNYODOMI dan memuntahkan CAIRAN KEJANTANANNYA di mulut Doni...hingga memandikannya dengan air kecing...

Doni kini menjadi seorang homosexual, haus sex, KONTOl dan SODOMI...
yup...his a PURE BOT...

Selasa, 17 April 2012

Hukuman Pengintip

Ardi baru saja menginjak usia 17 tahun, sebagai seorang anak smu, sifatnya sangat baik dan cenderung pendiam. dikalangan teman-temannya dia merupakan anak laki-laki yang pintar dan disukai banyak orang.

kesehariannya dihabiskan dengan membuat karikatur dan menggambar, mungkin ini bakat orang tuanya yang seorang arsitek.
Ardi lebih banyak bergaul dengan laki-laki, dirinya telah sadar kalau memiliki perbedaan bahwa kecenderungannya menyukai sesama jenis sudah nampak sejak lama.

Ardi menyukai tubuh pria yang maskulin, dengan postur yang sexy dan mengaggumkan. kulit coklat menurutnya sexy. padahal Ardi juga suka melakukan latihan olah tubuh. membuatnya nampak sedikit berotot.

suatu hari, Ardi pulang dari sekolah menuju rumahnya, melewati sebuah proyek pembangunan ruko yang cukup besar.
sore itu nampak para pekerja bangunan yang sedang duduk istirahat dan saling berbincang.
sekejap nampak sebuah bedeng bertuliskan WC, ada 3 orang pekerja bangunan masuk kedalamnya, rasa penasaran Ardi membuatnya mengikuti ketiga orang tersebut.

Ardi melihat mereka sangat menggoda, otot-otot lengannya sangat maskulin serta kulit coklat akibat terbakar matahari nampak sensual, ternyata mereka hendak mandi.
Ardi mengintip dari sebuah lubang di belakang wc, melihat mereka melepaskan baju dan celana hingga bertelanjang bulat...
terkesima dengan tubuh mereka yang berotot, dada bidang dan kulit yang membuatnya birahi...
KONTOL mereka nampak besar dan BERBULU lebat...

Ardi asik melihat mereka mandi, hingga merangsangnya melakukan MASTURBASI...
menikmati acara masturbasinya hingga lupa diri dan mendesah kenikmatan...
seorang pekerja bangunan di wc mendengarnya dan keluar...
Ardi nampak kebingungan ketahuan melakukan masturbasi dengan mengintip mereka mandi...

"Heh, lo ngintipin kita yah...bangsat, sini loh..."

tak sempat membenahi celananya yang sudah me;orot, Ardi berdiri dan maju...
ke 2 temannya keluar dari wc dan mendapati Ardi pula disana...
"weh, gila dia NGOCOK sambil ngitip kita mandi..."
"Lo HOMO yah?" plak plak...tamparan di wajah Ardi membuatnya shok...

"Uda kita laporin mandor aja biar di arak TELANJANG keliling proyek..." sambil memberi kode kepada temannya yang lain mereka berpura-pura melaju keluar...
"bang ampun, jangan bang...saya minta ampun, saya mau ngelakuin apa aja asal jangan di arak telanjang..."
Mereka saling melirik dan tersenyum pahit pada Ardi...

"bener lo mau ngelakuin apa aja buat kita?"
"bener bang, saya ngaku salah...asal jangan..."

"Keluarin dompet lo...ini KTP kita tahan dulu..."
"Diam lo...sekarang buka semua baju lo sama celana lo...cepet dasar HOMO Lelet nih..."

Wajah Ardi sangat oriental, alis hitam tebal dengan mata yang sipit, hidung mancung kecil dan bibir yang merah merekah...
Ardi membuka baju dan celananya hingga bertelanjang bulat...tubuhnya nampak PUTIH dan MULUS...KONTOL Ardi nampak berwarna terang dengan KEPALA KONTOL berwarna pink...masih berkulup.
BULU-BULU KEMALUANNYA nampak halus...dan BULU KETIAKNYA nampak berwarna hitam akibat kulitnya yang putih...

"Gila kulitnya mulus amat..."
"emang produk cina nggak ada matinya..."
Ardi hanya tertunduk malu, sesekali tangannya menutupi KONTOLnya mereka langsung menyibaknya...

"sekarang lo berpose layaknya MODEL PORNO..."
"tunjukin batang KONTOL ama LOBANG BOOL lo..."
Ardi disuruh berpose sensual dan photo dengan kamera ponsel...

"ini akan jadi bukti kalo lo HOMO, tapi kalo nurut sama kita semua lo akan tau kenikmatannya..."
"bang, jangan disebarin bang...ampun..."
"kita nggak akan berbuat kayak gitu, asal lo NURUT..."
"iya, saya nurut bang..."

mereka mengambil tali tambang lalu mengikat tangan Ardi menjadi satu, kemudian membuatnya berjongkok dan ke3 laki-laki tersebut mengelilingi ARdi...
"sekarang lo akan tau rasa KONTOL LAKI-LAKI kayak apa..."
"Hisap kontol kita semua..."
Ardi melihat BATANg-BATANg KONTOL yang menggantung masih dalam keadaan lemas...keinginannya dari dulu adalah mencoba menghisap BATANG KONTOL tersebut...
nampak BULU-BULU KEMALUAN yang hitam dan lebat...

ARdi mulai menghisap dengan perlahan...memainkannya dengan lidah seperti yang dilihat dalam fitm porno gay...
merangsang para laki-laki tersebut NGACENG...
"Gila, dia benerah homo...tapi mulutnya enak juga yah..."

para laki-laki tersebut menjambak kepala Ardi dengan keras, mengguncangkannya maju dan mundur dengan cepat...mereka semua MENGENTOT mulut Ardi dengan KONTOl mereka...
BATANg-BATANG KONTOL tersebut masuk menyodok hingga tenggorokan Ardi...

puas dengan ENTOTAn MULUT, mereka menyuruh Ardi berdiri...
Ardi disuruh menkjilati tubuh mereka, dari leher, KETIAK hingga PUTING SUSU mereka...
Aroma sabun dan AROMA KELAKI-LAKIAn mereka yang jantan membuat Ardi begitu bergairah...
Ardi membenamkan mukanya dalam KETIAK para laki-laki tersebut, menjilatinya hingga terasa basah...lalu menghisap PUTING SUSU mereka satu persatu...

Para laki-laki tersebut terangsang hebat dengan perbuatan Ardi...
"Ni homo pintar, tau caranya merangsang orang..."
"uda yuk, kita lanjut..."

Ardi di giring menuju sebuah ruangan yang masih dalam tahap pembangunan...
kini Ardi berdiri dan para laki-laki tersebuat berjongkok...
mereka MENGIKAT BIJI ZAKAR Ardi dengan tambang, membuatnya ketat dan terasa sakit...BATANG KONTOL Ardi yang telah berdiri tetap dibiarkan saja...
mereka mengulum BATANG KONTOL Ardi, merangsangnya hingga terasa nikmatdan Ardi ORGASME...
menumpahkan cairan putih...CAIRAN KEJANTANAN atau SPREMANYA di tubuh seorang laki-laki...
banyak sekali, hingga terasa lemas di kaki Ardi...


Para laki-laki tadi hanya menertawakan orgame Ardi...mereka melanjutkan aksinya lagi dengan menjilati LOBANG BOOL Ardi yang masih merah, memainkan lidah mereka disana hingga Ardi merasakan rangsangan kembali...LIDAH yang menggeliat di dalam DUBURnya...
sesekalitangan mereka mengorek-ngorek DUBUR Ardi...

Ikatan tangan Ardi di gantung pada sebuah kawat baja yang mencuat di dinding...menghadap ke arah tembok wajah Ardi...dengan gaya berdiri sambil menungging kan PINGGUL Ardi...
Ardi seakan akan memamerkan PANTATNYA kepada para laki-laki tersebut...2 orang laki-laki menggerayangi tubuhnya menciuminya, menjilati KETIAK Ardi dan mengigit-gigit kecil PUTING SUSU Ardi...

seorang lagi berada di belakang BOKONg Ardi...memukul-mukulkan BATANG KONTOLnya kearah PANTAT Ardi yang nampak putih mulus dan MONTOK...
memukul dengan tangannya, meremasnya hingga memerah...menggesekan BATANG KONTOL tersebut di sela belahan PANTAT Ardi...
membuatnya terangsang hebat...

"Lo bayangi gimana kalo BATANG KONTOL gw masuk di BOOL lo...pasti lo bakalan ketagihan..."
Ardi hanya diam dan memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya...benar-benar membayangkannya rasa ENTOTAN KONTOL tersebut...
"uda cepet lama lo...kita juga mau tau..."seru temannya...

laki-laki tadi mengambil ancang-ancang, membasahi LOBANG DUBUR Ardi dengan ludahnya dan BATANG KONTOLNYA juga...
mencoba membenamkan BATANG KONTOL tersebut di dalam LOBANG DUBUR Ardi...
LOBANG DUBUR yang masih perawan, sempit dan ketat, menahan KEPALA KONTOL masuk kedalamnya...
dorongan tenaga kuat memaksanya masuk...membuka paksa LOBANG DUBUR tersebut...

Ardi merasa sakit setengah mati...matanya mendelik dan berlinang air mata...berteriak sejadinya, tetapi di bungkam dengan celana dalam para laki-laki tersebut...
"Hahaha...masih perawan lo ya...sekarang jadi milik gw...dasar HOMO mampus lo gw ENTOT..."
BATANG KONTOL tersebut aakhirnya membenam sepenuhnya...lalu laki-laki tersebut berusaha menggerakannya maju dan mundur...
Ardi menangis sejadinya...rasa ENTOTAN pertama yang begitu sakit...
tetapi lama -lekamaan ENTOTAN tersebut menjadi lebih lancar dan Ardi nampak lebih tenag...
raut wajahnya hanya merem melek menikmati ENTOTAn yang digenjot terus di dalam DUBURnya...

hanya terdengar desahan Ardi...
"eeehhhmmm...ehhhmmm...aaaaccchhhh...achh..."
"Lo keenakan yah...dasar Homo...gw ENTOT ...gentot lo...ngentot..."

terus di genjot LOBANG DUBUR Ardi...
"eh...lama amat, gantian kita juga mau neh..."
sambil tersenyum...laki-laki tadi terus MENGENTOT Ardi...tetapi akhirnya mereka bergantian...

Laki-laki kedua bergantian posisi...
membalikan tubuh Ardi berhadapan dengan dirinya dengan tetap tangan ardi tergantung pada kait tersebut...

dengan serakah menciumi bibir Ardi dan menjilati tubuhnya...
kedua kaki ardi yang berdiri tiba-tiba diangkatnya dengan kedua tangannya...tangan Ardi tergantung dan kali ini kainya juga diangkat,.

Laki-laki tersebut memasukan BATANG KONTOLnya dan mengentot Ardi dengan BRINGAS...terus dengan ritme yang kasar...
"dasar homo, ngentot...anjing...bangsat...rasain KONTOl gw nih..."

Ardi hanya diam dan memejamkan matanya...
terus dientot hingga setengah jam...
para laki-laki yang lain hanya melihatinya dengan sesekali mengocok BATANg KONTOl mereka...

beranjak pada laki-laki ketiga yang sudah siap tidur terlentang...Ardi dilepaskan dari ikatannya dan kembali DIENTOT dengan berposisi di atas...
Ardi di suruh bergerak naik turun sendiri di atas tubuh laki-laki tersebut...

terus berlangsung ENTOTAN terhadap Ardi oleh ke tiga laki-laki tersebut,sampai akhirnya mereka semua kelelahan...

tak satupun dari mereka orgasme...akhirnya Ardi kembali berlutut...
mereka mengocok BATANG KONTOLnya di hadapan wajah Ardi...
setiap laki-laki yang ingin orgesme, menjambak kepala Ardi, MEMBENAMKAn BATANG KONTOLnya kedalam mulut Ardi hingga CAIRAN KEJANTANAN mereka langsung tertumpah dalam mulut Ardi...
Ardi menelan habis CAIRAN KEJANTANAN ke tiga laki-laki tersebut...

"gw mau kencing nih..." sambil tersenyum pahit...kode lirikan diberikan...
mereka membuka mulut Ardi dan meminumkan Air kencing mereka kepada Ardi langsung dari KONTOl ke 3 laki-laki tersebut...
mau tak mau Ardi menelannya...
lemas tak berdaya tetapi hasratnya terpuaskan itu yang dirasakan Ardi...

KONTOL Ardi masih tetap ngaceng...mereka mengocokan BATANG KONTOL Ardi,memainkannya...dengan cara ketika Ardi sudah ingin keluar cairan, mereka melpaskan kocokan mereka hingga rasa orgasme Ardi turun kembali...terus berulang sampai beberapa kali hingga akhirnya Ardi dapat mengeluarkan cairan kejantananya...

tak sampai disitu saja, setelah puas melakukan aksi ENTOTAn mereka, LOBANG DUBUr Ardi kembali di masukan sebuah selang air...
mengalirkan Air kedalam perut Ardi melalui LOBANG DUBURNYA...
"nah keluarin dah semua isi perut lo...biar bersih, jadi besok bisa kita pake lagi..."

Ardi hanya menurut lemas...
ikatan pada BIJI ZAKARNYA dilepaskan...
kembali berpakaian dan hendak pulang...
"bang, ktp dan hp saya mana?"

"sementara gw tahan dulu...lo harus ikut aturan main kita..."
"maksudnya gimana bang?"
"setiap hari jumat sore atau jumat malem sampai hari minggu lo harus nginep di tempat kita..."
"di bedeng depan tikungan situ..."

"buat apa bang?"
"buat jadi alat pemuas kita semua...lo suka DIENTOT kan?"hahahahahaha

"tapi bang..."
"eit...lo nggak maukan kalo foto-foto ini kesebar di internet..."
Ardi tertunduk dan menggeleng kepala...
"bagus...lo nurut juga yah jadi anak"

Ardi berjalan pulang tetunduk lemas tetapi bahagiakarena terpuaskan oleh KONTOL para pekerja bangunan tersebut, tetapi juga ada rasa yang mengganjal tertekan dan sakit sekali...
Tiba-tiba KONTOLnya diremas oleh tangan yang kuat sekali, tengkuk belakanganya di cekik..
"satu hal lagi...lo nggak boleh bilang sama siapa-siapa kejadian sama diri lo...atau kita semua akan membuat KONTOL lo jadi GANTUNGAN DAGING nggak berguna alis CACAT..."

Ardi mengangguk dan terdiam terus berjalan pulang...
kini dirinya mendapat hukuman atas kelakuannya mengintip...
setiap jumat malam hingga hari minggu di habiskan di rumah bedeng tempat tinggal para pekerja bangunan tersebut...
menjadi pemuas nafsu mereka...
memijat, menghisap KONTOL-KONTOL mereka hingga menjadi LOBANG ENTOTAn bergilir...

Awalnya hanya ke3 laki-laki tersebut, tetapi lama kelamaan para pekerja yang lain juga ikut menikmati TUBUH MULUS dan LUBANG DUBUR Ardi...
seluruh pekerja bangunan yang berjumlah 50 orang telah bergantian mencumbui Ardi, membenamkan BATANG KEJANATANAN mereka pada LOBANG DUBUR Ardi...membuatnya menjadi alat pemuas KONTOL mereka semua...
usianya memang masih muda tetapi BATANG-BATANG KONTOL tersebut membuatnya terpuaskan begitu lebih dari umurnya...

Senin, 16 April 2012

Digilir Polisi

Ujang adalah seorang anak desa yang masih polos, usianya baru 18 tahun, lahir dari keluarga yang berkecukupan di desanya.orang tuanya adalah seorang petani yang cukup berhasil. kakak-kakaknya sudah bekerja dan berkuliah di kota, hanya Ujang yang masih tinggal di desa membantu ayah dan ibunya.

sebagai anak yang baru dewasa, Ujang memiliki tubuh yang tumbuh sempurna, layaknya anak remaja kebanyakan Ujang memang orang yang bersih dan mulus dengan kulit kuning langsat, dan wajah yang menawan. bibir kemerahan dan mata yang sayu menawan. tingginya 168 cm, berdada bidang dan berpostur dengan otot-otot tubuh yang berisi...

suatu ketika sebagai anak baru dewasa Ujang melakukan hal yang kurang baik memang, yaitu mengintip seorang gadis yang sedang mandi, memang dari kecil Ujang adalah anak yang jarang bergaul dengan anak-anak gadis...sial baginya hal tersebut tertangkap basah seorang warga yang melihatnya berkasak kusuk di daerah tersebut.

Ujang yang hanya mengenakan sarung lalu di bawa kebalai desa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. warga menginginkan hal ini di proses di kepolisian. akhirnya Ujang pun di bawa ke kantor polisi yang dekat dengan daerahnya...

sesampai di kantor polisi Ujang di "STRAP" untuk berdiri, hanya mengenakan sarung yang membungkus setengah tubuhnya...laporan yang dibuat warga sehingga membuat Ujang harus tinggal di kantor Polisi...

kebetulan disana ada 3 orang polisi yang berjaga piket...
"ngintip cewe, awas mata lo bintitan lo..."hahaha

"baru pertama yah, belum pernah liat..."
Polisi tersebut mengolok-olok Ujang yang masih berdiri tegap...
tiba-tiba seorang polisi sengaja menarik sarung Ujang...dan lepas, sehingga Ujang kini bertelanjang bulat...

Ujang berusaha mengambil sarungnya...
"Eit...diam, kamu berdiri aja sana...tangan di belakang kepala..."
Kini Ujang berdiri dengan BERTELANJANG BULAT, tangannya di taruh di belakang kepala mempertontonkan bagian KETIAKNYA yang putih mulus dengan sedikit bulu-bulu ketiaknya...menyusuri dada bidangnya...menuju bagian perutnya yang sedikit berbulu halus sampai ke JEMBUTnya yang hitam agak lebat tetapi halus...KONTOL Ujang nampak menggantung lemas dengan BIJI ZAKAR yang cukup besar...

ke3 Polisi tadi menonton, ada yang duduk dan berdiri...
salah seorang dari mereka mendekati Ujang, tubuh tegal bersisi dan gagah dengan postur berotot yang kekar...
Polisi tadi membelakangi Ujang, memegang pundaknya, menyusuti sampai ke punggung dan membelai sampai kedada Ujang...
"diam, tangan lo tetap di belakang kepala..."

Perintah tegas tadi mengurungkan niat Ujang untuk berusaha melepaskan belayan Polisi tadi...terus dilanjutkan aksi tersebut dengan membelai bagian KETIAK Ujang, menyusuru dadanya hingga memainkan PUTING SUSU Ujang dengan mencubit dan memelintir halus sesekali...

Tak lama polisi tadi membelai lelkukan pinggang Ujang hingga keperutnya, sambil mengacup punggung Ujang...tiba-tiba dengan agak kuat meremas, KONTOL Ujang yang masih lemas, Ujang yang kaget hanya bisa diam...
"lo diam dannikmati aja...COWO baru gede kayak LO harus diajarin kayak begini..."

Polisi yang lain hanya menonton sambil tertawa kecil...
KONTOL Ujang diremas-reman hingga membuatnya terangsang dan mulai NGACENG...polisi tadi mengocok BATANG KONTOL Ujang...
"hem, enak kan...sekarang lo tau selain CEWE kenikmatan bisa dari COWO juga...apalagi soal NGENTOT, bukan MEMEK aja bisa DIENTOT...LOBANG BOOL lo juga bisa..."hahahaha...

Polisi tadi menjambak rambut Ujang,menghadapkan muka Ujang tepat dimuka Polisi tersebut"lo paham maksud gw...Jawab..."
"pa...paham kang..."

"Bagus...hoi, kita kerjain nih anak,biar dia tau siapa bos-nya..."
kedua polisi tadi langsung bangun dan beranjak mendekati Ujang...Ujang diposisikan berjongkok...menekan kepalanya kebawan dengan tetap di jambak...
"Lo liat KONTOL gw...sekarang lo ISEP sampai PUAS..."

Ujang kaget dengan KONTOL BESAR para polisi tersebut...bingung apa yang harus dilakukannya "Isep cepet..."
mendorong kepala Ujang mendekati KONTOL Polisi tersebut Ujang terpaksa menghisap KONTOL tersebut...

Polisi tadi menggerekan kepala Ujang maju mundur...menggoyangnya keras dengan mengguncang-guncangnkannya...menekannya sampai dalam, hingga BATANG KONTOLnya masuk semua...Ujang nampak kewalahan hingga hampir muntah...
Lalu di gantikan dengan menggoyangkan PINGGUL Polisi tadi maju mundur layaknya MENGENTOT mulut Ujang...

ketiga polisi tadi bergantian memasukan BATANG KONTOL mereka kedalam mulut Ujang...aroma KELAKI_LAKIAN yang menyeruak di mulut Ujang membuat sensasi lain, yang menimbulkan gairah pada diri Ujang yang baru merasakannya...tetapi dirinya tidak tau apakah ini...

Bosan dengan hal tersebut Ujang di suruh berdiri, kali ini bergantian ketiga polisi tadi menggereyangi tubuh Ujang...mereka menjilati setiap inci tubuh Ujang, dengan lidah dan bibir yang terus mengecup kulit tubuh Ujang...
menjilatinya mulai dari leher...dada bidang Ujang sampai KETIAK Ujang yang dijilati secara perlahan-lahan hingga beringas...menciumi dan menghisap PUTING SUSU Ujang hingga berwarna kebiruan...banyak jejak cupang yang mereka tinggalkan...Hingga akhirnya mereka menjilati LUBANG DUBUR Ujang...

Rasanya geli diawal, lidah Polisi yang bertemu dengan kulit sensitif DUBUR Ujang yang baru pertama kali di jilat..."Tahan...nanti juga Enak..."
terus menerus, sampai akhirnya Ujang menemukan kenikmatan yang menyebar di sekujur tubuhnya...

KONTOL Ujang juga demikian...Polisi tadi menghisap KONTOL Ujang hingga dalam...KONTOL yang tidak terlalu panjang hanya 12 cm itu dihisap hingga dalam...melumatnya hingga masuk kedalam mulut Polisi tersebut...dihisap dengan sekuat tenaga dan sesekali di kocok, BATANG KONTOL Ujang terangsang hebat...

Sebuah ciuman mendarat di bibir Ujang, kewalahan dengan hisapan kuat bibir polisi tersebut Ujang hanya pasrah...membalas sebisanya karena baru pertama dirasakannya, sampai kepada hisapan dan kocokan di KONTOLNYA, semua rangsangan tadi membuat Ujang BIRAHI TINGGI dan mencapai klimaks, memuntahkan isi KEJANTANANNYA, CAIRAN KEJANTANANNYA putih dan kental...memancur kencang dan panjang dalam kocokan tangan sang polisi...

"hahaha...akhirnya lo NGENCERET juga..."
"Kayaknya kita juga belom apa-apa...kita ENTOT yuk..."

Ujang disuruh menungging dengan tangan menopang diatas meja...
"Lo, harus melemaskan tubuh Lo...rasanya akan NIKMAT ketika BATANG KONTOL ini masuk kedalam BOOL lo..."

Ujang hanya mengangguk diam dan pasrah...
seorang Polisi membelakanginya, KONTOL yang ngaceng sepanjang hampir 17 cm dikocok dan dilumuri dengan LIUR mereka...
"bersiaplah...kali ini lo akan jadi milik gw..."

BATANG KONTOL Polisi tersebut maju menembus LOBANG DUBUR Ujang yang masih perawan...sangat ketat dan sempit, tetapi terus di tekan hingga memaksanya membuka...
Ujang hanya bertahan, rasa sakit sedikit-sedikit naik kekepalanya, perih dan panas di DUBUR Ujang...BATANG KONTOL tersebut terus maju..."Lo harus tahan...kalo nggak, bakalah g hajar dengan tangan gw lo..."

Ujang takut dan bertahan menerima BATANG KONTOL tersebut menembus ANUSNYA...dan akhirnya BATANG KONTOL tersebut mampu masuk sampai pangkalnya..."Siapkan diri lo...inilah rasa KEJANTANAN LAKI-LAKI yang sebenarnya..."
Polisi tadi mulai menggerekan pinggulnya melakukan gerakan maju-mundur...MENGENTOT Ujang yang pasrah...linangan air mata karena sakit bercucuran dari mata Ujang...tetapi lama kelamaan rasa sakit tersebut hilang dan nikmat yang dirasakan mengalir begitu deras...

Polisi lain naik keatas meja, KONTOLnya di perhadapkan pada wajah Ujang untuk DIHISAP...sambil menghisap Mulut Ujang DIENTOT dengan perlahan...polisi yang lain berjongkok dan menjilati KONTOL Ujang...menjilati BATANG KONTOL dan BIJI ZAKAR Ujang...
sesasi kenikmatan 3 kali yang diberikan dari polisi-polisi ini membuat Ujang sangat terangsang...

mereka saling bergantian mengentot Ujang...membuat KONTOL Ujang terus terangsang selama prosesi ENTOTAN tersebut...banyak GAYA NTOTAN di coba, dari menungging, berjongkok...mengangkat Ujang, sampai menterlentangkan Ujang...
Hingga satu saat, Ujang di ENTOT dengan 2 BATANG KONTOL sekaligus...sensasi kenimatan yang menakjubkan...rasa sakit yang dirasakan DUBUR ujang tak sebanding dengan kenimatan yang diberikan, walau sakit tetapi nikmat...

ketiga polisi tadi sudah puas MENGENTOT Ujang, mereka ingin mengeluarkan CAIRAN KEJANTANAN mereka pada Ujang...
Ujang di suruh menjilati setiap bagian tubuh mereka...PUTING SUSU hingga KETIAK sang polisi...AROMA JANTAN dan tubuh yang MERANGSANG...Mulut Ujang kembali di sumpal dengan BATANG KONTOL...
"Cccccrrrrroootttt...ccccrrrrootttt...crrrrrooottt..."
"Minum nih CAIRAN PEJU gw, CAIRAN KEJANTANAN laki-laki dasar HOMO..."

ini adalah kali pertama Ujang meminum CAIRAN KEJANTANAN Laki-laki...rasanya membuat mual, tetapi Ujang berusaha menelannya, sampai ketiga polisi tadi puas meminumkan CAIRAN KEJANTANAN mereka...
sambil menjambak Ujang dan menarik kepalanya kehadapan muka salah satu polisi berbicara kepada Ujang...
"Enak kan rasanya KONTOL, Kali ini lo uda nggak butuh ngintip-ngintip cewe mandi apalagi liat MEMEK ama TOKETnya...lo cuma butuh KEJANTANAN KONTOL kita ber3"

"tapi karena lo bersalah, maka hukuman lo adalah wajib lapor kepada kita ber3 setiap 2 x seminggu..."

"Wajib LAPOR LOBANG BOOL lo buat kita ENTOT dan menikmati CAIRAN KONTOL lo..."hahahahaha

Ujang hanya mengangguk pasrah, karena dirinya takut dipenjara...sepanjang sisa malam Ujang terus di kerjain oleh para polisi tersebut...mereka menyukai Uang sebagai bahan mainan mereka, Ujang disuruh memasukan TONGKAT POLISI kedalam DUBURnya dan tibur dengan menungging sepanjang malam...tetapi sebelumnya KONTOL UJANG terus di kocok hingga beberapa kali mengaluarkan SPERMAnya...DUBUR Ujang sedikit bengkak, tetapi Ujang merasa nikmat dengan KONTOL para polisi tadi.

kehidupan Ujang berubah total, ketertarikan ujang terhadap cewe sudah berubah. Ujang menikmati ketika DUBURNYA di ENTOT oleh para polisi, mereka melakukannya seminggu 2 x, kadang pergantian dinas POLISI datang yang baru, maka Ujanglah yang akan menghibur mereka, dengan menggunakan tubuhnya...mempersembahkan KONTOL dan LOBANG DUBURnya untuk epakai sebagai pemuas dan menerima kepuasan DIENTOT oleg para polisi...

Minggu, 15 April 2012

Tes Kesehatan

Aku bangga mendapat NEM 45 dan akhirnya cita-citaku untuk mendaftarkan diri menjadi tentara terkabulkan. Aku mengikuti serangkaian tes salah satunya adalah . Dalam antara lain terdapat tes alat kelamin dan dubur.

Secara bergantian satu persatu para peserta memasuki ruangan tertutup untuk diperiksa. Pemeriksaan terlihat lama bahkan ada yang hingga lima belas menit. Aku pun sudah membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Akhirnya gilirankupun tiba.

Aku orangnya suka berbicara apa adanya dan senang berguarau. Kebetulan yang mengetesku kali ini sepertinya orangnya baik dan ramah. Bahkan dengan halus menyuruhku membuka celana. Setelah diluar dibentak dan ditampar akhirnya aku bertemu dengan seorang tentara yang jinak. Ketika ia mulai meraba-raba kontolku, aku menutup wajahku (bukan karena takut atau malu tetapi karena enak).

Ia memaksaku agar tegap selama ia memeriksa kontolku. Wajah prajurit yang tampan itu membuatku tak tahan apalagi ketika ia tersenyum melihat tingkah anehku tadi. Kontolku pun ereksi dan menegang keras sekali. Ia tiba-tiba saja menyuruhku nungging dan aku pun menurut. Ia meniup-niup duburku dan aku merasa geli. Setelah itu ia nekat memasukkan jarinya kedalam anusku, aku secara spontan tanpa sadar berkata kalau mau sodomi nggak usah pake jari? Aku kaget ketika tiba-tiba ia memerintahku dengan keras untuk diam. Aku pun malu dan berkeringat dingin saat itu, aku tak tahu apa yang telah kuucapkan.

Karena gugup aku tak merasa kalau prajurit itu telah mengeluarkan senjatanya hingga terasa sesuatu menusuk di anusku. Aku diam hingga terdengar suara. Kau yang meminta, dan kuberikan yang kau minta. Sambil menusuk-nusukkan kontolnya kedalam anusku. Aku merintih karnea sedikit sakit sebab ini adalah yang pertama, namun ia memerintahku untuk diam. Aku akhirnya diam menikmati tembakannya itu. Tak seberapa lama ia akhirnya melepaskan sesuatu di dalam anusku dan akupun merasakan sesuatu mengalir didalamnya.

Ia pun mulai memasukkan senjatanya dan mengunci sarungnya rapat-rapat. Aku pun disuruhnya tegak. Ia berdiri dihadapanku dan aku tersenyum. ia pun membentak jangan tersenyum kalau tidak disuruh. Ia mendekati wajahku dan aku pun berkeringat dingin hingga tanpa sadar ia langsung melumat bibirku. Aku pun hanyut dalam pelukannya. Ia pun berkata, kamu santai saja disini bersama saya, tapi setelah keluar anggap semua ini tak pernah terjadi dan kamu tidak boleh menceritakan hal ini kepada siapapun.

Aku mengangguk dan ia pun menyuruhku mengenakan celana. Ketika aku mengenakan celana ia sedang menuliskan sesuatu di atas secarik kertas. Setelah aku selesai ia menyelipkan kertas itu kedalam kantongku dan berkata, jika kau butuh aku kau bisa mencariku di alamat yang kuberi ini. Aku pun diantarnya keluar bagaikan sang raja, dan ia pun menyuruh salah satu anggotanya untuk menjagaku dan menitipkan aku untuk tes selanjutnya.

Tak pernah bisa kulupakan pengalamanku tadi. Hingga akhirnya aku menyelesaikan pendidikanku dan mencari alamat yang diberikan olehnya. Akhirnya kutemukan dia dan kami pun melanjutkan hubungan kami secara sembunyi-sembunyi. Ternyata setelah beberapa Tahun tak bertemu terasa lebih nikmat dan menyenangkan bagi kami berdua. Namun karena ia harus bertugas ke luar daerah, akhirnya kami pun terpisahkan oleh jarak dan waktu. Namun aku takkan pernah melupakan apa yang pernah diajarkannya padaku, sebuah pengalaman cinta sejati.

Mungkin suatu saat aku akan mencari pengganti dirinya untuk menghilangkan sepi diriku daripada harus memaksakan diri dengan wanita yang tak kucintai. Ataukah aku harus menjadi seorang bujangan seumur hidup seperti dirinya? Lebih mulia menjadi seorang bujangan daripada harus menjadikan wanita untuk menutupi jati diri sebenarnya dari masyarakat yang belum mengeri apa itu hak asasi seseorang. Jika ingin hak asasi kita dihormati hormatilah hak asasi orang lain. Jika memang berjodoh aku akan menemukan prajurit idamanku suatu saat seperti dirinya.

Sabtu, 14 April 2012

Teman Hidup Sejati

Saya seorang siswa SMU Negeri favorit di Bandung. Saya sudah mengenal internet sejak kelas dua SMU dan mulai tertarik mengisi cerita ini sejak kelas 3 SMU (sekarang).

Kisah ini bermula ketika kenaikkan kelas tiba, saya kini duduk di kelas 3 IPA. Rasanya bahagia bisa memperoleh kelas IPA sementara teman-teman lain banyak yang lari ke program IPS dan Bahasa. Pada hari pertama masuk sekolah, saya menemukan banyak teman. Kebetulan saya boleh dikatakan adalah seorang yang pendiam dan pemalu dikelas.

Seperti biasa saya selalu datang lebih awal ke sekolah dan duduk di bangku paling tengah, dan ketika semua siswa ramai berkumpul, seorang siswa dengan postur tubuh atletis dan memiliki tampang oke dengan potongan militer duduk disampingku. Aku diam, detak jantungku berdebar keras, tak kuasa rasanya jika memandang siswa tersebut. Ia pun pendiam, namun ia mulai memperkenalkan namanya. Kami pun berkenalan, dan ternyata dia itu anak seorang perwira wow anak seorang Pati Angkatan darat. Kami pun kian hari semakin akrab, bahkan teman-teman menyebut kami homo tetapi kami tidak peduli. Setiap hari saya senang sekali menatap tubuh dan wajahnya yang manis, ia pun tersenyum melihatku memandangnya terus. Anehnya lagi ia justru memegang tanganku, dan mengelus-elusnya.

Entah angin dari mana ketika jam istirahat kami berada berdua sendiri di kelas, aku nekat memegang pahanya hingga ke anunya dan ternyata NGACENG!!!!! Aku pun menegukkan ludah dan ia pun memandangku dengan serius. Aku pun melepaskan tanganku dari burung kesayangannya itu.
Sepatah kata terucap dari bibirnya "bolehkah aku main kerumahmu?".
Kujawab, "Oh tentu saja". Saya pun menuliskan alamat saya pada secarik kertas yang kurobek dari salah satu buku catatanku.
Ia pun bertanya "Kenapa tidak sepulang sekolah ini aku kerumahmu?",
aku pun berkata "Saya ada janji untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos, jadi saya tidak ingin merepotkanmu".
Akhirnya ia setuju dan bell selesai istirahat berdentang dan siswa-siswa pun satu per satu mulai memasuki ruang kelas dan terakhir diikuti oleh seorang Guru Sejarah yang galak memasuki ruang kelas dan suasana menjadi hening dalam sekejab.

Sore hari ketika saya sedang bermain internet (dan tentunya setelah pulang sekolah dan mengantar paket), suara bell terdengar dan suara pembantu saya terdengar dengan jelas
"sep.. ada teman Asep yang datang".
Saya pun berlari dan menuju ke ruang tamu, dan ternyata si dia dengan wangi parfum yang menusuk dan penampilan yang membuatku semakin terpana. Sebelum lamunan menguasaiku aku segera menyadarkan diri dan mengajaknya ke kamar. Setelah berada di kamar ia melihat monitor komputerku, kebetulan situs astaga.com sedang terbuka. Ia mengatakan ingin sekali belajar internet. Lalu tanpa basa basi ia duduk didepanku di tempat duduk yang sama yang membuat adikku semakin NGACENG!! Tanpa basa basi kuraih tangannya untuk menjangkau tikus nakal dan mengajarinya secara bertahap. Secara sengaja kami beralih ke situs NGESEK dan ia pun bisa melaju tanpa bantuan tanganku, dan tanganku pun beralih ke pahanya dan akhirnya menuju bagian yang NGACENG!!

Aroma tubuhnya membuatku tidak bisa menahan diri untuk menciumi lehernya. Ia pun membuka retsleting dan tombol celananya seraya menyuruhkku melakukan yang lebih jauh lagi. Kuelus barang berharga miliknya, sesekali ia menarik napas dan berkata "ohhhh...!!" sambil menikmati gambar-gambar menarik yang ada di layar komputer. Ia pun berhenti dan berbalik mencium bibirku sebentar kemudian membuka bajuku, aku pun mulai membuka bajunya. Kami pun berciuman di atas kursi dalam pangkuanku.

Lidah-lidah kami bermain dan saling menikmati nikmatnya berciuman. Ia pun berdiri dan mengarahkan senjatanya kemulutku, sebagai tawanannya aku tak sangup berkata apa-apa selain menikmati senjata yang panjang itu. Kulupnya yang utuh membuat kelembutan dan rasa yang berbeda dilidahku. Kuhisap, kujilati dan ku kulum-kulum hingga ia mengerang keenakan dan akhirnya ia menarik pistolnya dan menyuruhku berdiri melepaskan celanaku dan celananya dan menuju tempat tidur.

Terbaring terlentang... oh rasanya bebas tanpa sehelai benang di tubuhku. bibirnyapun mulai menjamah adikku, ia pun menikmati aroma dan kenikmatan menghisap adikku yang NGACENG!! Kenikmatan itu membuatku mengigit bantal dan apa yang ada di samping ku, sebelum akhirnya kami menuju posisi enam sembilan.

Baru semenit kami berenam sembilan, ia berkata "Pintunya sudah kukunci"
lalu kujawab "sudah kataku",
kemudian kami pun melanjutkannya hingga cairan putih meluncur dari milikku dan ditelan olehnya. Aku pun sempat kaget ketika ia menancapkan dalam-dalam senjatanya dan terasa sesuatu mengalir di tenggorokanku... oh.. aku akhirnya bisa bernafas lega ketika ia melepaskan tancapannya. Ia pun berbalik dan memelukku. Kami pun tertidur, hingga akhirnya aku terbangun karena lupa mematikan koneksi internetku. Maklumlah program internetku masih kuno tidak dapat mematikan koneksi secara otomatis bila tidak digunakan selama beberapa menit.

Aku pun kembali ke ranjang dan memeluknya dari belakang, dan tanpa sengaja adikku minta masuk ke dalam lubang miliknya. Tanpa basa-basi dalam posisi tidur menyamping aku memeluknya dari belakang sambil maju mundur memasukkan adikku kedalam lubang miliknya. Oh ia pun terbangun dan meraih tanganku menuju senjata miliknya. Sambil mencobolos meskipun pemilu sudah lewat aku mengelus-elus senjata milik temanku. terlalu asiknya aku pun mempercepat doronganku dan semakin dalam dan...arkh..... kukeluargan segalanya didalam.

Sengaja tak kucabut karena tidak ingin kehilangan kenikmatan saat tetap berada dalam lubang itu, ia pun menyuruhku tidur karena hari sudah larut malam. Tanpa mencabut adikku aku pun langsung tertidur dalam pelukannnya namun secara perlahan-lahan adikku pun ikut tertidur dan keluar dari lubangnya. Malam itu terasa indah, hingga aku pun melupakan makan malamku dan menggantikannya dengan santapan cair yang hangat yang langsung menembus tengorokkanku.

Malam itupun aku bermimpi yang indah dengannya, di dalam mimpi itu ia menusukkan senjatanya kedalam lubang milikku. Aku pun menikmatinya hingga terbangun dan sadar ternyata ha itu menjadi kenyataan. Aku pun melihat jam dan ternyata malam yang kukira itu adalah pagi, dan dihadapanku ia sedang asik mendorong dan menarik pelatuk miliknya kedalam lubang miliku.

Ia pun tersenyum dan memendang ke arahku dan berkata "bangun, sekarang sudah pagi sebentar lagi kita sekolah" sambil tersengal-sengal karena lelah bercampur nikmat.
Ia pun semakin mempercepat tarikannya dan aku pun merasa sedikit sakit tetapi rasa sakit itu tertutupi oleh kenikmatan yang diciptakan, dan akhirnya ia benar-benar menancapkannya sangat dalam dan lama. Setelah itu ia pun mulai menjamah bibirku dan lidah kami pun berpalu dalam suasana subuh yang dingin. Ia pun merebahkan diri diatas tubuhku dan terlelap dalam dekapanku. Kubiarkan ia tertidur sebentar sebelum membangunkannya untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

Selang beberapa waktu kami pun bangun dan mulai mandi dan aku pun berganti pakaian. Setelah sarapan kami berangkat menuju rumahnya untuk berganti pakaian kemudian berlanjut ke sekolah. Sungguh menyenangkan memiliki teman seperti dia. Persahabatanpun tumbuh menjadi benih kasih sayang dan akhirnya kami mengikat tali kasih. Sumpah setia dan janji sehidup semati kami ikrarkan bersama walaupun kami masih terlalu muda. Susah senang, berat ringan kami hadapi bersama. Hingga hari ini kami masih berdua dan rencananya ia akan melanjutkan karirnya kami sebagai tentara, sementara aku akan meniti karirku sebagai dokter. Rencana memang rencana, dan semoga rencana kami menjadi sebuah kenyataan.

Jumat, 13 April 2012

Tahun Baru Pacar Baru

Malam senin, tepatnya malam Tahun baru 2001. Aku bersama pacarku pergi melihat pertunjukkan tahun baru di sebuah pusat belanja. Namun sebelum itu kami berdua menonton film kegemaran kami di bioskop yang ada di pusat perbelanjaan tersebut. Sebenarnya saya tidak mencintai dia, kami hanya berpacaran main-main (kata orang : cinta monyet), karena orangnya cantik dan asyik kalau di ajak jalan, karena semua orang jadi memandangi kami terutama bodinya dia. Sebenarnya aku seorang gay, aku hanya mengajaknya karena menutupi kegay-anku.

Jam telah menunjukkan pukul sebelas malam, kami pun menonton peragaan busana. Banyak peragawan dan peragawati berjalan di panggung memamerkan busana. Aku tertegun dengan seorang pragawan yang begitu ganteng dan berpenampilan oke serta cocok mengenakan busana apa saja belum lagi didukung bodinya yang oke. Aku berfikir apa mungkin seperti kata orang biasanya pragawan itu kebanyakan adalah seoarang gay. Aku pun memandangi wajah dan tubuh peragawan itu dari mulai dia memasuki panggung hingga berada di ujung panggung di hadapanku.

Tampaknya ia sadar bahwa ada yang memperhatikannya. Aku kaget saat ia memandangku juga dan tersenyum sambil memainkan alis kirinya. Jantungku berdebar-debar tetapi bahkan suara gemuruh dan tepuk tangan penonton tak kuhiraukan ketika sang peragawan itu melakukan aksinya di hadapanku. Aku pun mulai tenang dan berfikir pasti itu bukan ditujukan padaku. AKu hanya bisa tersenyum balik dan kembali menikmati peragawan selanjutnya.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12 malam, dan beberapa menit lagi menuju tahun 2001. Kami asyik riang gembira, berpesta dan bersuka ria bersama teman-teman yang lain. Aku pun meninggalkan pacarku yang sedang asik mengobrol dengan teman wanitanya. Aku beranjak hendak mengambil segelas minuman dan ketika aku mengangkat segelas minuman, seseorang telah menepuk pundakku. Aku pun berbalik dan kulihat sang peragawan yang tadi menatapku telah ada di hadapanku.

Aku terkejut hingga membuat cangkir minuman yang kupegang tumpah dan membasahi celanaku. Ia menawarkan celana ganti, lalu aku setuju saja karena celanaku sudah basah terkena minuman. Kami berkenalan dan berjalan sambil berbincang menuju pacarku untuk memberitahukan bahwa aku harus ke dalam mengganti celanaku yang basah dan tidak bisa menemaninya saat detik-detik tahun baru. Ia mengerti dan kuperkenalkan pula teman baruku sang peragawan tadi. Ia tersenyum dan mereka berbincang sedikit dan peragwan tersebut meminta maaf karena mengejutkan aku.

Kami berdua pergi ke lantai atas ke ruang ganti busana. Di lantai atas sangat sepi sekali sebab semua orang sudah turun ke lantai bawah untuk mengikuti pesat tahun baru. Hanya kami berdua yang ada di lantai atas, kami ke ruang ganti dan andre nama pragawan itu meengambil celana cdangannya. Aku tanpa basa basi langsung membuka celanaku dan ternyata kontolku yang besar mencuat dari celana karena sejak tadi berada dalam rangkulan andre. Sengaja aku tidak menyuruh andre keluar karena ingin sekali melihat reaksinya.

Aku berbalik kepada andre dan menanyakan mana celananya, tak kusangka andre sambil memegang celananya terus memandangi kontolku yang besar dan ingin keluar dari kandangnya. Aku pun melihat kontolnya mulai menegang dan tampak jelas dari luar, lalu kami pun sama sama menelan ludah dan saling berpandangan. Tanpa diperintah, kami telah mengerti satu sama lain, kami langsung berpelukan dan andre melumat bibirku dan kamipun asyik berciuman dan bermain lidah hingga tak menyadari lonceng tahun baru telah berbunyi.

Ia menarik celana dalamku dan menciumi kontolku kemudian mengocok dan menghisapnya. Aku merasa keenakan hingga meremas rambutnya. Ia bangun dan membuka retsletingnya dan mengeluarkan kontolnya untuk kuhisap, ia membiarkan aku menghisap kontolnya, hingga ia kemudian berada dibelakangku dan mulai membasahi anusku dengan liurnya.

Perlahan-lahan ia tancapkan kontolnya dan ditariknya keluar masuk yang mambuatku terasa skit namun menyenangkan. Sambil ngentot ia mengocok kontolku... hingga aku tak tahan lagi dan berkata
"dre aku sudah gak tahan lagi nih..",
Andre kemudian cepat-cepat melepas kontolnya dan menghisap kontolku dan kutnacapkan dalam-dalam hingga pejuhku keluar di tenggorokannya. Andre menjilatinya hingga bersih dan kemudian melanjutkan entotannya padaku. ternyata andre kuat sekali, ia mengentotku cukup lama hingga akhirnya terasa sesuatu yang hangat mengalir di anusku.

Andre terus mendekapku dan tak melepaskan kontolnya. Hingga akhirnya ia melepaskan dekapannya dan aku pun berganti celana. Ia menghampiriku dan memberiku sebuah kartu nama dan aku pun memberikannya kartu namaku. Andre pun mencium keningku dan kami berdua kembali berjalan turun ke bawah menikmati pesta tahun baru yang sudah hampir selesai. Aku takkan pernah melupakan malam tahun baru yang sangat berarti dalam hidupku ini.

Kamis, 12 April 2012

Perjalanan Jakarta - Semarang

Eko seorang prajurit dari pasukan Elit Group II Kopassus hendak berlibur cuti ke Semarang menemui kekasih gelapnya. Ia mengantri tiket kereta api Jakarta-Semarang seharian penuh dan akhirnya duduk bersebelahan dengan seorang mahasiswa bernama Tono. Keretapun mulai diberangkatkan jam tiga sore, sementara Eko dan Tono duduk tenang tanpa kenal satu sama lain. Duduk di kelas Super Eksekutif tentunya sangat menyenangkan. Perjalanan tak terasa dan ternyata Tono yang memiliki Tujuan ke Surabaya itu adalah seorang GAY. Tubuhnya yang keren karena hobinya renang dan melakukan kegiatan Fitness rutin membuatnya semakin percaya diri apalagi ketika duduk berdampingan dengan salah seorang parjurit pasukan elit di Indonesia ini.

Perjalanan menembus malam dimulai, keduanya pun tertidur karena mungkin lelah seharian mengantri tiket untuk pulang. Maklumlah menjelang lebaran, tiket susah sekali didapat. Eko yang tak sabar menemui kekasih gelapnya di Semarang terus bermimpi bermain bersama sang kekasih dan sejumlah wanita-wanita cantik, dan sementara Tono yang juga rindu akan kekasihnya di Surabaya memimpikkan sedang bermesraan dengan kekasihnya itu. Tanpa sadar dalam remang-remang malam di atas kereta saat itu, tangan Tono menggapai celana Eko yang juga sedang bermimpi.

Tangan Tono pun mulai masuk merogoh isi terdalam celana Eko sambil membayangkan ia melakukan hal itu bersama kekasihnya. Sementara Eko bermimpi yang menyenangkan pula, wanita-wanita itu memegang kontolnya dan meremas-remas, membuat Eko tanpa sadar melepaskan kancing dan retzleting celananya membiarkan tangan Tono menari-nari di dalamnya. Eko yang sudah tidak tahan lagi dengan kenikmatan ini menarik kepala kekasihnya untuk menjilati kontolnya. Tono kaget dan terbangun ketika kepalanya ditarik ke arah kontol Eko. Tapi tanpa ragu disantapnya santapan gratis ini, sementara Eko yang terbiasa bermain wanita ini dengan gaya militernya menekan-nekan kepala Tono agar kontolnya leluasa keluar masuk mulutnya dengan irama yang dibuatnya.

Tak tertahankan lagi Eko spontan terbangun dan menekan kepala Tono untuk mengeluarkan cairan bening itu ke tenggorokkan Tono. Setelah merasakan kenikmatan sekejab itu Eko kaget dan menarik kepala Tono, dan langsung menutup celananya. Tono hanya tersenyum sementara Eko memandangnya dengan muka merah. Selama perjalanan jantung Eko berdebar-debar keras, walaupun ia seorang prajurit tetapi dalam hal percintaan ia lemah. Tono mengambil kesempatan itu dengan membuka celananya dan memperlihatkan kontolnya yang besar dan memain-mainkkannya di hadapan Eko setelah melihat reaksi Eko yang tampaknya juga seorang GAY. Tono terus memperhatikan Eko yang menegukkan liur di tenggorokkannya dan juga mukanya yang memerah disertai dengan berdirinya kemaluan Eko.

Eko dengan wajah malu-malu dan secara diam-diam terus memandangi kontol Tono yang besar itu, dan akhirnya sebagai ucapan terima kasihnya ia pun mulai memberanikan diri dan memegang kontol Tono dan mengocoknya. Tono menggeliat kesenangan. Tubuh Tono yang besar dan kekar itu juga membuat sang prajurit segan apalagi sering terjadi kasus mahasiswa dan TNI yang membuat Eko harus ramah terhadap mahasiswa. Tono langsung menarik kepala Eko dan prajurit yang sudah tidak tahan lagi dengan nafsunya itu langsung menyambar kontol Tono.

Tono menikmati kuluman itu hingga meninyapun menetes kedalam mulut sang prajurit. Setelah mereka selesai bermain, mereka pun berkenalan. Sebuah perkenalan yang terlambat. Eko banyak bercerita bahwa memang dirinya sebenarnya GAY, tetapi ia selalu melampiaskan nafsu seksualnya kepada banyak wanita. Ia tak pernah mencintai wanita, sementara wanita hanya dijadikannya sebagai tempat pemuas nafsu. Sejak menjadi pasukan elit ia selalu dikenalkan kepada wanita dan bahkan diharuskan bergilir memainkan wanita oleh seniornya.

Saat bermain, bukan wajah wanita yang dibayangkan melainkan tubuh-tubuh prajurit-prajurit yang seksi itu. Akhirnya lama-kelamaan kebiasaan itu semakin membuatnya ketagihan untuk menjadikan wanita semakai tempat pemuasan nafsunya. Ia tak pernah puas dengan satu wanita karena ia tak pernah mencintai wanita, ia bingung saat kemana harus mencurahkan isi hatinya dan akhirnya pelampiasan itu larilah kepada wanita. Sungguh malang nasib wanita yang menjadi korban dari orang yang juga menjadi korban lingkungannya sendiri.

Baru kali ini Tono melihat tetesan air mata jatuh mengalir dari mata seorang prajurit. Ia mengusapkan tetesan air mata itu dan membawa kepala Eko ke atas dadanya. Ia pun masuk sebagai tentara agar mampu menghilangkan perasaan dirinya sebagai seorang GAY, namun justru semakin menyiksanya dan hanya menipu dirinya sendiri. Eko pun berkata mulai hari ini ia akan berhenti mempermainkan wanita jika Tono mau menjadi kekasihnya.

Tono yang juga ngebet banget sama Eko langsung menerima tawaran Eko. Tiba-tiba lampu kereta menyala dan kereta telah tiba di Semarang. Namun Eko tidak hendak turun dan Tono pun heran. Tono berkata, bukankah kamu akan ke Semarang? Eko pun menjawab, aku ke Semarang hanya untuk menyakiti hati seorang wanita, karena hari ini aku telah menemukan kekasihku dan jati diriku yang sebenarnya. Aku akan ikut kekasihku ke Surabaya. Tono pun senang sekali mendengar hal itu, dan akhirnya keretapun melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Selama perjalanan tak ada masalah dengan tiketnya apalagi ia seoang tentara.

Dan akhirnya prajurit itu menemukan cinta sejatinya dan menentukan jalan hidupnya yang terbaik. Namun mereka berharap agar masyarakat bisa menyadari hal ini dan agar orang-orang seperti mereka ini tidak larut dalam keputus asaan dan hal-hal lain yang sangat merugikan. semoga mereka mau mengambil pelajaran dari kisah ini.

Rabu, 11 April 2012

Liburan Bersama Paman Di Desa

Liburan sekolah yang menyenangkan, aku menyetir mobilku sendiri menuju rumah kakek di desa. Rumah kakek memang cukup jauh dan biasanya liburan seperti ini selalu saya isi dengan mengunjungi rumah kakek. Yang paling saya sukai disana adalah pemandangan desanya dan juga hari-hari dimana kami sekeluarga berpesta jagung di sawah.

Perjalanan yang jauh membuatku sangat lelah, dan setiba di rumah kakek aku langsung mandi. Tidak seperti biasa, rumah kakek kini sepi, kakek pergi ke rumah adiknya dan rencananya akan menginap di sana karena pernikahan cucunya. Sementara aku disini sendiri ditemani dengan pamanku yang kebetulan sedang mendapatkan libur tiga hari setelah lembur malam. kebetulan paman juga lelah dan kami tidak ada rencana untuk ikut kakek ke rumah adiknya itu.

Setelah mandi, sore itu juga aku diajak pamanku ke sawah melihat jagung yang sudah siap panen sambil menunggangi RX-King miliknya. Kami pun tiba di gubuk milik kakek dan setelah meletakkan barang-barang, aku berlari ke sungai kecil yang ada di dekat sawah kakekku. Kubasuh mukaku dan kurasakan sejuknya air sungai yang jernih itu. Sementara pamanku mulai asyik memetik jagung dan menyiapkan perapian.

Perapianpun menyala dan jagung beserta kulitnya dimasukkan, sambil menunggu jagung matang, paman langsung membuka pakaian sementara tubuhnya yang kekar dan mulus itu membuatku terangsang. Paman pun mulai masuk kedalam sungai dan mandi, sementara aku hanya menikmati tubuhnya dalam air. Tanpa sadar ia langsung menarikku ke dalam air dan aku pun jatuh dan akhirnya basah. Aku malah tertawa dan ia pun menyuruhku membuka baju, dan akhirnya kulucuti seluruh pakaianku. Kami pun mandi bersama.

Suasana saat itu memang sedang mendung dan angin yang berhembuspun sangat dingin, sementara suasana di sana sangat sepi dimana orang-orang umumnya telah meninggalkan sawah mereka. Kurapatkan tubuhku ke tepi dan melihat jamku, ternyata telah menunjukkan jam tujuh sore. Kami pun bangun dan aku mulai menjemur pakaianku yang basah di gubuk milik kakek. Kami masih telanjang hingga aku menggigil kedinginan dan akhirnya pamanku mendekap dari belakang. Saya pun duduk di dekat perapian dalam dekapan paman. Aku merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang, namun semakin tenang setelah kehangatan api dan tubuh paman mulai menyelimuti diriku.

Paman merebahkan dirinya kebelakang dan aku pun berbalik. Kulihat milik paman yang menegang dan berdiri tegak ke atas seolah-oleh berkata hisaplah aku. Aku pun berbalik dan memainkan milik paman namun paman tetap diam, dan aroma maskulin itu terasa masuk ke hidungku membuatku mabuk dan langsung menjilati milik pamanku.

Tanpa sadar tangan paman mendorong kepalaku sehingga kontolnya masuk kedalam mulutku, dan aku mengerti bahwa ia ingin agar aku mengulum miliknya. Ia pun bangun dan meraih milikku sehingga kami berada dalam posisi enam sembilan. Ia mulai menjilati dan menghisap kontolku. Oh kenikmatan yang tak dapat digambarkan dalam suasana malam di atas hamparan rumput di sawah. Kami pun teringat jagung kami dan berhenti melakukan aktivitas sejenak dan mencicipi jagung yang tadi kami bakar.

Setelah menyantap hidangan malam yang nikmat, paman langsung menyodorkan hidangan penutup. Ku kulum milik paman dan akhirnya paman mencabutnya dan menancapkannya kedalam anusku. Tancapannya itu membuat pejuhku keluar dan akhirnya semakin cepat ia bekerja dan berhenti sejenak menikmati pejuhnya mengalir dalam anusku. Kami pun bangkit dan mencuci milik kami masing-masing dan mengenakan pakaian.

Malam itupun kami pulang, namun dalam perjalanan yang dingin itu aku hampir mengigil karena pakaian basah yang kukenakan. Tetapi kehangatan tubuh paman membuatku tetap hangat selama dalam perjalanan. Kami pun sampai di rumah dan langsung menuju kamar mengunci pintu rapat-rapat dan merebahkan diri bersama tanpa busana menikmati nikmatnya tidur berdua. Aku bangun dan memandang wajah paman, ia tersenyum memandangku dan mulai menarik wajahku dan melumat habis isi bibirku, dan kami menikmatinya hingga tertidur.

Selasa, 10 April 2012

Kamar Kencanku

Kamarku terletak di sudut ruangan di samping kamar mandi. Pada dinding sebelah kiri menempel gambar seorang pria dengan tubuh sexy sementara pada dinding sebelah kanan tertempel gambar wanita cantik dengn tubuh sexy pula. Keduanya sengaja kuletakkan di kamar agar tidak mengundang kecurigaan, lagipula aku sudah jenuh hidup sendiri.

Hari itu aku mengajak teman-temanku ke rumah untuk mengerjakan PR bersama, mereka asyik ngobrol dan mengerjakan PR di kamarku. Semuanya adalah cowo-cowo, dan sebagian dari mereka senang sekali memperhatikan dan membicarakan gambar wanita yang berada pada dinding sebelah kanan. Tanpa sengaja kuamati Toni yang terpana bahkan sesekali menegukkan liurnya ketika melihat gambar di samping kiri. Wah sepertinya Toni adalah sasaranku kali ini. Seperti biasa para gay hasil seleksi kuajak nginap dirumahku suatu hari.

Dan Esoknya sepulang sekolah kuajak Toni menginap di rumahku. Kami pun tidur berdua. Aku berpura-pura tidur sambil memperhatikan Toni yang terus memandangi gambar yang menempel pada dinding sebelah kiri. Gambar pria macho. Kulihat celana Toni semakin mengembang dan kontol Toni seakan-akan mencuat keluar.

Kubangun dan kutarik celana Toni dan langsung kuhisap kontol Toni dan membuat Toni terkejut bercampur senang.
"Enak Ton," kataku.
"Wah enak sekali, rasanya tak bisa kukatakan" ujar Toni.
"Mau yang lebih enak lagi?" kataku?

Lalu kubuka celanaku dan mulai duduk diatas badan Toni sambil mengatur posisi agar kontol Toni memasuki lubang anusku.
"Oh...enak sekali, kamu belajar dari mana Di...?"
Lalu kujawab, "aku belajar dari semua pria yang kukerjai"

Sambil naik turun aku menikmati kontol Toni keluar masuk anusku. Kuambil tangan Toni dan kusuruh mengocok kontolku. Sungguh luar biasa, dua kenikmatan sekaligus kurasakan. Toni yang belum terbiasa dengan perlakuan itu langsung menarik kontolnya dan memuncratkan maninya keluar. Aku pun menjilati cairan putih yang membasahi perut toni sambil membuka baju Toni. Kubuka bajuku agar hubungan ini terasa lebih nikmat lagi. Kucium bibir Toni dan kulumat dan kumainkan lidahnya sambil mengatur posisi memasukkan kontolku kedalam anusnya.

Kutancapkan anusku dalam-dalam, dan kudorong keluar masuk sambil terengah-engah. Oh enaknya sambil negntot kujilati dan kuhisap puting susu Toni. Kujilati seluruh tubuhnya. Rasa enak itu membuatku menggigit-gigit puting susu Toni dengan pelan. Akhirnya aku tak kuat menahan spermaku dan kutancapkan dalam-dalam dan kubiarkan mengalir dalam anus Toni. Toni yang begitu pendiam hanya diam saja menikmati permainanku. Kucium dia dan kubiarkan kontolku menempel dalam anusnya, dan kulumat bibirnya hingga akhirnya kontolku mengecil dan keluar dari lubang anusnya. Kami terus menikmati permainan lidah kami dan belaian serta usapan tangan-tangan kami.

Tempat tidurpun menjadi berantakkan dengan tingkah kami yang menggeliat kesana kemari. Toni yang sudah tegar kembali untuk memulai babak ke dua, langsung menyuruhku nungging dan memasukkan kembali kontolnya kedalam anusku dan kali ini ia tampak profesional dengan bersemangat memasukkan dan mengeluarkan kontolnya. Aku menikmati permainan ini hingga air mani Toni muncrat di dalam anusku. Setelah itu Toni langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan tidur terlentang menghadap ke atas.

Aku merasa ingin buang air kecil, dan langsung menuju kamar kecil yang berada di sebelah kamarku. Tanpa ketahuan aku ke kamar kecil dan buang air kecil juga membersihkan kontolku agar bisa dilumat Toni. Aku kembali ke kamar dan langsung menuju tubuh toni. Aku langsung duduk di atas dada toni dan menyodorkan kontolku ke mulut Toni. Toni membuka mulutnya dan membiarkan kontolku keluar masuk mulutnya. Sesekali kontolku lepas dan kuarahkan di atas bibirnya sementara ia menjilati kontolku yang bergerak maju mundur.

Ia terus menghisap dan menjilati kontolku. Aku menikmatinya hingga aku tak tahan lagi dan mengocok kontolku hingga spermaku kusemprotkan ke wajah Toni. Setelah itu kujilati dan kuhisap wajah Toni yang penuh sperma itu. Toni menikmatinya hingga akhirnya kami lelah dan tertidur dalam posisi yang menyenangkan dimana tubuhku menindih tubuh Toni.

Subuh menjelang dan aku terbangun duluan dan mulai menikmati sarapan bibir Toni yang membuat Toni terbangun. Akhirnya kurasakan kontol toni yang mengeras mengisyaratkan telah siap untuk digunakan. Aku langsung duduk di atas tubuh Toni dan mundur untuk kemudian memasukkan kontol Toni kedalam anusku dan melanjutkan aksi semalam. Kami menikmati kembali hubungan ini dan akhirnya kami harus bangun dan karena sekarang adalah hari minggu, berarti saya harus mengantar Toni pulang.

Dua minggu kemudian aku mengajak beberapa kelompok teman lagi ke kamarku sambil mencari-cari siapa pasangan kencanku malam nanti. Dan seperti biasa aku menikmati malam mingguku dengan calon pilihanku itu. Tak terasa telah sepuluh pria yang kukencani dalam beberapa bulan ini. Belum termasuk yang datang kembali untuk menikmati tubuhku, namun akhirnya aku sadar dan mulai menghentikan kebiasaan burukku dan memiliki rencana untuk mencari seorang pasangan sejati, setia dan menjadi peganganku seumur hidupku. Dari kesepuluh teman kencanku tentu saja hanya akan ada satu calon yang pantas menjadi pendamping hidupku untuk selamanya.

Senin, 09 April 2012

Kupu-Kupu Malam Bersama Empat Prajurit

Seorang bocah berusia 20 tahun. Oh sudah tidak bisa dikatakan bocah lagi rupanya, ya.. ia adalah remaja yang berusia 20 tahun. Pekerjaan sehari-harinya adalah sekolah dan melamun, apakah melamun adalah sebuah pekerjaan? Mungkin tidak bagi anda tetapi ya bagi dia. Sejak mengetahui dirinya seorang yang berbeda ia semakin menjauhkan dirinya dari teman-teman. Ia pernah mencoba mendekati seorang gadis namun perasaannya sma saja namun ketika berada dekat dengan seorang pria yang boleh dikatakan biasa, perasaan itu selalu muncul. Bingung ingin dilarikan dan disembunyikan kemana perasaan itu. Ingin bercerita kepada orang tua tetapi takut orang tuanya tidak akan bisa menerima kenyataan ini.

Hari-harinya dipenuhi ketakutan dan kekecewaan, ia pun malu menunjukkan jati dirinya. rasa iri timbul ketika melihat teman-temannya berpasangan dan memiliki kekasih, ia pun mencoba menjalin cinta untuk menutupi diri tetapi rasa malu ini tidak dapat dikuasainya apalagi ketika berpacaran, lagaknya seseorang yang dingin dan biasa saja. Hingga suatu saat karena pengaruh film ia mencoba mencium sang kekasih, bukan rasa nikmat dan senang yang didapat ketika memeluk dan mencium kekasihnya, justru rasa gerah, jijik dan mual terhadap wanita menguasainya. Ia pun bingung dan hubungan pun putus dengan situasi yang menyedihkan.

Malam-demi malam ia merindukan kasih sayang, seorang kekasih dan juga seorang teman pria. Setiap malam sosok pria selalu menemani mimpi basahnya. Entah apa yang ada dibenaknya hingga malam itu ia pun ingin menunjukkan jati dirinya terhadap orang-orang sejenisnya. Di dalam pikirannya yang ia ketahui hanyalah bahwa orang-orang seperti dia hanya bisa ditemui di sepanjang malam dan di sepanjang tempat-tempat tertentu. Dengan bermodal penampilan tubuh dan pakaian milik kakaknya diam-diam ia mulai mencoba keluar di malam hari hanya untuk menunjukkan jati dirinya dan mencari teman-temannya yang sejenis.

Malam yang dingin dan gelap membuatnya kesal menunggu, hingga saat yang diinginkannya tiba. Beberapa tentara yang kesepian sedang mencari mangsa, ia pun melihat dan ingin mencicipi sesuatu yang baru maka ditariklah ia untuk memasuki sebuah mobil hijau yang berisi sekelompok tentara yang sedang haus wanita sehabis melaksanakan pendidikan. Sanagt beruntung dia karena tak ada wanita dan wanita-wanitaan lain lagi saat itu karena sudah diboking habis oleh om-om senang. Ini akan menjadi pengalaman yang pertama baginya.

Ditengah gelapnya malam, mobil hijau itupun meluncur ke sebuah kos-kosan yang biasa disewa oleh para tentara nakal tersebut untuk menikmati kenikmatan sehabis mengikuti jenuhnya pendidikan dan kekerasan. Seolah-olah hanya itu hiburan yang pantas bagi mereka.

Didalam sebuah kamar yang diterangi dengan lampu remang-remang mereka mulai mengajaknya minum-minum. Ia pun meneguk minuman merah itu hingga sedikit terasa kantuk, lalu tanpa basa basi salah satu dari mereka menyodorkan kontolnya untuk kunikmati. Satu persatu aku mengulum kontol mereka, sementara mereka membuka pakaianku hingga habis dan menyuruhku nungging. Sambil mengulum dua kontol prajurit dalam mulutku, seorang bintara yang kulihat berpangkat vv mulai membasahi anusku dan memasukkan miliknya kedalam anusku.

Aku secara respon mengerang kesakitan karena ini adalah pengalaman pertamaku, namun mereka tak mengindahkannya bahkan tak membiarakn mulutku berbicara karena ditutupi oleh dua buah kontol yang berotot. Satu lagi ternyata seorang bintara yang sedang asyik minum dan menghisap rokok sambil duduk. Setelah bintara yang satunya puas bermain dengan anusku, diikuti dengan prajurit yang sedang kukulum kontolnya.

Namun prajurit yang satu lagi tetap bermain dengan kontolnya di dalam mulutku hingga cairan putih kluar dan membuatku muntah dan menghilangkan kenikmatanku. Namun ia menampar aku ketika aku muntah di hadapannya membuatku semakin tegang. Aku hanya bisa menangis dan membiarkan mereka menikmati keperjakaanku, hingga akhirnya bintara yang diam tadi bangkit dan mulai bergantian mengadu kontolnya kedalam anusku.

Aku merintih menahan rasa sakit dan bercampur enak. Setelah mereka selesai, mereka mulai satu persatu ke kamar kecil dan mencuci milik mereka. Aku bangun dan menyodorkan milikku kepada mereka, mereka menampar dan mendorongku sambil berkata

"Dasar bencong kurang ajar, sudah syukur kami mau mengentot kami, jangan kira kami mau menghisap punyamu".
Yang lainnya pun berkata
"sebaiknya kamu operasi saja milikmu itu dan menjadi wanita sejati", sambil tertawa terbahak-bahak.... dan akhirnya mereka meninggalkanku sendiri dalam ruangan itu sambil melemparkan selembar uang lima puluh ribuan sambil berkata
"kalau mau pulang, pulang saja sendiri dan ini ongkosnya".

Setelah itu mereka pergi dan pemilik kos yang juga memiliki potongan militer datang dan menikmati tubuhku sebelum menendangku keluar dari kamar. Akhirnya aku menyadari jalan yang ku tempuh adalah salah. Dengan penuh air mata dan kesedihan yang mendalam aku pun berlari menuju ke sebuah jembatan. Beban hidup, frustasi, dan trauma yang berat ini membuatku melupakan segalanya dan mengambil jalan pintas yang lebih salah lagi dengan menerjunkan diri ke bawah jembatan dan akhirnya kisah ini berakhir.

Mungkin masih banyak kupu-kupu seperti dia yang masih tetap bertahan dalam pahitnya kehidupan ini, semoga mereka mendapatkan kebebasan dan kembali memperoleh haknya sebagai manusia di negara tercinta ini. Tidak semua orang bisa beruntung dalam hidupnya, ini hanyalah sebuah kisah yang bisa dijadikan contoh kepada para manusia yang melupakan keberadaan kami.

Minggu, 08 April 2012

Liburan Yang Menyenangkan di Pantai

Para peselancar itu kesana-kemari bermain dengan ombak. Tubuhnya yang mengkilap diterpa matahari dan cipratan air laut tak mengurangi semangat mereka untuk berselancar. Sementara itu sekelompok orang duduk-duduk di tepi pantai diatas hamparan pasir menikmati peselancar itu bermain dengan ombak. Sementara di kejauhan, tampak penjaga pantai yang berlalu lalang mengawasi pengunjung yang sedang menikmati pantai dan tubuh-tubuh mulus yang bertebaran disana-sini.

Hari itu seorang peselancar baru ingin mencaba papan selancarnya diatas gulungan ombak yang tinggi. Sekali dua kali ia hampir berhasil, sementara awan semakin menggulung hitam di angkasa menandakan hujan akan turun. Angin semakin kencang dan ombak semakin besar, sementara teriakkan untuk berhenti melakukan aktivitas di laut dikumandangkan. Terlena oleh ombak dan papan seluncurnya yang baru, peselancar pemula tadi terus asyik bermain hingga disapu ombak yang tinggi sekali dan karena lelahnya ia tak sanggup untuk kembali ke tepi. Ia terus terseret arus dan bersama papan seluncur barunya ia menuju ke tengah laut. Ketakutannya membuat ia tak mampu bergerak dan berteriak sehingga tubuhnyapun mulai keluar masuk air. Seteguk demi seteguk air diminumnya, ibarat ia harus menghabiskan seluruh air yang ada di hadapannya.

Seorang penjaga pantai yang jeli melihat peristiwa itu, dan dengan kepiawaiannya berenang ia mengejar sang pemula dengan membawa ban penyelamat. Sang pemula yang ternyata bernama Ridwan sudah pingsan dan terkulai lemas saat diselamatkan. Para penyelamat pantai itu sibuk memberikan pertolongan, dan salah satu dari mereka memberikan pertolongan nafas buatan kepada Ridwan. Satu dua tiga...tekan... satu dua tiga...tekan... Beberapa kali bibir itu saling bertemu hingga tiupan yang terakhir ridwan terbangun dan langsung terbatuk dan mengeluarkan air. Saat bangun yang pertama kali dirasakan Ridwan adalah belaian hangat di kepala sementara sesosok pria ada dihadapannya tersenyum manis dengan bibir basah akibat menolongnya. Sang penjaga pantai itupun langsung mangangkat dan menggotong Ridwan menuju ruang pertolongan yang sepi. Di sana tinggal kami berdua sementara penjaga yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dalam perjalanan tadi aku merasakkan sesuatu yang berbeda, detak jantungku berpacu dengan keras sekali, terutama saat memandang wajah sang penolong.

Tubuh Ridwan masih lemas ketika sang penolong melucuti pakaiannya dan hendak memberikan pakaian baru yang hangat. Namun sang penolong tercengang melihat kontol Ridwan berdiri tegak sementara muka Ridwan yang merah disembunyikan di balik kedua tanggannya. Sang penolong yang bernama Richard ini akhirnya membuka tangan Ridwan dan berkata

"Kau memang sangat membutuhkan pertolonganku", dan kemudian tanpa mampu mengeluarkan sepetah katapun aku berada dalam ciumannya sementara tangannya mulai memainkan batang penisku yang menegang. Aku merasakan sesuatu yang luar biasa saat itu dan karena tidak terbiasa aku langsung memuntahkan maniku dan membasahi tubuhku. Richard bangkit mengambil pakaian basahku dan membersihkan bekas air maniku tadi. Setelah itu ia mengambil pakaian kering miliknya dan memberikannya padaku untuk kukenakan.

Ia memakaikan baju ke tubuhku setelah itu mengecup keningku sementara aku kemudian mengenakan celana yang diberinya namun tanpa celana dalam karena ternyata berbeda ukuran. Aku terduduk lemas sementara ia pun membuatkan segelas teh panas dan memberikannya padaku. Aku meneguk teh itu sedikit demi sedikit sambil memperhatikan Richard yang sedang berganti pakaian. Kali ini ia sedang memakai bajunya kemudian memakai celana dalam dan mulai memasukkan celana panjangnya ke kaki kirinya.

Aku langsung bangkit dari tempat dudukku dan mendekati richard. Kupeluk ia dari belakang dan kumasukkan jari-jariku kedalam CD nya sebelum ia sempat menaikkan seluruh celana panjangnya. Richard langsung melepaskan tangannya dari celana panjangnya dan mulai menarik CDnya ke bawah kemudian berbalik dan membiarkanku menghirup kontolnya. Kujilati sedikit demi sedikit dan akhirnya kuhisap dan kukulum dengan penuh gairah. Richard hanya mengelus-elus kepalaku sambil mendorngnya keluar masuk mulutku. Mungkin karena terlalu nikmatnya hingga pinggul richardpun ikut bergoyang yang membuatku bertambah semangat.

Ia akhirnya menahan kepalaku dan memainkan kontolnya dengan cepat sekali keluar-masuk kedalam mulutku hingga akhirnya menancapkannya dalam-dalam kedalam tenggorokkanku. Aku pun tak dapat bernafas saat itu juga, dan kurasakan aliran hangat di kerongkonganku. Akhirnya ia melonggarkan kontolnya dan aku dapat bernafas lega. Kujilati kontolnya hingga terdengar suara langkah seseorang menuju kemari dan aku pun melepaskan mulutku dan kembali duduk di atas sebuah ranjang peristirahatan yang tadi kugunakan milik petugas penjaga pantai disini. Richardpun menarik CDnya dan mengenakan celana panjangnya. Ternyata terdengar suara pintu diketuk dan ternyata penjaga pantai yang lain datang dengan membawa makanan untukku. Richard mengambilnya dan aku yang tak ingin kehilangan saat-saat romantis ini dengan manja tertidur agar terlihat masih sakit dan menikmati makanan itu dari tangan richard. Richardpun tersenyum sambil menyuapiku.

Penjaga itupun mengatakan hendak pulang dan setengah jam lagi akan datang penjaga yang baru. Richard terus menungguku hingga akhirnya penjaga pengganti telah tiba untuk memenuhi tugasnya. Richard akhirnya pamit padaku, sementara aku menunggu kedatangan orangtuaku yang akan menjemputku. Sang penjaga baru itu bodynya boleh juga, dan tanpa sadar aku terus menatapnya hingga ia pun tiba-tiba menoleh dan membuatku terkejut. Namamu Ridwan kan, Iya jawabku. Tadi orangtuamu ketika dihubungi mengatakan mereka tidak bisa kemari hingga esok pagi, dan mereka menitipkanmu disini. jadi selama disini kamu adalah tanggung jawab saya. Aku mengangguk-ngangguk saja karena sudah lelah dan ingin tidur.

Malam itu sangat sepi hanya kami berdua yang ada di ruangn itu, sementara beberapa penjaga bertugas diluar dan dalam jam-jam yang ditentukan datang untuk melapor. Sementara di kejauhan terdengan suara nyanyian dan tawa orang-orang yang masih menimati pantai di malam hari. Alangkah menyenangkan kataku jika aku bisa ikut bermain di luar sana, namun alangkah menyenangkan pula pengalaman yang kualami tadi bersama Richard. Aku terus membayangkan Richard dengan tubuhnya yang sexi itu dan membuat kontolku berdiri, sementara tanpa sadar aku tak menggunakan CD sehingga kontolku terlihat jelas menyembul membuat celana yang kukenakan mengembung. Penjaga baru yang dari tadi sibuk menulis pun mulai memperhatikan celanaku, sementara jika ku alihkan pandanganku kepadanya ia selalu berbalik menulis.

Aku tak peduli apakah ia suka atau tidak tetapi sambil membayangkan Richard aku memainkan kontolku sambil jari-jariku menari-nari di dalam celanaku. Mataku terpejam membayangkan ciuman Richard tadi, dan samar-samar tercium bau maskulin kontol seseorang di hidungku. Aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku, dan ketika kubuka mataku, kontol sang penjaga sudah berada tepat di depan bibirku. harumnya kontol itu membuatku tak tahan dan kupandangi wajah si penjaga itu yang telah membukakan celananya untukku, aku pun menjilati dan menghisap miliknya. Kujilati kepalanya dan kuhisap akhirnya kujilati batangnya hingga ke buah zakarnya, kutarik-tarik sedikit dengan gigiku dan kukulum lagi batang penisnya dalam-dalam mebuat sang penjaga itu keenakan sambil mengusap-usap dada dan perutnya dengan kedua tangannya.

Keasyikan kami terganggu oleh suara langkah seseorang. Akhirnya ia mencabut kontolnya dan mengunci kembali celananya rapat-rapat. Ia melihat jam dan ternyata sudah menunjukkan jam sepuluh. Jam sepuluh adalah waktunya melapor bagi para penjaga pantai dan ini adalah jam terakhir untuk melapor setelah itu mereka semua harus pulang. Namun seorang penjaga lagi terus mengobrol dengan penjaga yang kuhisap tadi, dan kudengar dari temannya ternyata ia bernama Joni. Mereka terus mengobrol sambil merokok dan minum kopi. Kupikir mereka akan terus mengobrol hingga pagi dan aku tak bisa menikmati malam-malam ini berama Joni lagi. ku langsung membalikkan badanku dan tertidur.

Setelah lama tertidur aku bermimpi Richard memelukku dari belakang dan membuka celanaku. Ia meraba-raba kontolku dan tiba tiba sja aku terbangun karena sesuatu yang hangat mencoba memasuki anusku. Ketika kuterbangun aku sudah berada dalam pelukan Joni dan tangannyapun memegang kontolku yang menegang. Joni membasahi tangannya dengan liurnya dan mulai membasahi pantatku. Aku yang ngantuk berat saat itu tak peduli lagi saat secara perlahan-lahan Joni memasukkan batang penisnya kedalam anusku dengan cara samping. Aku semakin menggeliat keenakan saat ia memaju kontolnya keluar masuk anusku. Aku berbalik dan membuat kontolnya lepas, Joni pun bangun dan mengangkat kedua kakiku mengangkang ke atas dan mulai menindih pantatku dengan kontolnya dan ia pun melanjutkan aksinya di atas tubuhku yang terlentang menghadap ke atas.

Ia terus memaju kontolnya sambil sesekali menciumku. Aku sedikit merasa sakit, dan aku menyuruhnya untuk perlahan-lahan karena ini adalah pertama kalinya melakukan hal ini. Ia pun mulai melakukan perlahan-lahan kemudian memperbanyak cairan agar aku tidak merasa sakit dan semakin cepat ia mengayunkan pantatnya dan karena kenikmatan itu lebih dahsyat, maniku keluar dan langsung membasahi perutku. Joni tak peduli dan terus mengentotku hingga akhirnya ia mencapai puncaknya dan berhenti serta mengeluarkan cairan putih diatas tubuhku. Kemudian ia mulai menjilati cairan putih yang ada diatas tubuhku terus keatas hingga menuju Bibirku. malam itu terasa sangat romanti bagiku. Aku pun kahirnya tertidur lelap di dalam dekapan Joni. Hingga subuh menjelang Joni yang duluan terbangun langsung mencium leherku dan memasangkan celanaku. Setelah itu ia membuka jendela dan pintu agar kami bisa menghirup udara pagi dan merasakan sinar mentari.

Joni pun menyuruhku mandi dan sayapun mandi di kamarmandi sebelah dan kemudian di tempat mandi yang terbuka yang hanya dibatasi oleh dinding tembok itu Joni datang dan langsung melepaskan pakaiannya dan ikut mandi bersama. tanpa basa-basi kami berpelukan dibawah kucuran air, berciuman dan menggesek-gesekkan kontol kami karena nikmat. Joni pun muali menyabuniku dan aku menyabuni Joni. Joni mengocok dan menghisap kontolku di bawah aliran air, dan secara bergantian akupun melakukan hal yang sama kepada joni. Di pagi yang sepi itu kami benar-benar melakukannya berdua hingga akhirnya kami selesai mandi dan mengenakan pakaian kami dan kembali ke kamar.

Selang beberapa waktu seorang penjaga lagi muncul dengan membawakan sarapan pagi untukku, dan kulihat ternyata Richard!! Oh senang hatiku saat kulihat Richard datang. Saat itu pula Joni harus pergi dan penjagaan saat itu kini dilakukan oleh Richard. Setelah joni pergi Richard langsung menyambarku dan menciumku dengan hangat. Kupegang kontol Richard yang membesar, dan ternyata kontol Richard tak sabar untuk keluar menimati jilatan lidahku. Kubuka retzleting celana richard dan kukeluarkan isinya, akhirnya kujilati dan kukulum-kulum. Senang sekali rasanya hari ini, mungkinkah hari ini adalah hari keberuntunganku dapat menikmati dan merasakan cinta yang sesungguhnya.

Tak terasa air sperma Richard menetes dalam mulutku dan kuteguk hingga tetes yang terakhir. Rihard langsung memasukkan kontolnya dan hendak meraba kontolku, dan kukatakan jangan Richard, sebentar lagi orang tuaku akan datang. Richardpun mengurungkan niatnya meraba milikku. kami pun sarapan dan ternyata hari ini aku sarapan dua kali, sarapan bubur putih cair milik Richard dan sarapan roti ditemani secangkir teh hangat. Orang tua ku pun lima belas menit kemudian tiba dan mengajakku pulang. Richard membungkuskan pakaian basahku dan aku boleh membawa pakaian Richard sebagai kenang-kenangan. Richardpun berkata, liburan nanti kamu harus ke sini lagi.

Dan kukatakan pasti aku kesini karena aku takkan mau kehilangan liburan yang paling menyenangkan dan memuaskan ini. Akhirnya aku dan orangtuaku pun pulang dengan mengendarai mobil orang tuaku. Dari jauh tampak Richard melambaikan tangannya padaku dan kubalas pula lambaian tangannya itu. Di jalan aku melihat joni dan aku tak sempat melambaikan tangan karena ia tak melihatku, ia tampak berjalan menunduk sambil tersenyum kegiranagn. Seolah-olah ia sedang mengalami kebahagiaan ahri ini, mungkinkah kebahagiaan yang didapat malam itu bersamaku. Aku pun duduk diam selayaknya anak manis di kursi belakang mobil ayahku dan kedua orangtuaku memandangku dengan heran, karena selama perjalannan aku tersenyum terus. Tersenyum puas bercampur senang, karena inilah pengalamanku bercinta yang pertama dan sebuah liburan yang sangat menyenangkan di pantai Kuta.

Sabtu, 07 April 2012

Ayahku Seorang Gay

Waktu kecil sungguh adalah masa yang sangat membahagiakan bagiku. Limpahan kasih sayang kurasakan dari orangtuaku. Pun secara materi, kami juga tidak kekurangan, hingga seringkali aku dihadiahi mainan2 yang membuatku merasa anak paling beruntung di dunia ini. Kasih sayang yang kuterima bertambah komplit, karena aku merupakan cucu pertama, maka ke dua kakek nenekupun sangat memanjakanku.

Kebagian yang kuterima lambat laun kurasa berkurang. Saat usiaku sikitar 10 tahun, ibuku makin jarang di rumah karena kesibukanya. Tetapi ayahku, yang membuka toko dirumah, selalu mencoba menghiburku. Ya, ayah bagiku adalah sosok paling sempurna di mataku, beliau selalu ada jika aku butuhkan, aku seperti tak berdaya jika tak ada ayah. Walau menurut orang lain, ayah terlalu santun dan lembut untuk ukuran seorang lelaki, tapi bagiku beliau adalah segalanya. Ketidak hadiran ibu yang makin sering, dengan alasan pekerjaan, tak berpengaruh banyak bagiku, walau aku merasa sedikit terabaiakan.

Belakangan, seringnya ibuku sibuk, kerap membuat orang tuaku bertengkar. Walau ayah selalu membawa ibu ke kamar jika mereka beradu mulut, tapi aku mengetahui bahwa mereka ada masalah. Kadang aku merasa kasihan terhadap ayah, beliau selalu mengalah, jika ibu ada di rumah, ibuku bak seorang ratu yang terus dilayani oleh ayahku. Bahkan untuk mengambil air minumpun, kadang ibu menyuruh ayah. Sesekali aku suka merasa jengkel terhadap ibu. Tapi kepadaku, ibu juga selalu lembut dan tidak pernah marah meski ibu sedang kesal terhadap ayah.

Akhirnya, di usiaku yang 12 tahun lebih, mereka memutuskan untuk berpisah, aku ingat betul waktu itu ibu baru pulang, karena memang sudah sekitar 3 bulan ibu memutuskan diam di rumah orang tuanya dulu. Sore itu mereka memanggilku, mereka tidak mengatakan cerai, tetapi akan tinggal terpisah. Mereka mengijinkan aku untuk tinggal dimanapun kalau aku suka. Tak lebih dari seminggu, ayah meninggalkan rumah, pindah kerumah kontrakan, untuk sementara. Disana ayah kembali membuka toko. Sedang rumah yang kami tinggali, mereka akan jual. Ibu kemudian pindah kerumah nenek. saat itu, aku bingung, tapi karena sekolahku lebih dekat ke rumah nenek, aku jadi ikut ibuku untuk sementara.

Saat itu, merupakan mimpi buruk bagiku, hal yang tak pernah aku bayangkan sama sekali, ketika aku bertanya kepada ibuku, kenapa mereka tinggal terpisah, ibu hanya bilang suatu saat aku pasti mengerti, karena mereka sudah tidak ada kecocokan. Ayahku sendiri selalu mengajaku bicara. Menyakan perasaanku ketika itu. Beliau berusaha supaya aku tidak merasa menjadi korban.

"mungkin ayah menyesali senua yang terjadi, tapi satu hal yang tak pernah ayah sesali dalam hidup ayah, yaitu, ayah mempunyai kamu, kamulah harta ayah yang paling berharga”. Begitu kata ayah ketika dia pertama kalinya membawaku ke rumah barunya. Saat itu ayah terus memeluku, dan kulihat matanya merah. Mata ayah memang sudah seminggu ini sembab. Jika ditanya, ayah hanya merasa bersalah terhadapku. Kata-kata ayah itu selalu aku ingat dan membuatku kuat.

Aku tahu bahwa mereka dijodohkan oleh orang tua. Tapi kulihat mereka cocok dan bahagia. Walau ibuku lebih dominan. Waktu itu aku bertanya dalam hati, apa benar rumor tetangga yang mengatakan ibuku mempunyai kekasih lain. Pertanyaan itu terus berkecamuk di kepala.

Hari pertama tinggal dirumah nenek, sungguh membuatku tersiksa, pagi hari, ibu membangunkanku, biasanya ayah yang melakukanya. Dengan langkah terseret aku berjalan menuju kamar mandi. Biasanya jika aku malas, ayah yang mengendongku, bahkan memandikanku. Ya, ayah tak jarang memandikanku, meski usiaku bukan anak balita lagi. Ayah memang selalu melakukanya jika aku malas mandi. Jika bujukanya tidak mempan, beliau akan mengendongku, dan mau tak mau aku mandi.

Hari itu, aku langsung ke rumah ayah, dan mengadu tentang kejengkelanku.
“ya sudah, tak baik kalau selalu mengeluh, disini dulu aja, nanti sore ayah antar pulang.” katanya. Hari sabtu pertama perceraian mereka, aku langsung menginap dirumah ayah. Ayah bersikap seolah tak terjadi apapun. Sore hari aku bahkan dimandikanya.
"kamu kan sudah besar, harus belajar mandiri” kata ayah waktu itu.

Dan selang beberapa bulan, saat kurasakan burungku mulai gatal dan kemudian aku mengalami mimpi basah, aku tak ragu membicarakanya kepada ayah, karena kami sudah berjanji untuk saling terbuka dan tak boleh ada rahasia. Ayah bicara lembut sambil membelai rambutku.
“nah, bearti kamu sudah besar, sudah baligh, jadi harus hati-hati dalam bergaul.” katanya.
Meski begitu, sifatku tetap saja manja. Selain itu banyak Sifatku yang kata sebagian orang banyak sekali mirip ayahku.

Akhirnya kira-kira setahun setelah mereka berpisah, tak sengaja aku melihat ibu berjalan dengan seorang pria yang usianya mungkin sama dengan ibu. Saat itu aku melihat mereka didalam mobil. Amarahku langsung mendidih, inikah jawaban atas semua pertanyaan ku, ternyata benar, selama ini ibu merasa kurang mendapat materi dari ayah, itu yang kufikirkan saat itu. Waktu itu, aku langsung ke rumah ayah, dan berdian diri di kamar.
“ada apa, dari tadi gak makan?" kata ayah.
Ayah sampai menelpon ibu dan bilang aku akan menginap setelah aku bilang ke ayah tak mau pulang. Ayah terus membelaiaku, akhirnya aku bercerita tentang apa yang ayah lihat.
“Yud, ayah dan ibu sebenarnya sudah bercerai, jadi ibu berhak mendapat yang lebih baik, bukan salah ibu, itu sudah diatur Tuhan” itu kata-kata ayah, selain kata-kata lainya yang diucapakan ayah, guna memberi pengertian terhadapku. Akhirnya, akupun sedikit luluh, saat ayah menyuapiku didalam kamar.
“ayah juga harus cari istri, buat urus ayah” kataku.
“kalau ayah masih lebih suka sendiri, lagian nanti takut gak cocok sama kamu, mending kosentrasi cari uang buat sekolah kamu nanti". Begitu kata ayah waktu itu.
”apa ayah gak kesapian?" tanyaku.
“kan ada kamu” kata ayah.
“hayo mandi, ayah juga mau mandi, dah mau maghrib” kata ayah.
Sore itu, dengan rasa sayang dan iba terhadap ayah, aku mengosok punggung ayah, hal yang bukan pertama kalinya aku lakukan, tapi saat itu, aku benar-benar merasa sangat sedih.
“kok ngelamun, cepat gosokinya, ayah keburu dingin, nanti kamu juga masuk angin” kata ayah.

Perlahan, aku mencoba untuk tidak selalu mengingat perpisahan orang tuaku, ayah menyuruhku untuk giat belajar, daripada mengingat kejadian buruk dalam hidup. Ayah malah menyuruhku untuk meminta pendapat orang lain, sebagai bahan pertimbangan jika aku ada masalah. Dan biasanya aku bertukar pendapat dengan sahabatku, Amir, yang setahun lebih tua dariku. Kebetulan orang tua Amir juga bercerai, bahkan semenjak Amir kelas 3 SD. Ayahnya yang keturunan arab, sudah meninggalkan ibunya demi wanita lain.
”kamu masih lebih beruntung, keluarga kamu semuanya menyanyangi kamu" kata Amir, yang mulai akrab denganku sejak aku ikut pramuka, walau akhirnya aku tidak melanjutkanya.

Dan akhirnya kira-kira tahun kedua perceraian ayah, terjadi hal yang diluar nalarku, hal yang akhirnya mengubah jalan dan pandangan aku akan hidup ini.

Pagi itu, ayah menelponku dan mengingatkanku untuk sekolah, dia malah menanyakanku apa akan datang kerumah, aku bilang tidak. Tapi pagi itu jam pertama dan keduaku gurunya tidak ada, entah fikiran apa yang terbersit, aku akhirnya pulang tanpa ijin. Asalnya aku mau pulang kerumah, tapi kira-kira jam 8 lebih, aku akhirnya memutuskan kerumah ayah. Saat sampai, kulihat toko ayah masih tutup, padahal waktu sudah jam 9 lebih. Aku akhirnya membuka pagar, dan kulihat di belakang toko, tersembunyi ada becak. Aku sempat heran, mungkin ayah dibelakang, fikirku, saat itu kulihat keanehan lain, tirai jendela tertutup setengah. Akhirnya dengan melewati celah sempit samping rumah, aku berjalan pelan, hendak aku panggil dari dekat kamar ayah, fikirku saat itu.

Tapi saat mendekati kamarnya, aku samar mendengar orang cekikikan, akhirnya pelan aku dekati jendela kamar ayah, yang letaknya memang paling belakang.
“kamu kangen ya?" kata ayah.
“iya mas” kata orang menjawab, yang bikin aku kaget, yang menjawab suaranya seorang pria, sedang ayah suaranya sedikit dimanja-manjakan. Rasa penasaran menyelimutiku, pelan-pelan, aku mendekati jendela, dan mengintip di balik celah tirai. Sungguh, pemandangan yang sangat tak biasa aku saksikan, saat itu seorang pria yang kebetulan aku kenal, sedang berdiri bertelanjang dada, dan mengenakan celana training. Yang menjijikan, ayah tengah asyik mengulum putting susu pria yang aku kenal sebagi tukang becak yang kadang mengantar ayah belanja. Sebut saja Bejo, pria berusia sekitar 27 tahun itu, aku bahkan mengenalnya, karena pernah beberapa kali bertemu, bahkan aku tahu kira-kira 8 bulan lalu, ayah meminjamkan uang untuk pernikahanya.

Ayah seperti bukan yang aku kenal, dia seperti seorang yang kelaparan dan terus menjilati tubuh kelam mas Bejo, tubuh yang urat-uratnya seperti mau keluar itu, bagai mainan bagi ayah. Bahkan tak lama kemudian, ayah menurunkan celana mas Bejo, dan tanpa ragu langsung mengulum kontol mas Bejo, kulihat mas Bejo hanya memejamkan matanya.
“enak mana sama istrimu” kata ayah manja.
“enak hisapan mas” kata Bejo, seperti seorang penjilat yang berusaha menyenangkan ayah.
Tak lama ayah membuka sekuruh pakainya, saat itu mas Bejo juga menurunkan celanaya. Dan untuk pertam kalinya, aku melihat kontol ayah yang tegang. Padahal selama ini, meski kadang mandi bersama, tak pernah sekalipun aku melihat kemaluan ayah berdiri seperti itu. Mas Bejo langsung berbaring dan ayah kembali mengulum kontol mas Bejo, aku sebenarnya ingin pergi, tapi entah, kakiku kurasakan berat sekali. Sesaat kemudian, ayah naik diatas tubuh mas Bejo, perlahan dia mengoleskan sesuatu di kontol mas Bejo, kembali aku terbelalak, dari belakang dapat kulihat ayah berusaha memasukan kontol mas Bejo, dan tak berapa lama, kontol itu dengan mudah masuk ke pantat ayah. Kulihat ayah mengerakan pinggul, persis wanita yang ada di film, yang aku tonton secara sembunyi-sembunyi bersama Amir.

Melihat itu, aku seperti bukan melihat ayah, tapi melihat orang asing, tak lama, ayah bergeser kesamping dan nungging, mas Bejo seperti sudah tahu, langsung menancapkan kontolnya dan mengenjot ayah sambil memegang erat pinggang ayah. Satu tanganya kulihat mengocok kontol ayah, adegan itu terus kusaksikan, sampai akhirnya ayahku mengambil baju miliknya dan menutup kemaluanya, dari mulutnya keluar kata-kata.
“ahh, enak, enak”. Sesaat kemudian, mas Bejo pun mendesah hebat, hingga tubuhnya tersungkur di punggung ayah. Aku cepat-cepat pergi, dengan beribu fikiran di benakku.

Sejak kejadian itu, hampir seminngu aku tak ke rumah ayah, dan itu tentu saja membuat ayahku terus menelponku. Akhirnya aku fikir, nanti ayah curiga. Jadi aku kemudian datang.
Ayah langsung percaya saat kubilang "gak enak badan, jadi gak kemana-kamana takut sakit”. Tapi sesekali dia menanyaiku tentang aku yang sesekali terlihat melamun. Aku bahkan sedikit menolak waktu diajak mandi bareng.
“aku kan dah besar, mau belajar mandiri” kataku. Ayah sangat senang mendengar itu, walau tiap malam dia tetap berusaha mengeloni aku. Akhirnya sejak kejadian pertama itu, aku beberapa kali berusaha datang pagi jika ada waktu bebas, tapi tak pernah kupergoki ayahku lagi, sampai akhirnya, kira-kira 3 bulan kemudian, aku kembali mengintip dia bersama lelaki muda lain yang aku tak kenal, tak sampai 3 minggu, giliran mas Bejo kembali yang aku lihat mengagauli ayahku.

Dan kemudian, suatu hari, aku sengaja memancing ayah berbicara. Malam itu, aku sudah dikamar ayahku menyaksikan tv.
“yah, boleh tanya gak? apa ayah waktu nikah sama ibu masih perjaka?" kataku.
“iya" mang kenapa.
“gak, temanku cerita, dia sudah gak perjaka” kataku.
“oh ya, tapi kamu masih kan?" kata ayah.
“iya”.
“tapi yah, gimana kalau aku gak kuat nahan, dan kebabaslan” tanyaku.
“ya, mudah-mudahan jangan, nanti berabe kalau wanitanya hamil, mang dah punya pacar ya?" kata ayah.
“ada sih ya yang aku taksir, cantik” kataku berbohong.
“iya, tapi hati2-hati ya, jangan berdua-dua aja” kata ayah.
“tapi gimana ya yah, kan kadang nafsu seringnya gak bisa dikendaliin?" tanyaku.
“ya iyah, susah juga” kata ayah.
“temenku banyaknya bilang onani aja" kataku.
“oh, mungkin lebih baik dari pada main perempuan?" kata ayah.
"bahaya gak sih yah kalau kebanyakan onani” kataku.
“kan dulu ayah bilang, biasanya perasaan bersalah aja yang timbul, mang kenapa sih nanya-nanya gitu, kamu dah mulai onani ya?" kata ayah.
“gak kok yah” jawabku.

Aku tahu ayah pasti tidak percaya, dia kulihat hanya senyum. Pernah suatu kali ayah bertanya kenapa aku lama di kamar mandi, aku berbohong kencing. Tapi ayah senyum saat memakaikan celana dalam dan melihat kontolku merah.
“kalau nyabunin burung, jangan kenceng, nanti perih, pelan-pelan aja” kata ayah waktu itu, aku hanya senyum.
“soalnya aku suka diledek terlalu kalem yah, jadinya aku berusaha punya pacar” kataku.
“ya, jangan alasannya itu, alasan harus cinta, supaya langgeng” kata ayah.
“nanti kaya ayah ya, kan dijodohin, jadi gak cinta bener” kataku.
“gak juga” kata ayah sambil mencubit pinggangku.
“yah, ada anak SMA, ngajak kenalan, tapi cowok, terus mau kasih-kasih hadiah gitu, aku gak mau, kata teman-teman jangan-jangan dia homo” kataku.
“iya, kamu harus hati, tapi ingat, kamu jangan sampai memperlihatkan ketidaksukaan kamu, kan gak ada orang yang mau jadi homo” kata ayah.

Aku agak tertegun mendengar jawaban ayah, kalau gak ada yang mau, kenapa ayahku homo.
“lalu kenapa dia jadi homo” tanyaku.
“banyak faktor, ada bawaan, salah gaul, coba-coba” kata ayah,
“dulu aku ada yang ngeledek gitu juga ya, gara-gara akrabnya sama Amir, jadinya males lagi pramuka” kataku.
“yang ledek jangan didengerin” kata ayah.
“kalau aku homo, ayah gimana?" tanyaku.
“wah, jangan sampai, tapi apaun kamu, kamu tetap anak ayah dan ayah akan selau sayang sama kamu."
Entah, ayah selau bijak dalam menjawab, tapi ketika bersama pria, kulihat ayah seperti seorang gadis dilanda cinta, aku jadi bingung.

Hal-hal yang kusaksikan pada ayah, membuatku terus melamun, sesekali, bayangan badan mas Bejo, yang berotot, dan berkontol besar, kadang menganggu fikiranku. Meski akhirnya aku mempunyai pacar wanita cantik, tapi disisi lain, bayangan pria yang menyetubuhi ayah, atau bayangan wajah ayah yang sepertinya melambung ke angkasa kadang selalu terlintas. Hingga akhirnya, rasa penasaranku mengalahkan segalanya. Hari itu aku sengaja menyakan Amir tentang kaset, meski dia telah ke SMA, tapi kami tetap berhubungan baik.
“ada nanti kerumah aja" kata Amir siang itu.

Akhirnya sore hari, aku main ke tempatnya.
“ibu kamu ke mana?" tanyaku.
“biasa, jam 8 malam baru pulang" kata Amir.

Akhirnya kamipun menyaksikan adegan demi adegan. Biasanya kami hanya diam dan menonton tanpa membahas. Tapi saat itu aku bertanya kepadanya.
“duh, gimana ya rasanya di isap gitu?" kataku.
“iya” kata Amir.
“Mir kamu bangun gak?" tanyaku.
Amir mengangguk,
"aku juga." kataku. “arab katanya gede ya?" kataku.
“ah, biasa aja, tapi bulunya mayan banyak, sejak 6 SD, aku dah berbulu” katanya.
“aku sih sekarang aja masih jarang."
“liat coba” kata Amir.
“tapi kamu dulu aku liat” kataku.

Amir akhirnya membuka seletingnya, perasaanku saat itu campur aduk, dan benar saja, kontol Amir ternyata diatas rata-rata anak SMA, dengan sedikit melengkung bagian atas dan batang lebih lebar.
“aku mah kecil” kataku.
“mana?" kata Amir melihat kearah kontolku, perlahan akupun membukanya. Itulah, selama ini kalau nonton saling diam.
”ah, mayan juga, lurus lagi" kata Amir. Tiba-tiba Amir meraba kontolku. Akupun melakukan hal yang sama, kami saling cekikikan.
“dah pernah ma cewek?" kataku.
“belum lah, takut hamil”. Aku mengangguk.
“berani gak ngisap” kataku.
“berani, asal kamu juga, aku kan belum pernah ”kata Amir.
“tapi kamu duluan” kataku.

Akhirnya perlahan Amir mendekatkan mulutnya, aku antusias, malah celananya makin lebar ku buka. Kurasakan nikmat saat Amir mengulumnya, walau hanya gerakan ringan naik turun mulut, kemudian Amir berhenti.
“aku sekarang” kata Amir.
Akupun melakukan hal yang sama, juga hanya naik turun mulut dan sebentar.
“ih, rasanya aneh” kataku, dan kurasakan ada bulu nyangkut di gigiku, Amir mengangguk dan tersenyum.
“lagi yuk, tapi bareng” kata Amir, aku mengangguk, akhirnya pelan tapi pasti, kamipun saling mengulum kontol, sampai akhirnya kurasakan ada aliran yang akan keluar.
“aku mau keluar” kataku dengan nafas terengah. Amir cepat mengambil handuk, lalu, ahh, ahh, spermaku kutumpahkan di handuk. Kulihat Amir mengocok kepala kontolnya, tak lama diapun mengambil handuk yang sama, akhirnya ahh ahh, sperma ami kulihat tumpah, jauh lebih banyak, malah kulihat urat-uratnya sampai seperti mau keluat saat kepala kontol Amir kembang kempis.
“enak ya, tapi janji, jangan bilang siapa-siapa ya?" katanya, aku mengangguk.

3 hari kemudian, kami mengulanginya, bahkan kami berani saling mengisap payudara, saat itu aku berfikir, inikah yang ayah rasakan. Usiaku belum lima belas, tapi aku mulai memahami nikmatnya bercinta dengan sesama. Lebih gilanya, hati kecilku berkata, aku ingin bercerita kepada ayah, hal yang selalu aku lakukan jika mengalami sesuatu, bahkan mimpi basahpun aku berani cerita, tapi apakah untuk hal ini aku berani, aku mungkin akan di kira ayahku gila.

Tapi akhirnya, akupun mencobanya, biar ayah fikir aku gila. Malam itu, aku tidur dikamar ayah, hawa sedikit panas, aku membuka bajuku dan hanya mengenakan boxer tanpa celana dalam. Kupeluk ayah dari belakang, akupun bersikap tenang dan berusaha jail seperti dahulu waktu kecil. Kuraba-raba perut ayah.
“kamu ya, becanda aja” kata ayah.
”sana pake baju, nanti masuk angin” kata ayah.
“panas gini" kataku.
Pelan, aku mulai meraba bagian pusar ayah.
“yah, burung ayah kalau bangun gede ga?" kataku.
"ya biasa aja, kamu bukan dah liat” kata ayah, kemudian berbalik menghadapku, lalu dia menarik tanganku dan meletakanya dipinggangya.
“belum kalau bangun, soalnya tidur melulu” kataku.
“mang gak bisa bangun ya yah” kataku.
“bisa, tapi harus sama cewek” kata ayah.
"kalau sama aku dipegang, bangun gak?" kataku.
“ya gak lah, anak sendiri masa bangun” kata ayah.
”aneh, ada apa nih, hayo cerita” kata ayah, aku asalnya menolak, tapi bujukan ayah kembali menenagkanku.
“tapi ayah jangan marah” kataku, dia mengangguk.

“aku dipegang-pegang orang yah, jadi keluar” kataku. Ayahku sedikit kaget, tapi kulihat dia tenang kembali.
"Cuma dipegang aja kan?" katanya, aku mengangguk.
“siapa, pacar kamu?" tanyanya,
”hati-hati, awalnya megang, lama-lama kebablasan” sambung ayah.
“bukan yah, teman sekelas, cowok, waktu kemarin renang” kataku bohong.
“wah, hati-hati, nanti melakukan lagi, lama-lama, kami jadi lebih jauh sama cowok” kata ayah. “ayah marah ya?" kataku.
“gak, tapi hati-hati aja, kan kamu takut jadi homo” kata ayah.
“kalau aku homo, ayah pasti gak ngaku anak lagi ya?" tanyaku.
“jangan ngomong ngelantur ah, ayah akan selau sayang, tapi jangan jadi homo ya?" katanya.
“mang napa ya?" kataku.
“kan dilarang agama” kata ayah.

Aku sempat diam, tapi kemudian kupeluk ayahku.
”yah, kok aku jadi bangun ya?" tanyaku sambil kukeluarkan kontolku.
“ih nih anak, masukin, mana bulunya dah hitam lagi, malu dong” kata Ayah.
“aku ma ayah gak malu, kan kata ayah kalau ada apa-apa ayah ingin ayah yang pertama tahu." kataku.
“iya, makasih ya dah jujur, mudah-maudahan seterusnya kamu tetap terbuka sama ayah” kataku.
“tapi ayah terbuka juga gak ma aku” kataku.
Kesempatan fikirku waktu itu.
”ya iya, mana ayah ada rahasia” kata ayah.
“coba jujur, apa ayah benar-benar cinta ibu?" kataku.

"kalu jujur, kamu marah gak?" kata ayah.
"aku janji gak akan marah apapun yang ayah ceritakan” kataku.
“ayah sebenarnya tidak begitu cinta, tapi ayah gak tega menolak keinginan orang tua” kata ayah.
“lalu ayah kenapa mau dinikahkan” kataku.
“ayah hanya ingin menjadi anak baik, karena selama ini hidup ayah penuh dosa” kata ayah.
“maksud ayah” tanyaku.
“ya iya, ayah belum bisa balas kebaikan orang tua, jadi ayah merasa dosa” kata ayah.

Aku tahu bahwa ayah sedikit berbohong juga.
“ada satu lagi, tapi ayah jangan marah, dan akupun gak akan marah dan akan berusaha memahami ayah” kataku,
”maksud kamu” kata ayah bengong sambil membelai rambutku.
“aku pernah ngintip ayah sama mas Bejo” kataku. Kulihat muka ayah merah.
"kamu” kata ayah.
“aku gak sengaja, tapi aku gak akan marah kok yah” kataku.
Kami akhirnya diam, entah, aku hanya menunggu ayah bicara. Tapi dia terus diam, malah memandang langit-langit dan tak berani melihatku, kulihat sudut matanya mengeluarkan air mata.
“ayah jangan nangis, mungkin sebaiknya aku tadi tak bilang."
“gakpapa, ayah malah aneh, merasa lega, tak menyangka kamu sedewasa itu, maafkan ayahmu yang bejat ini ya?" kataku.
“aku juga dah sedikit bejat yah, hehehe" kataku.

“maksud kamu, pasti kamu gak hanya megang” kata ayah mendelik.
“sumpah yah, cuma onani bareng, tapi kemudian megang punya teman." kataku berbohong.
“sama siapa?" kata ayah.
“nanti kalau sudah siap pasti aku kasih tahu” kataku.
“ah, paling Amir” kata ayah.
“ada deh" kataku.
Aku kembali memeluk ayah, sesekali aku iseng merba kontol ayah.
“kamu benar baru megang-megang aja?" tanya ayah lagi.
“bener yah, sebenarnya kan ayah bilang, apapun ayah harus yang pertama tahu, asalnya aku malah ingin ayah yang onanin, tapi pasti ayah sangka aku gila” kataku.
“iya, nanti ayah dikira ayah bejat dan gila"
“tapi yah, kalau aku sih, lebih baik tahu dari ayah dulu dari pada orang lain” kataku.
“maksud kamu ayah yang nyabunin ini kamu” kata ayah sambil meremas kontolku. Aku mengangguk.
“saraf kamu ya?" katanya tertawa.
“kan turunan ayah” kataku.
"yah, mas Bejo kontolnya gede ya? apa aku bisa segede itu nanti” kataku.
“kamu kan masih numbuh, pasti bisa, sekarang aja gede mau ngalahin ayah” kata ayah .
”masa” kataku sambil meraba-raba daerah kemaluan ayah.
“ayah jangan marah yah kalau aku jujur dan gila” kataku.
“gak lah, semuanya juga mungkin karena ayah juga" kata ayah.
“aku sebenarnya maunya ayah yang pertama merasakan tubuh aku, atau sebaliknya, aku gak mau orang lain” kataku.
"tapi mana mungkin, kita sedarah, nanti katanya bisa gila” kata ayah.
“gakpapa, kalau gilanya bareng ayah, nanti satu rumah sakit” kataku, ayah tersenyum.
“yah, sebenarnya aku mau tahu yang lain, aku mau tahu rasanya nyodok atau mungkin disodok, tapi sama siapa, sama teman aku gak mau, mereka takutnya dah pernah sama orang lain, masa mereka dapet yang baru aku sisa” kataku.
“terus, maksudnya” tanya ayah.
“ajarin aku yah, sodok aku” kataku pelan.
“kamu ini, mana mungkin” kata ayah sambil meraba rambutku lembut.
“gakpapa, aku rela, aku ingin tahu rasanya” kataku.
Ayah merangkulku.
“ya yah.." kataku.

Ayahku diam, entah, saat itu, itu merupakan tanda dia mengijinkan fikirku saat itu. Tanganku akhirnya kugerakan mencoba mengusap pusar ayah, ayah diam dan hanya senyum, saat tanganku makin masuk, diapun hanya diam.
“ayah marah gak?" tanyaku, dia mengeleng.
Perlahan aku melepaskan celanaku, kulihat kontolku telah berdiri.
“ayah buka juga dong” kataku.

Perlahan ayahku mulai menurunkan celanaya, kaosnya aku yang bantu buka, kami akhirnya telanjang bulat, kami sempat cekikikan.
“ayah gak tega” kata ayah.
“gakpapa yah” kataku.
“terus habis gini ngapain” kata ayah.
“kok ayah yang tanya?" kataku sambil berbaring diatas tubuh ayah.

Tiba-tiba, saat kontolku berdempetan dengan kontol ayah, kurasakan kontolnya bergerak.
“ih, katanya gak bisa bangun” kataku. Ayah hanya tersenyum.
“kamu sudah besar ya, ayah gak merhatiin, burungnya gede juga" kata ayah.
“ayah mau? boleh” kataku, aku kemudian menyuruh ayah tengkurap, aku lalu memijat punggung ayah.
“ayah, lotionya ditaruh di mana?" kataku.
“ayah menunjuk lemari” aku membuka lacinya.
"kok kamu tahu" kata ayah.
“ngintip ayahnya kan bukan sekali, tapi ayah kok orangnya item-item” kataku.
“dasar” kata ayah.

Saat aku mengoleskan lotion di kontolku dan kemudian menganjal perut bawah ayah. Ayah sempat berkata.
“Yud, mending jangan, kita dah terlanjur jauh, ayah gak mau kamu jadi rusak” kata ayah.
“kalau gak sama ayah juga, nanti rusak ma orang, kalu mau rusak, rusak aja yah” kataku.
Akhirnya ayah diam. Ayah menyuruhku mematikan lampu, hanya ada cahaya samar-samar dari luar kamar. Saat perlahan aku mulai memasukan kontolku ke pantat ayah, kulihat ayah hanya memejamkan mata sambil terus tertelungkup, perlahan aku mulai memaju mundurkan kontolku, sesekali keluar kata ahhh dari mulutnya.

Hanya kira-kira 15 menit, aku mengenjotkan kontolku di lubang pantat ayah.
“yah aku mau keluar” kataku.
Ayah kemudian bergerak, hingga kontolku lepas, dia kemudian menghadap kontolku.
“keluarinya di mulut ayah” katanya.
“ayah gak jijik” kataku.
“gak, ayah mau jadi yang pertama menelan sperma anak sendiri."
Akhirnya kuraskan ayah menghisap kontolku, lembut, tapi kuat dan nikmat, akhinya akupun meregang dengan tangan ayah mendekap pantatku. Perlahan kuperhatikan kontol ayahpun sudah memerah, aku lalu menghisapnya walau ayah awalnya menolak, tapi kemudian, dia hanya bisa meremas kepalaku lembut. Diapun kemudian menumpahkan spermanya, tapi diatas bantal.
“jangan Yud, jangan dimulut kamu, ayahkan sudah sering keluar” kata ayah.

Sejak itu, sesekali kami mengulangnya, bahkan kemudian, ayah yang pertama menyodomiku, walau dia terus terang berkata, tidak suka, lebih suka menjadi yang di sodomi. Aku sendiri akhirnya melakukanya dengan Amir. Amir menjadi korban pertama kontolku, dia yang memang belum pernah dan tak suka di sodomi, terpaksa mau melakukanya jika aku minta, karena kesepakan kami yang harus menerima satu sama lain, walau akhirnyai aku kemudian menjadi lebih banyak di sodok Amir. Bahkan bersama ayah, aku membuat sebuah kesepakantan. Aku membawa Amir ke rumah, saat dia menyodomiku, ayah yang berpura-pura tak di rumah, mengintipku, begitu juga ayah, jika ada mas Bejo atau yang lain, tanpa sepengetahuan mereka aku mengintipnya. Bahkan ketika Amir memperkenalkan dengan teman arabnya, yang berkontol jauh lebih besar dari mas Bejo, tapi usianya lebih muda, dan berbulu sangat banyak. Ayah dengan diam-diam menyaksikan anak kesayanganya di gempur oleh 2 orang pria. Ayah sendiri menyukai teman Amir, tapi kesepakatan kami untuk tidak saling membuka kebobrokan kami, membuat ayah hanya bisa meniru adegan kami dengan orang lain.

Aku sedikit lebih beruntung di banding ayah, karena rasa sukaku kepada wanita tetap ada, bahkan aku ingin suatu hari menikah dan berkeluarga…
 
Copyright © 2012 GAY INDO STORIES. All rights reserved.